LANGKAH-LANGKAH PROGRAM POSY ANDU MANDIRI
|
|
- Yenny Santoso
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III LANGKAH-LANGKAH PROGRAM POSY ANDU MANDIRI PENGEMBANGAN PROGRAM POSYANDU MANDIRI Atas dasar berbagai uraian tersebut, Posyandu masa depan harus secara sadar dikembangkan untuk pertama-tama menjadi wahana pembangunan yang sekaligus mengantar pemberdayaan keluarga agar mampu mengembangkan berbagai fungsi utamanya. Dengan demikian Posyandu sebagai lembaga masyarakat mempunyai peran yang sangat REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 25
2 penting sebagai wadah pengemblengan keluarga di tingkat RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga), RK (Rukun Kampung) atau pedesaan, yang pada akhirnya harus bisa memberdayakan keluarga agar setiap keluarga makin mandiri. Untuk itu Posyandu harus mampu mengambil oper menjalankan fungsi-fungsi keluarga dalam kapasitas rangkap. Artinya menggantikan fungsi keluarga dengan kesiapan untuk menghindar apabila keluarga yang bersangkutan mampu menjalankan fungsinya secara mandiri. Seperti juga falsafah kita ing ngarsa sun tulodo, artinya didepan memberi contoh. Karena pendekatannya bersifat menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan, maka dengan sendirinya peran yang dijalankannya adalah peran pengganti dari keluarga sebagai berikut : 1. Anak dalam Janin Posyandu Pemberdayaan Ibu Hamil Dalam bidang kesehatan : Posyandu melakukan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan Ibu hamil dan melahirkan, meningkatkan pengetahuan dan pemeliharaan gizi dan kesehatan umum lainnya, menjadi sarana pemeliharaan kandungan, menyediakan petunjuk olah raga dan keperluan lain yang akhirnya harus disediakan oleh keluarga dan anggotanya. Posyandu perlu juga memberi perhatian kepada para ibu, terutama kalau ibu tersebut mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki, kehamilan karena perkosaan, kemungkinan kelahiran cacat dan sebagainya. Posyandu secara dini menyiapkan masyarakat dan keluarga yang bersangkutan terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi; Dalam bidang Pendidikan : Posyandu menyediakan fasilitas untuk pengembangan kebiasaan membaca dan usaha 26 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
3 lain yang merangsang pertumbuhan janin sesuai dengan kemajuan jaman. Posyandu bisa membantu menyiapkan keluarga untuk bekerja keras agar bisa membantu anaknya untuk sekolah secara dini dan bergaul dengan bebas bersama anak sebaya lainnya; Dalam bidang wirausaha : Posyandu menyediakan diri sebagai wahana untuk memahami adanya kesempatan wirausaha bagi keluarga anggotanya agar mampu mandiri sehingga bisa memberi makanan yang lebih baik kepada ibu hamil dan melahirkan yang ada dalam keluarganya; 2. Anak Batita dan Balita - Posyandu Pemberdayaan Batita dan Balita Dalam bidang kesehatan : Posyandu menyediakan informasi dan fasilitas untuk pemeliharaan kesehatan batita, imunisasi, merangsang pergaulan yang akrab antar batita dari beberapa anggotanya agar bisa merangsang kegiatan anak batita, bergabungnya keluarga batita untuk merangsang kebersamaan antar keluarga. Posyandu harus memberikan perhatian secara khusus kepada orang tua yang mungkin saja tidak menghendaki kelahiran anaknya, mempunyai anak balita yang cacat atau mempunyai kelainan pertumbuhan tertentu; Dalam bidang pendidikan : Posyandu merangsang keluarga anggotanya untuk memberikan kesempatan kepada anak batita dan balita bergabung dalam kegiatan anak-anak sebaya untuk merangsang kegembiraan dan kecerdasan bagi anak-anak balita itu. Posyandu membantu menyalurkan anak batita dan balita yang mempunyai kelainan kepada fasilitas yang ada di desa atau kabupatennya. Posyandu mengusahakan REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 27
4 sekolah atau pendidikan khusus agar orang tuanya tidak terlalu menderita dan anaknya dapat tumbuh dengan lebih baik; 3. Anak Siap SD SMP Posyandu Pemberdayaan Anak Sekolah Dalam bidang Kesehatan : Posyandu membantu pemeliharaan kesehatan anak-anak yang dipadukan dengan upaya lain yang dilakukan di sekolah. Posyandu dapat membantu melanjutkan penanganan masalah gizi anak-anak keluarga kurang mampu agar anak-anak keluarga kurang mampu bisa sekolah dengan lebih sehat. Anak-anak usia sekolah diusahakan diamati dengan baik agar tidak mbolos semata-mata karena kurang sehat atau sakit; Dalam Bidang Pendidikan : Posyandu diharapkan merangsang keluarga agar anak-anak usia sekolah dasar tetap dijamin, diusahakan dan didukung untuk bisa sekolah. Perhatian harus diberikan kepada anak-anak keluarga kurang mampu, kalau perlu dengan mengantar mereka ke sekolah yang terdekat sehingga tidak memerlukan ongkos transport atau ongkos-ongkos lain yang menjauhkan anak-anak itu dari akses sekolah dasar. Anak-anak tersebut harus pula dijauhkan dari pergaulan yang kurang baik sehingga tidak menjadi korban narkoba atau kebiasaan lain yang tidak menguntungkan masa depannya; Dalam Bidang Wirausaha : Posyandu merangsang orang tua dari keluarga dengan anak-anak usia sekolah dasar harus ditolong untuk mendapat pendidikan dan pelatihan wirausaha dan akhirnya diajak bergabung dalam usaha oleh keluarga yang mempunyai kegiatan usaha ekonomi. Tujuannya adalah agar 28 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
5 keluarga yang dibantu makin mampu dan bisa memberi makanan dan keperluan lain yang baik untuk anaknya yang sedang sekolah; 4. Remaja Usia SMA Posyandu Pemberdayaan Keluarga Remaja Dalam Bidang Kesehatan : Posyandu memelihara kesehatan anak remaja usia SMA, terutama mengembangkan pengetahuan orang tua agar memberi perhatian terhadap pertumbuhan anak-anaknya. Perhatian secara khusus diberikan tentang masalah reproduksi sehingga orang tua dan anaknya diajak untuk bersama-sama memperlajari masalah reproduksi dalam lingkungan Posyandu. Orang tua dan anaknya bisa melanjutkan diskusi dalam lingkungan keluarga sehingga mereka bisa menjadi keluarga sadar tentang masalah kesehatan di lingkungan remaja; Dalam Bidang Pendidikan : Posyandu merangsang orang tua agar anak-anak usia SMA, terutama anak-anak perempuan, tetap rajin melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat SMA biarpun pendidikan sampai ke tingkat ini belum menjadi bagian dari Wajib Belajar. Pendidikan yang tinggi untuk anak perempuan akan memungkinkan keluarga masa depan lebih mandiri. Anak perempuan dari keluarga kurang mampu yang sekolah sampai ke tingkat SMA atau lebih tinggi akan memberi bekal untuk keluarga makin mampu memotong rantai kemiskinan. Godaan yang tinggi adalah bagi anak perempuan menjelang dewasa, usia SMA, untuk tidak melanjutkan karena alasan kawin atau sudah bisa bekerja dan memberi hasil ekonomi yang nyata untuk orang tua dan keluarganya; REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 29
6 Dalam Bidang Ekonomi : Posyandu yang anggotanya mempunyai kegiatan ekonomi dapat mengajak dan memberi tugas kepada anak-anak muda murid SMA atau anak usia SMA yang tidak sekolah atau drop out untuk ikut aktif berlatih dalam bentuk magang usaha ekonomi di desanya. Kegiatan magang ini memberi keuntungan kepada anak-anak dan pemilik usaha karena mereka mendapat bantuan sekaligus simpati rakyat di desa sekitarnya. Apabila memungkinkan anak-anak usia SMA dapat pula diajak bersama dengan anak keluarga yang lebih mampu untuk mengembangkan usaha bersama dengan para pengusaha yang ada di wilayah tersebut, atau anggota Posyandu yang bersangkutan. Sebagai usaha bersama bisa saja para anggota itu membentu koperasi. Atau bisa saja bersama-sama mengajukan kredit kepada Bank dengan dukungan agunan yang dijamin oleh keluarga yang dianggap mampu. Keuntungan dari usaha itu dapat disumbangkan untuk menyuburkan gerakan sosial dalam Posyandu; 5. Remaja Dewasa - Posyandu Pemberdayaan Keluarga Dewasa Dalam Bidang Kesehatan : seperti juga untuk anak-anak remaja, maka Posyandu bisa membantu memelihara kesehatan keluarga dewasa agar keluarga dengan anak-anak usia SMA bisa menjadi kekuatan pendukung untuk kehidupan yang siap kerja. Anak-anak muda itu sebaiknya juga dilibatkan ikut aktif dalam Posyandu. Perhatian secara khusus diberikan tentang masalah reproduksi sehingga orang tua dan anaknya bersamasama mempelajari masalah reproduksi dalam lingkungan Posyandu. Orang tua dan anaknya bisa melanjutkan diskusi dalam lingkungan keluarga sehingga mereka bisa menjadi keluarga sadar tentang masalah kesehatan; 30 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
7 Dalam Bidang Pendidikan : Remaja dewasa diatas usia SMA, utamanya anak-anak perempuan, harus diusahakan untuk tetap rajin melanjutkan pendidikan dan pelatihan ketrampilan. Kalau bisa dibantu untuk melanjutkan diri pada pendidikan perguruan tinggi. Pendidikan tinggi untuk anak perempuan akan memungkinkan keluarga masa depan lebih mandiri. Anak perempuan dari keluarga kurang mampu yang mengikuti pendidikan tinggi akan lebih mampu memotong rantai kemiskinan. Godaan yang tinggi adalah bagi anak perempuan dewasa, untuk tidak melanjutkan karena alasan kawin atau sudah bisa bekerja dan memberi hasil ekonomi untuk orang tua dan keluarganya; Dalam Bidang Ekonomi : Posyandu yang anggotanya keluarga dengan kegiatan ekonomi dapat mengajak dan memberi tugas kepada anak dewasa untuk ikut aktif berlatih dalam bentuk magang dalam usahanya. Kegiatan magang ini memberi keuntungan kepada anak dewasa dan pemilik usaha karena mereka mendapat bantuan sekaligus simpati rakyat di sekitarnya. Apabila memungkinkan anak dewasa tersebut diajak mengembangkan usaha bersama dengan para pengusaha yang ada di wilayah tersebut, atau anggota Posyandu yang bersangkutan. Keuntungan dari usaha itu dapat disumbangkan untuk menyuburkan gerakan sosial dalam Posyandu; 6. Usia Lanjut Lansia - Posyandu Pemberdayaan Keluarga Lansia Keluarga dengan anggota lansia atau keluarga lansia yang bergabung dalam Posyandu dapat memberi dukungan moral dan nilai-nilai luhur yang diperlukan oleh generasi muda REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 31
8 yang ada. Sebaliknya Posyandu dapat membantu lansia dari keluarga kurang mampu untuk memperingan masalah kesehatan yang mereka hadapi, masalah pengetahuan tentang perkembangan masyarakat yang terjadi, dan dapat pula membantu pengembangan ekonomi dengan menjaga kehidupan yang tenteram diantara warga yang ada. Kelompok Lansia dalam Posyandu biasanya bisa berfungsi ganda, disatu pihak untuk anggotanya, dan di pihak lain anggota Posyandu yang lansia dapat memberi dukungan terhadap masalahmasalah moral atau pengalaman masa lalu yang tidak pernah dialami oleh anggota Posyandu yang lebih muda. Posyandu lansia dapat menjadi ajang untuk bekerja sama diantara para lansia sehingga mereka mempunyai kegiatan bersama yang mengasyikkan. Para lansia dapat menjadi panutan untuk generasi yang lebih muda. PROGRAM-PROGRAM KHUSUS POSYANDU MANDIRI Tanpa merubah arah prioritas utama untuk membantu keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I atau keluarga miskin dengan cakupan tinggi, ada beberapa program yang sifatnya lintas penduduk dengan berbagai latar belakang demografis dan sosial yang berbedabeda dan harus dikembangkan dengan prioritas tinggi. Programprogram tersebut perlu dikembangkan lintas sasaran dan bisa menjadi warna yang menarik dari program dan kegiatan dalam lingkungan Posyandu atau PKK. Program-program tersebut dapat dilaksanakan secara bertahap sampai kekuatan Posyandu cukup tangguh untuk bisa melaksanakan program secara berkelanjutan dengan baik. 32 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
9 1. Penurunan Tingkat Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan Suatu kampanye yang sudah berlangsung lama adalah Gerakan Ibu Sehat Sejahtera. Gerakan ini ditujukan untuk merangsang setiap keluarga, terutama keluarga usia subur, yaitu dalam memperhatikan dirinya dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku reproduksi. Kampanye ini, disertai dengan keikut sertaan dalam KB dan pelayanan ibu hamil yang gencar oleh bidan, termasuk bidan di desa, telah berhasil menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan dengan cukup siginifikan. REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 33
10 Namun karena tingkat kematian ibu hamil dan melahirkan di masa lalu sangat tinggi, dewasa ini keadaan di Indonesia masih sangat rawan. Program ini perlu dilanjutkan dengan informasi dan motivasi yang lebih gencar, terutama diarahkan untuk meningkatkan kesadaran keluarga pasangan usia subur dari keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtrera I, penyediaan pelayanan bidan dan tenaga medis yang lebih menyebar, dan kualitas pelayanan yang bermutu. Kesadaran masyarakat harus lebih dipacu karena penurunan yang diharapkan terjadi jauh lebih sulit dibandingkan dengan upaya yang berhasil di masa lalu. Resiko kematian karena hamil dan melahirkan menyangkut pasangan terlalu muda, atau terlalu tinggi, dan pasangan muda yang mempunyai jarak kelahiran anak-anak mereka yang relatif pendek. Resiko ini tinggi karena jumlah pasangan muda yang berlipat jumlahnya dan belum mendapat informasi yang jelas dan terarah tentang kesehatan reproduksi. Gerakan ini mengharuskan antara lain perubahan sikap dan tingkah laku keluarga, utamanya suami dan isteri, yang isterinya sedang mengandung untuk datang bersama sebagai suami isteri pada waktu melakukan pemeriksaan pada tenaga medis atau kepada bidan. Perubahan ini akan menolong peningkatan dukungan seluruh keluarga kepada ibu yang sedang hamil dari resiko kesakitan dan kematian karena hamil dan melahirkan. Gerakan ini juga mengharuskan para bidan dan dokter ahli kesehatan reproduksi untuk sering-sering berkunjung ke SMA memberikan penyuluhan dan advokasi yang lebih mendalam tentang masalah reproduksi dengan harapan generasi 34 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
11 muda tersebut akan mengembangkan sikap dan tingkah laku positif tentang kehamilan dan kelahiran yang sehat, aman dan bisa dihindarkan dari kematian yang sia-sia. 2. Dukungan pencegahan penyakit Kurang Gizi, Flu Burung dan lainnya Masyarakat modern menghadapi kehidupan yang sangat transparan dan wilayah yang hampir tanpa batas. Kehidupan di suatu daerah, apabila terganggu, dengan mudah dapat menjalar ke daerah lain dengan kecepatan tinggi. Peristiwa penyakit kurang gizi dapat dicegah dengan pengawasan yang sangat ketat dalam lingkungan Posyandu. Anak-anak keluarga kurang mampu maupun anak-anak keluarga yang lebih mampu harus mendapat penjelasan melalui orang tuanya yang menjadi anggota Posyandu. Begitu juga keluarga yang mempunyai kegiatan peternakan unggas, berhubung adanya flu burung, harus mendapat penjelasan yang jujur dan tuntas tentang cara pencegahan. Pencegahan dalam proses pemeliharaan unggasnya dan pencegahan dalam cara memakan hasil produk peternakan tersebut. 3. Dukungan Kampanye Sadar HIV/AIDS Dukungan untuk kampanye ini harus diberikan kepada Keluarga Balita, Keluarga Dewasa maupun Keluarga Lansia. Virus HIV/AIDS menyerang keluar ga dan penduduk tidak pandang bulu. Setiap keluarga harus diberikan pemberdayaan secara komprehensif agar bisa melakukan pencegahan dengan lebih akurat dan tidak menjadi korban yang sia-sia. Perincian REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 35
12 sasaran program ini secara umum adalah sebagai berikut: a. Keluarga yang salah satu anggotanya menderita sakit karena Virus HIV/AIDS. Tujuannya adalah agar penderita tidak dikucilkan dan bisa membantu mencegah penularan yang tidak terkendali. Keluarga yang terkena bisa membantu mencegah dan yang masih sehat bisa menghindari berdasarkan pengalaman dari mereka yang sudah terkena penularan. b. Keluarga yang salah satu anggotanya bekerja di tempattempat yang mempunyai resiko terkena penularan seperti bekerja dihotel, tempat hiburan, disko, rumah sakit, tempat transfusi darah, dan tempat lain yang beresiko. c. Keluarga yang salah satu anggotanya menjadi langganan atau mempunyai kaitan kerja dengan tempat-tempat beresiko tinggi. d. Keluarga yang salah satu anggotanya sering bepergian, baik karena tugas atau karena alasan apapun. e. Keluarga dengan resiko tinggi lainnya seperti dokter gigi, dokter ahli penyakit kandungan, dokter mata, dokter paruparu, petugas transfusi darah, dan lainnya. f. Keluarga muda, remaja dan keluarga lainnya. 4. Program W ajib Belajar Seperti dukungan untuk keluarga subur dalam mengembangkan sikap positif tentang kehamilan, maka 36 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
13 program penting lain yang sifatnya lintas sasaran adalah Program Wajib Belajar. Dewasa ini program ini ditujukan sampai seorang remaja bisa menamatkan pendidikan pada tingkat SMP. Karena globalisasi yang lebih cepat, maka Posyandu dan keluarga di kota dan di pedesaan harus berusaha untuk meningkatkan cakupan dan batas minimum sekolah yang harus diikuti oleh anak-anaknya sampai ke tingkat SMA. Wajib belajar sembilan tahun harus dikembangkan menjadi Wajib Belajar Duabelas Tahun. Seperti program pemberdayaan lainnya program ini utamanya harus mendukung REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 37
14 pemberdayaan kepada anak-anak keluarga pra sejahtera dan kelaurga sejahtera I tanpa meninggalkan keluarga lainnya. Dukungan kepada anak-anak perempuan harus makin nyata dengan melihat jumlah siswa pada tingkat SMA yang bersangkutan. Apabila anak-anak perempuan jumlahnya tidak seimbang, pantas diduga bahwa sekolah dan masyarakat sekitarnya tidak peka terhadap kesetaraan gender. Kampung, desa atau sekolah tersebut harus mendapat teguran agar dapat mengusahakan kesetaraan gender di sekolahnya. 5. Dukungan Pr ogram Pemberantasan Buta Aksara Akhir-akhir ini kesadaran untuk memberantas buta aksara bertambah tinggi. Kesadaran untuk meningkatkan upaya dalam bidan kini juga bertambah tinggi. Pemerintah bahkan telah mencanangkan agar upaya ini menjadi perhatian yang tinggi karena modernisasi tidak aral memerlukan partisipasi yang tinggi dan bijaksana serta warga yang siap membaca. Karena itu Posyandu bisa menjadi organisasi yang anggotanya dengan jelas dapat dibedakan berasal dari keluar ga mampu atau keluarga kurang mampu. Apabila cakupan keluarga kurang mampu tinggi, maka sebagai program pembelajaran keluarga yang mampu membaca dengan baik dapat menjadi tutor bagi keluarga lain yang belum mampu membaca dengan baik. Upaya pemberantasan Buta Aksara dapat dikaitkan dengan upaya peningkatan partisisipasi dalam pengembangan ekonomi kerakyataan di tingkat pedesaan. Bahan-bahan untuk belajar membaca dan menulis dapat disiapkan sekaligus 38 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
15 mengandung isi untuk mempersiapkan penduduk yang bersangkutan menguasai tehnologi pertanian, industri dan perdagangan berskala mikro. Upaya ini dapat pula dikaiktan dengan upaya pengembangan SDM dengan berbasis masyarakat dan keluarga. 6. Dukungan Kampanye Keluarga Sejahtera Kampanye keluarga sejahtera mempunyai tujuan untuk memberdayakan setiap keluarga Indonesia menjadi keluarga dengan potensi dan kemampuan yang tinggi. Kemampuan keluarga yang tinggi akan memungkinkan setiap keluarga, terutama keluarga balita dan keluarga remaja, atau keluarga muda, untuk mengembangkan diri menjadi keluarga yang peduli terhadap penanganan masalah KB dan Kesehatan serta upayaupaya lain yang mengarah kepada pembentukan keluarga yang mandiri di masa depan. Keluarga Mandiri tersebut akan mengembangkan program KB menjadi Program KB Mandiri dengan memberi kesempatan pelayanan oleh para bidan dan tenaga medis swasta. Kegiatan ini akan memudahkan calon peserta yang makin sadar akan hakhaknya, lebih dari itu akan memberi dorongan dan pilihan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan pilihan yang bijaksana tersebut. Keluarga Sejahtera akan memberikan dukungan kepada upaya peningkatan kualitas anak-anak balita, remaja dan penduduk lain yang sudah siap untuk bekerja. Karena itu kampanye keluarga sejahtera mempunyai dimensi rangkap, yaitu pertama, untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam ikut memenuhi tuntutan rakyat dan kedua, menyiapkan REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI 39
16 penduduk atau keluarga untuk menikmati demokrasi dan kesatuan yang utuh di tanah air tercinta. Keduanya akan memberi dorongan kepuasan kepada upaya lain oleh setiap keluarga dengan penuh dedikasi. 40 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN POSYANDU MANDIRI
WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA
BAB II WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MAKSUD DAN TUJUAN Apabila Posyandu mampu menghayati fungsi-fungsi tersebut, dan selanjutnya menjadikannya sebagai program untuk memberdayakan keluarga secara
Lebih terperinciV PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN
e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya
Lebih terperinciKomitmen itu diperbaharui
POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara
Lebih terperinciPETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)
PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari
Lebih terperinciPETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)
ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama
Lebih terperinciPenerbit: YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI Gedung Granadi, Lantai 4, Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 8-9, Kuningan, Jakarta Telepon: ,
Penerbit: YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI Gedung Granadi, Lantai 4, Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 8-9, Kuningan, Jakarta 12950 Telepon: 252 4981, 252 4985, Fax: 252 4980 REVIT ALISASI DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI
20 TAHUN DAMANDIRI MEMBERIKAN HORMAT DAN MENDOAKAN KEPADA PARA PENDIRI YAYASAN DAN SELURUH REKAN KERJANYA DARI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM SELAMA TAHUN 2015 DENGAN BERHASIL SEHINGGA
Lebih terperinciKeluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN
Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA
MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA Pengantar Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono Pada Pertemuan Mitra Kerja Yayasan Damandiri 8 Desember
Lebih terperinciPemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Pemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Kasus-kasus baru Flu burung akhir-akhir ini membuat kita cemas Departemen
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA
PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
- 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,
Lebih terperinciBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan
Lebih terperinciPOS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
dipaksakan, bisa berjalan mulus. Kecepatan dan dinamika pengembangan Posdaya tergantung pada komitmen dan ketersediaan dukungan di setiap desanya. II. POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) A. PENGERTIAN
Lebih terperinciINPRES 14/1999, PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Copyright (C) 2000 BPHN INPRES 14/1999, PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA *52209 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 14 TAHUN 1999 (14/1999) TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM
Lebih terperincisebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.
PENGANTAR Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerj a sama menyingsingkan lengan
Lebih terperinciO. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) I. PENDAHULUAN Pada akhir bulan Nopember 2006 Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, telah menutup Kongres Pembangunan Manusia
Lebih terperinci1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciBAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan
BAB VI P E N U T U P 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 berdasarkan data dari berbagai sumber, maka dapat disimpulkan
Lebih terperinciRENCANA STRATEJIK TAHUN
RENCANA STRATEJIK TAHUN 2008-2013 Formulir RS Instansi Visi Misi Ke - 1 : Pemerintah Provinsi Jawa Barat : Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera : Mewujudkan Sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam melakukan aktivitasnya. Kesehatan
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 274 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan dan Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 358 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya
Lebih terperinciKEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA
KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF 15-60 TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA Pengantar : Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., PhD. YAYASAN ANUGERAH KENCANA BUANA, JAKARTA APAKAH ERA BONUS
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
LAMPIRAN INSTRUKSI NOMOR : 14 TAHUN 1999 TANGGAL : 7 OKTOBER 1999 PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA I. UMUM 1. Penduduk merupakan titik sentral dari pembangunan yang berkelanjutan,
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 57 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciRANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN PENYELENGGARAAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan kependudukan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KULON PROGO
SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan
Lebih terperinciPOSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA
POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang :
Lebih terperinciBAB IV P E N U T U P
BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain
Lebih terperinciIkhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator
Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
Lebih terperinciKOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA
KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA Tjondrorini & Mardiya Hari keluarga yang kita peringati pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya tentu merupakan hari yang istimewa bagi semua keluarga di Indonesia.
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
No.169, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Reproduksi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA. a. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. b. Mendapat kelahiran yang memang diinginkan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA Menurut WHO (world Health Organization) Expert Committee Tahun 1970 keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar pemberdayaan di mana daya bermakna kekuatan (power). Pemberdayaan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan an :. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Organisasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja Siap Membangun 1
BAB I PENDAHULUAN Remaja Siap Membangun 1 2 Remaja Siap Membangun MENYIAPKAN SDM SIAP BEKERJA Dalam banyak hal, dibandingkan banyak negara berkembang lainnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT Menimbang : a. bahwa kesehatan merupakan
Lebih terperinciPERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU
PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU encegahan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan pemenuhan kebutuhan melalui KB adalah langkah besar menuju perbaikan kesehatan ibu dan pengurangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi menciptakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.
No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
Lebih terperinciMEMBANGUN MANUSIA INDONESIA YANG BERMUTU, MAJU, BERBUDAYA DAN MANDIRI
MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA YANG BERMUTU, MAJU, BERBUDAYA DAN MANDIRI Pada suatu hari nanti, apabila komitmen dan perhatian pemerintah serta seluruh rakyat benar-benar ditujukan pada pemberdayaan keluarga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Posdaya Posdaya sering disebut juga dengan Pos Pemberdayaan Keluarga adalah forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 3 sasaran sebagai
Lebih terperinciMEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN
MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN Pidato utama oleh Prof. Dr. Haryono Suyono Gurubesar Universitas Airlangga, Surabaya
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik sendiri dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut semua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua pembangunan yang menyangkut masyarakat mempunyai karakteristik sendiri dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut semua pihak untuk senantiasa menggerakan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI WARGA NEGARA. Kependudukan. Keluarga. Keluarga Berencana. Sistem Informasi. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 319) PENJELASAN
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA
LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perkawinan Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciPENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DAN OPTIMALISASI FUNGSI KELUARGA
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DAN OPTIMALISASI FUNGSI KELUARGA Oleh : Andang Muryanta Sudah banyak kita ketahui pembahasan terkait Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) yang dilaksanakan BKKBN dalam Program
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN
BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Lebih terperinciPenilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP
Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.
Lebih terperinciAdakah Permasalahan Kualitas Anak?
1 Adakah Permasalahan Kualitas Anak? Identifikasi permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat, yang menjadi perhatian/kebutuhan dalam masyarakat saat ini. Perilaku Atau Fenomena yang paling sering dikeluhkan,
Lebih terperinciBab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik
Bab V Kepedulian Kesehatan Remaja Putri Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik Ketertarikan terhadap laki-laki dan seks Tekanan dan Pemaksaan seksual Pertolongan
Lebih terperinciCATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN
Lampiran 1 CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN Kecamatan : SAGARANTEN Kabupaten/Kota : SUKABUMI Propinsi : JAWA BARAT Tahun : 2017 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) A.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/
Lebih terperinciHARGANAS, MOMENTUM STRATEGIS MEMBANGUN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA
HARGANAS, MOMENTUM STRATEGIS MEMBANGUN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA Oleh: Rr. Erny Trisusilaningsih Tidak seperti peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XV Tahun 2008 yang pelaksanaannya dipadukan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPenyebab kematian ibu melahirkan Musdah Mulia
Penyebab kematian ibu melahirkan Musdah Mulia 1) Rendahnya tingkat kualitas hidup perempuan Sejumlah penelitian mengungkapkan, ada banyak faktor penyebab kematian ibu melahirkan, namun penyebab utama adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciBAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015
BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyuluhan merupakan suatu proses yang dilakukan dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan merupakan suatu proses yang dilakukan dengan tujuan untuk merubah individu serta masyarakat agar dapat lebih baik lagi sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa
Lebih terperinci3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun
3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016
SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peran yang penting
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN REMAJA MANDIRI MELALUI SEKOLAH UNGGUL
PROGRAM PENGEMBANGAN REMAJA MANDIRI MELALUI SEKOLAH UNGGUL Sambutan Menteri Pendidikan Nasional Untuk Program Pengembangan Remaja Mandiri Melalui Sekolah Unggul Kita menyadari bahwa mutu proses pengajaran
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciKULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS
Artikel Kerjasama BPMPDP dan KB Kulonprogo dan KR KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS Mardiya & Esti Sutari Pasca peringatan Hari AIDS Se-Dunia (HAS) 2010, Rabu (1/12) lalu, dapat dipastikan banyak warga
Lebih terperinciMEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA
MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO
Lebih terperinciVISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan
EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajad kesehatan yang optimal sebagai
Lebih terperinciBAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Pernikahan anak menjadi salah satu persoalan sosial di Kabupaten Gunungkidul. Meskipun praktik pernikahan anak di Kabupaten Gunungkidul kian menurun di
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN
PROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya, hakekat pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan keluarga,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah beberapa dekade pembangunan pertanian di Indonesia, ternyata pembangunan belum mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi penyebabnya
Lebih terperinci