Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :

dokumen-dokumen yang mirip
Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

MESIN PANEN PADI TIPE SISIR (IRRI STRIPPER GATHERED SG

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

REKAYASA ALSINTAN PERONTOK PADI HOLD ON TIPE STRIPPING RASPBAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Rancang Bangun Mesin Perontok Padi (Paddy Thresher) dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Beras Pasca Panen

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

ALAT DAN MESIN PANEN HASIL PERTANIAN drh. Saiful Helmy, MP

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, FEBRUARI 2014

RANCANG BANGUN MESIN PERONTOK PADI BERMOTOR TIPE LIPAT MENGGUNAKAN DRUM GIGI PERONTOK TIPE STRIPPING RASPBAR

I. PENDAHULUAN. padi jika dibandingkan dengan tanaman-tanaman lainnya seperti tanaman jagung

LAPORAN AKHIR PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN. Fokus Bidang Prioritas : Ketahanan Pangan. Kode Produk Target : Kode Kegiatan : 1.05.

PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN

Jember, Juli, 2011 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2011] Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) Abstrak

RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PERONTOK PADI SEMI MEKANIS PORTABEL

STRATEGI PENANGANAN PASCA PANEN PADI DI DAERAH PASANG SURUT DAN RAWA LEBAK SUMATERA SELATAN HASBI

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN HASIL LITBANG

PENEKANAN KEHILANGAN HASIL PADA PROSES PERONTOKAN GANDUM

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

KEBIJAKAN PENGELOLAAN ALSINTAN

Mesin Perontok Padi Thresher **)

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai media untuk menanam padi. memprihatinkan, dimana negara Indonesia yang memiliki lahan yang cukup luas

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

PERANCANGAN ULANG MESIN PERONTOK PADI PORTABLE

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

50kg Pita ukur/meteran Terpal 5 x 5 m 2

N A S K A H B U K U ( ) Teknologi Mekanisasi Mesin Perontok Padi (THRESHER) Oleh : Koes Sulistiadji, Haryono, Joko Pitoyo, Novi Sulistyosari

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN

Gambar 14. Grafik Jumlah Butir per Malai pada Beberapa Varietas Padi

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

UJI ADAPTASI DAN STABILITAS HASIL GALUR HARAPAN MUTAN DIHAPLOID PADI TIPE BARU DI KAWASAN INDONESIA TIMUR

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

Mesin Pemanen Jagung Tipe mower

Pusat Teknologi Material BPPT 2012

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

PROPOSAL PENGARUH MESIN PERONTOK PADI TERHADAP SISTEM BUANG BUKA TUTUP MENINGKATKAN EFESIENSI PANEN PADI DI LAHAN PASANG SURUT

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

KAJIAN POLA KEMITRAAN DALAM MEMPRODUKSI BENIH PADI BERMUTU DI SULAWESI TENGGARA

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah negara pengekspor beras. Masalah ketahanan pangan akan lebih ditentukan

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

MAKALAH MENGENAL ALAT DAN MESIN PEMANEN PADI

Pengembangan Metodologi untuk Penekanan Susut Hasil pada Proses Pemipilan Jagung

Perancangan dan Pembuatan Mesin Perontok Padi Untuk Peningkatan Produksi Kelompok Tani Desa Ngadirejo Kromengan Kabupaten Malang

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 25/Permentan/PL.130/5/2008 TENTANG PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. bulat, beruas-ruas dan tingginya antara cm. Jagung merupakan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Pengertian dan Definisi...

SIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.

KAJIAN TEKNIS EKONOMIS THRESHER LIPAT BERMOTOR PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DI KABUPATEN SOLOK

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

TINJAUAN PUSTAKA A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)

Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.

PENGUMUMAN (TAHAP I) RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MARET 2005 TERHADAP PROFITABILITAS USAHA JASA ALSINTAN DAN USAHATANI PADI

Hasil Litkaji Jumat, 20 April :00

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember 2013 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Bambang Santosa, MSc.

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD): Rekomendasi Kebijakan Penyempurnaan Pelaksanaan Program UPSUS Pajale ke Depan: Evaluasi UPSUS Pajale 2015

BUKU ALAT dan MESIN (alsin) PANEN DAN PERONTOKAN PADI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

V GAMBARAN UMUM BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar

LAPORAN AKHIR. Uji Kinerja dan Modifikasi Stripper Padi untuk mendukung Pengembangan Lahan Pasang Surut. Oleh :

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

MODIFIKASI ALAT PERONTOK PADI TIPE HAMMER THRESHER [Modification of Rice Thresher-Hammer thresher Type]

Analisis Kebutuhan Alsintan dalam Usahatani Tanaman Pangan (Padi) di Daerah Istimewa Yogyakarta

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. sulit diperoleh. Di Indonesia kondisi ini masih diperburuk dengan adanya kendala

IV. Bagian-bagian Alsin dan spesifikasi 2. Perendam/pemeram benih

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

Rancang Bangun Otomatisasi Senjata untuk Penghadangan bagi Satuan Infanteri

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

INOVASI DESAIN MESIN PERONTOK PADI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS HASIL PANEN

STUDI PERSEPSI PETANI TERHADAP MESIN PANEN STRIPPER HARVESTERDI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

Transkripsi:

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan : 1.03.02 PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI MESIN PERONTOK PADI LIPAT DI DAERAH TERASERING UNTUK MENEKAN LOSSES DAN MENGURANGI KEJERIHAN KERJA Oleh Koes Sulistiadji Joko Wiyono Rahmawati BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PERTANIAN2012

LATAR BELAKANG 1. Polemik besarnya susut panen (losses) terjadi di Panen Padi Tradisional menggunakan tenaga manusia dg sistem gebot, apabila panen padi dilakukan secara mekanis menggunakan mesin panen (Mower dan Thresher) besarnya losses diperkirakan tidak akan lebih dari 2 % 2. Upaya untuk menekan susut hasil juga dilakukan dengan cara mendekatkan antara lokasi perontokan dengan padi yang akan dirontok. Hal ini akan sulit dilakukan untuk derah perbukitan atau sawah terasering, karena keterbatasan mobilitas mesin perontok yang ada. 3. Untuk itu diperlukan mesin perontok dengan desain khusus yaitu mesin perontok padi lipat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN 1. Titik kritis terjadinya losses pada panen padi, terutama pada (1) pemotongan padi, (2) pengumpulan potongan padi, dan (3) pada proses perontokan. 2. Mesin Perontok yang populer dan beredar di pasaran adalah mesin perontok dengan kapasitas kerja 600 kq/jam, dengan power antara 5.5 HP sampai 7,5 HP dan akan menjumpai kesulitan bila dioperasikan di daerah sawah terasering, karena bobotnya yang cukup berat dan tidak tersedianya jalan yang memadai. 3. Sesuai dengan judul kegiatan, maka dalam kegiatan ini akan dilakukan Rancang Bangun dan Rekayasa Mesin Perontok Padi Lipat di Daerah terasering untuk menekan Losses dan Mengurangi Kejerihan Kerja, dengan cara menambahkan Enjin 2,5 HP ke Unit Pedal Thresher Lipat dan mengujinya untuk di analisa dari segi aspek Teknis, dan aspek Ekonomis relatif terhadap cara cara perontokan secara manual. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

Ruang Lingkup Kegiatan Secara umum kegiatan perekayasaan melalui tahapan yaitu: (1) Kegiatan identifikasi lapang (survei, studi literatur, konsultasi, evaluasi kinerja Pedal Thresher Lipat yang telah ada di lapangan), (2) Menentukan parameter disain, analisa teknis, pembuatan gambar kerja, fabrikasi prototipe, pengujian prototipe, dan evaluasi baik teknis maupun ekonomis, sampai dengan (3) Pelaporan Focus Kegiatan Kegiatan difokuskan kepada tercapainya tujuan kegiatan, yaitu Rancang Bangun & Rekayasa Mesin Perontok Padi Lipat di Daerah terasering utk menekan Losses & Mengurangi Kejerihan Kerja, dg cara menambahkan Enjin 3,5 HP ke Unit Pedal Thresher Lipat kemudian di analisa dari segi aspek Teknis, & aspek Finansial relatif terhadap cara perontokan manual Dua unit Pedal thresher Lipat akan di rekayasa, yaitu : (1) Pedhal Thresher lipat menggunakan Engine 3,5 HP dan (2) Pedal Thresher Lipat manual tanpa engine. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 3

Desain Penelitian Konsep perancangan yang dipakai adalah konsep perancangan Pedal Thresher lipat, dengan menggunakan enjin bensin (3,5 HP), 4000 rpm dan drum perontok dengan gigi perontok tipe wire Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 4

Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 5

Perkembangan dan Hasil Kegiatan Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBPMP) Serpong & di salah satu sentra produksi padi di Propinsi Sulawesi Selatan. Waktu pelaksanaan kegiatan 8 bulan dr Maret 2012 s/d November 2012. Anggaran diperoleh dr Kementrian Ristek T.A. 2012. Total Anggaran th 2012 yg dialokasikan = Rp. 150.000.000,- Penggunaan anggaran s/d akhir bulan Juli (termin II) sebesar 80 % (Rp. 118,597,700,-) difokuskan utk : (1) Honor output kegiatan (Rp. 33,500,000,-) ; (2) Belanja Bahan (Rp. 33,599,700,-) yg t.a. : a). Bahan ATK & keperluan komputer = Rp. 1,599,800,- ; b). Foto copy & penggandaan = Rp. 999,900,- ; c). Bahan rekayasa = Rp. 27,000,000,- ; & d). Bahan Uji = Rp. 4,000,000,- ; (3) Perjalanan dinas (Rp. 39,598,000,-) (4) Belanja Barang Operasional Lainnya (Rp 11,900,000,-) yg t.a. A). Konsinyasi = Rp. 4,900,000,- & B). Pengiriman Alsin = Rp. 7,000,000,-. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 6

Perkembangan dan Hasil Kegiatan (1). Rancang bangun & perekayasaan berupa : a) Pedal Thresher Lipat (dua Unit), & b) Mesin Thresher Lipat Bermotor (tiga Unit), telah di kirim ke Lokasi : Kelompok Tani di Desa Nusa, Kec. Kahu. Kabupaten Bone, Propinsi. Sulawesi Selatan, dan diserahkan/hibah ke : H. Talunru, Jabatan : Ketua Gapoktan Mamminasae, (2). Kegiatan uji lapang telah dilaksanakan dg hasil Kapasitas perontokan 34,52 kg/jam dan 79,95 kg/jam masing masing untuk Perdal thresher lipat. (3). Dari analisa Finansial, Mesin Thresher Lipat Bermotor, diperoleh Biaya Pokok operasional mesin senilai Rp. 203,- per kg, masih lebih murah dibanding dengan ongkos Gebot di Kab. Bone sebesar Rp.334,- per kg. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 7

Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan A). Dg Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura di Kab Bone : tentang pemilihan Lokasi, pemilihan Gapoktan, Bimbingan & Penyuluhan kepada petani. B). Dg Balit Sereal Maros & BPTP Sulawesi Selatan : tentang keterlibatan personil & tugas serta wewenang masing2 anggota peneliti dalam pelaksanaan masing masing judul kegiatan C). Dg Gapoktan, dalam hal : penempatan & penerima hibah serta proses uji lapang & uji adaptasi paket teknologi thresher lipat bermotor & Pedal Thresher lipat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 8

Nama lembaga yang diajak koordinasi [1]. Koordinasi Lapang di Bone Sulawesi Selatan : (a). Dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura di Kab Bone. (b). Dengan Gapoktaan Mattirowalie Desa Cenranae Ke Gapoktan Maminasae, Desa Nusa, Kecamatan Kahu. (c) Dengan Balit Sereal, Maros, dan BPTP, Sulawesi Selatan. [2]. Koordinasi Internal di BBP Mektan serpong : (a) Persiapan uji lapang & uji adaptasi prototype di lokasi penempatan, dan (b) Koordinasi team kerja antar kegiatan dalam satu koridor. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 9

Strategi pelaksanaan koordinasi 1). Mobilisasi prototipe ke lokasi sudah dilakukan & diserah terimakan kepada petani. 2). Uji kinerja lapang, sudah dilakukan bersama sama dengan petani (kelompok tani) & sudah diketahui kemampuan kinerjanya. 3). Respon petani cukup bagus, & banyak petani yg meminjam prototipe mesin tersebut (pada musim panen saat itu). 4). Ada permintaan petani utk memodifikasi pedal thresher lipat, krn meja pengumpan dianggap terlalu tinggi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 10

Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Untuk tujuan pengembangan : Para pengrajin alsintan yang berminat, dipersilahkan untuk mencontoh dan menduplikasi Teknologi Alsintan Mesin Pedal Thresher Lipat (baik yang manual maupun yang bermotor), dan dipersilahkan melakuan modifikasi terhadap konstruksi sesuai keinginan dan minat para petani pengguna dan kondisi lapang yang ada. Dukungan yg diharapkan apabila kegiatan ini akan dilanjutkan adalah : (a). Anggaran pengembangan. (b). Dukungan teknis operasional (fabrikasi & kinerja operasional). (c). Dukungan koordinasi dari Institusi terkait agar kegiatan berlangsung secara berkelanjutan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 11

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Strategi Pemanfaatan melalui langkah : 1). Mobilisasi prototipe ke lokasi sudah dilakukan & diserah terimakan kepada petani. 2). Uji kinerja lapang, sudah dilakukan bersama sama dengan petani (kelompok tani) & sudah diketahui kemampuan kinerjanya. 3). Respon petani cukup bagus, & banyak petani yg meminjam prototipe mesin tersebut (pada musim panen saat itu). 4). Ada permintaan petani utk memodifikasi pedal thresher lipat, krn meja pengumpan dianggap terlalu tinggi. Bentuk Pemanfaatan berupa : (1). Mesin Thresher Lipat bermotor sebanyak 3 Unit dipakai utk merontok padi, dengan bahan bakar BBM. (2). Pedal Thresher Lipat sebanyak 2 unit dipakai utk merontok padi secara manual (pedal). Kendala Pemanfaatan : Pengalaman menunjukkan bahwa Pemanfaatan hasil Litbangyasa, baru akan tampak keberhasilannya dalam jangka waktu yg cukup lama, utk itu rekaman, tulisan ilmiah, data spesifik, harus tetap dijaga keberadaannya, sebagai bahan Introduksi oleh Institusi yg berwenang melalui kinerja koordinasi secara terus menerus. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 12

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rencana Pengembangan : Menumbuh kembangkan Paket Teknologi Mesin Perontok Padi Lipat di Daerah Terasering di kabupaten selain Kab. Bone & masih di koridor Propinsi Sulawesi selatan atau di luar Sulawesi. Strategi Pengembangan : Menumbuh kembangkan Paket Teknologi Mesin Perontok Padi Lipat di Daerah terasering,melalui kerangka kerja : (1) Mencari pengrajin lokal yg mampu melakukan fabrikasi (2) menetapkan jumlah & lokasi kebutuhan alsintan di tingkat petani (3) menjembatani antara kebutuhan alsintan perontok padi (threhser) dengan fabrikan lokal pembuatanya. (4) Memberikan bimbingan teknis dan manajemen pengoperasian teknologi. Tahapan Pengembngan ke Depan : (1). Perlu dilakukan Evaluasi terlebih dahulu. (2). Perlu di inventarisir hambatan & kendala. (3). Perlu dicari metode alternatif penyelesaian masalah, a). apakah kegiatan perlu dilanjutkan atau tidak, b). bila diteruskan, metode penyelesaian masalahnya bagaimana. (4). Menetapkan peran Swadaya masyarakat tani, termasuk menetapkan pola pengembangan teknologi yg dipilih. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 13

HASIL DAN PEMBAHASAN Foto Fabrikasi

Hasil uji lapang : Perdal thresher lipat = 34,52 kg/jam Kapasitas Thresher Lipat Bermotor. dan 79,95 kg/jam. Analisa Finansial Mesin Thresher Lipat Bermotor, Biaya Pokok operasional mesin (Bp.) = Rp. 203,- per kg, masih lebih murah dibanding dengan ongkos Gebot di Kab. Bone sebesar Rp.334,- per kg.

Catatan : Rasio Gabah dan Jerami untuk Varietas Non Hibrida (Ciherang) = 54 %

Foto Uji Kinerja Lapang

logo lembaga TERIMA KASIH Koes Sulistiadji Joko Wiyono Rahmawati