LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN FEBRUARI DIBANDING BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya

DATA PIRANTI LUNAK SEKSI PROPAM POLRES SUMBAWA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dan pelanggaran hukum dapat dikatakan merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Kepolisian Republik Indonesia telah terbukti

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Pasal 1 angka 3 UUD 1945 merumuskan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB III ORGANISASI POLDA JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

DATA PENANGANAN PERKARA PELANGGARAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA / PNS POLRI WUJUD PERBUATAN DAN GAR YANG DISANGKAKAN

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET

DATA PENANGANAN PERKARA PELANGGARAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA / PNS POLRI WUJUD PERBUATAN DAN GAR YANG DISANGKAKAN

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI LANTAS POLRES SUMBAWA 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penegakan Disiplin bagi Anggota Polri yang Melakukan Pelanggaran di

POLANTAS DALAM ANGKA TAHUN 2013

BAB IV PENYELESAIAN KASUS ANGGOTA POLRI

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016

PENERAPAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP PELANGGRAN DISIPLIN OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI POLRES SOLOK AROSUKA JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Jl. Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax.

I. PENDAHULUAN. profesi maupun peraturan disiplin yang harus dipatuhi oleh setiap anggota Polri.

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT DOMPU LAPORAN BULANAN SEKSI PROPAM POLRES DOMPU BULAN JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang semula didominasi oleh penyakit infeksi atau menular bergeser ke penyakit non

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. Pol. : Kep / 42 / / tentang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MENYOROTI MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DIBAWAH UMUR Oleh: Imas Sholihah * Naskah diterima: 13 Juni 2016; disetujui: 02 Agustus 2016

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PERATURAN DISIPLIN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PERATURAN DISIPLIN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PERATURAN DISIPLIN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERANAN PROPAM POLRES JAYAPURA KOTA DALAM PENANGANAN PERKARA PIDANA YANG DILAKUKAN ANGGOTA POLRI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

DATA PELANGGARAN DISIPLIN SAT LANTAS SEMESTER I TAHUN 2016 URAIAN SINGKAT KEJADIAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA-

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017

RENCANA AKSI TAHUN 2017

2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

LAPORAN PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT QUICK WINS 2015 BIDANG PELAYANAN BPKB DAN STNK DIREKTORAT LANLU LINTAS POLDA MALUKU UTARA

DATA PELANGGARAN DISIPLIN ANGGOTA POLRI/PNS POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI JUNI ( SMESTER I ) TAHUN

ANATOMI DATA LAKA LANTAS TAHUN 2016 POLDA NTB FEBRUARI MARET APRIL DATA PT JASA RAHARJA NAMA DATA LAKA JANUARI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan Polri, merupakan salah satu pelaku penegak hukum disamping

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Polri merupakan salah satu lembaga penegak hukum serta merupakan

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PERATURAN DISIPLIN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah.

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PERATURAN DISIPLIN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perlu dikemukakan terlebih dahulu identitas responden. : Anggota Pembinaan dan Disiplin Bid Propam Polda Lampung

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Berita Kriminal pada Surat Kabar Harian Vokal. menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan dewasa Sulistyawati (2014). fisik, psikis dan lingkungan Willis (2014). Tuntutan-tuntutan inilah

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemeriksaan oleh Ankum yang menangani pelanggaran disiplin.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MUTASI DI LINGKUNGAN POLRES LOMBOK BARAT

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016

BAB III PENUTUP. kepemilikan senjata api bagi warga sipil, yaitu: dan diawasi secara ketat, yaitu

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. mencapai tujuan nasional (Lemhannas,1997). Mencermati kondisi masyarakat

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM

Transkripsi:

MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI 1. D A S A R a. Keputusan Kapolri No.Pol: Kep/97/XII/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Perubahan Keputusan Kapolri No.Pol: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja satuan-satuan Organisasi Div Propam. b. Keputusan Kadiv Propam Polri No.Pol : Kep/ 12 /VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 tentang Rencana Kerja Div Propam Polri TA.2010. 2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan pertanggung jawaban tentang pelaksanaan tugas bidang Pembinaan Fungsi pada Bulan Januari tahun 2010. b. Tujuannya adalah memberikan laporan kepada pimpinan terkait dengan permasalahan atau kasus-kasus pelanggaran anggota Polri/PNS dan kegiatan fungsi yang sudah dilaksanakan oleh Divpropam Polri dan jajarannya selama satu bulan. 3. RUANG LINGKUP Ruang lingkup laporan ini meliputi analisa data dari laporan rutin dan laporan harian satuan kewilayahan termasuk dari Pus / Bag di lingkungan Divpropam Polri yang sudah diterima sejak bulan Januari 2010. 4. DATA KASUS-KASUS MENONJOL a. Kasus Tindak Pidana dan Narkoba. NO JENIS TP JUMLAH 1 Pidana 47 kejadian 2 Narkoba 13 kejadian 3 Laka lantas 59 kejadian 4 Perkelahian Polri & TNI 10 kejadian 5 Penyerangan thdp Polri 13 kejadian 6 Masalah Senpi 9 kejadian 7 Masalah Tahanan 14 Kejadian 8 Kasus Unras thdp Polri 7 Kejadian 9 Kebakaran Mako Polri 1 Kejadian 10 Pelanggaran Disiplin 522 orang 11 Pelanggaran Tatib 2.923 orang / 1) Jumlah......

[ 2 1) Jumlah kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anggota Polri/PNS bulan Januari 2010 sebanyak 47 kasus, dengan perincian sebagai berikut: a. Penganiayaan : 16 kasus b. Asusila : 10 kasus c. KDRT : 5 kasus d. Pemerasan : 3 kasus e. Pencurian : 2 kasus f. Penggelapan : 2 kasus g. Illegal loging : 2 kasus h. Lahgun wen : 2 kasus i. Pungli : 2 kasus j. Miras : 2 kasus k. Perjudian : 1 kasus 2) Jumlah kasus Narkoba yang melibatkan anggota Polri/PNS selama bulan Januari 2010 sebanyak 13 kejadian dengan perincian sebagai berikut: a. Jenis Narkoba : Shahu-shabu Ganja Ekstasi : 11 kasus : 3 kasus : 3 kasus b. Katagori : Pemakai Pengedar : 13 orang : 2 orang 3) Dari 2 jenis pelanggaran yaitu pelaku tindak Pidana dan Narkoba tersebut telah melibatkan 69 orang anggota dengan golongan kepangkatan sebagai berikut : a. Pamen : 1 orang b. Pama : 1 orang c. Bintara : 66 orang d. Pns : 1 orang b. Kasus Kecelakaan Lalu-Lintas. 1) Kecelakaan Lalu-lintas dijalan raya yang terjadi selama periode bulan 2010 sebanyak 59 kali kejadian dengan melibatkan 66 anggota dan PNS Polri. 2) Anggota Polri/PNS yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 64 orang dengan perincian sebagai berikut : a. Meninggal dunia : 12 orang b. Luka Berat : 33 orang c. Luka Ringan : 19 orang / 3) Anggota......

3 3) Anggota Polri yang terlibat kecelakaan lalu-lintas dari golongan kepangkatan terdiri dari : a. Pamen : 0 orang b. Pama : 4 kasus c. Bintara : 61 kasus d. Pns : 1 kasus c. Kasus Perkelahian Polri TNI. 1) Dalam bulan Januari 2010 perkelahian Polri dan TNI terjadi sebayak 10 kali kejadian, dengan perincian sebagai berikut : a. Polda Sumut : 3 kejadian b. Polda Metro Jaya : 1 kejadian c. Polda Jatim : 1 kejadian d. Polda Sulut : 2 kejadian e. Polda Maluku : 1 kejadian f. Polda Malut : 1 kejadian g. Polda NTT : 1 kejadian 2) Korban yang dialami anggota Polri sebanyak 17 orang berpangkat Bintara dengan perincian sebagai berikut: a). Meninggal dunia : 0 orang b). Luka Berat : 12 orang c). Luka Ringan : 5 orang. d. Kasus Penyerangan terhadap Polri. Kasus penyerangan terhadap anggota Polri selama bulan Januari 2010 terjadi sebanyak 13 kali kejadian, dengan perincian sasaran penyerangan sebagai berikut: 1) Penyerangan terhadap Mako : Nihil 2) Penyerangan terhadap anggota : 13 kali 3) Penyerangan terhadap Alut/Alsus : 1 unit Akibat penyerangan tersebut 19 anggota menjadi korban dimana 1 orang MD, 15 orang Luka Ringan dan 3 orang Luka Berat. e. Masalah Senjata Api Dinas. Kasus-kasus yang berkaitan dengan Senjata Api dinas anggota Polri selama bulan Januari 2010 terjadi sebanyak 9 kasus sebagai berikut : 1) Senpi Hilang : 3 kali 2) Penyalahgunaan senpi : 3 kali 3) Penembakan : 3 kali Akibat kejadian penembakan tersebut, 5 orang menjadi korban (anggota Polri 2 orang luka tembak, warga masyarakat 1 orang luka tembak, dan 2 orang tersangka meninggal dunia). / f. Masalah.....

4 f. Masalah Tahanan dan Penembakan terhadap tersangka. Kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah Tersangka/Tahanan selama bulan Januari 2010 terjadi sebanyak 14 kali kejadian dengan rincian sebagai berikut: a) Tahanan Lari dari sel : 11 kejadian (17 orang) b) Tahanan mati : 3 kejadian (3 orang) c) Penembakan terhadap tersangka : nihil Penyebab larinya tahanan dari sel dikarenakan lemahnya pengawasan dan kelengahan anggota jaga sedangkan meninggalnya tersangka di dalam sel disebabkan bunuh diri. g. Unjuk Rasa Terhadap Polri. Unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dan ditujukan pada institusi Polri terjadi selama bulan Januari 2010 sebanyak 7 kali. Keseluruhan Unjuk rasa berjalan tertib dan aman, dengan issue yang dibawa pengunjuk rasa berupa permintaan/tuntutan agar Aparat Polri lebih bertindak tegas dan segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran hukum yang terjadi. h. Kasus Kebakaran Sarana/Prasarana Polri Kasus kebakaran sarana/prasarana Polri selama bulan Januari 2010 sebayak 1 kali kejadian di Polda Kalteng. 5. DATA PELANGGARAN DISIPLIN/KEP POLRI a. Data Pelanggaran Disiplin dan Sidang Disiplin. 1) Data Pelanggaran Disiplin. Pelanggaran disiplin yang terjadi selama bulan Januari 2010 sesuai Laporan yang masuk sebagai berikut: a) Pelanggaran Tata tertib : 2.923 orang b) Pelanggaran Disiplin : 552 orang 2) Data Sidang Disiplin. Sidang Disiplin yang dilaksanakan selama bulan Januari 2010 sebanyak 96 kali sidang disiplin terhadap 262 anggota Polri, dengan putusan sidang disiplin sebagai berikut: a) Teguran tertulis : 88 putusan b) Mutasi dari jabatan : 16 putusan c) Penundaan pendidikan : 46 putusan d) Penundaan UKP : 46 putusan e) Penundaan gaji berkala : 7 putusan f) Penempatan ditempat khusus : 171 putusan g) Tidak terbukti : 5 putusan h) Ganti rugi/tpgr : 0 putusan i) Non Job : 5 putusan / b. Data.....

5 b. Data Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri. Data pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang disidangkan selama bulan Januari 2010 sebanyak 70 kali sidang, terhadap 70 orang anggota pelanggar KEP, dengan keputusan sidang komisi kode etik sebagai berikut: 1) Dinyatakan perbuatan tercela : 2 putusan 2) Meminta maaf : 9 putusan 3) Mengikuti pendidikan ulang : 0 putusan 4) Tour of Area : 1 putusan 5) Tour of Duty : 3 putusan 6) PDH : 1 putusan 7) PTDH : 56 putusan 6. DATA PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT. a. Pengaduan yang masuk : 45 aduan b. Terbukti : 0 aduan c. Tidak terbukti : 6 aduan d. Dalam proses : 0 aduan 7. ANALISA DATA. a. Kasus-kasus menonjol. 1). Pelanggaran Pidana yang dilakukan oleh anggota Polri/PNS selama bulan Januari 2010 terjadi 47 kali dengan urutan terbanyak kasus Penganiayaan. Pelaku pelanggaran pidana terbanyak oleh Bintara Polri sebanyak 50 orang. 2). Kasus Narkoba masih terjadi sebanyak 13 kasus dengan perincian Shabu-shabu 11 kasus, Ganja 3 kasus, dan ekstacy 1 kasus, sebagai pengguna 13 orang anggota Polri dan pengedar/penjual 2 orang anggota Polri, Kepangkatan pelaku masih didominasi Bintara Polri 16 orang. 3). Peristiwa Kecelakaan Lalu-Lintas yang melibatkan anggota Polri/PNS terjadi 59 kali kejadian yang melibatkan 66 orang anggota, dimana kecelakaan paling banyak terjadi pada pengendara motor (R2) dan korban atau pelakunya sebagian besar dari pangkat Bintara Polri. Korban meninggal dunia 12 orang anggota Polri. 4). Perkelahian Polri TNI masih terjadi 10 kali yang berawal dari rasa ketersinggungan satu dengan yang lain, akibatnya terjadi pengeyorokan terhadap anggota Polri. Kurangnya pengarahan oleh para Pimpinan kesatuan di kewilayahan tentang pencegahan konflik Polri dan TNI mengakibatkan masih terjadinya perkelahian antara anggota Polri dan TNI di beberapa tempat. 5). Peristiwa Penyerangan terhadap anggota Polri oleh masyarakat masih terjadi 13 kali, dengan jumlah korban anggota Polri 19 orang (13 anggota saat melaksanakan tugas). / 6). Kasus.....

6 6). Kasus-kasus yang berhubungan dengan Senjata api dinas masih terjadi sebanyak 9 kali kejadian (hilang senpi 3 kejadian, lahgun senpi 3 kejadian, dan penembakan dengan menggunakan senpi sebanyak 3 kali kejadian), hal ini terjadi disebabkan oleh para pemegang senpi dinas tata cara penyimpanan, pengamanan maupun kurangnya latihan sehingga tidak tepat sasaran seperti bermaksud melumpuhkan namun yang terjadi mematikan, atau tembakan peringatan yang tidak memperhatikan arah tembakan / lingkungan sekitar dan rekoset mengenai korban warga masyarakat 1/ luka tembak. 7). Masalah Tahanan yang lari dari ruang tahanan Polri masih terjadi 14 kali kejadian (17 orang tahanan melarikan diri, dan 3 orang meninggal dunia dikarenakan bunuh diri/ gantung diri), hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan para atasan terhadap pelaksanaan jaga tahanan serta kondisi bangunan yang kurang memadai sebagai ruang tahanan. 8). Peristiwa bunuh diri anggota Polri dalam periode ini nihil. 9). Kegiatan Unjuk Rasa yang dilakukan elemen masyarakat di kantor Polisi sebanyak 7 kali dengan membawa issue-isue aktual, mengindikasikan bahwa masyarakat masih menginginkan adanya peningkatan kinerja Polri ke depan dalam penegakkan hukum maupun memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat semuanya berjalan lancar, aman dan tertib. 10). Kebakaran sarana/prasarana Polri dalam bulan Janurari 2010 sebanyak 1 kali kejadian asrama/ barak Remaja Polres Palangkaraya Polda Kalteng yang terjadi diduga akibat hubungan arus pendek listrik. b. Pelanggaran Disiplin dan Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri. 1). Pelanggaran Tata Tertib masih cukup tinggi, pelanggaran banyak terjadi tidak mengikuti apel sedangkan pelanggaran lalu-lintas umumnya pada kelengkapan alat ranmor dan surat ijin mengemudi kendaraan bermotor. Artinya kesadaran anggota Polri untuk patuh pada aturan masih rendah dan perlu terus ditingkatkan. 2). Pelanggaran Disiplin yang terjadi dan menonjol adalah perilaku yang dapat menurunkan martabat /citra Kepolisian dan menghindar tanggung jawab dinas. 3). Pelanggar Kode Etik Profesi Polri, selama bulan Januari 2010 sudah dilakukan Sidang Komisi Kode Etik Polri 29 kali sidang, jumlah anggota Polri yang disidangkan sebanyak 70 orang dengan putusan 56 anggota direkomendasikan untuk PTDH. / c. Pengaduan.....

c. Pengaduan Masyarakat. 7 1). Pengaduan masyarakat yang diterima oleh satuan kewilayahan maupun Mabes Polri/Div Propam dalam bulan Januari 2010 sebagian besar berisi keluhan masyarakat terhadap proses penyidikan yang masih dirasakan lambat dan perlakuan penyidik yang belum memberikan pelayanan yang profesional baik kepada pelapor maupun kepada tersangka. 2). Dari sejumlah 45 laporan/pengaduan,terbukti 0 laporan,tidak terbukti 6 dan 39 pengaduan masih dalam proses pendalaman/penyelidikan untuk membuktikan benar atau tidaknya pengaduan tersebut. 8. KESIMPULAN. a. Kasus Pidana yang dilakukan anggota Polri terbanyak adalah kasus Penganiayaan sebagian besar oleh golongan pangkat Bintara berpangkat Bripda/Briptu. Diduga penyebabnya adalah jiwa muda dan pengendalian emosi yang masih labil sehingga menimbulkan arogansi. b. Kasus Kecelakaan Lalu-lintas sebagian besar dialami pengguna motor (R2) dan pengendara umumnya Bintara Polri yang menjadi korban kecelakaan, angka kematian anggota Polri adalah 12 orang, artinya tingkat kesadaran tertib berlalu-lintas dan kehati-hatian di jalan raya masih belum menjadi prioritas bagi anggota selama berkendaraan di jalan umum khususnya bagi para Bintara Polri yang baru. c. Konsumsi Narkoba dan obat-obatan Psikotropika bahkan sebagai pengedarnya masih terjadi pada anggota Polri, mengingat bisnis narkoba/shabu-shabu, ganja dan ekstacy sangat menguntungkan apalagi dilakukan oleh anggota Polri yang menurut anggapan pelaku jauh dari pantauan petugas. Kondisi ini diduga rendahnya kesadaran akan pemuliaan profesi atau tuntutan kebutuhan ekonomi untuk hidup di kota besar. d. Pelanggaran Disiplin anggota Polri yang terjadi didominasi perilaku yang dapat menurunkan martabat /citra Kepolisian dan menghindar dari kewajiban melaksanakan tugasnya. Hal ini diduga dilakukan karena anggota mencari tambahan penghasilan lain pada jam dinas untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang makin naik. e. Pengaduan masyarakat baik melalui surat maupun laporan langsung ke Divpropam Polri maupun di kesatuan kewilayahan, umumnya masih didominasi atas ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan Polri dibidang Penyidikan khususnya proses penyidikan yang tidak profesional dan berlarutlarut tidak ada kepastian. / 9. Saran.....

9. S A R A N. 8 a. Perlunya peningkatan pembinaan mental bagi anggota khususnya pada Bintara Polri yang masih baru untuk dapat merubah sikap perilakunya lebih dewasa, sesuai dengan pandangan masyarakat umum bahwa Polri adalah panutan dalam kepatuhan hukum ditengah masyarakat. b. Perlunya pelatihan khusus bagi anggota tentang berlalu-lintas dengan baik termasuk mewajibkan memiliki SIM bagi anggota Polri yang berkendaraan. c. Perlunya peningkatan pemeriksaan urine berkala yang dilakukan secara insidentil/mendadak terhadap anggota Polri yang dicurigai sebagai pengguna atau pengedar narkoba. d. Perlunya peningkatan dukungan anggaran bagi pelaksanaan pemeriksaan dan sidang pelanggaran disiplin/kode etik profesi Polri. e. Perlunya para pimpinan kesatuan untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan dengan TNI di kewilayahan dalam bentuk kegiatan bersama untuk menjalin kerukunan dan kebersamaan. 10. PENUTUP Demikianlah Laporan Sub Bag Binfung tentang Analisa kejadian dan kegiatan Propam pada Bulan Januari 2010 ini dibuat sebagai bahan masukan bagi pimpinan guna pengambilan kebijakan lebih lanjut. Jakarta, Februari 2010 PLH. KASUBBAG BINFUNG MIDI SISWOKO,Sik AKBP NRP. 70012124