BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan syariah merupakan institusi yang memberikan pelayanan jasa

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna dana (fund user). Bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 /perkembangan-perbankan-syariah. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2013.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari. masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sebagai suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, peran perbankan untuk menunjang pergerakan sektor riil melalui pembiayaan sangat diharapkan termasuk dalam kondisi menghadapi dampak krisis keuangan global. Karena krisis keuangan global sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 2009 berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia. Dari sisi industri perbankan, fenomena ini berpotensi menurunkan

2 kemampuan dan keinginan bank untuk memberikan kredit, mempersulit perbankan dalam menghadapi kualitas asset, menurunkan profitabilitas dan pada gilirannya dapat mengurangi kecukupan modal bank untuk menjamin operasional bank. Pada saat krisis tahun 2008, ada beberapa bank konvensional yang mengalami penurunan laba. Diantaranya adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang mengalami penurunan sebesar 27,2% dimana laba pada tahun 2007 Rp. 2.116 Miliar menjadi Rp 1.530 Miliar pada tahun 2008, sedangkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengalami penurunan sebesar 55% dimana laba pada tahun 2007 Rp 763,4 Miliar menjadi Rp. 342,07 Miliar pada tahun 2008. Selain itu PT Bank Bukopin Tbk mengalami penurunan sebesar 2% dimana laba pada tahun 2007 Rp 375,13 Miliar menjadi Rp 368,78 Miliar pada tahun 2008, dan PT Bank International Indonesia Tbk (BII) mengalami penurunan sebesar 10,7% dimana laba pada tahun 2007 Rp 439 Miliar menjadi Rp 392 Miliar pada tahun 2008 (Detik.com). Selain itu pada triwulan III tahun 2014 ada beberapa bank yang mengalami penurunan kembali. Diantaranya PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,10 Triliun sepanjang sembilan bulan pertama pada tahun 2014. Jumlah ini merosot 30% jika dibandingkan perolehan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp. 3 Triliun. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang memperoleh laba bersih sebesar Rp 2,30 Triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2014, atau turun 28,5% dari periode yang sama pada tahun 2013 yang mencapai Rp 3,21 Triliun. PT Bank Bukopin Tbk

3 membukukan laba bersih hingga September tahun 2014 sebesar Rp 677 Miliar, atau turun 8,30% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 621 Miliar. PT Bank International Indonesia Tbk (BII) mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 340 Miliar sampai akhir September tahun 2014, turun 69% dari Rp 1,09 Triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya (Infobanknews.com). Penurunan laba pada beberapa bank konvensional tersebut di atas ditunjukan pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Penurunan Laba Bank Konvensional No Bank Laba Laba 2007 2008 Penurunan Laba (%) Laba TW III- 2013 Laba TW III- 2014 Penurunan Laba (%) 1 Danamon 2.116 M 1.530 M 27,20% 3 T 2,10 T 30% 2 CIMB Niaga 763,4 M 342,07 M 55% 3,21 T 2,30 T 28,50% 3 Bukopin 375,13 M 368,78 M 2% 738 M 677 M 8,30% 4 BII 439 M 392 M 10,70% 1,09 T 340 M 69% Sumber: Detik.com dan Infobanknews.com (Data diolah kembali) Krisis keuangan menyebabkan Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Kenaikan BI rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga pada Bank Konvensional. Dengan menaikan BI-rate, sektor perbankan akan menaikan interest rates of loans lebih tinggi daripada deposit. Tetapi jika suatu negara mengalami inflasi yang tinggi, interest rates

4 deposit dan lending sangat tinggi. Di dalam kondisi seperti itu masyarakat lebih memilih menabung daripada meminjam ke bank. Apabila modal bank tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pinjaman masyarakat, bank akan mengalami kerugian dan berujung pada kebangkrutan (collapse) (Kompas.com : 2014). Perolehan laba bank sangat bergantung dengan penempatan dana di sisi aktiva produktif. Dalam menjalankan kegiatan penanaman dana, kualitas aktiva produktif dapat menggambarkan kinerja bank yang juga berdampak pada tingkat profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang digunakan adalah Return On Assets (ROA) karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan income. Semakin besar Return On Assets (ROA) suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Lukman Dendawijaya 2009, 118). Dengan menghitung profitabilitas dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan suatu bank dalam menghasilkan keuntungan baik yang berasal dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil non operasionalnya. Di dalam perbankan, profitabilitas juga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sehat atau tidaknya sebuah bank selain faktor modal, kualitas aktiva, manajemen, dan likuiditas. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas suatu bank, di antaranya adalah Chindy Anggraeni Luthfihani (2011) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Aktiva

5 Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas aktiva produktif berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan kredit bermasalah tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Elis Maesaroh (2013) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011). Hasil penelitian menunjukan bahwa Tingkat Kecukupan Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, Efisiensi Operasional berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dan Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Iqbal Ashadi (2010) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas terhadap Profitabilitas Bank (Survey pada Bank-bank Umum yang Listing di BEI). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas aktiva produktif (KAP) yang diukur dengan Bad Debt Ratio (BDR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE). Viony Gita Risha (2013) yang menganalisis Pengaruh Kredit yang Diberikan, Likuiditas, dan Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas (Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI). Hasil penelitian menunjukan bahwa kredit yang diberikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), Likuiditas (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), dan Kecukupan Modal (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Febriyanti Farhah (2012)

6 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas Bank (Studi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.). Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, rasio pemenuhan PPAP berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Aktiva Produktif (PPAPAP) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Siti Nurkhosidah (2009) melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Variabel Non Performing Financing (NPF), Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Financing To Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA), PPAP tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), FDR tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

7 Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Penelitian Judul Kredit yang Diberikan Likuiditas Kecukupan Modal Kualitas Aktiva APYD PPAP PPAPAP Kredit Bermasalah Efisiensi Operasional BOPO NPF FDR Chindy Anggraeni Luthfihani (2011) Elis Maesaroh (2013) Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap Profitabilitas (Studi pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011) - - - - - - - - - - - - Iqbal Ashadi (2010) Viony Gita Risha (2013) Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas terhadap Profitabilitas Bank Pengaruh Kredit yang Diberikan, Likuiditas, dan Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas (Perusahaan yang terdaftar di BEI) - - - - - - - - - - - - - - - - - Febriyanti Farhah (2012) Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas Bank (Studi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - - - - - - - - Siti Nurkhosidah (2009) Analisis Pengaruh Variabel Non Performing Financing, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Financing To Deposit Ratio, Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri - - - - - - -

8 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil dari penelitianpenelitian terdahulu masih belum konsisten terutama mengenai pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas. Sehingga Peneliti bermaksud untuk meneliti kembali dengan melakukan replikasi penelitian terdahulu dari Febriyanti Farhah (2012), hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) masih berpengaruh atau tidak terhadap profitabilitas. Judul penelitian Febriyanti Farhah (2012) adalah Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas Bank (Studi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.). Variabel yang diteliti yaitu Kualitas Aktiva Produktif (KAP) sebagai variabel independennya yang diproksikan sebagai Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD), Rasio Pemenuhan PPAP, dan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Aktiva Produktif (PPAPAP), sedangkan variabel dependennya yaitu profitabilitas. Hipotesis penelitian Febriyanti Farhah (2012) yaitu Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang terdiri atas laporan mengenai Kualitas Aktiva Produktif, Laporan Laba Rugi, dan Neraca yang dipublikasi di situs PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Penetapan sampel yang diambil untuk memperoleh data yaitu laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, neraca, dan laporan laba rugi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dari tahun 2004-2011. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan keputusan sampel adalah sampel tidak acak (Non Probability Sampling) karena dengan menggunakan

9 teknik ini akan mengurangi peluang yang sama bagi setiap informasi, unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Hasil penelitian Febriyanti Farhah (2012) menyatakan rasio Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD), rasio pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Total Aktiva Produktif (PPAPAP) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Febriyanti Farhah (2012). Perbedaan tersebut terletak pada sampel penelitian dan periode penelitian. Sampel peneltian yang digunakan oleh Febriyanti Farhah (2012) adalah laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, neraca, dan laporan laba rugi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Sedangkan sampel penelitian yang akan diteliti yaitu laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, neraca, dan laporan laba rugi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Periode penelitian yang digunakan oleh Febriyanti Farhah (2012) adalah mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011, sedangkan periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah triwulan III tahun 1999 sampai dengan triwulan III tahun 2014 sehingga hasil penelitian juga dapat lebih up to date. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul PENGARUH AKTIVA PRODUKTIF YANG DIKLASIFIKASIKAN DAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.).

10 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan judul penelitian dan penjelasan yang telah penulis uraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aktiva produktif yang diklasifikasikan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 2. Bagaimana penyisihan penghapusan aktiva produktif pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 3. Bagaimana profitabilitas pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 4. Seberapa besar pengaruh aktiva produktif yang diklasifikasikan dan penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap profitabilitas bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengelola data dan menganalisis kemudian ditarik kesimpulan guna memberikan gambaran tentang pengaruh aktiva produktif yang diklasifikasikan dan penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap profitabilitas bank (Studi pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) yang kemudian akan ditarik kesimpulan.

11 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui aktiva produktif yang dikasifikasikan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 2. Untuk mengetahui penyisihan penghapusan aktiva produktif pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 3. Untuk mengetahui profitabilitas pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 4. Untuk mengetahui pengaruh aktiva produktif yang diklasifikasikan dan penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap profitabilitas bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya dalam analisis laporan keuangan perbankan mengenai rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan, rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif dan pengaruhnya terhadap profitabilitas bank. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian atas pengaruh aktiva produktif yang diklasifikasikan, penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap profitabilitas pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yaitu:

12 a. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan tentang rasio profitabilitas dan tentang aktiva produktif yang diklasifikasikan serta penyisihan penghapusan aktiva produktif dan pengaruhnya terhadap profitabilitas perbankan. b. Bagi Manajemen Perusahaan - Memberikan gambaran mengenai aktiva produktif yang diklasifikasikan, penyisihan penghapusan aktiva produktif dan profitabilitas pada bank yang bersangkutan. Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menunjukkan pengaruh faktor kualitas asset terhadap profitabilitas. - Memberikan tambahan informasi yang berhubungan dengan pengelolaan aktiva produktif bagi manajemen dan pengambil keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh untuk merencanakan suatu strategi baru, serta dapat meningkatkan kinerja bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. - Memberikan pertimbangan dalam rangka menyusun action plan bagi perbankan khususnya mengenai pengelolaan aktiva produktif serta memperhatikan risko bisnis mengingat penanaman dana tersebut yang sebagian besar memberikan kontribusi besar bagi kinerja bank.

13 c. Bagi Pihak Lain Memberikan tambahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dalam mengkaji masalah aktiva produktif yang diklasifikasikan serta penyisihan penghapusan aktiva produktif dan pengaruhnya terhadap profitabilitas bank. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Data penelitian diperoleh penulis dari media elektronik melalui situs internet www.bjb.co.id dan www.bi.go.id. Alasan penulis menetapkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. sebagai sumber data penelitian karena PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah mencatatkan saham perdananya ke public atau Initial Public Offering (IPO). Waktu penelitiannya dilakukan pada tahun 2015 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.