PENGARUH ph DAN TEGANGAN PADA PEMBUATAN SERBUK ITRIUM DARI KONSENTRAT ITRIUM HASIL PROSES PASIR SENOTIM DENGAN ELEKTROLISIS

dokumen-dokumen yang mirip
Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

PENGARUH GARAM Al(NO 3 ) 3 TERHADAP EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PEMBUATAN OKSIDA LOGAM TANAH JARANG DARI UMPAN HASIL DIJESTI PASIR SENOTIM DENGAN CARA PENGENDAPAN DAN KALSINASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing

Sulistyani, M.Si.

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN OKSIDA LOGAM TANAH JARANG DARI PASIR SENOTIM DAN ANALISIS PRODUK DENGAN SPEKTROMETER PENDAR SINAR-X

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

PEMISAHAN Ce DAN Nd MENGGUNAKAN RESIN DOWEX 50W-X8 MELALUI PROSES PERTUKARAN ION

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

MODUL SEL ELEKTROLISIS

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

KIMIA ELEKTROLISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

I. Tujuan. Dasar Teori

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

KINETIKA PELARUTAN ITRIUM HIDROKSIDA DALAM HCl

PEMUNGUTAN SERBUK U 3 Si 2 DARI GAGALAN PRODUKSI PEB DISPERSI BERISI U 3 Si 2 -Al SECARA ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA TEMBAGA

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

Wiharti, Riyanto dan Noor Fitri Jurusan Ilmu Kimia, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Elektrokimia. Sel Volta

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Recovery logam dengan elektrolisis

PEMISAHAN Y, Dy, Gd HASIL EKSTRAKSI DARI KONSENTRAT ITRIUM MENGGUNAKAN KOLOM PENUKAR ION

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

BAB III METODE PENELITIAN

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

HASIL DAN PEMBAHASAN

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

FRAKSINASI DAN PENINGKATAN KADAR La SECARA PENGENDAPAN

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

EKSTRAKSI Th, La, Ce DAN Nd DARI KONSENTRAT Th LOGAM TANAH JARANG HASIL OLAH PASIR MONASIT MEMAKAI TBP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

BAB IV METODE PENELITIAN

logam-logam berat diantaranya adalah logam berat tembaga yang terdapat pada limbah

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

Bab IV Hasil dan Pembahasan

JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH ph DAN TEGANGAN PADA PEMBUATAN SERBUK ITRIUM DARI KONSENTRAT ITRIUM HASIL PROSES PASIR SENOTIM DENGAN ELEKTROLISIS KRIS TRI BASUKI*, MUHADI AW**, SUDIBYO** *STTN BATAN, Yogyakarta **PTAPB BATAN, Yogyakarta Abstrak PENGARUH ph DAN TEGANGAN PADA PEMBUATAN SERBUK ITRIUM DARI KONSENTRAT ITRIUM HASIL PROSES PASIR SENOTIM DENGAN ELEKTROLISIS. Dilakukan proses elektrolisis untuk membuat serbuk Y dari larutan konsentrat Y hasil olah pasir senotim yang dibuat dari 90 gram konsentrat Y yang dilarutkan dalam HNO3 pekat 300 ml dengan ph 3, 4, dan 5. Sebanyak 20 ml larutan umpan dielekrolisis dalam sel elektrolisis berukuran 5 x 4 x 3 cm yang terbuat dari fleksiglas dengan elektroda plat Zr sebagai anoda dan plat Pt sebagai katoda. Variabel yang diteliti adalah perubahan arus yang terjadi setiap menit pada tegangan proses 5 10 Volt DC dalam berbagai kondisi ph umpan. Endapan yang terbentuk dicuci, dikeringkan dan ditimbang, selanjutnya dianalisis dengan Spektrometer Pendar Sinar X. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi optimal pada tegangan 8 Volt dan ph 5, factor pisah Y/Gd = 1,5 dan Y/Dy = 1,7. Kata kunci : Ytrium, Senotim dan Elektrolisis Abstract THE ph AND VOLTAGE INFLUNCE TO CONCENTRATE OF YTTRIUM POWDER PRODUCTION FROM SENOTIME SAND WITH ELECTROLYSIS PROCESS. Electrolysis process is done to make the powder from yittrium concentrate solution product of xenotime sand made from 90 grams to concentrate yttrium disolved by concentrated of hno3 in 300 ml with ph 3, 4, 5 and 6. Feed solution of 20 ml dielekrolisis bait elektrolisis in cells measuring 5 x 4 x 3 cm made of fleksiglas with zr electrode plate and the plate as anoda pt as cathode. The variables measured changes in flow is going on every minute voltage process 5-10 volt dc in various ph conditions bait. Sediment that washed, dried and be pondered, then analyzed with the xrf. The optimale yield obtained at 8 volt and ph 5, and the separation factor of y/gd = 1,5 and y/dy = 1,7. Keywords : Yttrium, Senotime and Electrolysis PENDAHULUAN Unsur itrium (Y) merupakan salah satu unsur tanah jarang yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi, di antaranya dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan magnet super dan atau digunakan sebagai bahan pembuatan superkonduktor [1, 2]. Unsur Y ini dapat diperoleh dari dekomposisi pasir senotim hingga diperoleh konsentrat Y kemudian dapat diproses lebih lanjut dengan metode elektrokimia hingga diperoleh serbuk Y. Pemungutan unsur Y dari konsentratnya pada umumnya (penelitian hingga saat ini) dilakukan dengan metode pengendapan, ekstraksi, dan kolom penukar ion. Dari metode tersebut, kolom penukar ion dapat menghasilkan kemurnian unsur hingga di atas 95%, sedang dengan metode ekstraksi kemurnian yang diperoleh belum dapat mencapai 90% [3]. Penelitian Sudibyo [4] mendapatkan konsentrat itrium masih mengandung unsur disprosium (Dy) dan gadolinium (Gd). Dari http://www.lenntech.com/periodic/elements.ht ml [5] itrium mempunyai energi ionisasi 600, 1180 dan 1980 kj/mol, nilai elektronegativitasnya 1,22 pada skala Pauling dan nilai potensial standarnya -2,42 Volt, Gd mempunyai energi ionisasinya 591 dan 1165 kj/mol, nilai elektronegativitasnya 1,1 pada skala Pauling dan nilai potensial standarnya 543 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

-2,4 Volt dan Dy mempunyai energi ionisasinya 571 dan 1124 kj/mol, nilai elektronegativitasnya 1,2 pada skala Pauling dan nilai potensial standarnya -2,35 Volt. Sehingga unsur-unsur ini berada di sebelah kiri unsur hidrogen pada deret Volta. Metode elektrolisis merupakan metode untuk mendapatkan serbuk logam dengan bantuan energi listrik DC. Jika elektroda yang dipilih tepat, maka unsur-unsur logam dapat dengan mudah direduksi. Hal ini mirip dengan metode elektroplating, perbedaannya pada elektroplating umumnya digunakan untuk melapisi logam yang mudah korosi dengan logam yang lebih kuat terhadap proses oksidasi. Karena unsur Y, Gd dan Dy berada di sebelah kiri hidrogen maka untuk dapat mereduksi unsur ini dipilih logam Zr sebagai anoda dan logam Pt sebagai katoda. Logam Zr mempunyai nilai potensial standar 1,53 Volt sedang logam Pt nilai potrensial standarnya 1,195 Volt [5, 6]. Pada metode elektrokimia unsur logam yang akan direduksi berbentuk ion-ion dalam larutan elektrolit, dengan bantuan listrik DC maka elektron dari energi listrik akan mengalir melalui katoda menuju anoda sehingga pada katoda menjadi bermuatan negatif dan ion-ion logam yang berada pada larutan elektrolit akan ditarik pada katoda. Menurut Hukum Faraday, jumlah arus listrik yang mengalir dari muatan ke muatan 一 berbanding lurus dengan massa yang terbentuk atau tereduksi, atau dapat ditulis dalam persamaan [7] eit M (1) 96500 dengan M adalah massa yang terbentuk, e = berat ekuivalen zat, I = kuat arus dalam Ampere, t = lama waktu elektrolisis dalam detik dan 96500 adalah tetapan Faraday Keberhasilan proses elektrolisis menurut Nurrohmah meliputi besarnya tegangan listrik DC, keasaman larutan, luas, jarak dan jenis elektroda, kerapatan arus listrik, dan waktu proses. Dalam penelitian ini akan ditentukan kondisi optimum ph larutan umpan dan tegangan proses elektrolisis. Larutan umpan dibuat dari konsentrat itrium hasil olah pasir senotim yang dikondisikan pada ph 3, 4 dan 5 dalam suasana HNO 3. Konsentrat itrium hasil proses pasir senotim yang dipakai sebagai umpan pada penelitian ini mempunyai kadar pengotor Gd 3%, Dy 5,6% dan Y 70%. Sedang tegangan operasi dilakukan pada tegangan 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 Volt DC, jarak antar elektroda ditetapkan sebesar 1 cm. Indikator pemilihan kondisi optimum adalah dengan menghitung kadar dan berat unsur itrium dalam serbuk hasil serta faktor pisah unsur itrium terhadap gadolinium dan disprosium dengan bantuan software EXCEL yang terinstall dalam OFFICE 2000. METODOLOGI Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subyek penelitian adalah unsur itrium dalam konsentrat itrium hasil proses pasir senotim. Sedang obyek penelitian adalah pengaruh ph umpan yang mengandung unsur itrium dan pengaruh tegangan DC sumber listrik terhadap kadar dan jumlah itrium yang dapat diendapkan. Peralatan yang Digunakan Sel elektrolisis dari fleksiglas, timbangan, almari asam, pengaduk pemanas buatan IKA, peralatan gelas, phmeter buatan WTW, spektrofotometer XRF, adjustable regulator Bell BL1030A, multimeter digital Heles UX-33. Bahan yang Digunakan Konsentrat itrium hasil olah pasir senotim, Y 2 O 3, Gd 2 O 3, Dy 2 O 3, buatan E-Merck, HNO 3 pekat teknis dan NH 4 OH dari Brataco, serta akuades. Cara Kerja Pada tahap pelaksanaan diawali dengan membuat larutan induk untuk umpan. Larutan induk dibuat dari konsentrat Y sebanyak 90 gram yang dilarutkan dalam 300 ml HNO 3 pekat. Larutan umpan dibuat dengan mengambil larutan induk masing-masing sebanyak 125 ml kemudian diatur ph-nya dengan larutan NH 4 OH yang telah diatur keasamannya pada ph 3, 4, 5 dan 6 kemudian ditepatkan menjadi 250 ml dengan menggunakan akuades yang telah diatur ph-nya menjadi 3. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 544

Sebelum dilakukan uji elektrolisis, terlebih dahulu dilakukan pembuatan kurva standar cair dan padat campuran unsur itrium, disprosium dan gadolinium dengan spektrofotometer XRF untuk mengetahui hubungan antara intensitas standar dengan konsentrasi Y, Gd dan Dy. Pembuatan kurva standar cair dilakukan dengan membuat seri larutan campuran seperti ditunjukkan pada tabel 1. Masing-masing unsur tiap kolom pada Tabel 1 dicampur dan ditepatkan menjadi 5 ml dengan aquades kemudian dimasukkan wadah dan dianalisis dengan XRF selama 5 menit. Hasil cacah yang diperoleh pada masing-masing seri standar dihitung intensitasnya dan dibuat persamaan standarnya antara intensitas terhadap kadar dengan bantuan program Excel yang berbentuk y = ax+b dengan y = konsentrasi unsur dan y = intensitas unsur. Harga R 2 pada kurva standar yang diterima adalah 0,95 atau 95%. Tabel 1. Kadar unsur standar cair dalam ppm untuk analisis dengan XRF Kadar standar (ppm) Unsur 1 2 3 4 5 Y 30000 20000 12500 10000 5000 Gd 600 700 800 900 1000 Dy 600 700 800 900 1000 Untuk mengetahui pengaruh ph umpan dan besarnya tegangan sumber listrik DC, mula-mula dibuat rangkaian elektrolisis seperti pada gambar 1, kemudian dimasukkan sebanyak 20 ml larutan umpan masing-masing ph, kemudian saklar pada regulator di-onkan serta tegangan diatur pada 5; 6, 7, 8; 9, dan 10 Volt. Tiap terjadi perubahan arus pada multimeter dicatat waktunya serta proses elektrolisis dihentikan setelah tidak timbul gelembung gas pada sel. Endapan yang terbentuk dikeringkan dan ditimbang. Semua endapan yang diperoleh dari masing-masing variabel yang diteliti dilarutkan dengan HNO 3. Sebanyak 5 ml HNO 3 pekat dalam gelas beker dipanaskan, cuplikan endapan dimasukkan sedikit demi sedikit sampai larut kemudian ditambahkan akuadest hingga volume total menjadi 15 ml, larutan dipanaskan hingga volume kembali menjadi 5 ml kemudian dimasukkan wadah dan dianalisis dengan XRF selama 5 menit. Hasil cacah yang diperoleh dimasukkan pada persamaan standar dan dihitung konsentrasinya. Gambar 1. Rangkaian pada proses elektrolisis Dari perhitungan konsentrasi masingmasing unsur kemudian dikalikan dengan 5 (volume sampel yang dianalisis) sehingga diperoleh berat masing-masing unsur. Faktor pisah dihitung dengan membandingkan berat unsur Y dengan unsur Gd dan Dy yang diperoleh pada masing-masing hasil endapan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis standar cair dengan spektrometer XRF diperoleh persamaan garis standar yang dihitung menggunakan bantuan perangkat lunak (software) EXCEL yang terpasang (terinstall) pada software MSOFFICE versi 2000, hasilnya ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 3 menunjukkan kadar unsur Y, Gd dan Dy di dalam larutan umpan, dan hasil perhitungan kadar dan berat unsur dalam serbuk hasil pada variabel tegangan maupun ph umpan. Tabel 2. Persamaan garis standar hasil analisis dengan XRF, Y = AX + B. Y = kadar, %, A = slope, B = intersep Ket Y Gd Dy Slope 16.521,81 7.086,261 11.511,82 Intersep -3.771,88 261,031 144,102 linieritas 0,9995 0,9989 0,9999 Dari gambar 2, 3 dan 4 terlihat arus yang mengalir semakin naik seiring dengan besarnya tegangan yang diberikan. 545 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

3,5 3 Arus, ma 2,5 2 1,5 5 V 6 V 7 V 8 V 9 V 10 V 1 0,5 0 0 500 1000 1500 2000 Waktu ke, detik Gambar 2. Kurva hubungan antara kuat arus dengan lama waktu elektrolisis pada ph umpan 3 Gambar 3. Kurva hubungan antara kuat arus dengan lama waktu elektrolisis pada ph umpan 4 Gambar 4. Kurva hubungan antara kuat arus dengan lama waktu elektrolisis pada ph umpan 5 Pada umpan ph 3 (Gambar 5) terlihat pada tegangan 7 Volt mulai terjadi kenaikan unsur Y dalam hasil yang sangat tajam, sedangkan untuk unsur Gd dan Dy terlihat relatif sama hasilnya pada semua tegangan. Kondisi ini juga diikuti oleh bentuk kurva dari faktor pisahnya. Faktor pisah efektif diperoleh pada tegangan 9 Volt untuk Y/Gd sebesar 16,44 dan Y/Dy sebesar 6,88. Pada posisi tegangan 9 dan 10 kadar unsur Y, Gd dan Dy dalam hasil relatif sama. Tabel 3. Hasil perhitungan kadar, berat unsur dalam hasil, faktor pisah dan berat endapan. Jumlah umpan 20 ml, waktu elektrolisis 20 menit ph Tegangan, Kadar unsur, ppm Berat unsur, mgr Berat oksida, gr Berat hasil, gr Faktor pisah Volt Y Gd Dy Y Gd Dy Y 2 O Gd 3 2O 3 Dy 2 O 3 Hitungan Hasil Y/Gd Y/Dy Umpan 4260,91 126,85 288,48 85,218 2,537 5,770 33.590 14.770 3 5 2321,86 294,77 444,77 11,609 1,474 2,224 0.015 0.002 0.003 0.019 0.027 7.880 5.220 6 1980,61 291,12 303,40 9,903 1,456 1,517 0.013 0.002 0.002 0.016 0.097 6.800 6.530 7 1966,06 295,42 331,79 9,830 1,477 1,659 0.013 0.002 0.002 0.016 0.098 6.650 5.920 8 4909,89 358,74 591,71 24,550 1,794 2,959 0.031 0.002 0.003 0.037 0.141 13.690 8.300 9 5849,52 355,80 750,06 29,248 1,779 3,750 0.037 0.002 0.004 0.044 0.127 16.440 7.800 10 6001,96 365,16 879,28 30,010 1,826 4,396 0.038 0.002 0.005 0.045 0.260 16.440 6.830 4 5 1928,57 309,81 412,39 9,643 1,549 2,062 0.012 0.002 0.002 0.016 0.282 6.220 4.670 6 5140,52 284,49 619,04 25,703 1,423 3,095 0.033 0.002 0.004 0.038 0.253 18.070 8.300 7 10201,32 331,56 651,36 51,007 1,658 3,257 0.065 0.002 0.004 0.070 0.179 30.770 15.660 8 10141,42 334,03 701,46 50,707 1,670 3,507 0.064 0.002 0.004 0.070 0.261 30.360 14.460 9 10534,49 373,09 716,91 52,673 1,865 3,585 0.067 0.002 0.004 0.073 0.290 28.240 14.690 10 9958,41 432,03 775,01 49,792 2,160 3,875 0.063 0.003 0.004 0.070 0.361 23.050 12.850 5 5 7928,53 302,15 736,68 39,643 1,511 3,683 0.050 0.002 0.004 0.056 0.068 26.240 10.760 6 16414,28 369,22 772,77 82,071 1,846 3,864 0.104 0.002 0.004 0.111 0.294 44.460 21.240 7 16881,90 379,25 681,62 84,410 1,896 3,408 0.107 0.002 0.004 0.113 0.306 44.510 24.770 8 17227,26 340,28 681,54 86,136 1,701 3,408 0.109 0.002 0.004 0.115 0.253 50.630 25.280 9 16895,97 435,50 757,19 84,480 2,178 3,786 0.107 0.003 0.004 0.114 0.271 38.800 22.310 10 17239,56 346,27 707,49 86,198 1,731 3,538 0.110 0.002 0.004 0.116 0.312 49.790 24.370 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 546

Pada umpan ph 4 (Gambar 6) terlihat pada tegangan 5 7 Volt unsur Y yang tereduksi naik secara linier, pada kenaikan tegangan selanjutnya hasilnya tidak berbeda nyata. Sedang untuk unsur Gd dan Dy hasilnya mirip dengan umpan ph 3, kadar hasil yang diperoleh relatif sama. Sehingga untuk umpan dengan ph 4 efektifitas diperoleh pada tegangan 7 Volt dengan faktor pisah Y/Gd sebesar 30,77 dan Y/Dy sebesar 15,66. Gambar 5. Kurva kadar unsur dan faktor pisah pada larutan umpan ph 3 Gambar 6. Kurva kadar unsur dan faktor pisah pada larutan umpan ph 4 Terlihat pada umpan larutan konsentrat itrium ph 5 (Gambar 7), mulai tegangan 6 10 Volt kadar unsur Y, Gd dan Dy dalam endapan reduksi relatif sama. Dari hasil perhitungan faktor pisah, kondisi efektif diperoleh pada tagngan 8 Volt dengan nilai faktor pisah Y/Gd = 50,63 dan Y/Dy = 25,28 dengan berat hasil endapan sebesar 0,2534 gr. Dari hasil perhitungan berat total oksida diperoleh sebesar 0,1153 gr. Adanya perbedaan nilai antara perhitungan dengan hasil pelaksanaan dengan selisih sebesar 0,1381 gr ini dimungkinkan bentuk endapan yang terjadi tidak berbentuk oksida ideal (Y 2 O 3, Gd 2 O 3, Dy 2 O 3 ) tetapi berbentuk (X n O m dengan X adalah unsur lantanida, n dan m adalah jumlah koefisien). Gambar 7. Kurva kadar unsur dan faktor pisah pada larutan umpan ph 5 Pada ph umpan 5 unsur itrium mirip dengan bentuk pada umpan ph 4 tetapi kenaikkannya terjadi sama dengan umpan ph 3 yaitu pada tegangan 7. Sedang untuk unsur Gd dan Dy juga mirip dengan umpan ph 4. Berdasarkan Tabel 4 kadar unsur yang dihasilkan dari tegangan 5 Volt juga mengalami kenaikan yang cukup drastis, hal ini disebabkan karena kuat arus yang ditimbulkan pada tegangan 6 Volt lebih besar daripada tegangan 5 Volt tetapi waktu untuk berlangsungnya proses elektrolisis pada tegangan 6 Volt lebih singkat. Pada tegangan 5 Volt arus yang ditimbulkan kecil sehingga proses elektrolisis berlangsung kurang baik karena arus yang dibutuhkan untuk proses elektrolisis masih kurang walaupun pada tegangan 5 Volt proses elektrolisis bisa berlangsung meskipun lambat. Endapan paling banyak dihasilkan pada tegangan 9 Volt sebesar 0,2898 gram. KESIMPULAN Dari hasil yang diperoleh, kondisi operasi yang paling baik untuk mereduksi Y dari larutan umpan konsentrat itrium hasil olah pasir senotim adalah pada tegangan 8 Volt DC dan ph umpan 5. Pada kondisi ini dapat diperoleh endapan sebanyak 0,2534 gram dengan perhitungan berat total unsur dalam bentuk oksida sebesar 0,1153 gram dan faktor pisah Y/Gd meningkat 1,5 kali dari 33,59 menjadi 50,63 dan faktor pisah Y/Dy meningkat 1,7 kali dari 14,77 menjadi 25,28. UCAPAN TERIMA KASIH Diucapkan terima kasih kepada Sdri. Agustina Wulansari, Siswa SMK N3 Madiun yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini sampai selesai. 547 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

DAFTAR PUSTAKA 1. PRAKASH S., Advance Chemistry of Rare Earth Element., 4 ed, S., Chand. Co. Ltd., New Delhi (1975) 2. BASUKI., K. T., 1995., RISTEK., Laporan Akhir RUT II 3. BAMBANG EHB, KRIS TRI BASUKI., Pengkayaan Itrium dengan Pengendapan Hidroksida., Prosiding PPI P PNY., Yogyakarta (1992) 4. SUDIBYO DKK, 26-27 November 1998., Dijesti pasir xenotim dengan asam sulfat., Prosiding PPI Pranata Nuklir., ISSN 1410 8178, Yogyakarta 5. http://www.lenntech.com/periodic/elements.html, diakses tanggal 15 Oktober 2007 6. http:/www.chemicool.com/element/lanthanide.ht ml#general, diakses tanggal 17 Oktober 2007 7. http:/id.wikipedia.org/wiki/elektroda#anode_dan _cathode_dalam_sel_elektrokimia, diakses tanggal 15 Oktober 2007 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 548