Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup atau organisme yang sangat kecil (mikro), berukuran mikroskopis, baik uniseluler maupun multiseluler. Mikroorganisme muncul di bumi sejak miliaran tahun yang lalu. Mikroorganisme dapat hidup di berbagai habitat. Mikroorganisme mempunyai keragaman yang sangat luas. Pohon Kehidupan Tiga Domain Kehidupan Perbandingan ukuran virus, sel prokariot dan sel eukariot ARKHAEABAKTERIA EUBAKTERIA Bacillus anthracis Borellia sp. Salmonella sp. 1
Arkhaea (Arkhaebakteria) Dinding sel arkhaea tidak mengandung peptidoglikan, terdiri dari berbagai macam komponen : Pseudomurein, Polisakarida, Protein dan Glikoprotein. 1. METANOGEN Methanosarcina Habitat: lumpur dan rawa-rawa Arkhaea Archaio Kuno Menggunakan H 2 untuk mereduksi CO 2 menjadi metana (CH 4 ) Hidup pada lingkungan ekstrem Kelompok Arkhaea Metanogen Halofil ekstrem Termofil ekstrem Sumber air panas Archaebacteria Methanophyrus candlerry Berfungsi sebagai dekomposer Dapat digunakan untuk membuat biogas 2. HALOFIL EKSTRIM Bakteri (Eubakteria) 3. TERMOFIL EKSTRIM Rhodopsin Habitat: air laut berkadar garam tinggi Sulfolobus Habitat : perairan bersuhu tinggi (60 80 o C), dapat hidup pada suhu 105 o C Eubakteria berasal dari kata eu yang berarti sejati, dan bacteria yang berarti bakteri. Eubakteria disebut sebagai bakteri sejati, yang seharihari kita kenal sebagai bakteri. Ukuran tubuh bakteri berkisar 0,5 3 mikron dengan diameter 0,1 0,2 mikron. Bakteri termasuk organisme prokariotik, yaitu tidak mempunyai membran inti dan tubuhnya bersel satu. STRUKTUR BAKTERI Bagian sel sebagai penutup sel Kapsula: bagian paling luar berupa lendir berfungsi melindungi sel. Dinding sel: tersusun atas peptidoglikan yang merupakan polimer besar atau polisakarida. Membran plasma: bagian penutup paling dalam, mengandung enzim oksida atau enzim respirasi. Fungsinya sama dengan mitokondria pada sel eukariotik. Bagian Sitoplasma Berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel bakteri tidak mengandung organel seperti retikulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Ribosom tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetik berupa DNA atau kromosom di daerah sitoplasma dan tidak memiliki membran inti. Protista 2
Karakteristik Mikroorganisme eukariot Memiliki organel yang lebih kompleks dibanding sel prokariot Umumnya uniseluler, tetapi beberapa ada yang berkoloni atau multiseluler Reproduksi secara aseksual atau seksual Berdasarkan sumber nutrisinya, protista dapat bersifat : Fotoautotrof (protista yang memiliki kloroplas) Contoh : Rhodophytes (red alga) --- (di Jepang : dikenal Nori -- pembungkus sushi makanan tradisional Jepang) Heterotrof (mengabsorbsi molekul organik) Contoh: Amoeba --- menggunakan pseudopodia (ekstensi dari membran plasma) untuk menelan mangsanya (fagositosis) Miksotrof (dapat melakukan fotosintesis dan heterotropik) Contoh : Euglena Peranan Protista Simbion, bermanfaat bagi inangnya Dinoflagellates menyediakan makanan untuk terumbu karang Cnidarian polyps (coral-building organisms). Hubungan simbiosis mutualisme ini melindungi Dinoflagellates dari ancaman predator dan kondisi lingkungan yang buruk. Simbiosis mutualisme antara Hypermastigotes dengan rayap. Hypermastigotes memiliki kemampuan mencerna selulosa dan hidup dalam saluran pencernaan rayap. Parasit Plasmodium sp. menyebabkan penyakit malaria. Fungi 3
Karakteristik Keunggulan utama fungi terletak pada caranya memperoleh nutrisi. Fungi bersifat heterotrof, memperoleh nutrisi dari luar dengan cara absopsi. Memiliki enzim yang mampu memecah molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Gaya hidup fungi : Dekomposer Parasit Mutualis Struktur Fungi Ada yang tersusun atas filamen multisel, ada juga yang berupa sel tunggal (khamir). Berapa spesies tumbuh sebagai filamen atau sel tunggal, spesies lain tumbuh sebagai keduanya Morfologi multisel fungi meningkatkan kemampuan untuk menyerap nutrisi dari lingkungan. Fungi memiliki miselia, gabungan jaringan dari percabangan hifa. Fungi memiliki dinding sel berupa kitin. Struktur reproduksi Siklus Hidup Fungi secara Umum Hifa Struktur penghasil spora 20 µm Miselium Manfaat Fungi Sebagai makanan, dan membantu proses fermentasi alkohol, pembuatan roti dan keju. Penghasil senyawa antibiotik, seperti Penicillium sp. Aplikasi dalam bioteknologi : rekayasa genetik pada Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan insulin. 4
Virus Struktur Virus Virus bukan merupakan sel. Virus merupakan partikel yang memiliki asam nukleat (DNA saja atau RNA saja) yang terbungkus selaput protein {kapsid (jamak); kapsomer (tunggal)}, dan sebagian memiliki selaput membran. Replikasi Virus Virus bersifat parasit obligat, hanya dapat hidup (bereplikasi) di dalam sel inang. Virus memiliki jangkauan inang terbatas, hanya sel-sel tertentu yang bisa terinfeksi virus. Proses Replikasi Virus Terima kasih 5