Optimasi Proses Sand Blasting Terhadap Laju Korosi Hasil Pengecatan Baja Aisi 430

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH WAKTU DAN UKURAN PARTIKEL DRY SANDBLASTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA KARBON SEDANG

Analisa Pengaruh Material Abrasif Pada Blasting Terhadap Kekuatan Lekat Cat dan Ketahanan Korosi di Lingkungan Air Laut

SKRIPSI PENGARUH JARAK DAN SUDUT DRY SANDBLASTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA KARBON SEDANG OLEH : DIRGA SATYA ADITAMA NIM :

TUGAS AKHIR. Pengaruh Tekanan Udara Terhadap Laju Pengikisan Plat Baja ST 37 Pada Proses Sandblasting

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

PENGARUH TEKANAN UDARA DAN JENIS BLASTING NOZZLE TERHADAP LAJU PENGIKISAN PLAT BAJA SAAT PROSES SANDBLASTING

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

TUGAS AKHIR PENGARUH TEKANAN UDARA TERHADAP NILAI KEKASARAN PADA BENDA KERJA PLAT DENGAN BAHAN ST 37 PADA PROSES SANDBLASTING

TUGAS AKHIR METALURGI PENGUJIAN KETAHANAN PROTEKSI KOROSI CAT ANTI KARAT JENIS RUST CONVERTER, WATER DISPLACING, DAN RUBBER PAINT

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

ANALISIS SIFAT FISIK LAPISAN TIPIS TITANIUM NITRIDA PADA BAJA AISI 410 YANG DILAPIS DENGAN METODE SPUTTERING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA SURFACE PREPARATION PADA PLAT BAJA ASTM A36

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

PENGARUH TEGANGAN DALAM (INTERNAL STRESS) TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAUT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

PENGARUH VARIASI JARAK PENEMBAKAN SHOT PEENING

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Start

Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB V HASIL PENELITIAN. peralatan sebagai berikut : XRF (X-Ray Fluorecense), SEM (Scanning Electron

Perhitungan Laju Korosi di dalam Larutan Air Laut dan Air Garam 3% pada Paku dan Besi ASTM A36

PROSES PELAPISAN BAJA DENGAN METODE SEMBURAN KAWAT LAS OKSI-ASITILEN

Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin

Oleh : Ridwan Sunarya Pembimbing : Dr. Widyastuti S.Si, M.Si Ir. Lilis Mariani, M.Eng. (LAPAN)

STUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a) b) c) d)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

EFEK IMPLANTASI ION CERIUM TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI BAJA NIRKARAT TIPE AISI 316 L DALAM LINGKUNGAN ASAM SULFAT

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

BAB II STUDI LITERATUR

PENGARUH VARIASI BENTUK PERMUKAAN FORGING SAMBUNGAN LAS GESEK ROTARY TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA MILD STEEL. Abstract

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TEGANGAN PROTEKSI DAN PERSIAPAN PERMUKAAN TERHADAP SIFAT ADHESI CAT EPOXY DALAM PENGUJIAN CATHODIC DISBONDMENT TESIS

MODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP LAJU KOROSI PADA PADUAN PERUNGGU TIMAH PUTIH ( 85 Cu 15 Sn ) Oleh : Yoppi Eka Saputra NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB II LANDASAN TEORI

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

Korosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam, khusunya di dunia body automobiles.

I. PENDAHULUAN. Setiap pekerjaan mesin mempunyai persyaratan kualitas permukaan (kekasaran

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES SANDBLASTING DENGAN VARIASI SUDUT, JARAK, DAN BUTIRAN PASIR SILIKA PADA PELAT ST 37

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Tahap Persiapan. Hasil Nitridasi. Pengukuran Ketebalan

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI ALUMINUM 5052

LAJU DAN BENTUK KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH YANG MENDAPAT PERLAKUAN PADA SUHU AUSTENIT DIUJI DI DALAM LARUTAN NaCl 3 N

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

BAB III METODE PENELITIAN

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN MENGGUNAKAN AIR LAUT DAN H 2 SO 4

Karakteristik kekerasan material dibawah permukaan akibat pemanasan-awal substrate dalam proses thermal coating

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan tempat penyinaran. Mempersiapkan spesimen. Penyinaran spesimen. Pencatatan data untuk parameter lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sifat kimia pada baja karbon rendah yang dilapisi dengan metode Hot Dip

PELAPISAN BAJA DENGAN SILIKA SECARA ELEKTROFORESIS UNTUK MENCEGAH KOROSI

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

OPTIMASI PARAMETER PROSES BUBUT PADA BAJA St 60 DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PELAPISAN YSZ, CSZ, ALUMINO SILIKAT PADA BAJA S45C DENGAN FLAME SPRAY COATING

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

KATA PENGANTAR. Surabaya, Januari Penyususn

PENGARUH GRADE BATU GERINDA, KECEPATAN MEJA LONGITUDINAL, DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES GERINDA PERMUKAAN SKRIPSI

Transkripsi:

Optimasi Proses Sand Blasting Terhadap Laju Korosi Hasil Pengecatan Baja Aisi 430 Putu Hadi Setyarini, Erwin Sulistyo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. Mayjend Haryono no. 167,Malang, 65145, Indonesia E mail : putu.hadi@yahoo.com Abstract Corrosion is naturally occuring phenomenon and will be exist by itself in the metal. The metal will be damaged by an electrochemical reaction with its environment and can not eliminated but can do a variety of prevention efforts, such as by using a barrier layer that is in the process of painting. In the process, the quality of painting is paint adhesion influenced by surface roughness. The preparation can be done by themethod of spraying a sand blasting abrasive material in the form of sand forced into the surface of the material. sand blasting process could make the paint more durable and more resistant to corrosion. The parameter used in this study were sand blasting spraying pressure i.e 4;4,5;5;5,5 bar, sand blasting spraying angle 60 0 ; 75 0 ; 90 0. The results showed that the greater the pressure and angle of sand blasting, the corrosion rate is lower Average corrosion rate of the lowest occured at 5 bar spraying pressure and 90 0 spraying angle were 7.2157-E5; 7.1157-E5; 6.95-E5 mpy Keywords : sand blasting, corrosion. PENDAHULUAN Sand blasting adalah proses penyemprotan material dengan bahan abrasif, biasanya berupa pasir silika atau steel grit dengan tekanan tinggi pada suatu permukaan dengan tujuan untuk menghilangkan materialmaterial seperti karat, cat, garam,dan oli yang menempel [1]. Hal-hal yang menentukan hasil sand blasting antara lain adalah keahlian operator, tekanan udara untuk penyemprotan, ukuran pasir yang digunakan, waktu penyemprotan, dan jarak penyemprotan [2]. Selain itu proses ini juga bertujuan untuk membuat kekasaran pada permukaan logam yang optimal sehingga bahan pelapis seperti cat lebih melekat dan produk tersebut akan lebih tahan terhadap korosi. Korosi sendiri terjadi akibat kerusakan atau memudarnya logam paduan oleh reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Jadi apabila suatu produk tidak tahan terhadap korosi maka tentu akan menurunkan umur pemakaian produk. Tingkat kekasaran permukaan benda kerja yang akan dilakukan pelapisan adalah sangat penting, mengingat tingkat kekasaran akan sangat berpengaruh terhadap daya lekat bahan pelapis terhadap logam yang akan dilapisi. Ketika permukaan suatu material dikasari, maka akan terjadi peningkatan titiktitik kimia yang ditandai dengan peningkatan ikatan kimia [3]. Hal tersebut diakibatkan oleh partikel abrasif yang mengasari permukaan. Jika partikel abrasif memiliki sudut yang lebih kecil, permukaan material akan jauh lebih kasar jika dibandingkan dengan material yang dikasari dengan partikel abrasif yang memiliki sudut lebih besar. Persiapan awal permukaan sebelum diberikan perlakuan selanjutnya bisa bermacam-macam, akan tetapi, sand blasting merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan. Hal tersebut bersesuaian dengan hasil penelitian Batis et al (1998) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kekasaran permukaan, maka laju korosi untuk logam yang dilapisi juga meningkat [4]. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh tekanan dan sudut penyemprotan pada proses sand blasting terhadap laju korosi hasil pengecatan baja AISI 430. 106

METODE PENELITIAN Material yang digunakan pada penelitian ini adalah baja AISI 430 dengan komposisi kimia sebagaimana tertera pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Komposisi Kimia Baja AISI 430 Elemen C Mn Cr Si P S (%) 0.12 1 18 1 0.04 0.03 Gambar 1. Bentuk dan Dimensi Material Sedangkan bentuk material dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini: Instalasi pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Gambar 2 : Diagram Skematik Instalasi Penelitian Pengujian dilakukan mula-mula dengan melakukan uji kekasaran permukaan dengan alat uji kekasaran permukaan Mitutoyo SJ- 301 terhadap spesimen yang sudah mengalami proses sand blasting dengan variasi tekanan 4 ; 4,4 ; 4,7 ;5 bar dan variasi sudut penyemprotan sebesar 60, 75, 90 dan mesh pasir silika 250 serta lama waktu proses sand blasting 10 menit untuk masing-masing spesimen. Masing-masing spesimen diduplikasi sebanyak tiga kali. Setelah uji kekasaran permukaan selesai, spesimen kemudian dicat dengan menggunakan cat Oxyplast FF 160 secara conventional air spray. Proses kemudian dilanjutkan dengan pengujian ketebalan cat. Pengujian laju korosi dilakukan dengan menggunakan potensiostat dengan larutan NaCl 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Data rata-rata hasil pengujian kekasaran permukaan setelah proses sand blasting ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Kekasaran permukaan 107

Sedangkan grafik pengujian kekasaran dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini. Gambar 4. Grafik Ketebalan Cat Gambar 3. Grafik kekasaran permukaan setelah proses sand blasting tekanan dan sudut penyemprotan, maka semakin besar pula nilai kekasarannya. Hal ini terjadi karena tumbukan pasir silika semakin keras apabila tekanan semakin besar. Dan hasil tumbukannya pun semakin dalam apabila sudutnya semakin tegak lurus dengan material. Sedangkan data ketebalan cat ditunjukkan pada tabel 3 di bawah ini: tekanan dan sudut penyemprotan, maka semakin besar pula nilai ketebalannya. Hal ini karena tekanan penyemprotan yang keras akan Dan hasil tumbukannya pun semakin dalam apabila sudutnya semakin tegak lurus dengan material. Sehingga lapisan cat semakin tebal. Data laju korosi ditabelkan pada tabel 4 berikut ini. Tabel 3. Laju korosi Tabel 3. Ketebalan cat Gambar 4 di bawah menunjukkan grafik ketebalan cat sebelum dilakukan uji korosi. 108

KESIMPULAN Tekanan dan sudut penyemprotan pada proses sand blasting mempunyai pengaruh yang nyata terhadap laju korosi hasil pengecatan pada baja AISI 430, dimana semakin besar tekanan dan sudut penyemprotan maka laju korosinya menurun. Laju korosi rata-rata terendah sebesar 0.0000186 mpy terjadi pada tekanan 5,5 bar dan sudut penyemprotan 90, sedangkan laju korosi rata-rata tertinggi terjadi pada tekanan penyemprotan 4 bar dan sudut penyemprotan 60 yaitu sebesar 0.000832mpy. DAFTAR PUSTAKA Gambar 5. Grafik hubungan tekanan dan sudut penyemprotan terhadap laju korosi Gambar 5 di atas menunjukkan grafik hubungan antara tekanan dan sudut penyemprotan pada proses sand blasting terhadap laju korosi. tekanan dan sudut penyemprotan, maka laju korosi semakin kecil. Hal ini dikarenakan tekanan dan sudut penyemprotan dalam proses sand blasting akan menyebabkan permukaan yang terbentuk semakin kasar. Permukaan yang lebih kasar menyebabkan peluang lebih besar dalam bereaksi dengan cat, sehingga lapisan yang terbentuk semakin tebal. Dengan lapisan cat yang tebal akan menurunkan laju korosi. Hal ini disebabkan karena elektron akan sulit menembus poripori lapisan sehingga reaksi korosi sulit terjadi. [1] Trethewey, Kenneth R and Chamberlain, John. 1991. Korosi Untuk Mahasiswa dan Rekayasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [2] Metabrasive, E. 2009. Training course blasting using wheel machines, England, [3] Khorasanizadeh, Saeed. 2010. The Effects of Shot and Grit Blasting Process Parameters on Steel Pipes Coating Adhesion, World Academy of Science, Engineering and Technology 66, 1304-1312 [4] Batis, G., Kouloumbi, N., Soulis, E. 1998. Sandblasting: the only way to eliminate rust. Anti-Corrosion Methods and Materials, Vol. 45 Iss: 4, 222-226 109

110