I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hakikat sebagai makhluk sosial. Proses interaksi tersebut bertujuan

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai

VICKRY REZA SALLAMANDA NIM

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG GANTI KERUGIAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perlindungan Hukum Sesuai Dengan Undang-undang No.8 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran BAB I PENDAHULUAN

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan dirinya dalam perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan

PELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG MEDAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG DALAM LALU LINTAS PENGANGKUTAN DARAT

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

I. PENDAHULUAN. Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan obyek sampai tujuan dengan

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

KUALITAS PELAYANAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG JAWA TIMUR DALAM MEMBERIKAN SANTUNAN ASURANSI BAGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. KUH Perdata di mana PT KAI sebagai pengangkut menyediakan jasa untuk mengangkut

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Peranan Asuransi Dalam Pengembangan Pengangkutan Udara Nasional

BAB I PENDAHULUAN. tempat ketempat lainnya dengan cepat. Hampir tidak ada lagi tempat-tempat yang

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan Indonesia Insurance Summit 2005 dan Munas / kongres Asosiasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

IMPLEMENTASI TEPAT PELAYANAN SANTUNAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DI KANTOR JASA RAHARJA SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana tidak, hampir setiap hari kita mendengar adanya kecelakaan lalu

SISTEM INFORMASI IURAN WAJIB ASURANSI KENDARAAN UMUM PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya tekhnologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

BAB 1 PENDAHULUAN. kota adalah prasarana transportasi jalan. Transportasi darat merupakan prasarana

Oleh : Ayu Cholisna 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK)

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. tentang kecelakaan lalu lintas, bahkan pemberitaan tentang kecelakaan lalu lintas

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

HASIL WAWANCARA. ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan,

TANGGUNG JAWAB PT.JASA RAHARJA DAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN PO.SUMBER SEJAHTERA TERHADAP PENUMPANG KORBAN KECELAKAAN ARI PURNOMO ADJI / D

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. yang optimal dalam Implementasi Bus Rapid Transit Sebagai Transportasi Publik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai pertanggungjawaban Pemerintah Kota Bandung

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. lain, terpengaruh obat-obatan dan lain-lain. yang memiliki kekuasaan dan ekonomi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIMAS WILANTORO NIM: C.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

G U B E R N U R L A M P U N G

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 33 TAHUN 1964 (33/1964) Tanggal: 31 DESEMBER 1964 (JAKARTA)

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ditegaskan bahwa salah satu tujuan yang harus diwujudkan oleh negara adalah meningkatkan kesejahteraan umum. Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan tersebut, maka Pemerintah berkewajiban untuk menciptakan perkembangan perekonomian negara antara lain dengan cara menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Menurut Marselina Djayasinga (2006 : 2) ekonomi publik adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang peranan negara atau pemerintah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Ilmu ekonomi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia atau masyarakat dapat memenuhi kebutuhan yang tak terbatas dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada. Ekonomi publik terutama menganalisis peranan negara atau pemerintah dalam menyediakan kebutuhan-kebutuhan ekonomi masyarakatnya yang bersifat umum, seperti penyedia jalan, jembatan, taman, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Kewajiban tersebut dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, baik melalui instansi Pemerintah maupun badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah, dan dapat juga

dilakukan oleh masyarakat. Untuk mewujudkan kesejahteraan umum melalui badan usaha, maka pemerintah melakukan Penyertaan Modal Negara untuk mendirikan Badan Usaha Milik Negara yang seluruhnya atau minimal 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara.(Tinjauan Yuridis Undang- Undang BUMN, 2005; 43). PT Jasa Raharja (Persero) merupakan salah satu BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara dan memiliki visi dan misi dalam kesejahteraan umum publik melalui jaminan atau pertanggungan asuransi kecelakaan lalu lintas baik dijalur darat, laut, maupun udara. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian juncto Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Program asuransi kecelakaan yang dilaksanakan oleh PT Jasa Raharja (Persero) dilandasi pemikiran bahwa dalam berlalu lintas setiap orang akan menghadapi suatu resiko yang tidak dapat ditentukan/diprediksi baik di jalur darat, laut maupun udara. Meskipun telah mematuhi seluruh rambu lalu lintas dan menggunakan alat keselamatan (helm/sabuk pengaman), serta pengecekan kelayakan kendaraan secara berkala namun sering kali kecelakaan kerap terjadi. Sehingga diperlukan adanya jaminan/pertanggungan asuransi sosial kecelakaan lalu lintas yang pelaksanaannya lebih mengutamakan pelayanan sosial, memiliki kepastian dan berkesinambungan, khususnya terhadap likuiditas dana untuk membayar premi. Adapun mekanisme pembayaran premi menurut UU No 33 Tahun 1964 dilakukan dengan cara penumpang membayar kepada perusahaan angkutan umum, bersamaan dengan pembelian tiket penumpang.

Setiap bulan setiap tanggal 27 perusahaan angkutan akan membayarkan hasil pembayaran iuaran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang atau yang bisa dianggap sebagai premi asuransi penumpangnya kepada Bank yang ditunjuk atau kepala Badan Asuransi yang ditunjuk oleh Pemerintah.(Komisi Pengawasan Persaingan Usaha, 2010: 4). Sedangkan UU No 34 tahun 1964 mengatur mengenai iuran wajib yang dibebankan kepada pemilik perusahaan atau kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. Mekanisme pembayaran bisa melalui samsat yaitu saat perpanjangan surat tanda kendaraan bermotor maupun bagi pengusaha kendaraan angkutan langsung dibayarkan kepada PT. Jasa Raharja pada akhir Juni untuk tahun berjalan,(komisi Pengawasan Persaingan Usaha, 2010: 5). Sejalan dengan kemajuan teknik modern dalam penghidupan manusia bermasyarakat, terkandung bahaya yang kian meningkat disebabkan kecelakaankecelakaan di luar kesalahannya. Pada dasarnya setiap warga negara harus mendapat perlindungan terhadap kerugian yang diderita karena resiko-resiko demikian. PT Jasa Raharja (Persero) membantu mewujudkan salah satu fungsi Negara, yaitu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam hal ini secara khusus adalah jaminan asuransi kecelakaan lalu lintas yang diberikan bagi masyarakat yang mengalami musibah di jalan raya, sehingga dapat meringankan beban penderitaan yang dialami oleh masyarakat korban kecelakaan maupun bagi keluarga/ahli waris dari korban kecelakaan tersebut. PT Jasa Raharja (Persero) berperan membantu korban kecelakaan dengan memberikan santunan untuk meringankan beban financial keluarga. Uang santunan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh ahliwarisnya dalam

menjalankan kehidupan transisi sepeninggalan tulang punggung keluarga yang meninggal atau luka-luka dan cacat tetap akibat lalu lintas, namun efektivitas penggunaannya dikembalikan lagi kepada pribadi (ahliwaris) tersebut untuk mengggunakannya dengan bijak. Adapun penggunaanya antara lain : 1. Bisa menjadi modal usaha 2. Bisa melanjutkan sekolah anak-anak 3. Bisa membantu biaya pengobatan 4. Bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan Pelayanan yang efektif dari Jasa Raharja dapat membantu memberikan kenyamanan bagi ahliwaris korban yang mendapat musibah kecelakaan, karena pada umumnya berada dalam situasi yang penuh khawatiran, sehingga dengan adanya pelayanan yang baik dapat memberikan kepastian mendapatkan dana santunan yang setidaknya dapat digunakan untuk meringankan kehidupan keluarga korban. Disisi lain bagi pemerintah, kehadiran PT Jasa Raharja (Persero) yang dalam pelaksana bisnisnya yang dikoordinir oleh Kementrian BUMN sebagai pemegang saham, secara tidak langsung meskipun tidak diwajibkan mencari keuntungan tetapi dalam prakteknya justru dapat menghasilkan keuntungan (profit) bagi Negara yang dibuktikan dengan adanya pembagian laba (deviden) bagi pemegang saham pada setiap akhir tahun kerja/produksi. Hal ini dikarenakan asuransi sosial kecelakaan lalu lintas yang dilaksanakan oleh PT Jasa Raharja (Persero) pada prinsipnya merupakan bisnis asuransi sosial bersifat subsidi silang yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Undang-Undang.

PT Jasa Raharja (Persero) dalam memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk memberikan santunan kecelakaan kepada masyarakat. Hal ini berdasarkan dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas darat di provinsi lampung pada tahun 2011 sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Jumlah Korban dan Santunan yang dibayarkan pada PT Jasa Raharja (Persero) Tahun 2011, yaitu : Keterangan Jumlah Korban Santunan yang dibayarkan Meninggal Dunia 131 Rp. 32.927.000.000,00 Luka-Luka 111 Rp. 10.567.147.000,00 Cacat Tetap 120 Rp. 1.068.372.000,00 Penguburan 33 Rp. 18.000.000,00 Jumlah 407 Rp. 44.578.619.000,00 Sumber: Data Kecelakaan Lalu Lintas PT Jasa Raharja (Persero) Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa santunan yang dibayarkan untuk korban meninggal dunia merupakan jumlah yang terbesar dibandingkan jumlah santunan lainnya yaitu 74% atau sebesar Rp. 32.927.000.000 dari seluruh total santunan yang dibayarkan. Tabel 2. Jenis Santunan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Jenis Santunan Angkutan umum Darat/Laut Udara Meninggal Dunia Rp. 25.000.000,00 Rp. 50.000.000,00 Cacat Tetap (Maksimal) Rp. 25.000.000,00 Rp. 50.000.000,00 Biaya Rawatan (Maksimal) Rp. 10.000.000,00 Rp. 25.000.000,00 Biaya Penguburan Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Sumber : Nilai Santunan PT Jasa Raharja (Persero) Nilai santunan yang di berikan PT Jasa Raharja (Persero) kepada korban kecelakaan lalu lintas berdasarkan pada ketentuan Peraturan Mentri Keuangan RI Nomor: 37/PMK.010/2008 tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang umum di Darat, Laut dan Udara. Berdasarkan hasil prariset melalui metode wawancara

secara acak (random) dengan keluarga/ahli waris kecelakaan lalu lintas yang mengurus pengajuan klaim, bahwa PT Jasa Raharja (Persero) telah memberikan santunan sesuai dengan Peraturan Mentri Keuangan tersebut diatas, sehingga dapat disimpulkan sementara, bahwa manfaat pembayaran tersebut sudah berjalan efektif untuk mendukung pemulihan kesejahteraan keluarga yang ditinggalkan. Berdasarkan uraian di atas dan ketentuan yang ada, maka penulis ingin meneliti tentang Efektivitas Pelayanan Pembayaran Klaim Santunan dan Manfaat Santunan Kepada Korban Kecelakaan Lalu Lintas oleh PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Lampung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Seberapa efektifkah Pelayanan Pembayaran Santunan Kepada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Oleh PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Lampung? 2. Seberapa efektifkah Manfaat Santunan Kecelakaan Lalu Lintas bagi Korban atau ahliwaris oleh PT Jasa raharja (Persero) Cabang Lampung? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa efektif Pelayanan Pembayaran Santunan Kepada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Oleh PT Jasa Raharja (Persero) Cabang lampung.

2. Untuk mengetahui sebarapa efektif Manfaat Santunan Kecelakaan Lalu Lintas bagi Korban atau ahliwaris oleh PT Jasa raharja (Persero) Cabang lampung. D. Kerangka Pemikiran Menurut Marselina Djayasinga (2006; 2) ekonomi publik adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang peranan negara atau pemerintah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Ekonomi publik menganalisis tentang peranan negara atau pemerintah dalam menyediakan kebutuhan-kebutuhan ekonomi masyarakat seperti penyedia jalan, jembatan, pendidikan, pelayanan kesehatan, serta pelayanan publik lainnya. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, ditegaskan bahwa salah satu tujuan yang harus diwujudkan oleh negara adalah meningkatkan kesejahteraan umum. Program asuransi sosial merupakan salah satu media yang digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan fungsi kesejahteraan bagi rakyatnya. Menurut (Suharto, 2009) Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai kondisi sejahtera dari suatu masyarakat, kesejahteraan sosial pada umumnya meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat. Pengertian kesejahteraan sosial juga menunjuk pada segenap aktifitas pengorganisasian dan pendistribusian pelayanan sosial baik yang bersifat formal maupun informal. Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan perekonomian negara antara lain dengan cara menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

PT Jasa Raharja (Persero) selaku BUMN sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Hubungan hukum antara PT Jasa Raharja (Persero) dengan masyarakat adalah perjanjian yang bersifat wajib berdasarkan ketentuan undangundang, yang mana setiap masyarakat pengguna jasa transportasi baik di jalur darat, laut, maupun udara diwajibkan membayar premi asuransi kecelakaan lalu lintas yang dikutip dari tiap lembar tiket yang dibayarkan oleh penumpang. Pendanaan Jasa Raharja bersumber dari Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 33 dan 34 tahun 1964 Juncto Peraturan Pemerintah no 17 dan 18 tahun 1965. Yang berkewajiban membayar Iuran Wajib adalah setiap penumpang alat angkutan umum di darat, laut maupun udara, sedangkan yang berkewajiban membayar Sumbangan Wajib adalah setiap pemilik kendaraan bermotor. Iuran Wajib yang dibayarkan oleh para penumpang kendaraan bermotor, alat angkutan umum digunakan untuk melindungi resiko kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor tersebut. Apabila suatu saat terjadi kecelakaan lalu lintas maka Jasa Raharja akan memberikan santunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Manual Administrasi Bidang Pelayanan Jasa Raharja,1998: 13). Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian yang berada dalam peringkat atas di Indonesia, yang disebabkan oleh banyak faktor antara lain meliputi faktor kurang layaknya sarana transportasi, infrastruktur pendukung lalu lintas, maupun faktor kelalaian manusia. Sehingga bilamana kecelakaan lalu lintas terjadi, maka dapat dipastikan akan menimbulkan dampak yang simultan, baik

terhadap korban kecelakaan lalu lintas maupun keluarga/ahli waris yang ditinggalkan. Apabila korban kecelakaan adalah tulang punggung keluarga yang bertugas menafkahi keluarga maka akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan. Dalam teori utilitas bagi sebuah keluarga, diumpamakan garis anggaran berada pada posisi tertentu dimana keluarga tersebut dapat mengkonsumsi barang dan jasa dalam jumlah tertentu. Namun apabila tulang punggung keluarga mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan luka-luka, cacat tetap atau meninggal dunia akan mempengaruhi penurunan pendapatan. Hal ini akan menurunkan posisi garis anggaran dari posisi semula saat sebelum terjadinya kecelakaan. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah membuat program asuransi kecelakaan yang pada prinsipnya tidak mengutamakan laba, tetapi lebih mengutamakan kesejahteraan bagi masyarakat secara berkesinambungan. Dengan adanya perusahaan asuransi sosial milik negara, Jasa Raharja berperan membantu korban kecelakaan dengan memberikan santunan untuk meringankan beban financial keluarga, sehingga kondisi ekonomi keluarga korban dapat terbantu dan dapat melanjutkan kehidupan selanjutnya. Pelayanan yang efektif dari Jasa Raharja dapat membantu memberikan kenyamanan bagi ahliwaris korban yang mendapat musibah kecelakaan, karena pada umumnya berada dalam situasi yang penuh khawatiran, sehingga dengan adanya pelayanan yang baik dapat memberikan kepastian mendapatkan dana santunan yang setidaknya dapat digunakan untuk meringankan kehidupan keluarga korban.

Menurut Hessel (2005; 138) pentingnya efektifitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Dengan Jasa Raharja memberikan informasi yang akurat, pemberian santunan sesuai dengan ketentuan, penerima santunan korban yang berhak, penyelesaian santunan tepat waktu, penyerahan santunan diupayakan sedekat mungkin dengan domisli korban atau ahliwaris, maka manfaatnya akan lebih dirasakan oleh keluarga korban dan pembayaran klaim santunan menjadi efektif. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis penelitian adalah : 1. Diduga penyaluran pembayaran santunan kepada korba kecelakaan lalu lintas oleh PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Lampung telah efektif. 2. Diduga santunan dapat menggantikan pendapatan yang hilang dan mengembalikan kesejahteraan bagi ahliwaris korban kecelakaan lalu lintas. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari : Bab I Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis, dan Sistematika Penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka. Bagian ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, sehingga dapat menunjang penulisan yang dilakukan.

Bab III Metode Penelitian yang berisikan tahapan penelitian, jenis dan sumber data, cara memperoleh data, alat analisis serta gambaran umum tempat penelitian. Bab IV Hasil dan Pembahasan. Berisikan nilai perhitungan, analisa dan pembahasan serta hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Penutup