PENDISAINAN HYPOTETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) CERITA MALIN KUNDANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Asal Mula Candi Prambanan

Bahan Ajar Luas Daerah Layang-Layang Berbasis Cerita Rakyat Jawa Barat Untuk Siswa SD

Enjoying and Meaningful Mathematics in KKG: Case Study in South Sumatra

DESAIN ATURAN SINUS DAN ATURAN COSINUS BERBASIS PMRI

Desain Pembelajaran Aturan Sinus dan Aturan Cosinus Berbasis PMRI untuk Mengetahui Strategi Siswa

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

Desain Pembelajaran Operasi Bilangan Rasional Menggunakan Pola Busana Di Kelas X SMK

PENINGKATAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGGUNAAN ICEBERG DALAM PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

DESAIN PEMBELAJARAN MATERI PENGUKURAN SUDUT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK KELAS VI. Abstrak

P 30 PENJUMLAHAN BILANGAN DESIMAL MELALUI PERMAINAN RODA DESIMAL

Penelitian Desain (Design Research) halaman 1

MEMBANDINGKAN BILANGAN PECAHAN MENGGUNAKAN FRACTION CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU MATEMATIKA SUMATERA SELATAN

LINTASAN BELAJAR UNTUK MEMBELAJARKAN MATERI SISTEM PERSAMAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DENGAN DENGAN PENDEKATAN PMR UNTUK SISWA KELAS VIII

PEMANFAATAN BUDAYA TRADISIONAL UNTUK MEMBANTU KEGIATAN INVESTIGASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

Pembelajaran Pecahan Senilai dengan Bermain Lego

DESAIN PEMBELAJARAN TRANSFORMASI MENGGUNAKAN MOTIF BATIK TULIS SIDOARJO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIMENSI TIGA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK SISWA 1. PENDAHULUAN

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

PEMBELAJARAN TENTANG PERSENTASE DENGAN BATERAI HANDPHONE DI KELAS V SD NEGERI 119 PALEMBANG

PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN MELALUI HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) DENGAN MERONCE KARET YEYE. Bernadetta Eswindha

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dalam Pembelajaran Segitiga

DESAIN PEMBELAJARAN LUAS SEGI BANYAK MENGGUNAKAN TANGRAM BERPETAK DI KELAS IV

Pemanfaatan Lego pada Pembelajaran Pola Bilangan

BAB III METODE PENELITIAN

Kreano 6 (1) (2015): Kreano. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

BAB III METODE PENILITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti membuat suatu desain

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

MENGENAL UKURAN DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA ASPEK KOGNITIF PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PEMANFAATAN KOPERASI SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PMRI DI KELAS VII

MENDESAIN SENDIRI SOAL KONTEKSTUAL MATEMATIKA *

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika FKIP UNSRI.

DESIGN RESEARCH: KONSEP NILAI TEMPAT PADA OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN DESIMAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL KELERENG DALAM OPERASI PENGURANGAN DI KELAS I SD

DESAIN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KONTEKS PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA VEGETATIF PADA MATERI BENTUK PANGKAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ang bulan terlihat sedih karena sudah lama ia melihat banyak kejadian di dunia dan juga melihat banyak ketakutan yang

PROFIL KEMAMPUAN ANALISIS RESPON SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FKIP UNIVERSITAS RIAU DALAM PENGUKURAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR

PEMBELAJARAN PMRI. Oleh Muhammad Ridhoni (Mahasiswa Magister Pend. Matematika Universitas Sriwijaya, Palembang)

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh:

P 32 MODEL DISAIN DIDAKTIS PEMBAGIAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN VIDEO TAPE RECORDER (VTR) UNTUK PEGEMBANGAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

Pengembangan Alur Belajar Pecahan Berbasis Realistic Mathematics Education

Desain Materi Bangun Datar Menggunakan Origami Berkonteks Tangram di SD Kelas II

DESAIN PEMBELAJARAN HUBUNGAN SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, DAN LUAS JURING LINGKARAN MENGGUNAKAN PEMODELAN MARTABAK

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

Menggunakan Kubus Satuan Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Pengukuran Volume

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA MENGACU PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU-GURU SMP DI YOGYAKARTA

SIKLUS KEDUA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.11

Desain Pembelajaran Materi Belah Ketupat Menggunakan Kain Jumputan Palembang untuk Siswa Kelas VII

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.12

DESAIN PEMBELAJARAN PELUANG DENGAN PENDEKATAN PMRI MENGGUNAKAN KUPON UNDIAN UNTUK SISWA KELAS VII

DESAIN PEMBELAJARAN FUNGSI MENGGUNAKAN RECEIPT PEMBAYARAN LISTRIK DI KELAS VIII

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

MODEL FRACTION CIRCLE UNTUK MENDORONG PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN

KONTEKS BUSANA PADA PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN RASIONAL DENGAN PENDEKATAN PMRI

PERANAN BUAH SEMANGKA DALAM PEMBELAJARAN VOLUME BOLA

Kreano 6 (1) (2015): Kreano. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DAN RELEVANSINYA DENGAN KTSP 1. Oleh: Rahmah Johar 2

MAKALAH. diajukan untuk Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan disusun oleh: Achmad Fauzi, S.Pd.Si

DESAIN PEMBELAJARAN OPERASI PECAHAN MENGGUNAKAN KERTAS BERPETAK DI KELAS IV. Lukluk Khuriyati 1. Abstrak

DESAIN PEMBELAJARAN PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT MELALUI PENDEKATAN GEOMETRIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

Pengaruh Pendekatan RME terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi Operasi Hitung Campuran di Kelas IV SD IT Adzkia I Padang

P 45 DESAIN DIDAKTIS PENGENALAN KONSEP PECAHAN SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

IMPLEMENTASI ALAT PERAGA OPERASI BILANGAN BULAT BAGI GURU SEKOLAH DASAR (SD) SE-KECAMATAN ILIR BARAT I PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

VOLUME KUBUS DAN BALOK MELIBATKAN KEMAMPUAN VISUALISASI SPASIAL DI KELAS VIII

MAKALAH. Oleh: R. Rosnawati, dkk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti mencoba membuat suatu desain

DESAIN PEMBELAJARAN OPERASI PECAHAN MENGGUNAKAN KERTAS BERPETAK DI KELAS IV

Gambar 5.1 Desain judul

PROFIL KREATIVITAS GURU SMP DALAM MEMBUAT MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

PENGEMBANGAN MATERI KESEBANGUNAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SMP NEGERI 5 TALANG UBI

MENEMUKAN RUMUS LUAS LINGKARAN DENGAN KONTEKS TUTUP KALENG KUE BERBENTUK LINGKARAN Oleh:

PERMAINAN BOM ANGKA DALAM KONSEP KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

Desain Pembelajaran PMRI 4: "Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar. Pinggang Pemesan Baju itu?"

DESAIN PEMBELAJARAN SUDUT MENGGUNAKAN KONTEKS RUMAH LIMAS DI KELAS VII

KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

BAB II RINGKSAN CERITA. timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik

Materi Bilangan Bulat dan Pecahan untuk Siswa SMP/MTs dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

TRANSPORTASI ANGKUTAN DARAT SEBAGAI KONTEKS UNTUK MEMBANTU SISWA SD MEMAHAMI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

DESAIN LINTASAN PEMBELAJARAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rianti Aprilia, 2015

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

RINGKASAN TESIS (Booklet)

Transkripsi:

PENDISAINAN HYPOTETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) CERITA MALIN KUNDANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ratu Ilma Indra Putri FKIP Unsri ratu.ilma@yahoo.com Abstrak Tujuan dari makalah ini untuk menginformasikan sebagian dari penelitian hibah strategi nasional tahun 2012 yang menggunakan nilai-nilai kearifan yang diambil dari bermacam cerita rakyat Indonesia. Metode yang digunakan adalah Design Research yang setiap siklusnya terdiri tiga langkah yaitu preliminary study, classroom eksperiment dan restropective analysis. Pada makalah ini hanya dibahas langkah preliminary saja. Kegiatan utama yang dilaksanakan meliputi investigasi berbagai cerita rakyat, analisis kurikulum, studi pustaka, dan pendisainan prototipe awal. Telah dihasilkan 7 Hypotetical Learning Trajectory (HLT) yang menggunakan konteks cerita rakyat Indonesia. Satu konteks cerita rakyat yaitu Malin Kundang akan ditampilkan pada seminar ini. Kata kunci: HLT, Nilai-nilai Kearifan Lokal, Malin Kundang, PMRI, Cerita Rakyat, Design Research i PENDAHULUAN Konteks selama ini yang digunakan adalah situasi dan fenomena di masyarakat tapi fokus pada situasi jula beli di pasar, di supermarket dan di dunia pekerjaan (Zulkardi & Ilma, 2006). Selain itu, konteks juga berkaitan erat dengan personal siswa seperti permainan tradisional anak-anak Indonesia (Ilma, 2010). Dalam PMRI, konteks dapat juga dieksplor melalui sejarah seperti penggunaan tali Mesir Kuno ukuran 12 satuan untuk mengajarkan konsep Phytagoras (Zulkardi & Ilma, 2007). Di Indonesia banyak kisah sejarah yang tersimpan dalam cerita rakyat yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal seperti cerita para tokoh, pejuang atau pahlawan. Selain itu ada cerita rakyat tentang sifat yang baik dan jelek seperti Malin Kundang, Lara jongrang dan lain-lain. Termasuk yang terkait dengan percintaan seperti Kisah Sangkuriang, Siti Nurbaya dan Kisah Pulau Kemaro di Sungai Musi. Nilai-nilai kearifan seperti tersebut di atas dirasakan sudah jarang diceritakan atau dibahas baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah lantaran banyaknya budaya barat atau asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini dikhawatirkan akan terkikis habis yang nantinya akan berdampak pada menurunnya integritas dan daya saing anak-anak bangsa dalam kancah internasional seperti hasil PISA matematika dimana Indonesia rangking 61 dari 65 negara (Stacey, 2011). Semua pihak terkait dalam dunia pendidikan perlu ditingkatkan melalui semua usaha termasuk menyisipkannya nilai-nilai kearifan lokal pada proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Untuk mata pelajaran matematika memungkinkan karena adanya PMRI di Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa" pada tanggal 10 November 2012 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

sekolah. Tujuan penelitian ini menghasilkan lintasan belajar bangun datar menggunakan cerita rakyat Malin Kundang Cerita rakyat merupakan cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Cerita rakyat diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam masyarakat tertentu. Kini, cerita rakyat telah banyak dipublikasikan secara tertulis melalui berbagai media. Bagian dari mengenal sejarah dan budaya suatu bangsa melalui mengenal cerita rakyat. Cerita rakyat sangat digemari oleh warga masyarakat karena dapat dijadikan sebagai suri teladan dan pelipur lara, serta bersifat jenaka. Oleh karena itu, cerita rakyat biasanya mengandung unsur pendidikan berkarakter atau ajaran budi pekerti dan hiburan bagi masyarakat dan diperuntukkan bagi anak-anak. Menurut Bascom dalam Danandjaja (1984) ciri-ciri cerita rakyat yaitu: 1. Penyebarannya dilakukan secara lisan. 2. Bersifat tradisional 3. Nama pencipta atau pembuat bersifat anonim (tanpa nama) 4. Memiliki banyak versi dan variasi. 5. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya. Salah satu cerita rakyat yang bisa dijadikan konteks adalah Malin Kundang karena dalam cerita tersebut terdapat permasalahan yang bisa dimunculkan untuk mengenalkan konsep bangun datar. Fungsi cerita rakyat bukan hanya sebagai sarana pendidikan budi pekerti dan moral namun dapat juga menjadi konteks dalam pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan PMRI. Hypothetical learning trajectory terdiri dari tujuan pembelajaran untuk siswa, rencana aktivitas pembelajaran, dan dugaan dari proses pembelajaran di kelas. Pada waktu menyusun dugaan proses pembelajaran di kelas, peneliti perlu memprediksi perkembangan pengetahuan matematika di kelas dan pemahaman atau strategi siswa yang mungkin muncul sebagaimana yang terjadi pada waktu kegiatan pembelajaran sesungguhnya (Simonson, 2006). Pada waktu mendesain aktivitas pembelajaran (instructional activity), guru perlu membuat dugaan dan memperhatikan reaksi siswa dalam setiap tahap dalam lintasan belajar yang mengarah pada tujuan pembelajaran. Menurut Gravemeijer (1994), dugaan lintasan belajar siswa (hypothetical learning trajectory) merupakan dugaan yang dikaji lebih lanjut dari hari ke hari selama penelitian berlangsung berdasarkan rencana dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian design research.inti dari design research adalah proses siklik (cyclic process) dari kegiatan mendesain atau mengujikan serangkaian aktivitas pembelajaran dan aspek-aspek lain dalam mendesain. Menurut Freudenthal (1991) disebutkan bahwa siklik proses dalam design research terdiri dari eksperimen gagasan/ide (thought experiment) dan eksperimen pembelajaran (instruction experiment). Yogyakarta, 10 November 2012 2

Gravemeijer dan Cobb (2006) menyatakan bahwa ada 3 tahap dalam pelaksanaan penelitian design research, yaitu: Tahap I: Persiapan untuk Penelitian (Preparing for the Experiment) Desain pendahuluan berfungsi untuk mengimplementasikan ide-ide awal yang diperoleh dari kajian literatur sebelum mendesain aktivitas-aktivitas pembelajaran. Tahap II: Teaching Experiment bertujuan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Serangkaian aktivitas pembelajaran yang telah didesain, diujicobakan dan direvisi diterapkan di kelas Tahap III: Retrospective Analysis Peneliti akan menganalisis data yang diperoleh dari tahap teaching experiment dan menggunakan hasil dari analisis untuk mengembangkan desain selanjutnya. HLT digunakan dalam tahap retrospective analysis sebagai panduan dan referensi utama dalam menjawab pertanyaan penelitian. Pada penelitian ini hanya melakukan pada tahap I. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Dokumen, Pada saat pengumpulan data cerita-cerita rakyat Indonesia. 2. Observasi, Pada saat obeservasi, peneliti menggunakan lembar observasi dan rekaman video yang dideskripsikan. 3. Wawancara, yang dianalisis secara kualitatif PEMBAHASAN Proses Pendesainan Pembelajaran Bangun Datar menggunakan Cerita Rakyat Malin Kundang Pada tahap desain pendahuluan (preliminary desain), pendesainan aktivitas pembelajaran dan pengembangan dugaan lintasan belajar siswa merupakan bagian yang penting untuk diamati dan dikaji. Diawali dengan analisis dugaan lintasan belajar siswa untuk topik bangun datar. Selanjutnya dugaan lintasan belajar siswa, aktivitas pembelajaran dan konteks yang digunakan dalam pembelajaran menjadi suatu lintasan belajar siswa (learning trajectory). Desain Awal (Preliminary Design) Aktivitas: Membuat bentuk menggunakan bangu datar melalui cerita rakyat Malin Kundang Tujuan aktivitas 1. Menstimulus siswa dengan diawali dengan cerita rakyat Malin Kundang. 2. Siswa mampu membuat bentuk yang diinginkan. Deskripsi aktivitas Siswa bekerja dalam dengan teman dalam satu kelompok dan tiap kelompok terdiri dari empat siswa. Guru mengingatkan siswa cerita cerita dongeng dan cerita rakyat Yogyakarta, 10 November 2012 3

yang diketahui siswa. Kemudian siswa ditanya apakah mereka sudah mengetahui kisah cerita rakyat Maling Kundang. Berikut ini contoh pertanyaan yang bisa diajukan guru untuk siswa-siswa sebagai pendahuluan: Guru : Anak-anak, apakah kalian sudah pernah membaca atau mengetahui kisah tentang cerita rkyat Malin Kundang? Guru : Siapa diantara kalian yang masih ingat isi dari kisah cerita rakyat Malin Kundang? 1. Pembelajaran diawali dengan guru membagikan materi ajar tentang bangun datar yang didalamnya sudah didesain menggunakan cerita rakyat Malin Kundang. Permasalahan pertama adalah siswa harus membuat bentuk Ayah Malin. Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. 2. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Malin yang sedang jatuh melalui cerita berikut. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya.

3. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Ibu Malin dan Kapal melalui cerita berikut. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. 4. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Kapal melalui cerita berikut. Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

5. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Malin dan Istri Malin melalui cerita berikut. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. 6. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Ibu melalui cerita berikut. Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya. 7. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Malin sedang teriak melalui cerita berikut. Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan

mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. 8. Pembelajaran selanjutnya siswa diminta membuat bentuk Malin Berubah Menjadi Batu melalui cerita berikut. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Dari pembelajaran yang didesain, dugaan pemikiran siswa yang terjadi adalah Pada permasalahan pertama sampai permasalahan kedelapan, kemungkinan siswa akan mampu membuat bentuk ayah, Malin Kundang, Ibu, Kapal dan lain-lain, namun kemungkinan setiap kelompok akan berbeda waktu penyelesaiannya. Dari aktivitas yang diberikan, siswa dapat menemukan konsep bangun datar melalui cerita rakyat Malin Kundang dan HLT yang telah didesain oleh peneliti, sehingga dapat digunakan oleh siswa untuk mengenal bentuk- bentuk bangun datar. Lintasan Belajar yang dihasilkan

LEARNING TRAJECTORY FORMAL MODEL FOR CONTEXT Cerita rakyat Malin Kundang MODEL OF Bentuk bangun datar Membuat bentukayah, Ibu, Malin, Istri Malin, dan Kapal melalui cerita rakyat Malin Kundang Mengenal bentuk Bangun Datar: segituga, persegi, persegi panjang, jajar Genjang KESIMPULAN Telah dihasilkan Lintasan Belajar (Learning Trajectory) pada materi Bangun Datar melalui cerita rakyat Malin Kundang, yang telah melalui tahap persiapan untuk penelitian (preparing for the experiment) atau preliminary design. DAFTAR PUSTAKA Danandjaja. 1984. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti Pers. Freudenthal, H. 1991. Revisiting Mathematics Education: China lectures. Kluwer Academic Publishers. Dordrecht, the Netherlands. Gravemeijer & Cobb. 2006. Design Research from A Learning Design Perspective. Dalam Akker, Gravemeijer, McKenney dan Nieveen. Educational Design Research. London: Routledge. Ilma, R. 2010. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Bentuk Tes Formatif terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Mengontrol Intelegensi Siswa SD di Palembang. Disertasi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Ilma, R. & Zulkardi. 2007. PMRI: An Innovation Approach For Developing A Quality Of Mathematics Education In Indonesia. Proceeding Earcome4, 16-20 Juni 2007, Penang Malaysia Simonson. 2006. Design-Based Research, Aplications for Distance Education. The Quarterly Review of Distance Education, Volume 7(1): vii-viii Yogyakarta, 10 November 2012 8

Stacey, K. 2011. The PISA view of mathematical literacy in Indonesia, IndoMS-Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 2(2),1-24. Zulkardi. et.al. 2010. Laporan Kajian PISA, KTSP dan UN. Jakarta: Balitbang Kemendiknas. Zulkardi. 2009. The P in PMRI: Progress and Problems. Proceeding IICMA, UGM Jogyakarta. Zulkardi dan Ratu Ilma. 2006. Mendesain Sendiri Soal Kontekstual Matematika. Prosiding KNM 13. Semarang. Zulkardi. 2002. Developing a learning environment on Realistic Mathematics Education for Indonesian student teachers. Doctoral dissertation. Enschede: University of Twente. Yogyakarta, 10 November 2012 9