PELATIHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI KADER LINGKUNGAN DI DAS BRANTAS Sidoarjo, 11 12 Mei 2016 Latar Belakang Pelatihan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bagi kader lingkungan hidup merupakan salah satu pelatihan bagi masyarakat dalam rangka peningkatan kapasitas dari segi pengetahuan, keterampilan, dan perubahan perilaku masyarakat agar lebih peduli dan berbudaya lingkungan. Melalui pelatihan ini diharapkan tumbuh kepedulian dan aksi dari masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas untuk menciptakan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta tumbuh inisiatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan di sekitarnya. Sejalan dengan program prioritas nasional tahun 2017, maka daerah yang akan dijadikan prioritas pelatihan adalah daerah pedesaan dan sebagai salah satu DAS prioritas nasional, DAS Brantas di Propinsi Jawa Timur menjadi prioritas KLHK untuk dikendalikan pencemaran, dan kerusakannya, serta pemulihannya. Selama tahun 2015, Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan KLHK telah membentuk dan meningkatkan kapasitas kader lingkungan sebanyak 1280 kader. Tahun ini targetnya menjadi 500 kader. Harapannya kader kader tersebut dapat melakukan aksi nyata untuk membantu menyelesaikan sebagian masalah lingkungan hidup di sekitarnya dan dapat berperan dengan suka rela untuk memberikan pengetahuannya kepada masyarakat yang lebih luas. Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan dilaksanakan di kota Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur, dengan mengundang peserta dari Kota Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Probolinggo dengan jumlah peserta sebanyak 102 orang dari target 125 orang. Peserta mayoritas berasal dari kalangan ibu rumah tangga dan pemuda. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 12 Mei 2016 di Hall EdOTEL, SMKN 1 Buduran Sidoarjo, Jl. Jenggolo No. 1B, Sidoarjo, Jawa Timur. Pelatihan PPLH bagi kader LH di DAS Brantas Bagian Tengah terselenggara atas kerjasama antara Puslatmas & PGL KLHK, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Propinsi Jawa Timur, BLH Kota Sidoarjo, BLH Kota Surabaya, BLH Kabupaten Gresik, BLH Kabupaten Mojokerto, dan BLH Kabupaten Probolinggo.
Gambar 1. Peserta Pelatihan Gambar 2. Sesi diskusi dan foto bersama Gambar 3. Lokasi pelatihan Materi yang disampaikan Kondisi Lingkungan Hidup Terkini dan Kebijakan Pengendalian Pencemaran LH
Narasumber: Kepala Bidang Penyelenggaraan Ekspos Generasi Lingkungan Puslatmas dan PGL KLHK, Susy Herawati, S.E., M.Sc. Bu Susy Herawati dari Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan KLHK memamparkan mengenai ancaman dan permasalahan lingkungan hidup yang terjadi akibat kegiatan pembangunan khususnya di DAS Brantas. Pada presentasi ini juga memberikan data sebaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Indonesia. IKLH berfungsi sebagai barometer keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia. Inti dari presentasi ini adalah menjelaskan solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Gambar 4. Presentasi oleh Ibu Susy Kondisi Terkini di DAS Brantas Bagian Tengah Narasumber: Kepala Bidang Komunikasi dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Badan Lingkungan Hidup (BLH) Propinsi Jawa Timur, Dra. Wiwik Esti K., M.T. Presentasi ini diawali dengan penjelasan kondisi DAS Brantas terkini. Data parameter lingkungan dan profil Sungai Brantas dipaparkan untuk menentukan upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat.
Gambar 5. Presentasi oleh Ibu Wiwik Penghematan Penggunaan Energi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan di Masyarakat Narasumber: Pelaku Pemanfaatan Limbah Tahu menjadi Biogas sekaligus Pimpinan CV Tahu Proma, H. Ahmad Sidiq. Pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas telah dilakukan oleh Bapak Ahmad Sidiq, pelaku industri Tahu Proma dari Kabupaten Probolinggo. Beliau memanfaatkan limbah tahu sebagai hasil buangan dari produksi tahunya untuk dialirkan ke rumah rumah di sekitar pabrik miliknya dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli gas dari Pertamina. Gambar 6. Presentasi oleh Pak Ahmad Sidiq
Gambar 7. Artikel mengenai pemanfaatan limbah tahu oleh CV. Tahu Proma Praktek Mengelola Sampah (3R, Pembuatan Pupuk Cair dan Padat) Narasumber: Praktisi Lingkungan Lirboyo Kediri, Sujiman. Pak Sujiman menjadi salah satu ikon yang cukup populer di Jawa Timur dengan produk pupuk cair organiknya. Pria asal Lirboyo, Kediri ini membuat sendiri pupuk dan komposter dari sampah sampah organik. Beliau juga sering memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk cair organik yang disebut dengan Jussos. Gambar 8. Presentasi oleh Pak Sujiman
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air (Teknik Penjernihan Air, Teknik Konservasi Air) Narasumber: Dekan FTSP, Institut Adhi Tama Surabaya, Dr. Yulfiah ST, M.Si. Ibu Yulfiah memaparkan materinya secara terperinci dengan urutan yang mudah dipahami oleh masyarakat awam mengenai perjalanan air hujan yang turun di lahan tandus di dataran tinggi dan potensi permasalahan yang dapat terjadi di perairan dataran rendah sampai ke laut. Gambar 9. Presentasi oleh Ibu Yulfiah Peran Masyarakat Dalam Pengendalian Pencemaran Udara Pemukiman (Penerapan Transportasi Hijau, Penanaman Dilahan Terbatas) Narasumber: Pimpinan CV. Kreatif Indah Alam, Risnani Pudji Rahayu. Ibu Risnani, atau yang disapa dengan panggilan akrab Ibu Riris bekerja di CV Kreatif Indah Alam yang bergerak di bidang pendampingan masyarakat, pembibitan tanaman, industri kreatif, pewarna batik alami, dll. Ibu Riris menjelaskan mengenai cara bertanam hidroponik sebagai solusi dari permasalahan keterbatasan lahan di perkotaan.
Gambar 10. Presentasi oleh Ibu Risnani Identifikasi Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Pemukiman Serta Penyelesaian Masalah Dari Masyarakat (Kearifan lokal) Narasumber: Dosen IPB, Prof. E. K. S Harini Muntasib Prof. Harini Muntasib adalah salah seorang dosen IPB yang aktif bergerak di bidang sosial dan lingkungan hidup. Beliau memberikan warna baru dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup yang diawali dengan pendekatan sosial ke masyarakat. Gambar 11. Presentasi oleh Ibu Harini Memotivasi: Peran serta Masyarakat Dalam Aksi Perlindungan dan Pengelolaan LH
Narasumber: Move Indonesia, Bachtiar. Pak Bachtiar memberikan cara menyusun rencana aksi secara bersama sama berdasarkan asal desa peserta. Diawali dengan visualisasi impian desa yang diharapkan, kemudian bagaimana cara mencapai impian tersebut. Proses Green Environemental Mapping menggunakan alat bantu berupa potongan majalah, koran, tabloid dan spidol berwarna untuk digunakan sebagai bahan visualisasi yang diletakkan di kertas. Gambar 12. Presentasi oleh Pak Bachtiar Pengukuhan Kader Lingkungan Hidup Narasumber: Kepala Seksi Kepeloporan / Kepanduan Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK, Dadang Kusbiantoro Pak Dadang dari Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK menyampaikan definisi, peran dan fungsi kader lingkungan. Sebagai kader lingkungan pemula, peserta diberikan contoh contoh aktivitas kader lingkungan yang telah berjalan untuk menumbuhkan semangat dari para peserta.
Gambar 13. Presentasi oleh Bapak Dadang Penutupan dan Evaluasi Secara umum Kegiatan Pelatihan PPLH Bagi Kader LH di DAS Brantas Bagian Tengah berjalan dengan lancar. Namun, tindak lanjut dari pelatihan ini masih perlu diperbaiki dan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK dan BLH setempat. Peserta berperan aktif pada saat sesi tanya jawab, demonstrasi, diskusi kelompok, dan praktek. Peserta banyak menyampaikan pertanyaan maupun usulan mengenai penanganan permasalahan lingkungan. Narasumber memberikan penjelasan dan secara aktif melibatkan peserta untuk berdiskusi. Untuk perbaikan pada pelatihan pelatihan mendatang, penentuan narasumber sesuai dengan keahliannya perlu diperhatikan sesuai dengan permasalahan lingkungan di sekitar tempat tinggal peserta.