ALGORITMA KRUSKAL UNTUK MENENTUKAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

ANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh

Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

Distance Vector Routing Protocols

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

Protokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol

Analisis Perbandingan Penggunaan Metric Cost dan Bandwidth Pada Routing Protocol OSPF

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Dwiprima Elvanny Myori

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Static Routing & Dynamic Routing

GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN

KONFIGURASI CISCO ROUTER

Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

NETWORK LAYER : Routing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul 6 Routing dan protokol routing


Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

Dynamic Routing Topologi 1

SIMULASI DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN ANT ROUTING DI GEDUNG GIRI SANTIKA UPN VETERAN JATIM TUGAS AKHIR. Oleh : Hendri Tri Hermawan NPM.

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN ROUTING PROTOCOL OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DENGAN MENERAPKAN METODE FAILOVER

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang

Perancangan dan Analisis Kinerja EIGRP pada Jaringan IPv6

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Medi Taruk

ROUTING PADA TCP/IP. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OSPFv3 DENGAN RIPng PADA JARINGAN IPv6

Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014

IMPLEMENTASI ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST(OSPF) PADA MODEL TOPOLOGY RING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO Kamaldila Puja Yusnika

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Slide by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Program Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol

Kata Kunci : Routing Protocol, Routing Information Protocol,Distance Vector.

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :

ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE OSPF DAN DYNAMIC ROUTING EIGRP MENGGUNAKAN GRAPHICAL NETWORK SIMULATOR 3 (GNS-3)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IP Routing. Olivia Kembuan, M.Eng PTIK -UNIMA

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

ROUTING PADA PSTN & JARINGAN KOMPUTER. Ir. Roedi Goernida, MT.

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

YOVIE DWI VILLASICA

SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

IP Subnetting dan Routing (1)

Nugroho Agus H., M.Si.

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Transkripsi:

ALGORITMA KRUSKAL UNTUK MENENTUKAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER Stanly Hence Dolfi Loppies, Fransiskus Xaverius Manggau, S.Kom., MT Stancko_cool@yahoo.com ; fransiskus@unmus.ac.id Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Universitas Musamus ABSTRAK Jaringan komputer sangat dibutuhkan di berbagai bidang pekerjaan sebagai sarana untuk bertukar dan memperbaharui informasi pada era modern seperti sekarang ini. Perencanaan, perancangan, dan pembangunan topologi yang baik, akan menunjang kinerja jaringan komputer itu sendiri serta pihak-pihak yang menggunakannya. Cisco Packet Tracer adalah simulator yang digunakan untuk mendesain model topologi jaringan komputer yang akan dibangun maupun yang akan dikembangkan. Penentuan rute terpendek untuk mengirim paket data pada jaringan komputer dapat membantu memelihara kinerja jaringan. Algoritma Kruskal adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pohon perentang minimum dalam sebuah topologi jaringan. Aturan dasar dari algoritma Kruskal dalam mencari pohon perentang minimum adalah total bobot minimum dari setiap sisi yang dipilih secara berurutan. Routing adalah proses menentukan rute yang diterapkan pada router dalam jaringan komputer untuk menghasilkan rute-rute terpendek yang dikumpulkan dalam sebuah tabel routing. Routing dinamis OSPF adalah salah satu jenis routing yang paling banyak digunakan pada jaringan komputer berskala besar dan yang berada pada satu wilayah atau area yang sama. Routing dinamis OSPF sangat efektif dan efisien dalam menentukan rute terpendek berdasarkan total biaya terkecil untuk menghemat pemakaian bandwidth pada jaringan komputer. Melalui simulasi Cisco Packet Tracer dapat dibuktikan bahwa algoritma Kruskal dapat diimplementasikan untuk menentukan rute terpendek pada jaringan komputer yang menerapkan routing dinamis OSPF dengan jenis topologi jaringan tertentu. Kata Kunci : Algoritma Kruskal, Topologi Jaringan Komputer, Tabel Routing, Rute Terpendek PENDAHULUAN Jaringan komputer dibangun berdasarkan dua topologi yaitu topologi fisik dan topologi logika, dimana topologi logika dipengaruhi oleh topologi fisiknya (Santra & Pinaki, 2013). Aturan untuk membangun sebuah jaringan komputer adalah menentukan tipe perangkat keras yang akan digunakan seperti router, switch, dan jenis kabel, serta melakukan pengalamatan untuk membangun komunikasi didalam 226

lingkungan jaringan komputer (Sopandi, 2010). Arus komunikasi di dalam jaringan komputer harus di maksimalkan kinerjanya terutama dalam hal mengantar serta menyampaikan informasi dari satu komputer ke komputer melalui setiap jalur yang menghubungkan masing-masing komputer (Velazquez, 2009). Salah satu bagian yang berperan penting di dalam menjaga dan memelihara kinerja suatu jaringan komputer yaitu melakukan proses routing yang tepat (Silk & Suhardi, 2011). Jenis routing terbagi dua berdasarkan jenis protokolnya yaitu routing statis dan routing dinamis (Cisco Networking Academy, 2007). Cisco Packet Tracer adalah simulator peralatan jaringan Cisco yang digunakan sebagai media untuk merancang sebuah topologi jaringan komputer (Cisco Networking Academy, 2010) Minimum Spanning Tree atau pohon perentang minimum adalah teknik mencari jalan penghubung yang dapat menghubungkan semua titik dalam jaringan secara bersamaan sampai mendapatkan jarak minimum yang menjadi hasil optimasi dalam segi kecepatan maupun waktu. Penelitian terkait pohon perantang minimum yang dilakukan yakni Menemukan pohon perentang minimum dalam pemasangan jaringan telepon pada suatu kota dengan memperhitungkan jarak dan penggunaan kabel yang akan digunakan menggunakan metode Ant Colony System (ACS) (Afrianto & Euis., 2012). Graf merupakan bentuk pemodelan yang digunakan untuk memodelkan berbagai macam permasalahan salah satunya adalah menyelesaikan permasalahan pohon perentang minimum (Braunstein et al, 2007). Algoritma Kruskal adalah salah satu algoritma untuk menyelesaikan permasalahan pohon perentang minimum yang dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan aturan graf yang terhubung dan berbobot untuk tujuan optimalisasi. Aturan Kruskal adalah harus memilih sisi sisi yang mempunyai bobot paling kecil dari setiap simpul dengan catatan sisi-sisi yang dipilih tidak boleh membentuk edaran tertutup. (Katajainen & Olli, 1993). Jalur terpendek adalah jalur yang memiliki bobot minimum dari satu simpul ke simpul yang lain dalam sebuah jaringan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan proses optimalisasi jaringan itu sendiri. Pada penelitian yang dilakukan, memperoleh jalur terpendek menggunakan algoritma Prim dari sebuah jaringan distribusi listrik yang topologinya 227

digambarkan dalam sebuah graf. (Denny, 2011). Penelitian yang dilakukan kali ini adalah menerapkan algoritma Kruskal untuk mendapatkan rute terpendek pada sebuah jaringan komputer, yang akan dibandingkan dengan hasil dari algoritma routing melalui media simulasi Cisco Packet Tracer, sebelum algoritma Kruskal diimplementasikan pada sebuah jaringan komputer yang sesungguhnya. Hasil penelitian ini adalah informasi perbandingan rute-rute terpendek yang diperoleh algoritma Kruskal, OSPF, dan EIGRP dari tiga topologi jaringan komputer yaitu mesh, star dan bus. Dimana algoritma Kruskal memiliki rute lebih pendek dari EIGRP. KERANGKATEORI 1. Pohon Perentang Minimum Pohon perentang minimum telah banyak diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan jaringan ( Braunsten et al, 2009). Pohon perentang minimum adalah teknik mencari jalan penghubung yang dapat menghubungkan semua titik dalam jaringan secara bersamaan sampai mendapatkan jarak minimum yang akan menjadi hasil optimasi dalam segi kecepatan maupun waktu (Afrianto and Euis, 2012). Implementasi graf untuk menentukan pohon perentang minimum terhadap bentuk suatu topologi jaringan yang akan digunakan, dapat digambarkan secara acak dalam menentukan letak simpul, sisi, serta nilai bobotnya, jika ingin membangun atau mengembangkan suatu jaringan Model pohon Perentang minimum dari sebuah topologi jaringan pada Gambar 2.1 berikut(deny, 2011) Gambar 1. Pohon perentang minimum dari sebuah topologi jaringan 2. Graf Graf merupakan suatu bentuk pemodelan yang di gunakan untuk memodelkan berbagai macam permasalahan di berbagai bidang pekerjaan. Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) dimana V adalah himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul-simpul dan E adalah himpunan garis atau sisi yang menghubungkan pasangan simpul. Keterhubungan setiap simpul didalam 228

suatu graf sangat penting, karena jika simpul pertama terhubung dengan simpul kedua berarti simpul kedua dapat dicapai dari simpul pertama, juga sebaliknya (Afrianto dan Euis, 2012). Contoh graf pada Gambar 2.2 (Deny, 2011) Gambar 2. Graf 3. Algoritma Kruskal Algoritma Kruskal adalah salah satu algoritma yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pohon perentang minimum yang dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan sehari-hari dengan tujuan optimalisasi. Dengan menggunakan konsep sebuah graf terhubung dan berbobot sebagai syarat sebuah topologi jaringan. Aturan dasar algoritma Kruskal adalah harus memilih sisi sisi yang mempunyai bobot paling kecil dari setiap simpul dengan catatan sisi-sisi yang dipilih tidak boleh membentuk edaran tertutup (Katajainen and Olli, 1993). Aturan dasar pada algoritma Kruskal dalam bentuk pseudocode adalah seperti berikut Procedure Kruskal: {This program constructs the minimal spanning tree T for a connected n-vertex graph G (N,E)} begin T:=0; While T <n-1 do begin Select an edge e of lowest cost from E; Delete e from E; If T U {e } does not contain a cycle then T := T U {e }; end; end. 4. Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sebuah sarana komunikasi yang terbentuk dari beberapa komputer dan piranti-piranti pendukung lainnya yang harus saling terhubung agar dapat berkomunikasi dan bertukar informasi (Santra and Pinaki, 2013). 5. Routing Routing merupakan proses pencarian rute guna memindahkan informasi dari sumber ke tujuan melalui koneksi komunikasi antar router dalam jaringan komputer. 229

Untuk melakukan proses routing sebuah router membutuhkan informasiinformasi sebagai berikut. Alamat Tujuan/destination address yaitu tujuan atau alamat yang akan di routing Mengenal sumber informasi yaitu darimana asal informasi yang diperoleh, apakah sumber informasi dapat dipelajari oleh router penerima dan melewati rute mana sehingga informasi dapat diterima. Menemukan rute (jalur) yaitu mencari rute mana yang mungkin digunakan untuk mengirimkan informasi sampai ke tujuan. Pemilihan rute yaitu memilih rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan. Untuk mengatur jalur routing di dalam jaringan komputer di tentukan oleh protokol routing agar komunikasi yang terjadi di dalam jaringan tetap dapat berjalan. Jenis-jenis protokol routing diantaranya adalah protokol statis dan dinamis, protokol interior dan eksterior gateway, serta protokol distance vector dan link state.(yugianto. G, 2008) 6. Persoalan Menentukan Jalur Terpendek Jalur terpendek adalah jalur yang memiliki bobot minimum dari satu simpul ke simpul yang lain dengan tujuan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan proses yang membutuhkan optimasi dalam suatu jaringan (Deny, 2011). METODOLOGI Tahap perancangan sistem implementasi algoritma Kruskal dalam menentukan pohon perentang minimum dari topologi jaringan komputer yang akan diujikan dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 3.1 Tahap perancangan simulasi Cisco Packet Tracer untuk menguji topologi jaringan yang telah dibangun dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 3. 230

Mulai Input : Titik atau Simpul Membentuk Garis/Sisi dan Input data panjang/ jarak Membentuk Graf Terhubung dan Berbobot HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Desain Topologi Model dari tiga topologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu mesh, star dan bus dapat dilihat pada Gambar- Gambar berikut. Algoritma Kruskal {prosedur ini membentuk pohon perentang minimum T dari graf terhubung G (N,E) dengan n simpul Mulai inisialisasi T:=0; selama T <n-1 memilih sisi e dengan bobot terkecil dari E ; hapus e dari E; jika T U e tidak membentuk sirkuit maka T:=T U e; selesai; selesai. Output : Pohon Perentang Minimum Selesai Gambar 3. Diagram Alir Perancangan Sistem Kruskal Gambar 5. Topologi Mesh Topologi Star dan Mulai Memasang Router, Switch, dan PC Memasang Kabel Untuk Mengubungkan Router, Switch dan PC Desain Topologi Simulasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router-Router Router-Router sudah dapat Bertukar Informasi Selesai Gambar 4. Diagram Alir Perancangan Simulasi Cisco Packet Tracer Gambar 6. Topologi Bus 2. Implementasi Sistem Kruskal Sistem algoritma Kruskal yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman Delphi memiliki tiga tahap masukan untuk memodelkan sebuah topologi jaringan komputer dengan graf yang dapat dilihat pada Gambar-Gambar berikut. 231

Gambar 7. Tahap Masukan Simpul Gambar 10. Keluaran Topologi Mesh Pic dan Keluaran Topologi Star Gambar 8. Tahap Masukan Sisi Gambar 9. Tahap Masukan Bobot Gambar 11. Keluaran Topologi Bus 3. Simulasi Cisco Packet Tracer Pengujian Pertama Pengujian pertama simulasi Cisco Packet Tracer akan membandingkan total rute terpendek yang dihasilkan oleh Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada topologi mesh. Desain topologi simulasi Cisco Packet Tracer untuk ketiga topologi dapat dilihat pada Gambar-Gambar berikut. Hasil keluaran yang diperoleh oleh sistem dengan algoritma Kruskal dari ketiga jenis topologi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar-Gambar berikut. 232

router. Contoh tabel routing dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 12. Topologi Mesh Gambar 15 Contoh Tabel Routing Gambar 13. Topologi Star Gambar 14. Topologi Bus Dalam proses routing, jalur-jalur yang ada pada sebuah lingkungan jaringan telah terdaftar dalam sebuah tabel routing pada 10.0.0.0/30 adalah alamat jaringan utama yang digunakan pada lingkungan internal area jaringan komputer. 10.1.1.0 10.1.1.32 yaitu alamat jaringan yang menghubungkan setiap router yang ada pada lingkungan jaringan yang sama. [110/14]is adalah nomor admistrative distance berdasarkan jenis routing yang digunakan dan nilai matrik. via 10.1.1.2 is gateway untuk melewatkan paket data yang akan dikirim ke tujuan. 00:20:08 adalah waktu konvergensi untuk membagikan informasi routing pada jaringan. serial0/1/0 adalah jalur yang digunakan oleh gateway. 233

Pada simulasi Cisco Packet Tracer ada dua cara untuk menentukan rute terpendek pada jaringan komputer yaitu dengan menggunakan perintah traceroute dan visualisasi pengiriman paket data Hasil rute terpendek yang diperoleh menggunakan perintah traceroute dari simpul A ke D pada topologi mesh dengan routing OSPF adalah seperti berikut. Visualisasi perbandingan pengiriman paket data dari simpul A ke simpul D pada Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada pada topologi mesh dapat dilihat pada Gambar 15. Hasil rute terpendek yang diperoleh menggunakan perintah traceroute dari simpul A ke D pada topologi mesh dengan routing EIGRP adalah seperti berikut. Teknik adalah router A pada jaringan komputer yang dibangun. 192.1686.0 adalah alamat jaringan dari router D. 10.1.1.2 adalah jalur pertama yang dilewati, 10.1.1.6 adalah jalur kedua and 10.1.1.22 adalah jalur ketiga. Waktu dalam traceroute adalah waktu konvergensi proses pengiriman paket data traceroute ke simpul tujuan. Kruskal OSPF EIGRP Gambar 15. Simulasi Cisco Packet Tracer pengiriman paket data Kruskal, OSPF, dan EIGRP topologi mesh Tabel hasil perbandingan rute terrpendek antara Kruskal, OSPF, dan EIGRP dari simpul A ke simpul D pada pengujian pertama ditunjukkan pada tabel 1. 234

Table 1. Tabel hasil pengujian pertama Route Kruskal OSPF EIGRP A ke D A-B-C-D A-B-C- A-F-D D Distance 22 22 34 4. Simulasi Cisco Packet Tracer Pengujian Kedua Pengujian kedua simulasi Cisco Packet Tracer akan membandingkan total rute terpendek yang dihasilkan oleh Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada topologi star. Visualisasi perbandingan pengiriman paket data dari simpul A ke simpul D pada Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada pada topologi bus dapat dilihat pada Gambar 16. Tabel hasil perbandingan rute terrpendek antara Kruskal, OSPF, dan EIGRP dari simpul A ke simpul D pada pengujian pertama ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Tabel hasil pengujian kedua Rute Kruskal OSPF EIGRP A ke D A-F-C-D A-F-D A-F-D Total Jarak 30 27 27 5. Simulasi Cisco Packet Tracer Pengujian Ketiga Pengujian ketiga simulasi Cisco Packet Tracer akan membandingkan total rute terpendek yang dihasilkan oleh Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada topologi bus. Visualisasi perbandingan pengiriman paket data dari simpul A ke simpul D pada Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada pada topologi bus dapat dilihat pada Gambar 17. Kruskal OSPF EIGRP Gambar 16. Simulasi Cisco Packet Tracer pengiriman paket data Kruskal, OSPF, dan EIGRP topologi star 235

Kruskal OSPF EIGRP Gambar 17. Simulasi Cisco Packet Tracer pengiriman paket data Kruskal, OSPF, dan EIGRP topologi bus 6. Pembahasan Setelah simulasi pengujian Cisco Packet Tracer pertama, kedua dan ketiga yang telah dilakukan, hasil yang rute terpendek yang diperoleh dari simpul A ke simpul D antara Kruskal, OSPF, dan EIGRP. Dimana pada pengujian pertama Kruskal dan OSPF memiliki rute A B C D dengan total jarak 22, sedangkan rute pada EIGRP adalah A F D dengan total jarak 34. Hasil pada pengujian kedua rute terpendek dari simpul A ke simpul D antara Kruskal, OSPF, dan EIGRP menghasilkan rute yang sama yaitu A F D dengan total jarak 8. Hasil pada pengujian ketiga rute terpendek dari simpul A ke simpul D antara Kruskal, OSPF, dan EIGRP menghasilkan rute yang sama yaitu A C D dengan total jarak 18. Jika melihat tabel hasil perbandingan keseluruhan rute-rute terpendek yang diperoleh pada pengujian pertama sampai dengan pengujian ketiga, Perbedaan hasil rute-rute terpendek yang dihasilkan antara Kruskal, OSPF dan EIGRP dikarenakan karena perbedaan metode perhitungan rute terpendek antara ketiganya. Pada algortima Kruskal perhitungan untuk menentukan rute terpendek dilakukan dengan cara memilih sisi yang memiliki bobot terkecil secara acak sebagai rute utama yang terdekat dengan simpul asal ataupun dengan simpul tujuan, bisa juga yang terhubung langsung dengan simpul asal maupun tujuan, sampai simpul asal dan simpul tujuan terhubung. Pada algoritma OSPF perhitungan untuk menentukan rute terpendek dilakukan dengan cara menghitung total keseluruhan biaya dari simpul asal ke simpul tujuan dari setiap rute yang terhubung langsung dengan simpul asal, manakah rute yang memiliki total biaya terkecil untuk sampai ke simpul tujuan. Sedangkan pada EIGRP perhitungan untuk menentukan rute terpendek dilakukan dengan cara memilih rute yang terhubung langsung dari simpul asal yang memiliki distribusi bandwidth terbesar atau jumlah hop paling sedikit 236

yang akan dilewati dari simpul asal ke simpul tujuan. Dengan demikian telah dibuktikan bahwa untuk kasus dengan topologi jaringan mesh algoritma Kruskal memperoleh hasil rute-rute terpendek yang cocok dengan algoritma rute terpendek OSPF dan lebih pendek dari EIGRP seperti yang ditunjukkan pada tabel hasil perbandingan keseluruhan rute-rute terpendek yang diperoleh dari tiga pengujian. Hasil perbandingan total jarak terpendek antara algoritma Kruskal, OSPF, dan EIGRP yang dapat dilihat pada Tabel 3. Table 3. Hasil pengujian total jarak dari ketiga topologi Total Distance Topol Krus OS EIG ogy kal PF RP Mesh 440 440 567 Star 560 494 582 Bus 240 240 240 KESIMPULAN Pada penelitian dengan judul implementasi algoritma Kruskal dalam menentukan rute terpendek pada jaringan komputer yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Algoritma Kruskal dapat diterapkan untuk menentukan rute terpendek pada jaringan komputer yang menerapkan routing dinamis OSPF dengan topologi yang sesuai seperti hasil pada pengujian pertama simulasi Cisco Packet Tracer yang telah dilakukan. 2. Perbandingan rute-rute terpendek antara algoritma Kruskal, OSPF dan EIGRP dari pengujian-pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam kasus dengan topologi star, dan bus, rute-rute terpendek yang diperoleh ketiga algoritma ternyata memiliki kecocokan. Namun pada kasus dengan topologi mesh rute terpendek yang dihasilkan Kruskal lebih pendek dari pada EIGRP. Ini menunjukkan bahwa pada topologi mesh algoritma Kruskal lebih baik dari EIGRP. DAFTAR PUSTAKA 1. Afrianto. I., and Euis, W.J., 2012, Penyelesaian masalah minimum spanning tree menggunakan ant colony system(acs). Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Vol.1, No.2. 2. Braunstein, L.A., Wu. Z., Chen. Y., Sergey. V.B., Tomer. K., Sameet. S., Reuven. C., Eduardo. L., Shlomo. H., and Eugene S.H., 2007, Optimal path and minimal spanning tree in random weighted networks. International 237

Journal of Bifurcation and Chaos 17, (7) 2215-2255. 3. Cisco Networking Academy., 2007, Introduction to Routing and Packet Forwarding, Routing Table, Link State Routing Protocols, Introduction to Dynamic Routing Protocol, Distance Vector Routing Protocols, EIGRP, OSPF. 4. Cisco Networking Academy., 2010, Cisco Paket Tracer Data Sheet. 5. Deny, W.N., 2011, Aplikasi algoritma prim untuk menentukan minimum spanning tree suatu graf berbobot dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek. Journal Ilmiah Foristek 1, (2). 6. Katajainen. J., and Olli. N., 1993, An alternative for the implementation of kruskal s minimal spanning tree algorithm. Journal Science of Computer Programming 3, 205-216. 7. Santra. S., and Pinaki, P.A., 2013, A study and analysis on computer network topology for data communication. International Journal of Emerging Technology and Anvanced Engineering 3. 8. Silk, L.M., and Suhardi., 2011, Pengaruh model jaringan terhadap optimasi routing Open Shortest Path First (OSPF). Jurnal Teknologi Vol.1, No.2. 9. Sopandi. D., 2010, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung. 10. Velazquez, J. A. R., Aida. K., and Josep, D. F., 2009, On realiability indices of communication networks. Journal Computer and Mathematics with Application 58. 11. Yugianto. G., 2008, TCP/IP Dalam Dunia Informatika dan Telekomunikasi, Informatika, Bandung. 238