KEGIATAN YANG DILARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Perbuatan atau Kegiatan yang Dilarang Pasal 17 24

Ethics in Market Competition. Mery Citra.S,SE.,MSi Business Ethics #7

Pengantar Hukum Persaingan Usaha. Oleh: Ditha Wiradiputra Pelatihan Hukum Kontrak Konstruksi 11 Juni 2007

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT [LN 1999/33, TLN 3817]

Bab 10 PASAR MONOPOLI

PERSAINGAN USAHA dan JASA KONSTRUKSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

POSISI DOMINAN. Ditha Wiradiputra. Bahan Mengajar Mata Kuliah Hukum Persaingan Usaha Fakultas Hukum Universitas indonesia 2008

Terobosan Peningkatan Kapasitas Nasional dalam Industri Hulu Migas ditinjau dari Perspektif Persaingan Usaha

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum. Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII

DRAFT PEDOMAN PELAKSANAAN KETENTUAN PASAL 19 UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

UU 5/1999, LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. Persaingan dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat

STUDI KELAYAKAN (Feasibility Study) Pengadaan Gudang Barang Pemerintah Kota Tarakan

PERJANJIAN YANG DILARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

HUKUM PERSAINGAN USAHA

MATRIKS HARMONISASI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 20 (JUAL RUGI) UU NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

HUKUM MONOPOLI & PERSAINGAN USAHA

LAPORAN AKHIR KERJASAMA. Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan Dan Pengembangan Masyarakat Universitas Airlangga (LP4M UA)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Persaingan Usaha. unggul dari orang lain dengan tujuan yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Struktur Pasar Pemasaran (TIN 4206)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB IV PERSAINGAN USAHA DI INDONESIA: TINJAUAN EKONOMI DAN HUKUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Komisi Pengawas Persaingan Usaha. 1. Status dan Keanggotaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

BAB V PENUTUP. Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses pengadaan

DRAFT Pedoman Pasal 25 Tentang Larangan Penyalahgunaan Posisi Dominan

Persaingan Usaha Pendekatan Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Adapun...

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 20 TENTANG JUAL RUGI (PREDATORY PRICING)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT, PENGUASAAN PASAR DAN PERSEKONGKOLAN

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MERGER PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI HUKUM PERSAINGAN USAHA

Tinjauan yuridis..., M.Salman Al-Faris, FHUI, 2009 Universitas Indonesia

DRAFT Pedoman Pelaksanaan Ketentuan Pasal 19 Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

TINJAUAN PENGECUALIAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 BAGI USAHA KECIL DAN KOPERASI. Hasan Jauhari )

Perjanjian yang Dilarang

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BAHAN POKOK DAN BARANG STRATEGIS LAINNYA

Pedoman Larangan Persekongkolan Dalam Tender. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari keuntungan, Namun untuk mencegah terjadinya persaingan. tidak sehat dalam dunia penerbangan.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT. 2.1 Pengertian Persaingan Usaha dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 -

BAB V PENUTUP. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari analisis berbagai data dan fakta yang

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PENDIDIKAN PANCASILA MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KELIMA PANCASILA D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT

BAB 2 TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERSAINGAN USAHA. Dalam Black`s Law Dictionary, monopoli diartikan sebagai,

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 17 (MONOPOLI) UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Definisi Pasar Monopoli

BAB III ANALISIS PERJANJIAN YANG DILAKUKAN OLEH PT. BANK AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tinjauan Mengenai Anti Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak. a. Pengertian Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

RELEVANT INFORMATION AND DECISION MAKING: MARKETING DECISION

PELANGGARAN ASAS HUKUM PERSAINGAN USAHA (DEMOKRASI EKONOMI) OLEH RETAIL MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

BPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

STUDI KASUS HUKUM. Oleh : CANDRA BUDI KURNIAWAN No. Mahasiswa : Program Studi : Ilmu Hukum

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

BAB VI Struktur Pasar

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3

BAB I PENDAHULUAN. Aspek-aspek dunia usaha selalu menarik untuk diamati dan diteliti karena

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, hal ini mendorong

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

November 1, 2012 DIE-FEUI. Kuliah ke-8: Monopoli dan Monopsoni. Rus an Nasrudin. Outline. Kekuatan Pasar. Sumber Konsekuensi dari Monopoli Monopoli

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

Partisipasi dan Kepentingan Pelaku Usaha dalam Pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1999 Oleh: Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

BAB I PENDAHULUAN. hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Dapat diartikan bahwa pemerintah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN tentang K A R T E L

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pelindo II (Persero) yang mana PT Pelindo II (Persero) sendiri merupakan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Transkripsi:

KEGIATAN YANG DILARANG Ditha Wiradiputra Bahan Mengajar Mata Kuliah Hukum Persaingan Usaha Fakultas Hukum Universitas indonesia 2008

Pendahuluan Perlunya pengaturan terhadap kegiatan pelaku usaha di dalam persaingan Perbedaan Kegiatan yang dilarang dengan perjanjian yang dilarang menurut UU No.5/1999? 2

Kegiatan yang dilarang (UU No.5/1999) 1. Monopoli (Pasal 17) 2. Monopsoni (Pasal 18) 3. Penguasaan pasar (Pasal 19 s.d. Pasal 21) 4. Persekongkolan (Pasal 22 s.d. Pasal 24) 3

1. Monopoli. Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat {Pasal 17 ayat (1) UU No.5/1999} Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila: a. barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang dan atau jasa yang sama; atau c. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. {Pasal 17 ayat (2) UU No.5/1999} 4

1. Monopoli Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha {Pasal 1 angka (1) UU No.5/1999} Praktek Monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum {Pasal 1 angka (2) UU No.5/1999} 5

1. Monopoli Sumbernya: Alamiah: 1) Special knowledge 2) Skala ekonomi Barrier to Entry 3) Kontrol terhadap sumber faktor produksi Melalui peraturan pemerintah 1) HaKI 2) Hak usaha eksklusif 6

7

1. Monopoli Ditakuti karena: Akibat yg ditimbulkan: a. Pembatasan produksi b. Meningkatkan harga Monopoly Power c. Transfer surplus konsumen ke produsen Potensi utk disalahgunakan a. Potensi utk memperoleh laba supernormal b. Laba supernormal mendorong upaya memperoleh monopoly power yg dapat menimbulkan pemborosan c. Menggunakan power mencegah masuknya pesaing 8

Figure The Monopolist s Profit Costs and Revenue Gambar Monopoly Profit Marginal cost Monopoly price E B Monopoly profit Average total cost Average total cost D C Demand Marginal revenue 0 Q MAX Quantity 9

Figure The Inefficiency of Monopoly Gambar Inefesiensi dalam Monopoli Price Deadweight loss Marginal cost Monopoly price Marginal revenue Demand 0 Monopoly quantity Efficient quantity Quantity 10

1. Monopoli Bahan diskusi: Terdapat sebuah perusahaan yang memiliki kedudukan monopoli untuk suatu produk tertentu sampai 80% pangsa pasar, dimana kedudukan monopoli yang dimilikinya tersebut didasarkan kepada skala ekonomi yang besar yaitu dimana perusahaan tersebut memproduksi barang atau jasa dalam partai besar sehingga biaya produksi total rata-rata suatu perusahaan semakin menurun. kemudian perusahaan tersebut didukung oleh manajemen yang baik, efesiensi di segala sektor, inovasi teknologi dan kepiawaian perusahaan tersebut dalam memasarkan barang, pertanyaannya apakah kondisi tersebut diperbolehkan oleh UU No.5/1999? 11

2. Monopsoni Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat {Pasal 18 ayat (1) UU No.5/1999} Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu {Pasal 18 ayat (2) UU No.5/1999} 12

2. Monopsoni Dalam praktek monopsoni yang menjadi korban adalah pelaku usaha produsen/penjual Produsen/penjual tidak memiliki pilihan lain dalam menjual produk yang diproduksinya atau dipasarkannya Pembeli memiliki kekuasaan untuk menentukan berapa harga yg dikehendaki serta persyaratan-persyaratan lainnya yg biasanya memberatkan pihak produsen/penjual Contoh: BPPC dan pembelian pasir laut oleh Singapura 13

3. Penguasaan Pasar Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa: a) menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan; atau b) menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu; atau c) membatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar bersangkutan; atau d) melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu. {Pasal 19 UU No.5/1999} 14

3. Penguasaan Pasar Bahan diskusi: Sampai saat ini produk minyak pelumas (Oli) Mesran produksi dari Pertamina masih menguasai pangsa pasar terbesar (±50%) dalam bisnis minyak pelumas di Indonesia. Saat ini Pertamina untuk produk Oli Mesran, memiliki ±200 agen pemasaran diseluruh Indonesia dan ± 3000 pompa bensin (SPBU) Pertamina yang juga menjual Oli Mesran. Tetapi seandainya dalam rangka mempertahankan pangsa pasarnya di dalam pasar tersebut kemudian Pertamina meminta kepada setiap pompa bensin milik Pertamina untuk tidak menjual minyak pelumas pesaing dari Mesran. pertanyaannya apakah perbuatan dari Pertamina tersebut diperbolehkan oleh UU No.5/1999? 15

Penguasaan Pasar Jual Rugi (Predatory Pricing) Pelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang dan atau jasa dengan cara melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat (Pasal 20 UU No.5/1999) 16

Jual Rugi (Predatory Pricing) Upaya menjual produk pada harga yang sedemikian rendah dalam jangka pendek agar pelaku usaha lain tidak dapat masuk pasar Dalam jangka pendek praktik ini menguntungkan konsumen, namun dalam jangka panjang pelaku usaha yang melakukan praktik predatory pricing akan dapat bertindak sebagai pelaku usaha monopoli 17

Jual Rugi (Predatory Pricing) Pelaku usaha yang menjual dengan harga lebih rendah dari SRMC (short run marginal cost) untuk mendepak pesaingnya keluar dari industri dan mendorong pelaku usaha baru untuk tidak masuk ke industri, kemudian dalam jangka panjang ia akan meningkatkan labanya. Tujuan: mengurangi persaingan dengan membangkrutkan pesaing dan menciptakan penghalang masuk (barrier to entry) bagi pelaku usaha potensial yang ingin masuk ke industri 18

Penguasaan Pasar Kecurangan menentukan Biaya Produksi Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat (Pasal 21 UU No.5/1999) 19

4. Persekongkolan Persekongkolan Tender Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat (Pasal 22 UU No.5/1999) Tender adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang, atau untuk menyediakan jasa (Penjelasan Pasal 22 UU No.5/1999) 20

Tujuan Tender 1. Memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha, 2. Mendapatkan barang dan atau jasa dengan harga termurah dan kualitas terbaik 21

4. Persekongkolan Mengukur Dampak Persekongkolan dalam Tender: 1. Konsumen atau pemberi kerja membayar lebih mahal 2. Barang atau jasa yang diperoleh (dari sisi: mutu, jumlah, waktu maupun nilai) seringkali lebih rendah dari yang akan diperoleh bila tender dilakukan secara jujur. 3. Adanya hambatan bagi peserta potensial. 4. Nilai proyek untuk tender pengadaan jasa menjadi lebih tinggi karena adanya mark up oleh pihak-pihak yang bersekongkkol. 22

4. Persekongkolan Bentuk Persekongkolan tender (bid rigging) umumnya menurut a framework for design and implementation of competition law and policy World Bank adalah: bid suppression complementary bidding, dan bid rotation 23

4. Persekongkolan Persekongkolan Tender Horizontal 24

4. Persekongkolan Persekongkolan Tender Vertikal 25

4. Persekongkolan Persekongkolan Tender Gabungan (horizontal & vertikal) 26

4. Persekongkolan Persekongkolan untuk Mendapatkan Informasi Rahasia Perusahaan Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat (Pasal 23 UU No.5/1999) 27

4. Persekongkolan Persekongkolan untuk Menghambat Pelaku Usaha Pesaingnya Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah, kualitas, maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan. (Pasal 24 UU No.5/1999) 28