BAB I PENDAHULUAN. masih akan bertahan lama. Demam Korea memang luar biasa melanda dunia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dengan menggunakan uang. Sehingga mereka menilai barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1. Situs Zalora.co.id. Sumber : Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambar 1.1 Situs Zalora

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencari informasi, dan berkomunikasi, internet saat ini. keefisienan dari sebuah transaksi pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan bagi kehidupan kita, khususnya dalam bidang ekonomi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

I. PENDAHULUAN. sosial (misalnya, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dll) yang. Tingkat akses internet didominasi oleh situs-situs jejaring

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PEDAHULUAN. didominasi oleh para kaum wanita. Faktor offline store

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUTIK ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. di bidang informasi pada jaman yang semakin modern ini. Internet. pelosok desa.siapapun dan dimanapun orang-orang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satunya adalah handphone. Pada jaman sekarang, handphone menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. mewajibkan muridnya untuk mengenal internet dan juga banyak situs jejaring

BAB I PENDAHULUAN. permainan hiburan dengan koneksi internet, bisa juga sebagai alat komunikasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis.

BAB I. Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang, dan besar, orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam korea atau yang dikenal sebagai Hallyu di Indonesia diperkirakan masih akan bertahan lama. Demam Korea memang luar biasa melanda dunia, termasuk Indonesia. Namun penetrasi budaya Korea secara masif ini terjadi bukan tanpa sebab. Korea, sebagai negara yang perkembangan industrinya melaju pesat, juga peka terhadap potensi budaya untuk lebih memperkenalkan negaranya. Bahkan melalui musik dan fashion mereka membuktikan bisa mempengaruhi dunia (Tempo, 2012). Kerja sama pemerintah Korea dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi dalam negeri serta masyarakat membuat usaha Korea menyebarluaskan budaya berhasil. Korea pandai mengemas, memadukan, dan menjual kebudayaan mereka serta ditambah lagi kemajuan teknologi, akses internet semakin mempercepat penyebaran Hallyu (Tempo, 2012). Budaya Korea sebenarnya biasa saja. Sama seperti budaya di tiap-tiap negara, termasuk di Indonesia, yang memiliki keunikan masing-masing. Namun, Korea kreatif dan muncul di waktu yang tepat, difasilitasi era digital dan internet (Tempo, 2012). Mendunianya wabah demam Korea di dunia, termasuk di Indonesia, terjadi karena semua pihak di Negeri Ginseng itu bersinergi. Tak hanya perkembangan teknologi yang semakin meningkat, Korea juga menggarap sisi budaya mereka. Korea menggunakan pendekatan budaya untuk menguasai dunia 1

dengan cara yang lebih canggih. Yaitu, semua elemen di negara tersebut saling mendukung alias tak berjalan sendiri-sendiri. Kebangkitan teknologi dan penjualan produk elektronik, artis, film, musik, dan lain-lain saling mendukung (Tempo, 2012). Korea memang mampu membaca potensi pasar. Generasi muda yang sangat potensial juga berhasil mereka garap untuk semakin menguatkan posisi mereka di dunia internasional. Korea bisa membaca potensi di mana budaya Jepang dan Cina sudah lewat masanya. Lalu mereka muncul dengan lebih fresh dan dinamis (Tempo, 2012). Maraknya fenomena demam Korea ini menjadi trend yang membuat masyarakat Indonesia, khususnya wanita cenderung mengikuti apa yang berhubungan dengan Korea, mulai dari musik, film, pakaian, tas, sepatu sampai dengan kosmetik. Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh produsen kosmetik. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas industri kosmetik membidik target konsumen utama kaum wanita, belakangan mulai berinovasi dengan produkproduk untuk pria (Lahan Subur Industri Kosmetik, 2010). Konsumen utama yang dituju adalah khususnya wanita, makhluk yang identik dengan keindahan, wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan 2

menggunakan berbagai macam kosmetik yang digunakan (Lahan Subur Industri Kosmetik, 2010). Namun, dengan adanya internet sebuah paradigma baru ekonomi telah lahir. Dunia maya terbentuk dengan berkembangnya teknologi internet, yang dalam perjalanannya membentuk perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan e- Marketplace. Di dalam e-marketplace terjadi interaksi berbagai perusahaan di dunia maya tanpa dibatasi oleh teritori ruang (wilayah geografis) maupun waktu. Berbagai produk dan jasa ditawarkan melalui dunia maya. Sehingga, produsen kosmetik pun menggunakan media internet sebagai alat untuk memasarkan produknya (Yoga, 2013). Saat ini, dengan adanya media internet maka membuat bisnis menjadi semakin luas. Bila biasanya memasarkan produk atau jasa secara offline yang biasa dilakukan di tempat usaha seperti toko, sekarang telah bisa menjual produk atau jasa di internet menggunakan website, pasar menjadi lebih luas dan bisa menjangkau seluruh pasar Indonesia maupun yang lebih besar lagi ke pasar seluruh dunia (Yoga, 2013). Perkembangan penggunaan internet di dunia usaha telah semakin berkembang luas. Bahkan untuk perusahaan kecil menengah pun, kesadaran akan penggunaan internet bagi kelancaran kegiatan bisnis telah meningkat dengan adanya perkembangan teknologi. Sekarang orang dapat mengakses internet menggunakan banyak media, di manapun dan kapan pun. Yang menjadi tantangan adalah semua perusahaan telah memulai penggunaan internet. Seiring berjalannya waktu, perusahaan terus mengembangkan penggunaan internet sehingga kebutuhan akan informasi yang lebih akurat dan aktual secara otomatis 3

meningkatkan persaingan usaha di era informasi ini, terutama pada perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce (Yoga, 2013). Seiring dengan perkembangan jaman, minat dan kebutuhan masyarakat berubah. Begitu pula dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan keinginan masyarakat yang semakin berkembang. Tidak hanya melakukan perubahan dan perbaikan terhadap produk atau jasa yang mereka tawarkan, tetapi ada saatnya untuk melakukan perubahan terhadap strategi marketing perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai alasan. Namun, pada umumnya perubahan strategi marketing yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan sebuah citra baru di mata konsumen. Dengan demikian diharapkan agar produk perusahaan tersebut bisa lebih diterima oleh masyarakat sehingga bisa meraih pasar yang lebih luas, dan pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat penjualan dan profit perusahaan. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai jumlah pengguna internet yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari gambar 1.1, dimana Indonesia menduduki posisi ke delapan dalam sepuluh negara terbesar yang memiliki angka tertinggi dalam penggunaan internet di dunia pada tahun 2012 (Yoga, 2013). 4

Gambar 1.1 Pengguna Internet Terbesar di Dunia Tahun 2012 http://www.eraberita.com/2012/12/10-negara-pengguna-internet- Sumber: terbesar-di.html Berikut gambar 1.2, menjelaskan tentang perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2012. 5

Gambar 1.2 Populasi dan Perkembangan Penggunaan Internet di Asia Sumber : http://www.internetworldstats.com/stats3.htm Dari gambar 1.2 terlihat peningkatan pengguna internet dari tahun 2000 sampai dengan 2012 sebesar 52 juta pengguna. Dan di Indonesia, 57% pengguna internet melakukan internet shopping. Menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mayoritas pengguna internet 6

Indonesia berjenis kelamin wanita, yaitu sebesar 77% dari jumlah pengguna internet (Yoga, 2013). Banyak pengguna internet yang memanfaatkan jasa Facebook untuk berbisnis. Bahkan, bukan cuma Facebook, Twitter juga merupakan sorotan utama bagi para pebisnis untuk menjadi media yang efektif dalam menyebarkan informasi, misalnya berupa informasi produk, up-to-date tentang new arrival, hingga berkomunikasi dengan konsumen. Media lain yang dapat disebutkan adalah Blog, Kaskus, Multiply dan website. Media ini digunakan oleh para pebisnis online guna membangun relasi dengan konsumen agar pebisnis lebih dapat memahami konsumen dalam melayani keinginan dan kebutuhan konsumen (Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2009). Pada saat ini, masyarakat mengalami perpindahan era. Kita bergeser dari Era Pertanian lalu menuju Era Industrilisasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta globalisasi ekonomi telah mendorong perkembangan manusia yang dituntut untuk berkembang secara kreatif. Perkembangan industri telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi yang murah dan efisien. Perkembangan teknologi telah membuat manusia jadi semakin produktif (Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2009). Kemajuan world wide web telah menghasilkan penciptaan bentuk baru e- tailing atau web-belanja. Pertumbuhan yang cepat dari pengembangan teknologi internet telah memungkinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan dari web-pengecer (web-retailers) dan mencari informasi produk melalui Internet. Web-pengecer (web-retailers) bisa menawarkan produk dan jasa untuk dapat 7

dinikmati oleh konsumen. Web-pengecer (web-retailers) termasuk layanan e- banking, penjualan gadget, kosmetik, pakaian dan perusahaan penerbangan layanan e-ticketing. Wolfinbarger dan Gilly (2001) menegaskan web-shopping menyajikan pengalaman berbelanja yang berbeda kepada konsumen, bahkan ketika produk yang dibeli adalah produk yang sama dengan yang dibeli di toko fisik (Yang, 2004). Pengalaman berbelanja online dirasakan lebih praktis dan nyaman bagi konsumen. Dalam online shop, konsumen tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga karena barang akan dikirim melalui jasa pengiriman barang setelah konsumen melakukan pembayaran di online shop atas barang yang dipesan oleh konsumen. Pengalaman ini membuat konsumen di Indonesia mulai menyukai berbelanja secara online. Sehingga hal tersebut menjadi peluang dan membuat para investor asing mulai berlomba-lomba membuka toko online dengan basis pasar Indonesia. Lebih dari itu, toko online yang sudah mempunyai nama besar seperti Ebay.com turut bersaing dengan membuka cabang di Indonesia. Tak urung beberapa grup besar juga terjun ke bisnis ini, seperti blibli.com (Darwin, 2012). Pertama kali, perdagangan melalui sistem elektronik mulai dilakukan pada tahun 1994. Kegiatan ini bermula semenjak digunakannya iklan di halaman website. Tak lama kemudian, sekitar tahun 2000, kegiatan promosi dan penjualan seperti ini memperlihatkan hasil yang luar biasa. Sehingga banyak perusahaan yang ikut memasang iklannya di internet. Jika ingin sukses dalam bisnis online shop, pebisnis harus siapkan beberapa hal. Yang pertama adalah kemampuan mengelola bisnis online yang baik, kemudian jasa dan barang yang kita tawarkan harus tepat waktu dalam penyampaian kepada konsumen, pelayanan kita terhadap 8

konsumen harus baik dan ramah. Termasuk penyediaan informasi yang jelas (Toko Online Ramai, 2012). Faktanya online shop berkembang sangat pesat di Indonesia. Pada awalnya menjamur di Jakarta, kemudian ke kota-kota besar yang lain sampai akhirnya merambah ke daerah pedesaan, salah satu contoh nyata dari berkembangnya online shop nampak dari sektor perdagangan terutama bidang fashion, perhiasan, mainan anak-anak, buku, peralatan olah raga, dan kebutuhan rumah tangga, dapat kita lihat konsumen di seluruh Indonesia mulai menikmati online shopping (Temmy, 2013). Selain dari jenis barang yang dijual, online shop yang ada saat ini dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori. Misalnya dari cara penyajian produk, berbayar atau tidaknya hosting yang digunakan, cara pembayaran, metode penjualan dan pembelian, standar keamanan (Temmy, 2013). Perkembangan online shop yang sangat cepat dikarenakan pelanggan yang dapat dijangkau oleh online shop sangat tidak terbatas, bukan hanya teman, tetangga dalam satu kota saja, tapi juga bisa menjangkau pelanggan dari luar kota bahkan dari belahan dunia yang lain. Demikian juga dengan para enterpreneur, mereka tidak perlu memproduksi sendiri barang yang mereka jual, mereka juga menggunakan media internet untuk memperoleh barang yang akan dijual, tidak dari lingkungan sekitar, tapi bisa dari tempat lain yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya (Temmy, 2013). 9

Penyebab lainnya adalah faktor kesibukan yang dialami oleh konsumen karena terlalu banyak aktifitas dan kepraktisan yang ditawarkan oleh online shop membuat sistem belanja online mulai diminati. Perlahan berbelanja online mulai mendapat perhatian dan kepercayaan oleh konsumen. Dengan tumbuhnya kepercayaan, konsumen mulai membeli barang secara online, dari yang murah kemudian makin meningkat, hingga kekhawatiran untuk dibohongi pun sudah hampir sirna. Namun tidak mudah untuk berbisnis di online shop, karena ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk secara online. Hal tersebut diantaranya adalah kepercayaan calon pembeli terhadap situs online shop harus terus dijaga karena maraknya penipuan di beberapa situs online shop membuat konsumen menjadi waspada. Jika ada beberapa situs online shop melakukan penipuan terhadap pembelinya, dampaknya akan dirasakan oleh semua situs online shop. Pebisnis online jadi kurang dipercaya oleh calon pembeli. Hal ini harus dihindarkan karena menurut Karami, et al. (2012) trust mempunyai pengaruh terhadap pembelian online, jika calon pembeli tidak mempunyai trust terhadap suatu situs online, sangat besar kemungkinan calon pembeli membatalkan niatnya untuk melakukan transaksi online. Pertimbangan lain sebelum calon pembeli melakukan pembelian adalah website quality yang dimiliki sebuah online shop. Ketika suatu situs online shop mudah untuk dimengerti dan digunakan, keinginan konsumen untuk melakukan pembelian akan suatu produk secara online akan meningkat. Wakefield et al., (2004) menyatakan bahwa unsur-unsur dari sebuah website yang dapat dilihat 10

oleh konsumen dapat membantu konsumen dalam melakukan proses belanja online. Pertimbangan terakhir yang paling penting dilakukan oleh calon pembeli ketika berbelanja di online shop adalah melihat apakah harga produk sesuai dengan harga yang telah dipersepsikan oleh konsumen sebelumnya. Karena, menurut Jiang dan Rosenbloom (2005) persepsi harga menjadi alasan yang penting bagi calon pembeli dalam melakukan pembelian online. Ketika harga yang ditawarkan akan suatu produk oleh sebuah situs lebih murah dibandingkan yang dipersepsikan oleh konsumen pasti konsumen akan dengan senang hati berbelanja di situs tersebut. Terlepas dari pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian secara online, tentu saja peluang-peluang usaha secara online juga terbuka lebar. Ajaibnya bisnis online shop adalah berapapun modal yang dimiliki oleh pebisnis online pasti bisa digunakan untuk mendirikan toko online. Dengan catatan terkoneksi dengan dunia maya (Darwin, 2012). Salah satu situs online shop yang menyediakan produk-produk kecantikan adalah Zatura. Zatura merupakan website online shop yang sangat unik, di mana saat ini sangat banyak website online yang menjual pakaian dan aksesoris, Zatura sendiri melirik ke penjualan kosmetik. Kosmetik yang dijual merupakan kosmetik yang langsung diimpor dari Korea. Seperti yang kita ketahui, saat ini Korea sedang menjadi trend bagi kalangan masyarakat muda Indonesia. Zatura merupakan pelopor di Indonesia yang membangun website khusus untuk menjual kosmetik Korea. Bahkan, beberapa merek yang dijual tidak dapat 11

ditemukan di Indonesia. Kemasan yang disajikan juga merupakan limited edition karena tidak dapat dibeli di toko Indonesia, hanya tersedia di toko Korea. Sistem yang digunakan dalam website Zatura juga sangat mudah untuk dimengerti, sehingga memudahkan konsumen dalam pemesanan dan pembelian. Pada perkembangannya Zatura mengalami peningkatan dalam jumlah penjualan produknya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.3. 100 Sales 80 60 40 Sales 20 0 2009 2010 2011 2012 Sumber : Zatura (2013) Gambar 1.3 Tingkat Penjualan Zatura Dapat dilihat dari gambar 1.3, dampak yang dirasakan oleh peningkatan penggunaan internet dan fenomena demam Korea berkontribusi dalam peningkatan penjualan Zatura. Maraknya fenomena demam Korea menjadi keunggulan bersaing bagi Zatura dibandingkan pesaingnya, yaitu Lazada dan Zalora, karena Zatura menyediakan berbagai macam merek dan varian produk kosmetik yang diimpor langsung dari Korea. Menariknya lagi Zatura merupakan website yang secara spesifik menjual produk kosmetik berbeda dengan pesaingpesaingnya. 12

Namun, dari gambar 1.3, terlihat ada sedikit penurunan penjualan pada tahun 2012 yang dialami oleh Zatura. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CUSTOMER REPURCHASE INTENTION PADA SITUS ZATURA. 1.2 Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Trust memiliki pengaruh positif terhadap Customer Repurchase Intention? 2. Apakah Perceived Price memiliki pengaruh negatif terhadap Customer Repurchase Intention? 3. Apakah Website Quality memiliki pengaruh positif terhadap Customer Repurchase Intention? 1.3 Tujuan Penelitian Berikut beberapa tujuan dari penelitian ini: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Trust terhadap Customer Repurchase Intention. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh negatif Perceived Price terhadap Customer Repurchase Intention 13

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Website Quality terhadap Customer Repurchase Intention. 1.4 Batasan Masalah Peneliti akan mempersempit ruang lingkup penelitian agar pembahasan penelitian lebih terperinci dan tidak keluar dari batasan masalah yang ditetapkan. Pembatasan masalah ini bertujuan agar di akhir penelitian keputusan yang definitif bisa di ambil. Peneliti hanya akan membahas produk kosmetik Etude. Adapun alasan dipilihnya produk kosmetik Etude yaitu : 1. Pembelian produk kosmetik Etude meningkat pada tahun 2011 dan 2012, dapat dilihat dari gambar 1.4 di bawah ini : 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2009 2010 2011 2012 Sumber : zatura (2013) innisfree etude missha faceshop skin food Gambar 1.4 Tingkat Penjualan Produk Hal ini menunjukkan bahwa Etude merupakan produk yang paling diminati oleh konsumen Zatura. 2. Responden penelitian ini adalah wanita yang pernah membeli kosmetik Etude di situs Zatura dalam jangka waktu 3 bulan, 14

berusia antara 12 tahun sampai dengan 35 tahun yang berdomisili di Jakarta dan Tangerang. 3. Penelitian ini dibatasi pada variabel Convenience, Trust, Attributes of Website, Product Packaging, Customer Knowledge, Perceived Price dan Customer Repurchase Intention terhadap situs Zatura. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi Akademisi Dapat memberikan kontribusi potensial informasi dan referensi kepada pembaca mengenai ilmu pemasaran, khususnya dalam hal partisipasi pelanggan terhadap pembelian online melalui e- Commerce. 2. Manfaat Kontribusi Praktis Dapat memberikan gambaran, informasi, pandangan, dan saran yang berguna bagi para pelaku bisnis sehingga mengetahui pentingnya perhatian terhadap Online Shopping Business. 3. Manfaat bagi Peneliti Peneliti dapat mempelajari bagaimana menganalisis hubungan langsung antara Attributes of Website, Convenience, Trust, Perceived Price, Product Packaging, Customer Knowledge, dan Customer Repurchase Intention. Selain itu, peneliti juga berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai ilmu-ilmu ekonomi. 15

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini terbagi atas lima bab, di mana antara bab satu dengan bab yang lainnya terdapat ikatan yang sangat erat. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang yang memuat hal-hal yang mengantarkan pada pokok permasalahan, rumusan masalah yang dijadikan dasar dalam melakukan penelitian ini, tujuan dari dibuatnya skripsi ini adalah hasil yang akan dicapai, dan manfaat ulang diharapkan serta terdapat sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN Dalam bab II ini berisi tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang dirumuskan, yaitu tentang Bisnis Online dan e-commerce. Uraian tentang konsep-konsep di atas diperoleh melalui studi kepustakaan dari literatur yang berkaitan, buku, dan jurnal. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini peneliti akan menguraikan tentang metode-metode yang akan digunakan, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengambilan data, serta teknik analisis yang akan digunakan untuk menjawab semua rumusan masalah. 16

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi tentang gambaran secara umum dari objek penelitian yang akan diteliti, kemudian paparan mengenai hasil kuesioner tersebut. Hasil dari kuisioner tersebut akan dihubungkan dengan teori dan proporsi yang terkait dalam bab II. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bagian ini memuat kesimpulan dan saran-saran untuk perbaikan agar dapat berjalan dengan baik dan berguna bagi semua pihak 17