BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat, sejak Universitas Stanford mendirikan The Stanford

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Industri konstruksi mempunyai peranan yang sangat besar untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. peluang memperoleh keuntungan dan resiko menderita kerugian, baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan

KAJIAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 DAN FREKUENSI KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

BAB I PENDAHULUAN. penduduk 303 juta jiwa ( Hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

FAKTOR RISIKO DALAM REKRUTMEN TENAGA KERJA YANG MEMPENGARUHI BIAYA TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI: PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI JAKARTA. Oleh : YENRY GUNTUR SITUMORANG NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan campuran (mix design) yang dipesan oleh konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dan kinerja perusahaan. Salah satu unsur yang sangat. pekerjaan yang diselesaikan dalam tiap periode

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya industri pabrikan (manufacture), maka bidang konstruksi

PEMICU DAN PENGARUH SERTA ANTISIPASI KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JAKARTA

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dalam sekejap mata

ANALISIS FAKTOR YANG MENDUKUNG KESUKSESAN KONTRAKTOR KECIL DI YOGYAKARTA DAN SOLO DALAM MENANGANI PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap keselamatan kerja bagi pekerja di perusahaan konstruksi kecil.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT PADA PROYEK KONSTRUKSI DI BALI. Laporan Tugas Akhir

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan/perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait dalam sebuah perjanjian kerja yang. Keberhasilan an suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian esua

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUN) PADA PROYEK KONSTRUKSI. Laporan Tugas Akhir

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d T a u f i q u r R a c h m a n TKT302 K3I Materi #12

ANALISIS MENGENAI PENYEBAB DAN DAMPAK PENINGKATAN BIAYA MATERIAL PADA PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN PP NO.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

Pembahasan Materi #12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB I. Industri jasa konstruksi di Indonesia merupakan salah satu industri yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi. (

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang, banyak perusahaan yang masih belum memiliki program

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PADA PEKERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, dan integrasi ekonomi yang lebih umum. di dalam negeri, tetapi juga melibatakan persaingan dengan bank-bank asing baik

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA REWORK PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENILAIAN INDIKATOR K3L PADA PENGGUNAAN TOWER CRANE

PRAKTEK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PROYEK PADA KONTRAKTOR DI NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR BAB I PENDAHULUAN

pekerjaan, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan di era modern ini semakin banyak dilakukan guna

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

PENGARUH IKLIM KESELAMATAN DAN PENGALAMAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KERJA DI YOGYAKARTA

PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

DAFTAR PUSTAKA. xiv

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENGENDALIAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Oleh : FREDERICK MARTCE YUDHA NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan pekerja adalah suatu hal yang penting. Keselamatan atau keamanan pekerja proyek konstruksi sudah menjadi perhatian besar selama dari tiga dasawarsa terakhir di berbagai negara, utamanya di Amerika Serikat, sejak Universitas Stanford mendirikan The Stanford Construction Safety Research Program di tahun 1970. Setiap orang yang terlibat di dalam kegiatan konstruksi memiliki sekaligus kewajiban moral dan kewajiban legal untuk merawat dan menjaga kesehatan dan keselamatan orang lain yang mungkin memiliki resiko akibat tindakan seorang individu atau akibat sudah gagal untuk mengambil suatu tindakan yang aman (The Institution of Civil Engineers, 1995). Sangat disayangkan, hal ini belum menjadi sebuah cost code item (Hinze and Rabound, 1988 di dalam Koesmargono, 1998). Alasan utamanya adalah banyak orang tidak mengakui bahwa manajemen keselamatan kerja yang efektif akan memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, manajemen keselamatan kerja yang efektif merupakan kunci utama kontraktor untuk mendapatkan keuntungan lebih besar sebab program keselamatan kerja yang efektif akan mengurangi kecelakaan kerja, dan karenanya akan menurunkan biaya proyek secara menyeluruh. Bocherding, dkk. (1980) melaporkan bahwa tingginya angka kecelakaan kerja akan mempengaruhi produktivitas di proyek konstruksi. Ireland (1983) juga 1

2 menemukan bahwa perselisihan industrial (industrial disputes) akan menaikkan penambahan waktu (extension of time) tiap meter-persegi luas proyek. Perselisihan dan tuntutan, baik secara umum atau akibat dari kecelakaan kerja, menjadi semakin lazim terjadi dan semua pihak dalam proses konstruksi semakin pula mempunyai perhatian terhadap masalah tersebut (Diekmann and Nelson, 1985). Untuk itu kecelakaan kerja harus dipertimbangkan sebagai masalah paling kentara yang butuh untuk diselesaikan pada industri konstruksi. Sayangnya dalam tahun-tahun terakhir ini masih terdapat kesalah pahaman umum di antara pihak-pihak yang terlibat dalam industri konstruksi tentang penyebab kecelakaan kerja. Nilai investigasi terhadap penyebab kecelakaan direduksi oleh sebuah anggapan yang keliru, bahwa sikap tidak aman (unsafe acts) sebagai satu-satunya penyebab kecelakaan kerja (Petersen, 1989). Masalah keamanaan kerja di proyek dikaji hanya pada tingkat yang bersifat simtomatik semata. Selanjutnya, metode manajemen keselamatan kerja di proyek konstruksi dikembangkan dengan hanya mendasarkan pada peranan kontraktor (Fitri Nugraheni, 2008), disainer (Hinze and Wiegand, 1992), pemilik proyek (Samelson and Gordon, 1979), mandor (Samelson, 1977), manager tingkat atas (Levitt and Parker, 1976), atau manajer madya (Hinze 1976), dalam mereduksi laju kecelakaan kerja di proyek konstruksi. Koesmargono (1998) menemukan bahwa penelitian tentang keselamatan kerja di proyek konstruksi sudah melakukan kegagalan untuk fokus pada kajian terhadap peran para pekerja (tukang) di lapangan proyek konstruksi dalam peningkatan kinerja keselamatan

3 kerja di proyek konstruksi. Pengaruh lingkungan mental para pekerja proyek konstruksi dalam kaitannya dengan faktor-faktor sosial, psikologis, manajemen, dan demografis merupakan bahan kajian penting di dalam konteks keselamatan kerja di proyek konstruksi. 1.2 Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apa penyebab terjadinya kecelakaan kerja, khususnya terkait kondisi lingkungan mental pekerja? 2. Bagaimana hubungan penyebab kecelakaan kerja dengan frekuensi terjadinya kecelakaan kerja? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian tugas akhir dapat lebih terfokus dan terarah, maka batasan permasalahan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan pada proyek gedung di kota Yogyakarta. 2. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang melibatkan 20 30 pekerja konstruksi dengan pengalaman kerja lebih dari 10 (sepuluh) tahun dan tingkat pendidikan minimal pernah duduk di sekolah menengah pertama.

4 1.4 Keaslian Tugas Akhir Berdasarkan pengamat penulis dari referensi tugas akhir yang ada di Universitas Atma Jaya Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi dan Instansi manapun, telah ada beberapa penelitian mengenai Kesehatan Dan Keselamatan Kerja dengan berbagai macam variabel yang digunakan. Tetapi, penulis belum menemukan penelitian dengan judul : Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Sektor Industri Jasa Konstruksi. Kajian terhadap Pengaruh Lingkungan Mental Pekerja pada Frekuensi Kecelakaan Kerja. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh mental para pekerja konstruksi. Berikut adalah sasaran dan manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini : 1. Untuk mengkaji faktor-faktor sosial, psikologis, manajemen, dan demografis yang mempengaruhi sikap mental para pekerja di proyek konstruksi. 2. Untuk mengkaji pola hubungan antara sikap mental pekerja dan kinerja keselamatan pada lingkungan proyek konstruksi. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak terkait. Adapun manfaat dari penelitian tersebut adalah :

5 1. Bagi penulis : penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di sektor industri jasa konstruksi khususnya terhadap pengaruh lingkungan mental pekerja pada frekuensi kecelakaan kerja. 2. Bagi kontraktor : penelitian ini dapat memberikan informasi kepada kontraktor mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja pada pembangunan proyek. Bagi kalangan akademik : hasil penelitian ini akan dapat melengkapi kerangka audit keselamatan kerja yang pernah diusulkan oleh Koesmargono (1998). Pada penelitian terdahulu sudah diusulkan sebuah kerangka audit keselamatan kerja yang meliputi audit sikap kepemimpinan, audit sistem manajemen proyek, dan audit lingkungan proyek. Pemahaman terhadap sikap mental pekerja proyek konstruksi dalam kaitannya dengan kecelakaan kerja akan dapat diintegrasikan dengan analisis sikap pekerja konstruksi terhadap keselamatan kerja (workers attitudes towards safety). Di samping itu dapat pula dihasilkan beberapa tulisan di jurnal nasional terakreditasi, international journals, dan conference papers. Modul kuliah Manajemen Konstruksi pun akan diperkaya oleh hasil penelitian ini, khususnya pada topik safety management.

6 1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Dalam laporan penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu : 1. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian tugas akhir, tujuan penelitian, manfaat, dan sistematika penulisan tugas akhir. 2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan landasan masalah yang akan dibahas, dan hal-hal yang dapat dijadikan dasar teori yang berkaitan dengan penelitian dalam pemecahan masalah. 3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode pengumpulan data, lokasi penelitian, pengembangan desain penelitian, instrumen penelitian, ukuran kinerja keselamatan kerja, dan metode analisis data. 4. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari data responden dan analisis data-data yang telah dikumpulkan. 5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi menganai kesimpulan dari hasil akhir seluruh analisis penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini