BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut G.R. Terry

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak institusi pemerintah maupun swasta masih menganggap

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam usaha organisasi mencapai keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2005: 37).

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.

BAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai bentuk tantangan dan resiko. Oleh karena itu, suatu. tersebut akan dapat berjalan dengan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang pasti akan dialami oleh setiap individu atau organisasi. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

BAB I PENDAHULUAN. bidang manajemen. Menurut Skiner dan Ivancevich (1992) management will be. yang paling efesien untuk mencapai sasaran).

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan dimana

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang.adanya bimbingan konseling, pelatihan-pelatihan, trainingtraining

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang. kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Gambaran Umum Organisasi IQBAL RUA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi Islam, perlu pembenahan dan berperan diri dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB VIII PENUTUP. sebelumnya tentang PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia, pada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat sehingga manusia yang tidak mau berubah akan tergilas oleh

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yuli Dayanti, 2015

Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian adalah BMT UGT Sidogiri yang beralamatkan di Jl.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan untuk membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang. prestasi siswa didik sesuai dengan yang diharapkan.

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

Oleh : Teguh Karya Pamungkas Dosen Universitas Islam Jember

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari dibandingkan bahasa lainnya. Bahkan bahasa Arab selain bahasa. orang Arab juga merupakan bahasa Islam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.

How to make a good business plan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab, wewenang dan sasaran tersendiri. Akan tetapi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dimasa sekarang maupun dimasa

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Pengertian Judul. Pengertian judul : PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL DI SURAKARTA sebagai berikut :

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuantujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. 1 Inti dari manajemen adalah kerjasama. Kerjasama itu dilaksanakan diantara semua unsur, termasuk mengadakan kerjasama kepada pihak lain. Kerjasama atau disebut juga kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu. Untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Kemitraan juga merupakan usaha alternatif yang dapat menjadi jalan keluar dalam mengeliminasi kesenjangan antara usaha kecil dan menengah dengan usaha yang besar. Kemitraan dapat dilakukan dalam transfer teknologi, transfer pengetahuan atau keterampilan, transfer sumber daya (manusia), transfer cara belajar (learning exchange), dan 1 George, R, Terry, 2008, Dasar-dasar Manajemen, Bina Aksara, Jakarta, hal. 35 1

2 transfer modal. 2 Kemitraan bisa diimplementasikan dalam lembaga manapun, termasuk lembaga pondok pesantren. Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan dan pengajaran Islam sekaligus sebagai lembaga pengkaderan. 3 Disamping itu, merupakan pusat pengembangan dan penyebaran ilmu-ilmu Islam yang mempunyai lima elemen dasar tradisi, yakni pondok, masjid, santri, pengajian kitab klasik dan kyai. 4 Pondok pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak sedikit para pemimpin bangsa adalah alumni atau setidak-tidaknya pernah belajar di pondok pesantren. Oleh karena itu pondok pesantren harus dikembangkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk tercapainya tujuan tersebut, sangat erat kaitannya kepada ulama pondok pesantren yang selalu bersatu padu memperkokoh tali silaturrahim, banyak bermusyawarah, saling tolong menolong, bantu membantu, baik yang bersifat pribadi maupun organisasi yang dibentuk para alumninya. Setinggi apapun nilai pondok pesantren tentu tidak akan lepas dari upaya akan ketersediaan sumber daya manusia dan penerapan manajemen yang baik, baik kualitas mauupun kuantitasnya. Tentu hal ini tidak hanya untuk dibicarakan dalam forum-forum diskusi, seminar, rapat atau 2 Mustofa Kamil, 2006, Strategi Kemitraan Dalam Membangun PNF Dalam Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Model, Keunggulan dan Kelemahan, (online), hal. 01, diakses pada Juni 2014 dari http://www.departemenpendidikan.com 3 Departemen Pendidikan, 1990, Kamus Besar Bahasa Inggris, Balai Pustaka, Jakarta, h.117 4 Zamakhsyari Dhofier, 1985, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai, LP3ES, Jakarta, h. 44

3 musyawaroh. Tetapi harus ditindak lanjuti sebagai upaya untuk merealisasikan cita-cita agung dan demi berlangsungnya perjalanan pondok pesantren. Begitu juga pondok pesantren Raudlatul Ulum Ar-rahmaniyah untuk mempererat talisilaturrahmi dengan para alumni, pondok pesantren menggagas untuk mendirikan suatu organisasi terhadap alumni yaitu IQBAL RUA (Ikatan Qarabat Santri dan Alumni Raudlatul Ulum Arrahmaniyah) yang kini telah berjalan. Dimana IQBAL RUA merupakan wadah alumni dari Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Ar-rahmaniyah (RUA) Pramian Sreseh Sampang Madura. Santri dan para simpatisan berkomitmen untuk ikut serta menumbuhkan semangat baru dan mengetahui serta memahami permasalahan-permasalahan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Ar-rahmaniyah (RUA) Pramian Sreseh Sampang Madura dalam menghasilkan kebijakan-kebijakan yang dapat membantu jalannya pendidikan di Pondok Pesantren tersebut. Adanya manajemen kemitraan disini karena untuk menjalin tali silaturrahmi dan kelangsungan pondok pesantren, antara pondok pesantren Raudhlotul Ulum Ar-rahmaniyah Pramian Sreseh Sampang Madura terhadap alumni. Dimana para alumni-alumni pondok pesantren yang ada di berbagai daerah, khususnya di Jawa Timur. Bentuk kerja sama yang dilakukan pondok pesantren kepada alumni saat ini dengan cara membentuk sebuah organisasi di setiap daerah yang terdapat lulusan para alumni dari pondok pesantren Raudhlotul Ulum Ar-rahmaniyah Pramian

4 Sreseh Sampang Madura seperti di daerah Jakarta, Surabaya, Malang, dan sekitarnya bahkan sampai ke negara tetangga yaitu Malaysia. Pada umumnya di beberapa pondok pesantren yang ada di Indonesia dengan alumni-alumninya hanya menjalin suatu ikatan silaturrahmi dengan alumni, tanpa adanya sebuah organisasi manajemen kemitraan. Namun berbeda dengan pondok pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah dengan para alumninya, dimana antara pondok pesantren dengan alumni disini terdapat kerjasama yang sampai saat ini masih berlangsung. Adapun kerjasama tersebut bisa terlaksana diberbagai daerah, seperti di Surabaya, Jakarta, Malang dan sekitarnya. Disini peneliti tertarik untuk mengetahui apa yang membedakan pondok pesantren Raudlatul Ulum Ar-rahmaniyah dengan pondok pesantren yang lainnya dalam menjalin kemitraan dengan alumni. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu : 1. Bagaimana hubungan timbal balik antara Pondok Pesantren Roudlatul Ulum Ar-rahmaniyah (RUA) Pramian Sreseh Sampang Madura dengan alumni? 2. Apa bentuk Kemitraan yang diterapkan Pondok Pesantren Raudlotul Ulum Ar-rahmaniyah (RUA) Pramian Sreseh Sampang Madura dengan alumni?

5 C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menggambarkan bentuk manajemen kemitraan yang diterapkan Pondok Pesantren Raudlotul Ulum Ar-rahmaniyah (RUA) Pramian Sreseh Sampang Madura dengan alumni. 2. Untuk menggambarkan hubungan timbal balik antara Pondok Pesantren Roudlatul Ulum Ar-rahmaniyah (RUA) Pramian Sreseh Sampang Madura dengan alumni. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini dapat dirangkum kedalam dua bagian yaitu : 1. Manfaat Teoritis Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan teori tentang manajemen kemitraan dalam ilmu manajemen di lembaga Islam. 2. Manfaat Praktis Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pondok pesantren dalam meningkatkan kerjasama organisasinya, terutama dalam hal manajemen kemitraannya.

6 E. Definisi Konsep Konsep atau pengertian, merupakan salah satu unsur pokok dari penelitian. Konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala yang menjadi perhatian. 5 Untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini dan guna mempermudah memahaminya, berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah sehubungan dengan judul penelitian Manajemen Kemitraan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Ar-rahmaniyah Pramian Sreseh Sampang dengan alumni. 1. Manajemen Kemitraan Pengertian manajemen dari kata bahasa inggris management dengan kata asal to manage yang berarti mengelola. Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan, 6 manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan pengertian manajemen di dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan dan sasaran. 7 Kemitraan merupakan kerjasama antara organisasi satu dengan organisasi yang lainnya. Yang mana organisasi ini mempunyai waktu 5 Koentjoroningrat, 1994, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 21 6 Malayu Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 1 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustataka, Jakarta, hal. 695

7 jangka panjang dengan maksud untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Dan untuk memaksimalkan sumber daya dari setiap partisipan. Sedangkan menurut Dr. Muhammad Jafar Hafsah kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Karena merupakan suatu strategi bisnis maka keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan di antara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis. 8 Jadi, manajemen kemitraan adalah mengelola kerjasama sebuah organisasi dalam waktu jangka panjang untuk mencapai tujuan yang maksimal. 2. Alumni Pondok Pesantren Alumni adalah orang-orang yang telah mengikuti atau tamatan dari suatu sekolah atau perguruan tinggi. 9 Seseorang bisa disebut alumni pesantren dari yang hanya pernah mengaji kitab-kitab kecil (mabsutat) sampai yang telah menamatkan kitab-kitab besar (almashodir). Seseorang bisa disebut alumni pesantren dari yang hanya pernah nyantri satu atau dua tahun sampai yang pernah nyantri belasan tahun. Karena tidak ada standar kompetensi, maka gelar atau katagori status sosial keagamaan yang disandang alumni pesantren pun menjadi sangat beragam. Lulusan pesantren tidak memiliki semacam gelar kesarjanaan sebagaimana lulusan perguruan tinggi. Karena di 8 Mohammad Jafar Hafsah, 1999, Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, h.43 9 Dessy Anwar, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, Amelia, Surabaya, h.33

8 pesantren salaf tidak ada ketentuan tentang standar kelulusan. Kata pondok berarti tempat penginapan atau asrama, sedangkan pesantren berarti tempat para santri mengaji agama islam. Jadi, pondok pesantren adalah tempat para santri mengaji agama islam dan sekaligus sebagai asrama tempat tinggal bagi para santri. 10 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa alumni pondok pesantren adalah santri yang pernah mondok dalam jangka waktu kurang lebih satu atau dua tahun lamanya. 3. Manajemen Kemitraan Pondok Pesantren dengan alumni Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas tentang manajemen kemitraan yaitu mengelola kerjasama sebuah organisasi dalam waktu jangka panjang untuk mencapai tujuan yang maksimal. Sedangkan pondok pesantren dapat diartikan sebagai tempat belajar agama Islam. Dan alumni adalah seseorang yang pernah nyantri dua tahun atau belasan tahun. Dari paparan yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen kemitraan pondok pesantren dengan alumni adalah bagaimana cara pengelolahan kerjasama yang telah dibentuk pondok pesantren terhadap alumni. Yang mana para alumnialumni pondok pesantren Raudlatul Ulum Ar-rahmaniyah ini berada kurang lebih di tiga puluh tujuh daerah, seperti di Sumbawa, Denpasar, Bali, Buleleng, Tabenan dan sekitarnya. 10 Dessy Anwar, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, Amelia, Jakarta, h.329

9 F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berfikir dalam penulisan skripsi, untuk lebih mudah memahami penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, dengan bagian awal meliputi, Halaman Judul Penelitian (sampul), Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing, Halaman Pengesahan Tim Penguji, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi, Halaman Abstrak, Halaman Kata Pengantar dan Halaman Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar. Pada bab pertama, peneliti memberikan gambaran tentang obyek penelitian. Gambaran ini meliputi alasan-alasan tentang ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian, kemudian peneliti merumuskan masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Selanjutnya subbab yang lain diantaranya tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan. Dalam bab kedua, tentang kajian pokok teoritik, terdiri dari subbab penelitian terdahulu yang relevan dan kerangka teori. Kerangka teori ini berisikan teori-teori yang digunakan peneliti dalam pembahasan skripsi yang sesuai dengan masalah dalam penelitian. Bagian ini amat penting untuk menunjukkan landasan ilmiah dalam melakukan penelitian. Bab ketiga berisikan tentang metode penelitian yang akan menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian

10 studi kasus. Yang mana menurut Suharsimi Arikunto penelitian studi kasus adalah suatu penelitan yang di lakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. 11 Subbab selanjutnya dalam metode penelitian adalah peneliti menyebutkan lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, dan teknik analisa data. Bab keempat berisikan tentang hasil penelitian. Diantaranya adalah gambaran umum obyek penelitian menggambarkan tentang situasi dan kondisi yang ada dilapangan. Sedangkan penyajian data berisikan tentang data-data yang bersangkutan dengan jawaban dari rumusan masalah. Pada bab ini, pembaca akan mengetahui hasil pembahasan penelitian tentang topik yang diteliti. Sedangkan analisis data adalah menganalisis dari datadata yang sudah terkumpul. Bab kelima berisikan tentang penutup. Dimana pada bab ini terdiri atas kesimpulan yang menyimpulkan jawaban rumusan masalah penelitian. Selain itu, berisikan saran praktis maupun teoritis, rekomendasi, dan penjelasan singkat tentang keterbatasan penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan bagian akhir yang berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, pedoman wawancara dan lain-lain. 11 Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, hal.120