Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 31 Mei 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan Kasus AI pada Itik dan Unggas serta Tindakan Pengendaliannya

Situasi AI dan Refocus Rencana Kerja Strategis Nasional Pengendalian AI pada Unggas Tahun 2009

PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN PENGENDALIAN FLU BURUNG DI JAWA BARAT. oleh : Ir. Koesmajadi TP Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

BUKU SAKU FLU BURUNG. Posko KLB Ditjen PP dan PL : SMS GATE WAY :

KEBIJAKAN UMUM PENGENDALIAN FLU BURUNG DI INDONESIA DIREKTUR PANGAN DAN PERTANIAN BOGOR, 25 FEBRUARI 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar berita tentang kasus

BBPMSOH telah mengikuti 6 uji profisiensi. internasional yang diselenggarakan oleh GD- Deventer, Belanda. nasional yang diselenggarakan oleh BSN-KAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

Jurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

Perkembangan Flu Burung pada Manusia dan Langkah-Langkah Pengendaliannya

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/1/2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA REGIONAL

PIDATO PENGANTAR MENTERI PERTANIAN PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI IV DPR-RI TANGGAL 1 FEBRUARI 2007

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 110/Kpts/PD.610/3/2006 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

RUMUSAN ROUNDTABLE DISCUSSION: ARAH PENELITIAN MENDUKUNG RENCANA BEBAS PENYAKIT AVIAN INFLUENZA PADA UNGGAS TAHUN Bogor, Kamis, 5 Desember 2013

Buletin SKDR. Minggu ke: 5 Thn 2017

UJI PENEGUHAN REAL TIME PCR AVIAN INFLUENZA DI BBKP SURABAYA TERHADAP METODE UJI STANDAR AVIAN INFLUENZA SESUAI STANDAR OIE.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ROAD MAP NASIONAL PEMBERANTASAN RABIES DI INDONESIA

Disampaikan pada Lokakarya Kebijakan Pengendalian Avian Influenza, di PSE, Bogor, 22 Mei 2008

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan epidemiologi Avian Influenza

LAPORAN KEGIATAN INVESTIGASI WABAH PENYAKIT HEWAN TAHUN Penyakit hewan masih menjadi permasalahan bagi industri peternakan di Indonesia

NOTA DINAS banjir OPT banjir kekeringan OPT banjir kekeringan OPT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS WALIKOTA SURABAYA,

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) PADA AYAM RAS

METODE PENELITIAN. Kerangka Konsep. Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini digambarkan sebagai. berikut :

1. PENDAHULUAN 2. MAKSUD DAN TUJUAN

CUPLIKAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN NOMOR : 21055/Kpts/KU.510/F/04/2008 TENTANG

SURVEILANS SWINE INFLUENZA DI WILAYAH KERJA BBVET WATES JOGJAKARTA TH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 53/Permentan/OT.140/7/2007 TENTANG

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

INDONESIA NOMOR 229/Kpts/PK.230/4/2016 TENTANG PEMBUKAAN PEMASUKAN UNGGAS DARI NEGARA JERMAN KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sub sektor memiliki peran penting dalam pembangunana nasional. Atas

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURVEILANS AI TAHUN :DATA DUKUNG PEMBEBASAN AI DI PROVINSI NTT

Wahai Burungku, Ada Apa Denganmu (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

ROAD MAP MENUJU BEBAS AVIAN INFLUENZA DI WILAYAH BPPV REGIONAL III ABSTRAK ABSTRACT (IN ENGLISH)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi (Wibowo, 2014). Hal ini disebabkan

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

TINJAUAN PUSTAKA Avian Influenza

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

RENCANA STRATEGIS NASIONAL PENGENDALIAN FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA

PENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2010 Kementerian Pertanian. Babi. Produknya. Pemasukan.

RESISTENSI AYAM LOKAL JAWA BARAT: AYAM SENTUL

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Rabies merupakan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Golongan II

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-07/PJ/2016 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. influenza tipe A termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus AI tergolong

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Fokus utama: musim hujan. Volume 5, Desember 2016

Laporan. tahunan. EMERGENCY CENTRE FOR TRANSBOUNDARY ANIMAL DISEASES (ECTAD) INDONESIA Melindungi kehidupan dan mata pencaharian

Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Tinjauan Mengenai Flu Burung

PENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

GAMBARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI INTEGRASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) DI DKI JAKARTA TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

Penyebaran Avian Flu Di Cikelet

Prevalensi Virus Influenza (Influenza Like Illness) di Laboratorium Regional Avian Influenza Semarang

5. PEMBAHASAN 5.2 Deteksi Avian Influenza

LAPORAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) SEMESTER I

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 JANUARI 2013 TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Januari 2013

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

LABORATORIUM KESMAVET DALAM MENUNJANG KEAMANAN PANGAN ASAL HEWAN

SURVEILLANS DAN MONITORING AVIAN INFLUENZA DALAM RANGKA PENANGANAN DAN PENGENDALIAN WABAH VIRUS FLU BURUNG

RENCANA STRATEGIS NASIONAL PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 31 Mei 2014 Laporan perkembangan kasus penyakit Avian Influenza (AI) pada unggas di Indonesia berdasarkan hasil Uji Cepat (Rapid Test) positif yang dilaporkan Tim PDSR (Participatory Disease Surveillance and Response) melalui SMS Gateway dan surveilans investigasi BBV/BV sampai dengan kasus per 31 Mei 2014 sebagai berikut : 1. Kasus AI pada unggas selama bulan 31 Mei 2014 (1-31 Mei 2014) a. Jumlah kasus AI sebanyak 16 kasus di 38 desa pada 14 Kab/kota di 8 Provinsi, yakni: 1) Jawa Tengah 3 Kasus (Wonogiri/1 kasus, Sukoharjo/ 1 kasus, dan Boyolali/ 1 kasus); 2) DI Yogyakarta 3 Kasus (Kota Yogyakarta/ 2 kasus dan Gunung Kidul/ 1 kasus) 3) Jawa Timur 2 Kasus (Lamongan/ 1 kasus dan Probolinggo/ 1 kasus) 4) Sumatera Barat 2 kasus (Bukittinggi/ 1 kasus dan Tanah datar / 1 kasus), 5) Sulawesi Tenggara 2 kasus (Kendari/ 2 kasus) 6) Jawa Barat 1 Kasus (Kuningan/ 1 kasus), 7) Lampung 1 kasus (Lampung Utara/1 kasus). 8) Riau 1 kasus (Dumai/ 1 kasus) 9) Kalimantan Timur 1 Kasus (Bontang/ 1 kasus) 10) Papua 1 Kasus (Mimika/ 1 kasus), Hasil surveilans BBV. Maros Lihat Lampiran-1 b. Menyebabkan kematian unggas sebanyak 14.585 ekor, terdiri dari 540 ekor ayam kampung, 892 ekor itik, 1251 ekor Layer, dan 13.000 ekor Puyuh. c. Khusus berkaitan perkembangan meningkatnya kematian itik akibat kasus AI berikut hasil rekapitulasi jumlah kematian itik sejak bulan September 2012 s/d 31 Mei 2014 sebanyak 372.700 ekor di 119 kab/kota pada 20 provinsi yakni: (sumber data SMS Gateway, Laporan Dinas Peternakan Provinsi dan BBV/BPPV, Rekapitulasi data s/d 31 Maret 2014). Lihat Lampiran-2, Lampiran-3 2. Keterkaitan dengan Kasus Flu Burung pada manusia dalam bulan Mei 2014. Tidak ada kasus (Sumber data : Kemenkes) 3. Perkembangan kasus AI pada unggas tahun 2006 s/d 2013 Sejak terjadinya wabah AI pada unggas di Indonesia yang dideklarasi pada bulan Januari 2004, kasus secara bertahap menurun cukup signifikan setiap tahun yakni th. 2007 = 2.751 kasus, th. 2008 = 1.413

kasus, th 2009 = 2293 kasus, th.2010 = 1502 kasus, th. 2011 = 1.411 kasus, th. 2012 = 546 kasus dan th. 2013 = 470 kasus. Lihat Lampiran-4, Lampiran-5. 4. Surveilans virus AI pada pasar unggas hidup Guna mengetahui dinamika prevalensi virus AI pada berbagai sektor perunggasan di wilayah risiko tinggi AI, maka dilakukan surveilans virus AI melalui pengambilan sampel lingkungan dalam pasar tradisional yang diawakili oleh 260 pasar tradisional di wilayah Jabodetabek dan selanjutnya dilakukan uji lab untuk matrix influensa A dan PCR H5. Hasil surveilans menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi pada musim hujan dan kenaikan prevalensi pada tahun 2013 yang perlu diwaspadai.. Hasilnya lihat Lampiran-6 5. Surveilans identifikasi virus AI A/H7N9 Dalam rangka antisipasi masuk dan menyebarnya virus AI A/H7N9 dari Cina atau negara tertular lainnya ke Indonesia, maka telah dilakukan pengambilan dan pengujian 864 sampel lingkungan di pasar unggas hidup terdiri dari Jabodetabek (534), Medan (148), Surabaya (146), Rawakepiting (36), hasilnya 33,7 % positif (+) matrix Influenza A, dan semua (100 %) negatif (-) H7N9. Lihat Lampiran-7 6. Kesiagaan Pengendalian AI pada unggas a. Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus AI H5N1 (clade 2.1.3. dan 2.3.2.1) terkait perubahan cuaca global yang tidak menentu terutama tingginya curah hujan dan berkepanjangan pada musim kemarau di tahun 2013, maka telah diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 22037/PD.510/F/07/2013 tanggal 22 Juli 2013 tentang peningkatan kewaspadaan pengendalian AI pada unggas. b. Disamping itu untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrim curah hujan tinggi dan kejadian banjir di beberapa daerah di Indonesia yang berpotensi risiko meningkatnya kasus AI pada unggas, maka telah diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 22040/TU.210/F/01/2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang kesiagaan pengendalian AI di musim hujan. c. Surat Edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 12040/PD.640/F/03/2014 tanggal 12 Maret 2014 tentang Pengendalian Kasus AI pada Itik/Unggas di Kalimantan. 7. Kementerian Pertanian dengan didukung bantuan teknis dari FAO dan pakar Laboratorium Referens OIE AAHL Geelong Australia, pada tanggal 20 Mei 2014 di Bogor telah melaksanakan Launching Influenza Virus Monitoring (IVM) online. IVM online adalah sebuah sistem jaringan laboratorium kesehatan hewan di Indonesia yang berbasis web yang menampung data karakter antigenik dan genetik virus HPAI yang bersirkulasi di Indonesia.

Tujuan IVM online adalah untuk mengidentifikasi varian virus potensial, mengidentifikasi dan menetapkan strain virus tantang dan memonitor efikasi vaksin yang digunakan. Dalam software IVM online terdapat berbagai fitur yang berguna untuk memetakan situasi virus HPAI di Indonesia. Beberapa fitur utamanya adalah: (1) Antigenic modul, (2) Genetic modul (3) Isolat modul (4) Reporting Modul. Anggota IVM online adalah 8 laboratorium diagnostik (BBVet dan BVet), Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), PUSVETMA dan BBALITVET. BBVet Wates ditetapkan sebagai focal point pengendali kegiatan IVM online. 8. Komunikasi Publik a. Masyarakat/peternak yang mengetahui adanya unggas sakit/mati mendadak agar melapor melalui SMS ke Tim PDSR/Tim Respon Cepat setempat/daerah terdekat atau melalui SMS dan Call Center AI Direktorat Kesehatan Hewan No. 08118301001 b. Informasi kasus AI pada unggas terkini di Indonesia dapat diakses melalui website: keswan.ditjennak.pertanian.go.id. atau ditjennak.pertanian.go.id

Lampiran-1 Lampiran-2

Lampiran-3 Lampiran-4

Lampiran-5 Lampiran-6

Lampiran-7 Hasil pengujian PCR H7 dari sampel lingkungan di Pasar Unggas Region year month Total Matrix Matrix H7 H7 %M+ %H7 Pos Neg Pos Neg JABODETABEK 2012 November 77 32 45 0 32 41,6 0 JABODETABEK 2013 February 71 29 42 0 29 40,8 0 JABODETABEK 2013 March 76 39 37 0 39 51,3 0 JABODETABEK 2013 April 102 46 56 0 46 45,1 0 JABODETABEK 2013 May 208 86 122 0 86 41,3 0 JABODETABEK Total 2013 534 232 302 0 232 43,4 0 MEDAN 2013 March 74 1 73 0 1 1,4 0 MEDAN 2013 May 74 1 73 0 1 1,4 0 MEDAN Total 148 2 146 0 2 1,4 0 RAWAKEPITING 2013 May 36 16 20 0 16 44,4 0 SURABAYA 2013 March 73 25 48 0 25 34,2 0 SURABAYA 2013 April 73 16 57 0 16 21,9 0 SURABAYA Total 2013 146 41 105 0 41 28,1 0 Grand Total 864 291 573 0 291 33,7 0 Hasil PCR negatif H7 dari semua sampel yang diuji