Perpustakaan Nasional di Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Fasilitas Penitipan dan Pelatihan Anjing Trah di Surabaya

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

PASAR TRADISIONAL MODERN SURABAYA

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

Fasilitas Edukasi Wisata Tanaman Hias Di Surabaya

FASILITAS WISATA SIMULASI PROFESI DI SURABAYA

PASAR MODERN DAN TERMINAL (TIPE C) BRATANG

Perancangan Fasilitas Pelatihan Taekwondo di Surabaya

Fasilitas Rehabilitasi Psikotik di Surabaya

FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA

Fasilitas Wisata Kuliner Solo di Solo Baru

Stadion Bola Basket di Balikpapan

Rumah Susun Kali Jagir di Surabaya

GEDUNG PAGELARAN MUSIK ROCK DI SURABAYA

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

Taman Seni dan Pusat Pelatihan Kebudayaan Tradisional Jawa Timur di Kediri

GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

KONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS. 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan

SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN DI BANGKALAN, MADURA

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) Surabaya

Fasilitas Pembinaan Pemuda Remaja Gereja Kristen Indonesia di Surabaya

AKADEMI FASHION DI JEMBER

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Graha Kecantikan Dan Kebugaran Wanita Di Surabaya

Vihara Buddha Theravada di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

FASILITAS AGROWISATA BUAH DURIAN DI WONOSALAM, JOMBANG

PERENCANAAN GEREJA KRISTEN INDONESIA SOLO BARU

Sekolah Tinggi Musik di Surabaya

BAB VI ANALISIS DAN KONSEP NON PERMASALAHAN

GRHA LANSIA DAN ANAK YATIM PIATU DI SURABAYA

Pelabuhan Wisata dengan Fasilitas Kuliner di Manado

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

WISATA PASAR IKAN PUGER DI JEMBER

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK

MUSEUM FESYEN DI SURABAYA

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

Pusat Modifikasi Mobil di Surabaya

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI LUWUK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Stadion dan Fasilitas Pelatihan Sofbol di Surabaya

13 Eunike Yuslina Sunaryo BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

STANDAR UKURAN KEBUTUHAN RUANG. No. Sub Bagian Letak Kebutuhan Ruang Luasan Sumber. Parkir Mobil (70 unit) 875 m 2 Neufret.

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

S K E M A T I K D E S A I N

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

MUSEUM KERETA API DAN HOTEL DI SURABAYA

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Grha Edukasi Profesi untuk Anak di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Grha Kesenian Wayang di Surabaya

Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN JOGJA FASHION CENTER JOGJA FASHION CENTER (JFC)

Fasilitas Perbelanjaan dan Rekreasi di Manado

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

Terminal Penumpang Terpadu di Pelabuhan Makassar

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Rekreasi Olahraga Keluarga di Surabaya

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Resor Wisata Kuliner Lombok di Pantai Nipah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP

Fasilitas Rumah Duka di Surabaya

Fasilitas Eduwisata Batik Madura di Tanjung Bumi, Madura

GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TEATER TRADISIONAL JAWA DI SURABAYA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

Fasilitas Penginapan dan Wisata Pantai di Sendang Biru, Kabupaten Malang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

Grha Kerajinan Batu Marmer di Tulungagung

KATA PENGANTAR. Semarang, April Penyusun. iii

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Transkripsi:

JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Perpustakaan Nasional di Surabaya Johan Surya Wiejaya dan Eunike Kristi, S.T., M. Des.Sc (Hons) Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: johansuryawiejaya@gmail.com ; kristi@peter.petra.ac.id Abstrak Proyek ini bertujuan untuk memberikan fasilitas yang lebih memadai bagi masyarakat Surabaya untuk membaca, serta meningkatkan minat baca masyarakat untuk memajukan generasi bangsa. Melalui pendekatan simbolik, konsep desain berasal dari keinginan untuk menyadarkan masyarakat bahwa membaca itu penting, yang kemudian diaplikasikan ke dalam bangunan, dengan harapan pengunjung dapat mengerti makna yang ingin disampaikan. Pendalaman karakter ruang dilakukan agar, pengunjung dibuat menjadi lebih nyaman dan betah untuk membaca yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan. Kata kunci Perpustakaan Nasional, Arsitektur Simbolik Gambar. 1. Fasade desain bangunan Perpustakaan Nasional I. LATAR BELAKANG Di Indonesia, minat baca masyarakat cen-derung kurang. Banyak yang menganggap bahwa membaca bukan lagi sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Berdasarkan data International Association for Evaluation of Educational (IEA) Tahun 1992, kemampuan baca murid-murid sekolah dasar (SD) kelas IV di Indonesia menempati urutan ke-29 (Wasil Abu Ali,2012). Hal ini menunjukkan betapa rendahnya minat baca di Indonesia bahkan terutama anak anak. Padahal apabila kita amati, membaca seharusnya menjadi sebuah dasar yang berguna untuk memajukan generasi bangsa. Jika kita lihat di surabaya, perpustakaan memang ada, tetapi fasilitas yang tersedia di dalamanya kurang mendukung. Banyaknya kekurangan pada perpustakaan yang tersedia di Surabaya, melatarbelakangi diajukannya proyek perpustakaan nasional ini untuk memberi fasilitas yang lebih baik. Gambar. 2. Keadaan Eksisting Perpustakaan di Surabaya Lokasi tapak terletak di daerah Surabaya Timur, tepatnya di jalan Arief Rahman Hakim. Dipilih lokasi yang terletak di daerah pendidikan yang berhubungan dengan fungsi bangunan sebagai perpustakaan. Site ini juga berada di dekta perpustakaan yang ada di Surabaya. Hal ini sengaja dilakukan dengan tujuan untuk memindahkan perpustakaan Surabaya ke perpustakaan nasional ini yang merupakan penambahan dari perpustakaan yang telah ada.

JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 2 diberikan dengan harapan bangunan dapat dikenal akibat dari perbedaan dari bangunan dan mau didatangi oleh pengunjung. Seperti halnya apabila kita melihat sebuah buku yang bagus, maka kita akan tertarik untuk mengetahui isi dari buku tersebut. Gambar. 5. Bentukan bangunan yang tegas di bagian depan dan tajam di bagian belakang Gambar. 3. Lokasi Site Berada di daerah pendidikan dan perpustakaan eksisting. II. DESAIN BANGUNAN A. Konsep bangunan dan pengaplikasian Membaca buku merupakan sebuah hal penting, tetapi kebanyakan dari orang orang cenderung menilai sebuah buku dari kulitnya saja, padahal bias saja dari sebuah buku yang jelek, kehidupan berubah menjadi lebih baik. Maka dari itu bangunan ini mengambil konsep Don t judge a book by it s cover yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa tidak semua buku dapat kita nilai dari luarnya saja. Gambar. 6. Bentukan tegas pada bagian depan bangunan Bentukan bangunan dibagi menjadi 2 yang bertujuan untuk membedakan antara bagian depan dan belakang bangunan. Perbedaan dari bentukan ini bertujuan agar pengunjung yang datang mengerti bahwa apa yang kita lihat dari bagian depan, belum tentu sama dengan bagian belakangnya, sesuai dengan konsep tidak dapat menilai sesuatu dengan pasti. Dari konsep yang diangkat, diambil poin penting dimana kita tidak dapat menilai sesuatu dengan pasti sebelum mengetahui sendiri, yang kemudian diaplikasikan ke dalam bangunan. Pengaplikasian yang dilakukan berdasarkan konsep yang diangkat dibedakan ke dalam beberapa poin, yaitu tatanan massa, bentukan massa, sirkulasi, dan juga fasade dari bangunan. Gambar. 4. Tatanan Massa Bangunan Tatanan massa yang digunakan berbeda dengan orientasi yang ada di tapak. Orientasi bangunan dibuat miring yang dimana dibuat untuk memberikan sebuah kesan informal pada bangunan. Kesan informal Gambar. 7. Sirkulasi dibuat memutar agar pengunjung mengerti fungsi dari bangunan Untuk bagian sirkulasi, dibedakan menjadi sirkulasi mobil, motor dan juga pejalan kaki. Sirkulasi mobil dibuat memutar agar pengunjung mengerti fungsi bangunan pada bagian depan dan belakang berbeda. Sirkulasi motor berada di bagian depan site dengan tujuan orang untuk mencapai bangunan harus berjalan memutari bangunan terlebih dahulu yang kemudian mengerti fungsi dari bangunan. Sirkulasi pejalan kaki berada di sepanjangsirkulasi mobil yang memutar dengan tujuan, pejalan kaki yang datang memutari bangunan terlebih dahulu untuk mengerti isi dari bangunan.

JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 3 Fasade bangunan pada pada bagian depan dan belakang berbeda. Pada bagian depan cendenrung masif, dan belakang cenderung banyak bukaan. Hal ini bertujuan agar pengunjung tidak bisa langsung menilai bangunan dari depan saja, tetapi secara keseluruhan. Gambar. 8. Fasade belakang bangunan yang cenderung void Gambar. 9. Fasade depan bangunan cenderung masif B. Exterior Bangunan Gambar. 10. Exterior bangunan belakang Gambar. 11. Exterior bangunan depan Bagian exterior pada bangunan ini berdasarkan 2 aspek, yaitu bentuk bangunan dan fasade yang digunakan. Keduanya dibedakan menjadi 2 bagian yang ekstrim seperti lurus miring dan masif void. Dari permainan bentuk dan fasade ini diharapkan pengunjung mengerti maksud yang ingin disampaikan. Gambar. 12. Tampak Bangunan C. Interior Bangunan Interior bangunan lebih ditujukan untuk membuat suasana di dalam bangunan lebih nyaman. Hal ini ditujukan agar para pengunjung yang datang dapat betah di dalam perpustakaan dan ingin kembali lagi dengan harapan, membaca menjadi kebiasaan. Selain pada bagian perpustakaan, bagian interior lain seperti café dan toko buku juga dibuat nyaman yang diharapkan dapat menarik orang untuk datang ke bangunan dan mau untuk kembali ke bangunan ini hingga membaca menjadi kebiasaan.

JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 4 Gambar. 13. Interior Perpustakaan Gambar. 14. Interior Café Pada bagian foyer yang merupakan sirkulasi dari bangunan juga diberi tempat bersantai pada beberapa tempat. Seperti pada bagian depan toko buku yang ditujukan bagi orang orang yang menunggu kerabatnya yang membeli buku agar dapat bersantai dan juga pada bagian pintu masuk daerah public yang diberikan tempat bersantai. Gambar. 14. Interior toko buku Gambar. 15. Interior area santai toko buku. D. Struktur Bangunan Struktur bangunan dibedakan pada beberapa tempat karena kegunaan ruang dan tinggi bangunan yang berbeda beda. Pada massa 4 lantai menggunakan sistem struktur utama core yang dibantu dengan kolom dan balok beton. Massa 2 lantai bagian depan menggunakan space frame dan kolom baja akibat dari ruang serbaguna yang bebas kolom. Pada bagian perpustakaan 2 dan 3 lantai menggunakan sistem rangka beton yang didilatasi karena bentang yang terlalu jauh. Gambar. 16. Sistem Struktur bangunan secara keseluruhan.

JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 5 E. Utilitas Bangunan Sistem listrik bangunan berasal dari PLN dan juga dari genset apabila listrik padam. Listrik kemudian didistribusikan melalui trafo lalu menuju panel utama yang kemudian disalurkan ke panel subbagian dan didistribusikan ke unit yang membutuhkan. Sistem penghawaan udara menggunakan sistem AC sentral yang diatur kelembabannya agar buku yang berada di dalam perpustakaan tidak mudah rusak. Gambar. 17. Sistem Utilitas bangunan secara keseluruhan. Sistem Utilitas dibedakan menjadi sistem air bersih, air kotor dan kotoran, listrik serta penghawaan udara. Sistem air bersih masuk mulai meteran, tandon bawah, tandon atas, yang kemudian di distribusikan ke unit masing masing. Sistem air kotor dan kotoran didistribusikan dari avur langsung menuju ke STP yang melalui shaft dari bangunan. Gambar. 18. Daftar tabel Sistem Utilitas bangunan. F. Tatanan ruang Tatanan ruang ditata sesuai arah linkage dan ditata sedemikian efektif untuk memenuhi standart bangunan komersial

JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 6 III. KESIMPULAN Perpustakaan Nasional di Surabaya dibuat dengan sebuah konsep yang diharapkan pengunjung dapat mengerti maksud yang ingin disampaikan, yaitu pentingnya membaca buku. Dari konsep Don t Judge a Book by It s Cover, bangunan didesain sedemikian rupa beserta pengaplikasiannya yang membuat orang mau menjelajahi sebuah buku yang diharapkan membaca dapat menjadi sebuah kebiasaan. DAFTAR PUSTAKA [1] Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta : Airlangga, 2002 [2] Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta : Airlangga,2002 [3] De Chiara, Joseph and John Hancock Callender. Time Saver Standart for Building Types. New York: Mc.Graw Hillbook.Inc, 1973 [4] Fairweather Leslie and Jan A.Silwa. AJ Metric Handbook. London:Architectural Press Ltd, 1969 [5] Janis, Richard R. Mechanical and Electrical Systems in Building. New Jersey: Pearson Education Inc, 2005 [6] BAPPEKO Surabaya. RDTRK Kertajaya Tahun 2011. Surabaya, 2012 [7] BAPPEKO Surabaya.RTRW PERDA 3 Tahun 2007. Surabaya, 2012 [8] BAPPEKO Surabaya. Surabaya Vision Plan 2005-2025. Surabaya, 2012