SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pusat Perbelanjaan

dokumen-dokumen yang mirip
SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

1. Lantai a. kuat/ utuh b. bersih c. pertemuan lantai dan dinding berbentuk konus/lengkung d. kedap air e. rata f. tidak licin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

Pasar rakyat SNI 8152:2015

STANDAR USAHA KARAOKE

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB STANDAR USAHA PUB

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Penghematan. Penggunaan. Air Tanah. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB

STANDAR USAHA JASA BOGA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

STANDAR USAHA DISKOTIK. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK. A. Ruang Bersantai dan Melantai

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENJABARAN INSTRUMENT GREEN UNIT AWARD DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI PROGRAM DI TIAP FAKULTAS/UNIT KERJA

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

TRUST NO TRASH SAMPAH BUKAN WARISAN Tim Peneliti IMPALA UB Fajri Anugroho, STP, M.Agr, Ph.D * ) * ) Pengajar Teknik Lingkungan, Universitas Brawijaya

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH GUBERNUR JAWA TIMUR,

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Pemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 1 dan 2

WASTE (Pengelolaan Limbah)

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah.

Pedoman Operasi & Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Laporan Eksekutif Penelitian Restoran Nol Limbah (Zero Waste Restaurant) Perkumpulan Creata 2016

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

Transkripsi:

SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pusat Perbelanjaan

SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pusat Perbelanjaan Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Desember 2015 ii

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Fungsi Sustainable Consumtption and Production (SCP) dan Komponen... 1 3 Kriteria Dari Fungsi SCP dan Komponen... 1 i

Prakata Standar Pelayanan Masyarakat pada Pusat Perbelanjaan digunakan sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan. Standar ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan green building dan kesepakatan internasional terkait Sustainable Development Goals (SDGs) terutama agenda 12 dan implementasi Sustainable Consumption and Production (SCP). Standar ini disusun oleh Tim Perumus Standar Pelayanan Masyarakat pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang telah dibahas melalui rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 8 Desember 2015 di Jakarta. Hadir pada rapat tersebut keterwakilan dari produsen, konsumen, pakar dan regulator. ii

Standar Pelayanan Masyarakat pada Pusat Perbelanjaan 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan fungsi Sustainable Consumption and Production (SCP), komponen, kriteria standar teknis oleh penyedia fasilitas atau pengelola dan rekomensi perilaku oleh penyedia fasilitas atau pengelola, pengguna fasilitas pada pedagang dan pengunjung pada pusat perbelanjaan.. Standar ini sebagai panduan menerapkan Sustainable Consumption and Production (SCP) dalam rangka implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). 2 Fungsi Sustainable Consumption and Production (SCP) dan Komponen 2.1 Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien a) Konservasi air a.1) Air baku (air bersih) a.2) Air limbah a.3) Kamar mandi/toilet a.4) Wastafel/tempat cuci tangan a.5) Sumur resapan/biopori b) Efisiensi energi c) Efisiensi tisu dan bahan cleaning d) Efisiensi bahan makanan e) Efisiensi bahan baku/produk 2.2 Pengelolaan sampah a) Pengurangan timbulan sampah b) Pewadahan sampah c) Pemilahan sampah d) Pengumpulan sampah e) Pengolahan sampah organik f) Pengurangan food waste dan/atau food loss g) Bank sampah h) Pengangkutan sampah 2.3 Informasi, kesadaran dan gaya hidup a) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) b) Ruang terbuka hijau c) Lahan parkir 3 Kriteria dari fungsi SCP dan komponen 3.1 Standar Teknis oleh penyedia fasilitas/pengelola a. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1 dari 9

1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Tersedia sumber air dari PDAM - Tersedia sumber air tanah (atau sesuai ketentuan perda) - Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara berkesinambungan - Minimalisasi penggunaan air tanah sebagai sumber air - Peningkatan pemanfaatan air hujan untuk digunakan - Kualitas air bersih sesuai dengan peruntukannya (Permenkes 302/2013) - Tersedia tandon air dilengkapi kran yang tidak bocor b) Air limbah - Tersedia penampungan air limbah - Baku mutu air limbah mengacu pada Perda - Tersedia pemisahan air limbah - Tersedia pengolahan air limbah - Pemanfaatan air terproses - Menghitung rasio air daur ulang c) Kamar mandi/toilet - Tersedia bak penampungan air dan air bersih yang cukup - Inspeksi berkala terhadap pipa dan kran air untuk menghindari kebocoran air - Penggunaan air dibatasi - Penggunaan air pada toilet minimal 4,5 galon per flush, Penggunaan air pada toilet minimal 6 L per flush (US EPA) - Kloset duduk atau jongkok yang menggunakan tangki gelontor atau tidak, dengan kapasitas gelontor tidak melebihi 6 Liter untuk buang air besar, dan 4 Liter untuk air kecil. (SNI 8153:2015 Berdasar SNI 8153:2015 Sistem Plambing pada Bangunan Gedung sub bab 4.2.1) - Kebutuhan toilet untuk karyawan dan pelanggan/pengunjung harus ditempatkan pada lokasi mudah dijangkau. Jarak maksimum dari setiap toko ke fasilitas toilet tidak lebih dari 92 m. Jarak maksimum dari setiap pusat perbelanjaan ke fasiltas toilet tidak lebih dari 152 m (SNI 8153:2015 sub bab 4.3 poin 4 - Jumlah toilet per lantai gedung memadai (sesuai kapasitas pengunjung) - Tersedia tempat sampah d) Urinoir - Penggunaan air maksimum 4 L per flush (US EPA) - Urinal harus memiliki pemakaian air pembilas rata-rata tidak melebihi 4 Liter. e) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air kran/faucet 10 Liter /menit @80 Psi - Kran wastafel : Kran air biasa, Otomatis mati, Dengan sensor dengan Pancaran air (bentuk shower aliran air kecil, besar) - Penghematan penggunaan air kran - Tersedia sabun cuci tangan (sabun cair utk cuci tangan, wadah sabun dengan ditekan) - Pengaturan pancaran air kran f) Sumur resapan/biopori - Tersedia sumur resapan/biopori 2) Efisiensi energi/penghematan energi - Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk pusat perbelanjaan : 450 kwh/m2/th (penelitian 2002) - Pengaturan suhu AC 23-25 C (studi EU SWITCH-Asia, 2014) - Penggunaan AC dengan teknologi inverter - Mengurangi pemakaian daya listrik 2 dari 9

- Lampu hemat energy / LED yang ber-sni, Permen ESDM No. 6/2011 tentang PEMBUBUHAN LABEL TANDA HEMAT ENERGI UNTUK LAMPU SWABALAST - Penggunaan escalator yang aman dan hemat energi 3) Efisiensi tisu, bahan cleaning - Penggunaan tisu dengan pemisahan facial tissue, toilet tissue, towel paper - Penggunaan bahan pembersih berbasis enzim (tidak mengandung bahan kimia korosif) 4) Efisiensi bahan makanan - Penataan tempat sajian (pada foodcourt/resto) 5) Efisiensi bahan baku/produk - Pengadaan bahan baku dan produk bersih dengan jumlah limbah yang minimal b. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Pengendalian sampah 2) Pewadahan sampah - Tersedia sampah yang tertutup - Volume wadah sampah Pewadahan individual untuk rumah makan: (100 500) L (Permen PU 03/2013 lampiran 2, tabel2) 3) Pemilahan sampah - Tersedia tempat pemilahan sampah di Dapur, meja makan pengunjung (pada foodcourt/resto) 4) Pengumpulan sampah - Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang sudah terpilah (organik dan an organik) 5) Pengolahan sampah organik - Tersedia pengolahan sampah organic komposter atau digester - Tersedia alat pencacah sampah organik 6) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Tersedia pengolahan food waste dan/atau food loss - Tersedia tempat penampungan daur ulang - Tersedia instalasi pengolah sampah komposter atau digester 7) Bank sampah - Tersedia bank sampah untuk mengolah kertas, plastik, logam. - Tersedia ATM sampah 8) Pengangkutan sampah - Sampah yang tidak tertangani diangkut setiap hari ke TPS/TPA c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup - Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Pemberian informasi dan dapat berupa program kampanye - Pengurangan kemasan plastic - Penggunaan kembali wadah kemasan produk/bahan baku - Mendaur ulang sisa bahan baku - Penyediaan informasi menyangkut bagian gedung, arah, rambu, jalur evakuasi, fasilitas penunjang lainnya - Informasi pada Ruang tunggu / lobby - Pojok baca / Koran pada ruang tunggu/lobby - TV/info yang efisien - Ruang terbuka hijau - Pengalokasian ruang terbuka hijau sesuai ketentuan (Permen PU No: 29 Tahun 2006 ttg Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung) 3 dari 9

- Pengalokasian sumur resapan (PermenLH nomor 12 tahun 2009) - Lahan parkir - Sistem sirkulasi yang direncanakan harus saling mendukung, antara sirkulasi eksternal dengan internal bangunan, serta antara individu pemakai bangunan dengan sarana transportasinya. - Parkir harus khusus handicap - Parkir khusus pengemudi wanita - Parkir khusus sepeda - Area menunggu di lahan parkir 3.2 Rekomendasi perilaku oleh penyedia fasilitas/pengelola a. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Menyediakan fasilitas penampungan air bersih pada wadah yang tertutup dengan volume memadai - Penggunaan air bersih bersumber dari air tanah dibatasi - Pemanfaatan air hujan, misal untuk pembersihan lantai - Mengedukasi penggunaan air secara efisien - Pengujian kualitas air bersih secara berkala - Menyediakan tandon air yang kedap air dan tertutu dilengkapi kran dan pipa saluran yang tidak bocor b) Air limbah - Menyediakan sarana IPAL (instalasi Pengolahan Air Limbah) - Menyediakan bak pemisah (grease trap) untuk pemisahan air limbah dengan lemak - Melakukan pengolahan limbah cair secara memadai - Pengujian limbah cair secara berkala - Melakukan pemantauan secara berkala terhadap kualitas air hasil olahan IPAL - Memastikan tidak ada kebocoran air limbah pada saluran pembuangan - Melakukan air daur ulang hasil olahan IPAL untuk keperluan gardening dll. Air terproses dimanfaatkan kembali sesuai dengan kualitasnya. sebagai contoh, substitusi air bersih untuk penggunaan yang tidak berkaitan dengan bahan pangan - Mampu menghitung rasio air daur ulang terhadap penggunaan air total c) Kamar mandi/toilet - Membersihkan bak penampung air secara berkala sehingga bebas jentik nyamuk - Memastikan tidak ada kebocoran air bersih pada setiap pipa dan kran - Hemat dalam menggunakan air bersih - Menyediakan kloset duduk atau jongkok - Menempatkan toilet pada lokasi yang mudah dijangkau - Mengalokasikan jumlah toilet yang sesuai kapasitas pengunjung - Menyediakan tempat sampah dan mengangkut sampah secara berkala d) Urinoir - Penggunaan air pembilas maksimum 4 L per flush (US EPA) e) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air dibatasi - Penggunaan air kran/faucet 10 Liter /menit @80 Psi - Menyediakan tempat sampah dan mengangkut sampah secara berkala 4 dari 9

- Menyediakan sabun cuci tangan - Apabila kran wastafel menggunakan kran biasa, agar diatur besar kecilnya pancaran air f) Sumur resapan/biopori - Menyediakan sumur resapan/biopori (PermenLH nomor 12 tahun 2009) 2) Efisiensi energy - Target konservasi energy sesuai ketentuan - Pengaturan waktu penggunaan dan suhu AC - Penggunaan AC dengan teknologi inverter - Melakukan edukasi hemat listrik - Menggunakan alat-alat listrik yang hemat daya - Penggunaan lampu hemat energy/led bersni - Melakukan upaya penggantian lampu hemat energy secara bertahap - Menambah sensor untuk pengunjung (bila tidak ada yang menggunakan maka escalator akan berhenti) 3) Efisiensi tisu, bahan cleaning - Pengaturan penyediaan tisu sesuai fungsi dan peruntukan - Penyediaan bahan pembersih berbasis enzim - Meminimalkan penggunaan pembersih berbahan kimia - Menggunakan bahan pewangi ruangan yang ramah lingkungan (yang tidak mengganggu pernafasan) 4) Efisiensi bahan makanan - Mengedukasi penyediaan porsi menu makanan yang cukup - Penyediaan porsi menu makanan 5) Efisiensi bahan baku/produk - Menerima bahan baku atau produk dalam keadaan bersih (siap jual) b. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Meminimalkan jumlah dan jenis sampah - Meminimalkan penggunaan kantong sampah plastik - Pembatasan penggunaan kemasan plastik dengan menawarkan penggunaan dus bekas untuk pewadahannya, atau pengunjung mendapat insentif apabila membawa tas sendiri bring your own shopping bag 2) Pewadahan sampah - Menyediakan wadah sampah yang tertutup sesuai dengan jenisnya 3) Pemilahan sampah - Menyediakan tempat sampah terpilah sesuai dengan jenisnya (sampah organik, sampah an organik) - Pengaturan wadah sampah yang mudah diakses pengunjung, serta pemberian label yang jelas untuk jenis sampah yang harus ditempatkan 4) Pengumpulan sampah - Pengumpulan sampah disesuaikan dengan jenis sampah 5) Pengolahan sampah organic - Sampah organik lainnya diolah menjadi kompos - Mengolah sampah organik ke dalam alat pencacah sampah 6) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Food waste dan/atau food loss diolah menjadi kompos - Menyediakan tempat penampungan sampah organik yang akan didaur ulang - Menyediakan instalasi pengolah sampah komposter melalui kemitraan atau mengadakan instalasi pengolah sampah komposter sendiri. 5 dari 9

7) Bank sampah - Menyediakan bank sampah melalui kemitraan dengan bank sampah yang sudah ada atau dapat mengadakan bank sampah sendiri. - Menyediakan ATM sampah melalui kemitraan dengan bank sampah yang sudah ada atau dapat mengadakan ATM sampah sendiri. 8) Pengangkutan sampah - Melakukan pemisahan transporter sampah dan pengangkutan sampah yang tidak tertangani diangkut oleh instansi yang berwenang, d - Sampah yang non organik seperti: kertas/majalah bekas, plastik bekas, peralatan besi bekas, dll bisa dibawa ke Bank Sampah. c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Penyediaan informasi dalam bentuk event dan/atau program tertentu Misal : pemberian stiker/poster pada lokasi tertentu, program pengembalian kemasan dll. - Penghematan kantong belanja plastik - Diet kantong belanja plastik - Penggunaan kantong plastik yang biodegradable biodegradable (serta diberi logo jenis bahan baku plastik) - Tidak menggunakan kemasan stiroform - Penggunaan kantong berbahan kertas - Penggunaan wadah seperti jerigen untuk produk cair (minyak goreng, kecap dll) - Pemilahan sampah kertas, plastic dll untuk didaur ulang 2) Ruang terbuka hijau - Menyediakan taman/pepohonan untuk sirkulasi udara dan penyerapan air hujan - Menanam pohon penghijauan - Menyediakan sumur resapan/ biopori 3) Lahan parkir - Sistem sirkulasi yang direncanakan, memperhatikan kepentingan bagi aksesibilitas pengunjung/pejalan kaki. - Sirkulasi perlu diberi perlengkapan seperti tanda penunjuk jalan, rambu-rambu, papan informasi sirkulasi - Tersedia parir khusus handicap - Tersedia parkir khusus pengemudi wanita - Tersedia parkir sepeda - Tersedia area menunggu - Tersedia toilet 3.3 Rekomendasi perilaku oleh pedagang a. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Hemat dalam menggunakan air bersih b) Air limbah - Mengalirkan air limbah pada tempatnya c) Kamar mandi/toilet - Hemat dalam menggunakan air bersih - Menjaga kebersihan toilet 6 dari 9

d) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air secukupnya 2) Efisiensi tisu dan bahan cleaning - Penggunaan tisu sesuai jenis dan peruntukannya 3) Efisiensi energy - Pengaturan waktu penggunaan dan suhu AC - Hemat listrik - Menggunakan alat-alat listrik yang hemat daya 4) Efisiensi bahan makanan - Penyediaan porsi menu makanan tidak berlebihan 5) Efisiensi bahan baku/produk - Menerima bahan baku atau produk dalam keadaan bersih (siap jual) b. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Meminimalkan jumlah dan jenis sampah - Meminimalkan penggunaan kantong sampah plastic - Menyediakan kardus sebagai wadah belanjaan utk pengunjung 2) Pewadahan sampah - Menyediakan wadah sampah yang tertutup sesuai dengan jenisnya 3) Pemilahan sampah - Memilah sampah organik dengan sampah anorganik - Menyediakan wadah pemisah sampah organik dan anorganik 4) Pengumpulan sampah - Pengumpulan sampah disesuaikan dengan jenis sampah 5) Pengolahan sampah organik - Meminimalkan sampah organik. - Mengolah sampah organik ke dalam alat pencacah sampah 6) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Memilah food waste dimulai dari pedagang - Menyiapkan wadah untuk pemilahan untuk sampah basah organic - Memilah sampah untuk daur ulang - Memilah sampah organik dan sampah an organic 7) Bank sampah - Memilah sampah dan menempatkan dalam wadah tertentu untuk bank sampah - Menempatkan sampah kering (botol, kaleng) ke ATM sampah c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Melaksananakan dan menyampaikan informasi dan kampanye 3R - Penghematan kantong belanja plastik - Diet kantong belanja plastik - Penggunaan kantong plastik biodegradable - Menggunakan wadah seperti jerigen untuk produk cair (minyak goreng, kecap dll) - Pemilahan sampah kertas, plastik dll untuk didaur ulang 2) Ruang terbuka hijau - Turut memelihara ruang terbuka hijau 3) Lahan parkir 7 dari 9

3.4 Rekomendasi perilaku oleh pengunjung/pengguna a. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Hemat dalam menggunakan air bersih b) Kamar mandi/toilet - Membuang sampah pada tempatnya - Maksimum pemakaian air 3 kali flush - Menjaga kebersihan toilet c) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air secukupnya - Kran ditutup pada saat menggunakan sabun untuk cuci tangan 2) Efsiensi tisu dan bahan cleaning - Penggunaan tisu sesuai jenis dan peruntukannya (facial tissue, toilet tissue, towel tissue) - Penggunaan tisu sesuai kebutuhan - Pembuangan tisu pada tempat sampah yang sesuai. 3) Efisiensi bahan makanan - Pemesanan menu makanan secukupnya - Memilih produk yang sudah bersih 4) Efisiensi bahan baku/produk - Memilih produk yang sudah bersih b. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Meminimalkan jumlah dan jenis sampah - Meminimalkan penggunaan kantong sampah plastik - Membiasakan pengunjung agar membawa tas sendiri bring your own shopping bag 2) Pewadahan sampah - Membuang sampah ke wadah sampah yang disediakan sesuai dengan jenisnya 3) Pemilahan sampah - Sampah dipilah sesuai dengan jenisnya (sampah organik, sampah an organik) - Membiasakan pengunjung untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya ke wadah sampah yang sudah diberi label 4) Pengolahan sampah organik - Meminimalkan sampah organik 5) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Meminimalkan sisa bahan pangan atau makanan 6) Bank Sampah - Menempatkan sampah kering (botol, kaleng) ke ATM sampah c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Pengunjung dapat memberikan saran dalam pelayanan atau dapat meminta informasi ke pengelola - Meminimalkan penggunaan kantong belanja plastik - Membawa tas belanja - Membatasi kantong plastik biodegradable - Membawa kemasan produk yang dapat diisi kembali (refill) - Membuang sampah pada tempat sampah sesuai jenis sampahnya 8 dari 9

2) Ruang terbuka hijau - Turut memelihara ruang terbuka hijau 3) Lahan parkir - Pengunjung mematuhi rambu-rambu, tanda penunjuk jalan yang ada di kawasan perbelanjaan 9 dari 9

Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Gedung Manggala Wanabakti Jalan Gatot Subroto Blok VII Lantai 8, Jakarta 10270 Telepon / Faksimil : +62-21-5733433 10 dari 9