MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Manual Mutu Pengabdian

MANUAL MUTU PENGABDIAN. Lembaga pengabdian masyarakat Universitas negeri gorontalo

Manual Mutu Pengabdian Kepada masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

PERATURAN AKADEMIK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PA 03 PJM

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

ARAH PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ARAH PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

PERATURAN AKADEMI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL KINERJA PELAKSANAAN RENOP No. Revisi 00

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Revisi Tanggal Perpajakan Agustus 2013 MP-UJM-P-FIA-UB. Tanggal : 19 Agustus 2013

Manual Mutu Akademik

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

MANUAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KEBIJAKAN AKADEMIK STIKOM CKI TAHUN

Manual Mutu Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

MANUAL MUTU UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik Perguruan Tinggi Alma Ata AA-PJM-MM.09.1

STRATEGI PENERAPAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI MANDIRI MELALUI BHP. TIUR ASI SIBURIAN Abstrak

PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00

Kebijakan Akademik 1

KEBIJAKAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

DOKUMEN MUTU KEBIJAKAN AKADEMIK

BUKU KEBIJAKAN MUTU STT IBNU SINA BATAM

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

Kebijakan Akademik Bidang Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN Dinamika kebijakan pembangunan perguruan tinggi dan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan Institut Agama

Standar Operasional Prosedur

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 258/MPN.A.4/KP Tahun 2011 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode ; 1

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

MANUAL MUTU AKADEMIK DI BIDANG PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI TAHUN

MANUAL MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

Manual Mutu Pengabdian pada Masyarakat Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.05. M a n u a l M u t u P e n g a b d i a n p a d a M a s y a r a k a t 2

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEBIJAKAN AKADEMIK GJM

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Kebijakan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 3763/H4/P/2008 TENTANG KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN,

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Kebijakan Mutu Internal Unand Tahun

i

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN/PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SATUAN JAMINAN MUTU PROGRAM PASCASARJANA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

MANUAL MUTU PELAKSANAAN

DRAFT RENCANA STRATEGIS

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

Manual Mutu Akademik. Universitas Gadjah Mada UGM-KJM PENGANTAR

BAB I. KEBIJAKAN MUTU

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANUAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL KINERJA PELAKSANAAN RENSTRA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MP.PJM-UB.05

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

MANUAL MUTU PELAKSANAAN

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

MANUAL MUTU EVALUASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA SENAT AKADEMIK

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Transkripsi:

MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MM.PJM-UB.03

Manual Mutu Pengabdian kepada Masyarakat MM.PJM-UB.03 Revisi : Ke-1 Tanggal : 1 Oktober 2007 Dikaji ulang oleh : Pembantu Rektor Bidang Akademik Disetujui oleh : Rektor Universitas Brawijaya Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya 2007 ii

KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan Tinggi tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) serta tuntutan masyarakat seirama dengan meningkatnya kualitas kehidupan. Dengan pendidikan tinggi, diharapkan muncul sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan akademis, professional, etis dan kepemimpinan, serta tanggap terhadap kebutuhan IPTEKS. Oleh karena itu program penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat. Sedangkan program Pengabdian Pada Masyarakat diarahkan kepada penerapan hasil penelitian maupun hasil pendidikan di Perguruan Tinggi bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Dengan demikian kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat tidak hanya sekedar kegiatan tanpa basis sain, tetapi merupakan satu forum penerapan hasil penelitian dan pendidikan dengan sasaran yang jelas. Buku Manual Mutu Pengabdian Pada Masyarakat ini disusun dengan harapan agar kegiatan-kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat memenuhi standar mutu minimal dari sasaran yang telah ditetapkan. Buku ini berisi tentang kebijakan, sistem, konsep, penerapan dan organisasi jaminan mutu yang dilaksanakan di lingkungan Universitas Brawijaya. Oleh karena itu maka manual ini hendaknya dijadikan pedoman bagi penyusunan manual prosedur (MP) dan standar operational prosedur (SOP) dari setiap kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat. Dokumen akademik ini hasil revisi dari Manual Mutu Penelitian dan Publikasi yang disahkan Rektor tanggal 01 Oktober 2006. Universitas Brawijaya mengharapkan dukungan dari segenap sivitas akademika, baik dosen, mahasiswa maupun pegawai di lingkungan Universitas Brawijaya untuk bersama mensukseskan upaya penjaminan mutu, baik pendidikan, penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, demi terwujudnya visi dan misi Universitas. Malang, 01 Oktober 2007 Rektor, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI... iii BAB I KERANGKA KEBIJAKAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA...1 A. Misi, Tujuan dan Sifat Kegiatan...1 B. Asas Penyelenggaraan...1 C. Arah Kebijakan dan Pengembangan Program...3 D. Pengelolaan Sumberdaya...4 E. Evaluasi Program...5 F. Kelembagaan...5 G. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu...5 BAB II PROSEDUR PENJAMINAN MUTU KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA...8 A. Arah dan Jenis Kegiatan Pengabdian...8 B. Manajemen Penjaminan Mutu Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat...10 C. Mekanisme Pemenuhan Standar...12 D. Pengendalian Mutu Kegiatan...14 BAB III PENUTUP 15 DAFTAR PUSTAKA 16 iv

BAB I KERANGKA KEBIJAKAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. Misi, Tujuan dan Sifat Kegiatan 1. Misi kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Brawijaya adalah pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, agar kemampuan masyarakat meningkat dan masyarakat dapat terentas dari keterbelakangan dan memiliki kemampuan kompetitif. 2. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat didasarkan pada permasalahan aktual di masyarakat untuk dikembangkan menjadi program penelitian/pendidikan interdisipliner yang hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat. 3. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat harus memberi manfaat bagi masyarakat, Perguruan Tinggi dan sivitas akademika. B. Asas Penyelenggaraan Penyelenggaran kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilaksanakan oleh sivitas akademik Universitas Brawijaya harus memenuhi beberapa azas: 1. Azas manfaat, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diarahkan dan diselenggarakan agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, Perguruan Tinggi, dan sivitas akademika. 2. Azas akuntabilitas, yaitu bahwa semua 1

penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir yang bersifat dinamis. 3. Azas transparansi, yaitu bahwa kegiatan pengabdian diselenggarakan secara terbuka, didasarkan pada tatanan dan aturan yang jelas dengan semangat saling mempercayai sehingga terbentuk suasana kondusif untuk melaksanakan kegiatan. 4. Azas kualitas, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diselenggarakan dengan senantiasa mengedepankan kualitas input, process, output dan outcomes. 5. Azas koherensi dan integritas, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diselenggarakan secara terpadu (interdisipliner), terarah, terstruktur, dan sistematik berbasis pada visi dan misi Universitas untuk efektivitas dan efisiensi. 6. Azas kerakyatan, yaitu bahwa penyelenggaraan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat dinamis dan harus mampu menjamin terakomodasinya segenap kepentingan rakyat secara lebih luas tanpa harus mengorbankan idealisme ilmiah. 7. Azas hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan kegiatan harus taat pada hukum yang berlaku yang penegakannya dijamin oleh negara. 2

C. Arah Kebijakan dan Pengembangan Program 1. Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPM-UB) mengkoordinir dan merancang program pengabdian yang strategis, terencana baik dalam hal kegiatan, pendanaan, dan jadwal pelaksanaan. 2. Program-program kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dirancang harus berbasis evaluasi diri yang meliputi aspek-aspek kemampuan, kelemahan, kesempatan dan tantangan (SWOT) dari sumber daya yang tersedia. 3. LPM-UB membentuk pusat-pusat layanan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. 4. Layanan hendaknya memiliki keunggulan kompetitif dengan mempertimbangkan dinamika yang terjadi di tengah masyarakat, sehinga terjadi adanya perubahan perilaku masyarakat dari konsumtif menjadi produktif. 5. Universitas harus berperan secara aktif menerapkan hasil-hasil penelitian ke masyarakat melalui inovasi teknologi tepat-guna. 6. Universitas menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya ke masyarakat luas. 7. Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat dapat melaksanakan kegiatan pelayanan jasa dan konsultansi yang saling menguntungkan pada masyarakat industri, lembaga pemerintah dan swasta, serta swadaya masyarakat, baik dalam skala lokal, daerah, nasional, maupun internasional. 8. LPM-UB harus menfasilitasi temuan-temuan baru yang diperoleh dari penerapan teknologi di masyarakat dalam proses perolehan hak kekayaan intelektual. 3

9. Kuliah Kerja Nyata (KKN) harus menjadi arena pembelajaran, aktualisasi kompetensi bidang keilmuan, dan pengembangan kepribadian para mahasiswa untuk terjun ke masyarakat terutama dalam praktek-praktek yang memerlukan pendekatan interdisipliner. 10. KKN dirancang sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. D. Pengelolaan Sumberdaya 1. Sumber daya kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat adalah sivitas akademika Universitas Brawijaya dan masyarakat sasaran. 2. Dalam melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, aspek manfaat harus dikedepankan. Hal ini dilakukan dengan secara aktif menggali dan memilah kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan peran serta masyarakat. 3. Mahasiswa sebagai bagian dari sivitas akademika Universitas Brawijaya disyaratkan melaksanakan KKN atau kegiatan yang setara, bersifat mengikat sebagai bagian dari persyaratan akademik, bertujuan sebagai wahana pembelajaran dan peningkatan kepedulian terhadap masyarakat. 4. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, LPM- UB juga mengelola aset tak berwujud, seperti hak paten, HKI lainnya dan kepakaran yang dimiliki Universitas. 4

E. Evaluasi Program 1. Kegiatan-kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat harus selalu dievaluasi dan dikaji secara terus menerus untuk menjamin agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan permasalahan yang ditangani tetap actual. 2. Kegiatan-kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat harus mencerminkan kontribusi nyata Universitas pada kesejahteraan, sehingga Universitas harus akomodatif terhadap usulan-usulan kegiatan dan perubahanperubahan yang terjadi di masyarakat. F. Kelembagaan 1. Rektor Universitas Brawijaya melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPM-UB) merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan layanan kepada masyarakat baik yang ada di pedesaan, perkotaan dan ataupun kelompok-kelompok masyarakat lain yang memerlukan peran Universitas secara nyata dan bermakna. 2. Pelayanan dapat dilakukan oleh LPM-UB atau komponen yang ada di Universitas Brawijaya dengan berkoordinasi dengan LPM-UB. G. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu 1. Struktur organisasi penjaminan mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Brawijaya ditampilkan pada diagram pohon dibawah. 5

Pusat Jaminan Mutu (PJM) REKTOR SENAT UNIVERSITAS Audit Lembaga Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat Gugus Jaminan Mutu (GJM) Gugus Jaminan Mutu (GJM) DEKAN SENAT FAKULTAS Unit Jaminan Mutu (UJM) Ketua Jurusan/ Program Studi 2. Di tingkat Universitas: 2.1 Penjamin mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas Pimpinan Universitas dibantu oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) atas dasar ketentuan norma-norma, baku mutu dan kebijakan yang ditetapkan oleh senat Universitas. 2.2 LPM-UB sebagai perancang, pelaksana dan pengelola kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di tingkat Universitas dapat mengajukan permohonan kepada rektor agar PJM melakukan audit atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan. 2.3 Untuk keperluan monitoring internal, LPM-UB dapat membentuk Gugus Jaminan Mutu. 3. Di tingkat Fakultas: 3.1 Penjamin mutu kegiatan Pengabdian Pada 6

Masyarakat terdiri atas Dekan yang dibantu oleh Gugus Jaminan Mutu (GJM). Tugas GJM fakultas adalah monitoring dan evaluasi internal. 3.2 Dekan merumuskan butir-butir mutu dan kebijakan Pengabdian Pada Masyarakat dan disyahkan oleh Senat Fakultas. 3.3 Dekan sebagai perancang dan pelaksana kegiatan Pengabdian di tingkat Fakultas dapat mengajukan permintaan kepada Rektor, agar PJM melakukan audit atas kegiatan-kegiatan dibawah tanggung jawabnya. 4. Di tingkat jurusan/program studi: 4.1 Penjamin mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di tingkat jurusan/program studi terdiri atas ketua jurusan/program studi dibantu oleh Unit Jaminan Mutu (UJM). 4.2 UJM terdiri atas wakil-wakil bidang minat dan keahlian dan berfungsi melakukan monitoring dan evaluasi internal kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di tingat jurusan. 7

BAB II PROSEDUR PENJAMINAN MUTU KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. Arah dan Jenis Kegiatan Pengabdian 1. Arah kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ditentukan dengan mengacu pada visi dan misi Universitas serta kebutuhan masyarakat pengguna, maupun sasaran yang ingin dicapai. 2. Sejalan dengan perubahan status Universitas Brawijaya yang pada tahun 2010 menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Pendidikan Milik Negara (PT BHPMN), sekaligus mewujudkan visi dan misi Universitas, maka perlu ada perubahan re-orientasi dari kegiatan, yakni: 2.1 Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat di lingkungan Universitas Brawijaya adalah Pengabdian Pada Masyarakat berbasis Riset (Research-based Community Services). Dengan demikian, pada kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diharapkan terjadinya transfer pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dari hasil riset Universitas. Disamping itu, perlu dikembangkan sinergi sumber daya manusia di Universitas dengan masyarakat yang menjadi subjek kegiatan dengan mengedepankan potensi unggulan yang ada pada masyarakat tersebut. 2.2 Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilakukan agar mengacu kepada pada upayaupaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan potensinya, peningkatan kualitas dan kemandirian masyarakat, dan peningkatan 8

pendapatan asli daerah. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa kegiatan perintisan dan kegiatan penunjang. Kegiatan perintisan merupakan kegiatan yang merintis hal-hal baru dalam mengatasi suatu permasalahan, termasuk di dalamnya merintis tumbuh kembangnya suatu sistem pelaksanaan kegiatan baru. Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjang berbagai kegiatan pihak lain dengan tujuan mempercepat dan meningkatkan kualitas proses pembangunan serta keberhasilan pencapaian tujuan-tujuannya. Kegiatan penunjang ini dibedakan atas kegiatan komplementer, apabila kegiatan pengabdiannya menunjang keberhasilan kegiatan yang dilakukan bersama-sama pihak lain, dan kegiatan suplementer, apabila kegiatan pengabdian tersebut dalam prosesnya memperkuat atau meningkatkan kualitas jalannya proses yang dilakukan pihak lain, meskipun dalam pelaksanaannya masing-masing berjalan sendirisendiri. 3. Pengabdian Pada Masyarakat dikembangkan dalam bentuk Pendidikan kepada Masyarakat, Pelayanan kepada Masyarakat, Pengembangan Wilayah, Kaji Tindak (Action research) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 4. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dapat berupa: 4.1 Bantuan kepada pemerintah untuk mengembangkan potensi dan inventarisasi daerah serta mewujudkan kerjasama yang serasi dengan melibatkan kepakaran Universitas, kewenangan pemerintah dan masyarakat. 4.2 Penciptaan wahana scientific-based entrepreneurship, terutama masyarakat yang ekonominya lemah atau pendidikannya masih 9

rendah, dengan mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan hasil penelitian. 4.3 Penyelenggaraan kerjasama Universitas dengan daerah untuk mendukung pengembangan usaha kecil. 4.4 Penyelenggaraan kerjasama dengan industri dan lembaga untuk meningkatkan kemampuan dalam penerapan ilmu dan teknologi, pendidikan maupun pelatihan bagi tenaga industri untuk meningkatkan kemampuan dalam ilmu dan teknologi. 4.5 Penyelenggaraan perintisan sarana scientific based interpeneurship di dalam kampus yang melibatkan sivitas akademika dan almuni (e.g. UJI, inkubator bisnis). 4.6 Mengembangkan suatu sistem informasi- dan layanan teknologi. 4.7 Kuliah kerja nyata. B. Manajemen Penjaminan Mutu Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Manajemen penjaminan mutu dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat meliputi perencanaan standar mutu, pengendalian mutu dan peningkatan mutu. 1. Perencanaan standar mutu meliputi proses identifikasi kebutuhan masyarakat sasaran secara objektif dan setepat mungkin serta mewujudkannya dalam program. Dengan demikian, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang akan dilakukan hendaknya didahului dengan survei langsung terhadap permasalahan di masyarakat. Dari hasil survei dan masukan-masukan masyarakat, direncanakan kegiatan pengabdian, target 10

sasaran dan kualitas kegiatan pengabdian. 2. Pengendalian mutu adalah pelaksanaan langkahlangkah (prosedur) yang telah direncanakan agar terkendali dan taat prosedur, sehingga semua berlangsung sebagaimana mestinya. Dalam kaitan dengan kegiatan pengabdian, maka setiap item kegiatan harus taat prosedur dan perubahan item kegiatan dilakukan setelah evaluasi yang cermat. Dengan demikian mutu kegiatan yang direncanakan tercapai dan terjamin. 3. Peningkatan mutu kegiatan pengabdian meliputi evaluasi untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari informasi sebelumnya, yakni perencanaan standar mutu, pengendalian mutu, dan informasi tentang implementasi di lapangan. Dari hasil evaluasi, kemudian direncanakan standar mutu dan metode pengendalian mutu yang baru. Standar mutu pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat oleh Universitas perlu ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ditetapkan dengan mengacu pada visi-misi Universitas dan kebutuhan masyarakat pengguna. Keberhasilan penjaminan mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator sebagai berikut: 1. Relevansi, yakni kegiatan pengabdian dengan kebutuhan masyarakat pengguna yang menjadi target kegiatan. 2. Efisiensi, yakni kehematan penggunaan sumber daya dana, tenaga, waktu, untuk produksi dan penyajian jasa pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. 3. Efektivitas, yakni kesesuaian perencanaan dengan hasil yang dicapai, atau ketepatan sistem, metode, dan 11

prosedur yang digunakan untuk menghasilkan jasa yang direncanakan. 4. Akuntabilitas, yakni dapat tidaknya kinerja dan jasa pengabdian tersebut dipertanggungjawabkan. 5. Kreativitas, yakni kemampuan lembaga mengadakan inovasi, pembaharuan, atau menciptakan sesuatu yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk kemampuan evaluasi diri. 6. Empati, yakni kemampuan para pengelola pengabdian memberikan pelayanan sepenuh dan setulus hati kepada semua khalayak sasaran. 7. Ketanggapan, yakni kemampuan para pengelola kegiatan pengabdian memperhatikan dan memberikan respons terhadap keadaan serta kebutuhan masyarakat pengguna dengan cepat dan tepat. 8. Produktivitas, yakni kemampuan lembaga dan seluruh staf pengelola untuk menghasilkan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna menurut rencana yang telah ditetapkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. C. Mekanisme Pemenuhan Standar Mekanisme pemenuhan standar terdiri atas penentuan kebijakan dan implementasi atas kebijakan: Tahap penentuan kebijakan meliputi: 1. Universitas menentukan program pengabdian jangka panjang dan mensosialisasikan kepada sivitas akademika. 2. Universitas menjabarkan program jangka panjang dalam rencana tahunan, program-program unggulan dan indikator kinerjanya. 12

3. Universitas Brawijaya perlu memiliki Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat, meliputi pengajuan proposal, seleksi proposal, pendanaan, prosedur pelaksanaan, penjaminan mutu, supervisi dan monitoring kegiatan serta sistem pelaporan. 4. Universitas perlu membentuk unit pelaksana teknis yang dapat melaksanakan fungsi pengelolaan inovasi teknologi, termasuk menfasilitasi perlindungan paten dan komersialisasnya. Tahap implementasi kegiatan meliputi: 1. Tahap persiapan, meliputi: penetapan judul kegiatan pengabdian dan penerapan Ipteks yang akan dilakukan, penetapan tim dan tugas pokok, penetapan kelompok sasaran dan review kepustakaan terkait ipteks yang akan diabdikan. 2. Survei awal ke lapangan dan analisis situasi. Tahapan ini meliputi pengumpulan data dari masyarakat menyangkut kondisi dan potensi wilayah (fisik, sosial, ekonomi, lingkungan yang relevan dengan kegiatan), pengumpulan data dari Kelompok Sasaran. 3. Identifikasi dan perumusan masalah, perumusan tujuan dan manfaat Kegiatan, penetapan kerangka pemecahan masalah, penetapan waktu dan metode kegiatan, penyusunan anggaran kegiatan dan rancangan evaluasi kegiatan. 4. Penulisan dan pengajuan proposal yang dilanjutkan dengan review dan perbaikan proposal. 5. Pembuatan kontrak bagi yang lolos seleksi. 6. Pelaksanaan kegiatan, analisis hambatan-hambatan di lapangan dan cara mengatasinya. 7. Evaluasi dan pelaporan. 13

D. Pengendalian Mutu Kegiatan 1. Pengendalian Standar Melalui Tahap Proposal. 1.1 Evaluasi selama berlangsungnya proses penyusunan proposal dan perbaikan langsung dilakukan jika terjadi kesalahan. 1.2 Tahapan seleksi proposal dilakukan melalui desk evaluation oleh tiga reviewer internal yang kompeten. Pada proses tersebut, berbagai kelemahan rancangan Pengabdian Pada Masyarakat yang dibuat diinventarisasi dan dianalisis, serta dapat langsung dilakukan perbaikan. Dengan demikian hanya pengusul yang mampu melalui seleksi ini dengan baik, maka programnya akan disetujui. 2. Pengendalian Standar Melalul Hasil Akhir Pengabdian (Untuk Peningkatan Mutu). 2.1 Evaluasi pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat secara menyeluruh terhadap proses, penyajian, dan hasil Pengabdian Pada Masyarakat. Evaluasi kegiatan di lapangan dengan menyebarkan angket berisi daftar pertanyaan evaluasi kepuasan target/sasaran dan dampak yang mereka rasakan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan (pre test dan post test). 2.2 Inventarisasi terhadap kelemahan kegiatan, sebab dan faktor penghambat untuk menemukan akar masalah. 2.3 Menyusun rencana mengatasi hambatan dalam rangka peningkatan mutu. 14

BAB III PENUTUP Uraian singkat tentang manual prosedur Pengabdian Pada Masyarakat ini bersifat umum dan menjadi acuan manual prosedur yang lebih teknis. Manual prosedur pada level implementasi kegiatan hendaklah dibuat dengan memperhatikan kondisi real dan kemampuan masing-masing unit pelaksana berdasarkan analisis dan evaluasi diri yang mereka lakukan. Banyak tantangan yang akan dihadapi dalam upaya menerapkan penjaminan mutu dalam setiap kegiatan pengabdian dan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, penyusunan standar mutu haruslah merupakan kesepakatan di antara stakeholders. Hal ini penting untuk menghindari ketidak-sepahaman dalam pengajuan, penilaian, dan seleksi proposal, serta evaluasi proses di lapangan dan hasil kegiatan yang telah dicapai 15

DAFTAR PUSTAKA 1. Praktek Baik Dalam Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Department Pendidikan Nasional, 2005. 2. Directorat Pendidikan General of Higher Education, 2003, Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010. 3. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Edisi VI, 2002, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 4. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, 2003, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 5. Kebijakan Akedemik Universitas Gadjah Mada, 2005-2010. 6. Slamet, M. 2004, Filosofi Mutu Kinerja dan Pengertian Tentang Manajemen Mutu Terpadu. 7. Tampubolon, DR, 2001, Perguruan Tinggi Bermutu Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistern Pendidikan Nasional. 16