digilib.uns.ac.id 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan -pustaka- yang berarti kumpulan buku-buku (Daryanto, 1986: 1). Dalam bahasa inggris perpustakaan disebut library, istilah ini berasal dari bahasa latin liber atau libri artinya buku. Dari kata latin tersebut, terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Yunani perpustakaan disebut bibliotheca berasal dari kata biblia yang artinya buku sedangkan theke artinya lemari. Jadi dilihat dari asal katanya, perpustakaan merupakan lemari yang didalamnya terdapat bukubuku. Perpustakaan adalah semua yang mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan atau gedung itu sendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca (Sutarno NS, 2003: 11). Sedangkan menurut Lasa (2005: 48) menjelaskan bahwa, Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktifitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, penyajian, dan penyebaran informasi. Informasi tersebut meliputi produk intelektual dan artistik manusia. Dalam melaksanakan aktifitas tersebut diperlukan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal atau non formal dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Dengan demikian perpustakaan mempunyai tujuan sebagai sumber informasi bagi masyarakatnya. Dengan perkembangan zaman perpustakaan 7
digilib.uns.ac.id 8 sebagai yang bergerak dalam ilmu pengetahuan dan informasi yang selalu berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kultur masyarakat. B. Perpustakaan Perguruan Tinggi B.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Syihabudin Qalyubi (2003: 4) menyatakan bahwa : (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menhimpun, mengolah, merawat dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Yang disebut dengan perguruan tinggi ialah meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat. B.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi Tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi adalah membantu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. adalah: Sulistyo-Basuki (1993: 52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi 1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.
digilib.uns.ac.id 9 2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar. 3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan. 4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. 5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industri lokal. C. Penelusuran Bahan Pustaka C.1 Pengertian Penelusuran Bahan Pustaka menjajaki, mengusut, sedangkan penelusuran adalah penelaahan, penjajakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 920). Bahan pustaka atau bahan yang berisi hasil tulisan atau cetakan, dijilid menjadi satu agar mudah dibaca yang berjumlah sedikitnya 48 halaman (Qalyubi, 2007: 3). Dengan kata lain penelusuran bahan pustaka adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan pengguna untuk dapat menemukan bahan pustaka yang diinginkan di suatu perpustakaan. C.2 Tipe Penelusuran Dilihat dari cara dan juga alat yang digunakan, penelusuran bahan pustaka dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
digilib.uns.ac.id 10 1. Telusur Dokumen : penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan/atau sumber, baru dari disini dihasilkan informasi aktual. 2. Telusur Informasi : penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari bank data, kumpulan data, dan perorangan. Selain itu sebetulnya dilihat dari alat dan juga yang digunakan, maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Penelusuran Informasi Konvensional : penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara konvensional atau manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks dan sebagainya. 2. Penelusuran Informasi Digital : penelusuran yang dilakukan dengan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC, Search Engine (di internet), database online, jurnal elektronik, Reference Online, dan Informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital. Namun pada layanan penelusuran informasi, pembedaan tersebut seringkali diabaikan dikarenakan banyak pemakai yang memilih menggunakan berbagai cara untuk memperoleh apa yang dikehendaki. Bahkan seringkali terjadi penelusuran informasi menggunakan kombinasi dari perangkat penelusuran konvensional
digilib.uns.ac.id 11 dan digital untuk mendapatkan data atau informasi secepat mungkin (http://arifs.staff.ugm.ac.id). C.3 Teknik Penelusuran Menurut Saleh (1996: 76-81) Teknik penelusuran OPAC terbagi dalam lima bagian, yaitu : 1. Penelusuran dengan kamus istilah. Penelusuran menggunakan istilah yang sudah dibuat oleh CDS atau ISIS pada saat mengindeks suatu ruas atau sub ruas. 2. Penelusuran bebas. Pengguna bebas mengetikkan apa saja yang ingin dicari karena sistem ini merupakan pengganti katalog. 3. Penelusuran dengan ekspresi Boolean. Penelusuran dengan Boolean ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan umpan balik informasi yang lebih tepat sesuai dengan apa yang diinginkan. 4. Pengguna teknik ANY merupakan cara mengelompokkan istilah yang dapat dipakai sebagai penelusuran. 5. Pemotongan istilah. Pemotongan istilah digunakan apabila akan menjaring seluruh kata yang ada dalam basis data yang diminta dalam bentuk query. C.4 Jenis Penelusuran Menurut Hasugian (2004: 6) mengemukakan ada beberapa jenis penelusuran yang dapat dilakukan melalui OPAC, yaitu : 1. Penelusuran dengan browsing (browse searching). Penelusuran dengan teknik browse, yaitu menelusuri dengan memeriksa satu
digilib.uns.ac.id 12 persatu cantuman dari dokumen yang ada, proses ini memang akurat, akan tetapi membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efisien untuk dilakukan. 2. Penelusuran kata kunci (keyword searching). Penelusuran dengan menggunakan kata kunci (keyword) tertentu sebagai query. Kata kunci bisa berupa istilah atau kata yang yang dirumuskan secara bebas atau kata/istilah baku/standar. 3. Penelusuran terbatas (limited searching). Penelusuran dengan melakukan pembatasan kepada ruas data tertentu, pembatasan bahasa, negara dan sebagainya. C.5 Sarana Penelusuran Bahan Pustaka Untuk melakukan penelusuran maka diperlukan berbagai alat dan / atau sumber informasi seperti terlihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1 Sarana Penelusuran Bahan Pustaka No Alat/Sumber Informasi / dokumen yang dihasilkan 1 Katalog Perpustakaan Koleksi bahan pustaka : Buku, terbitan Berkala, Laporan, Hasil Konferensi, Koleksi Audio-Visual 2 Bibliografi Buku Buku, Laporan, Prosiding, dan Terbitan Monografi lainnya. 3 Abstrak dan Indeks Jurnal Artikel, Jurnal, Laporan, Paper Konferensi, beberapa buku 4 Current Awareness Artikel Jurnal, Terbitan Berkala lainnya Services 5 Indeks Khusus Laporan, Hasil Konferensi, Thesis, Patents, Standard, Publikasi yang diterbitkan lembaga tertentu
digilib.uns.ac.id 13 6 Institusi dan orang Hampir semua jenis informasi / dokumen 7 CD-ROM dan Media Rekam Lainnya Sumber: (http://arifs.staff.ugm.ac.id) Hampir semua jenis informasi / dokumen D. Online Public Access Catalogue (OPAC) D.1 Pengertian OPAC OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog (untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam (Lucy,1993: 141). Menurut Horgan (1994: 1) menyatakan OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan satu sisi masukan (input) yang mengganungkan pembuatan file yang tercantum dan indeks. Pengguna dapat menggunakan OPAC untuk menjawab permintaan atau pertanyaan tertentu dan menjadi salah satu sarana atau alat bantu untuk menelusuri informasi di perpustakaan yang menggunakan sistem komputer yang terpasang jaringan LAN (Local Area Network), dalam (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1777/1/perpusjonner4. pdf)
digilib.uns.ac.id 14 OPAC bekerja berdasarkan konsep jaringan, baik berupa LAN maupun WAN. LAN digunakan untuk keperluan hubungan kerja dalam satu ruangan atau bangunan, sedangkan WAN untuk keperluan kerja dalam lingkup yang lebih luas, yaitu antar wilayah misalnya menggunakan internet (Kusmayadi, 2006: 15). Pengertian lain dari OPAC adalah suatu pangkalan data cantuman bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu. OPAC menawarkan akses secara online ke koleksi perpustakaan melalui terminal komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subyek, kata kunci dan sebagainya. Pendapat ini selain menunjukkan fungsi OPAC pada penelusuran informasi, juga menekankan fungsi lain dari OPAC yaitu untuk menunjukkan keberadaan atau kekayaan koleksi dari suatu perpustakaan tertentu. Melalui OPAC, pengguna akan bisa mengetahui seberapa banyak judul, subyek, eksemplar, dan sebagainya dari koleksi suatu perpustakaan tertentu (Feather,1997: 330), dalam (http://id.wikipedia. Org /wiki / Katalog_akses_daring_perpustakaan D.2 Tujuan dan Fungsi OPAC OPAC merupakan sarana mutakhir yang telah menjadi pilihan utama perpustakaan, selain memberikan kemudahan bagi pengguna, OPAC juga memberi kemudahan bagi petugas perpustakaan dalam melakukan kegiatan pengatalogan dan lain-lain.
digilib.uns.ac.id 15 Siregar (2004: 57) menyatakan bahwa peralihan katalog manual ke bentuk online, disamping banyak menghemat waktu pengguna dalam penelusuran, juga mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan pengatalogan bahan perpustakaan baru katalog elektronik terbukti juga mampu mempromosikan koleksi perpustakaan sehingga penggunaannya semakin tinggi. Pendapat lain diungkapkan oleh Eka Kusmayadi (2006: 53) tujuan dan fungsi peralihan katalog manual ke bentuk online adalah: 1. Pengguna dapat mengakses secara langsung ke dalam pangkalan data yang dimiliki perpustakaan. 2. Mengurangi beban biaya dan waktu yang diperlukan dan yang harus dikeluarkan oleh pengguna dalam mencari informasi 3. Mengurangi beban pekerjaan dalam pengolaan data sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja. 4. Mempercepat pencarian informasi 5. Dapat melayani kebutuhan informasi masyarakat dalam jangkauan luas. Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan penyediaan OPAC di perpustakaan adalah untuk memberi kepuasan kepada pengguna dan staff perpustakaan dan mempercepat pencarian informasi yang tersedia di perpustakaan OPAC difungsikan untuk membantu pengguna di dalam sistem temu balik informasi di suatu peprustakaan. Selain sebagai sistem temu
digilib.uns.ac.id 16 balik informasi OPAC juga berfungsi sebagai sarana untuk mengetahui status suatu bahan perpustakaan dan lokasi bahan perpustakaan tersebut. OPAC mempunyai kemampuan untuk menyediakan bantuan kepada pengguna dengan lebih mudah dibandingkan katalog kartu bukan hanya banyak lebih titik akses yang bisa diakses, tetapi OPAC lebih fleksibel. Dengan adanya katalog online pengguna dapat secara langsung menggunakan informasi mengenai bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Dengan demikian OPAC berfungsi sebagai sarana sistem temu-balik pada perpustakaan dalam memberikan informasi tentang status dan letak koleksi pada suatu perpustakaan. D.3 Keuntungan dan Kekurangan OPAC OPAC merupakan media atau alat yang canggih dan memiliki keunggulan daripada katalog manual (katalog kartu) kelebihan atau keunggulan dari OPAC adalah cantuman bibliografi pada OPAC dapat ditelusuri dalam berbagai cara dan dapat ditampilkan pada berbagai bentuk format tampilan, tampilan OPAC dapat didesain sesuai dengan kebutuhan pengguna, OPAC mempunyai kemampuan untuk menyediakan bantuan pengguna dalam berbagai cara dan tingkatan yang bias dibaca langsung oleh pengguna, kemudahan dalam menelusur, dan menghemat waktu dalam mencari informasi. Fatahi dalam Hasugian (2007: 9) menyatakan bahwa: OPAC memiliki beberapa kelebihan dari katalog kartu yaitu sisi penelusuran mencakup interaksi (interaction),
digilib.uns.ac.id 17 bantuan pengguna (user assistance), kepuasan pengguna (user satisficaton), kemampuan penelusuran (searching capabilities), keluaran dan tampilan (out and display), ketersediaan dan akses (avability and access). Selanjutnya menurut Hermanto (2007: 1) OPAC memiliki keuntungan diantaranya yaitu : 1. Penelusuran informasi dapat dilakukan secara cepat dan tepat 2. Penelusuran dapat dilakukan dimana saja tidak harus datang ke perpustakaan dengan catatan sudah online ke internet 3. Menghemat waktu dan tenaga 4. Pengguna dapat mengetahui keberadaan koleksi dan status koleksi apakah sedang dipinjam atau tidak. 5. Pengguna mendapatkan peluang lebih banyak dalam menelusur bahan pustaka Dari berbagai keuntungan diatas OPAC juga memiliki kekurangan sebagaimana dinyatakan oleh Hermanto (2007: 1) adalah: 1. Belum semua bahan pustaka masuk ke data komputer sehingga pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran. 2. Tergantung aliran listrik, bila listrik mati maka kegiatan penelusuran bahan pustaka akan terganggu. Selain pendapat di atas yang menjadi kekurangan dari OPAC adalah kurangnya ketersediaan komputer terminal OPAC untuk
digilib.uns.ac.id 18 menelusur informasi yang dimiliki perpustakaan dalam http: // id. wikipedia. org/wiki/katalog_akses_daring_perpustakaan E. Senayan Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) sumber terbuka yang dilisensi dibawah GPL v3. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Software baru itu kemudian dikembangkan dengan General Public License, sistem perijinan yang lazim digunakan dalam perangkat lunak bebasis sumber terbuka. Perizinan ini mensyaratkan agar software tersebut harus dapat digunakan, dipelajari, diubah dan didistribusikan ke pihak lain secara bebas. (http://tartojogja.wordpress.com/2010/05/07/senayan-library-managementsystem-slims/) Sebagai perangkat lunak otomasi perpustakaan maka Senayan harus mampu mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Jika melihat menu-menu yang disediakan Senayan, perangkat lunak ini mampu menjalankan fungsi administrasi yang ada di perpustakaan. Kegiatan pengolahan, peminjaman, pengembalian, pemesanan koleksi, penyiangan, manajemen anggota, fasilitas percetakan barcode (barcode koleksi dan anggota) serta berbagai jenis laporan. Senayan dapat membantu pihak
digilib.uns.ac.id 19 manajemen untuk membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi peprustakaan. Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan menu-menu yang ada di Senayan. Berikut ini menu-menu yang disediakan di Senayan, lengkap dengan penjelasan dan fungsi yang dimiliki setiap menu : 1. Online Public Accsess Catalogue (OPAC) Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini, maka pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC. OPAC merupakan menu atau fasilitas yang disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan. OPAC berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna perpustakaan untuk menelusur koleksi yang dimiliki peprustakaan. OPAC sama maknanya dengan katalog online. 2. Bibliography Bibliografi merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini, pustakawan dapat melakukan kegiatan memasukkan data bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing data bibliografi koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi, dan fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat dalam kegiatan backup dan migrasi data. 3. Circulation Circulation merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan
digilib.uns.ac.id 20 memesan koleksi yang sedang dipinjaman oleh pengguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga dapat menetapkan aturan peminjaman, sejarah peminjaman dan daftar anggota yang terlambat mengembalikan koleksi yang dipinjam. 4. Membership Membership merupakan menu yang dilakukan untuk melakukan manajemen anggota perpustakaan. Melalui menu itu pustakawan dapat melakukan input data anggota, mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta impor dan ekspor data anggota perpustakaan. 5. Master File Master File merupakan menu yang digunakan untuk manajemen data master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan subjek,. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data pengarang, pengarang, penerbit, kota terbit dan subjek maka ketika pengguna tersebut memasukkan data bibliografi, pengguna tersebut tidak perlu mengetikkan nama pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit. Pengguna tersebut cukup memilih nama pengarang, penerbitm kota terbit atau subjek. 6. Stock Take Stock take merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan stock opname. Dengan menggunakan menu ini pengelola perpustakaan berusaha untuk mencocokan data koleksi yang ada di dalam database Senayan dengan kondisi riil di rak.
digilib.uns.ac.id 21 7. System System merupakan menu yang disediakan oleh pengembang Senayan untuk melakukan kegiatan pengaturan terhadap perangkat lunak secara umum. Dengan memanfaatkan menu ini pengguna dapat membubuhkan identitas perpustakaan, mengatur bahasa pengantar, dan melakukan backup database Senayan. 8. Reporting Reporting merupakan menu yang menyediakan berbagai laporan terkait dengan aktivitas perpustakaan dalam memanfaatkan Senayan sebagai perangkat lunak otomasi. Berbagai laporan yang disajikan dalam menu reporting antara lain adalah laporan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, laporan transaksi peminjaman, laporan anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku dan laporan pengunjung perpustakaan. 9. Serial Control Serial control merupakan menu yang disediakan untuk melakukan kegiatan pengelolaan koleksi terbitan berkala. 10. Union Catalogue Server Union Catalogue Server merupakan fasilitas atau menu yang disediakan Senayan untuk membangunkatalog induk antar pengguna Senayan. 11. Counter Visitor Counter Visitor merupakan menu atau fasilitas yang fungsinya sama dengan presensi. Dengan menu atau fasilitas ini pengelola perpustakaan
digilib.uns.ac.id 22 dapat memantau jumlah pengunjung yang masuk ke dalam perpustakaan. Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam kategori free open source software. (http://lib.isi.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/optimalisasi- Senayan-Sebagai-Perangkat-Lunak-Berbasis-Open-Source- UntukPerpustakaan-Bidang-Seni.pdf)