DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR

TATA CARA PENGUSULAN, PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin

PERAN ISI DENPASAR DALAM MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN MEMASUKI PASAR GLOBAL

Bandung, 13 Juli 2017

KEBIJAKAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

PENGANTAR KERJA TAHUN

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 032/SK/K01-SA/2002 TENTANG NILAI-NILAI INTI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. daya saing nasional, sedangkan daya saing nasional membutuhkan Perguruan. Perguruan Tinggi Negeri harus memiliki kemandirian.

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 023/SK/K01-SA/2002 TENTANG HARKAT PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ),

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Bandung, 26 Mei 2016

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

ITB Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSI RS TAS A S SE S BE B LAS A S MARE

PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

SBM ITB Untuk Kemajuan Bangsa Indonesia. Togar M. Simatupang Selasa, 26 Oktober 2010

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.23 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 10 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut Sai

STATUTA ITB BH BEBERAPA PERATURAN ITB YANG PERLU DISIAPKAN BERKAITAN DENGAN BAB VII STATUTA ITB

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Universitas Telkom

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM PERSPEKTIF PERGURUAN TINGGI RISET

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

LAPORAN HASIL SAR SEMESTER GENAP 2016/2017

ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Pertemuan Awal Semester II 2012/2013 Aula Timur Institut Teknologi Bandung 18 Januari 2013

KESATUAN ITB DI ANTARA HARAPAN, TANTANGAN DAN KESEMPATAN Oleh: Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (Guru Besar dan Ketua Senat Akademik ITB)

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RENCANA STRATEGIS

SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Pertemuan Awal Semester II 2013/2014 Aula Barat Institut Teknologi Bandung 24 Januari 2014

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 002/SK/K01/OT/2004 TENTANG

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

SENAT AKADEMIK KEGIATAN JANUARI AGUSTUS 2008

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

Puji syukur kehadirat Allah SWT, kita berkumpul dalam rangkaian acara ITB

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

Pidato Ketua Senat Akademik ITB Pada Peringatan Dies Natalis ke-49 ITB

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. akademik yang mempunyai fungsi sangat strategis dalam menunjang terlaksananya tri

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN DASAR DAN NORMA AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 18/SK/K01-SA/2007 TENTANG

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Pidato Ketua MGB ITB Periode pada Acara Serah Terima Jabatan Ketua MGB ITB

BAB 2. TINJAUAN UMUM

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi

PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MENANDATANGANI DAN MENGELOLA KERJASAMA KELEMBAGAAN

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting

MEMPERKUAT KARAKTER TRIDHARMA FSRD ITB DALAM KONTEKS NASIONAL DAN PERSAINGAN REGIONAL MELALUI PENDEKATAN SINERGI DAN INTERDISIPLIN

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

Manual Mutu Akademik

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah salah satu perguruan tinggi

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI PENGISIAN SPMI ONLINE Selasa, 29 Agustus 2017 Kantor Penjaminan Mutu

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

RENCANA STRATEGIS TAHUN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran......1 1.2 Sejarah Pendidikan Seni Rupa di ITB..2 BAB II ILMU SENI...5 2.1 Terminologi Seni...5 2.2 Proses Berkarya Sebagai Riset...6 BAB III KEILMUAN SENI RUPA DAN DESAIN DI ITB...7 3.1 Deskripsi Singkat Keilmuan Seni Rupa...7 3.1.1 Seni Rupa...7 3.1.2 Desain...9 3.1.2.1 Desain Interior...11 3.1.2.2 Desain Produk...12 3.1.2.3 Desain Komunikasi Visual...13 3.1.2.4 Kriya...14 BAB IV RISET SENI RUPA DAN DESAIN... 15 ii

4.1 Riset dalam Konteks Teoritis...15 4.2 Riset Berbasis Keilmuan dalam Konteks Praksis...16 4.3 Arah Riset...17 4.4 Arah Kepakaran Seni Rupa dan Desain...20 BAB V PENUTUP...23 LAMPIRAN...24 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Sejalan dengan pengembangan ITB BHMN menjadi universitas berbasis riset (research university) dan universitas kelas dunia (world class university), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) memosisikan diri sesuai dengan rencana strategis tersebut. Upaya-upaya ke arah itu dijalankan secara bertahap. Upaya-upaya yang dimaksud adalah pengembangan program riset, pengembangan program penciptaan karya, dan penyelenggaraan pendidikan yang secara keseluruhan merupakan dasar keilmuan seni rupa dan desain. Semua usaha pengembangan yang dilakukan FSRD tersebut merujuk pada arah pengembangan fakultas/sekolah yang ada di ITB. Rujukan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Visi ITB yang dituangkan dalam Ketetapan Senat ITB No. 022/SK/K-01, Senat/1999, yaitu: ITB menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi dan Pusat Pengembangan Sain, Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang unggul, handal dan bermartabat di dunia, yang bersama dengan Lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat dan sejahtera. 2. Misi ITB yang dituangkan dalam SK Senat Akademis No. : 023/SK/K- 01SA/2002 MISI ITB 2000-2010, yaitu: Memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang inovatif, bermutu dan tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal. 3. Kebijakan Pengembangan ITB 2001 2006 yang dituangkan dalam SK- MWA NO. : 006 TAHUN 2002, yaitu: a. Melaksanakan pendidikan, mengembangkan inovasi dalam pendidikan terutama dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Institut Teknologi Bandung harus melaksanakan pendidikan academic sciences bersama corporate sciences yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu, sehingga para civitas academica iii

menjadi terpercaya, memiliki kemampuan berusaha dengan baik. Para lulusan diharapkan bukan saja dapat menjadi profesional yang handal dan dipercaya, tetapi juga menjadi pemimpin yang adil, pengusaha yang jujur dan bermartabat, serta pendidik yang mumpuni dalam ilmunya; b. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan teknologi yang dapat diaplikasikan guna membangun kekuatan perekonomian nasional. Institut Teknologi Bandung diharapkan menghasilkan technopreneurs yang mampu mengembangkan industri dalam negeri yang kompetitif dalam era globalisasi; c. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang-bidang yang prospektif dan bersifat universal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat manusia. d. Memberdayakan institusi-institusi strategis nasional dan internasional. Institut Teknologi Bandung harus ikut berperan dalam menata kehidupan baru bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju masyarakat dunia yang adil dan sejahtera yang memungkinkan pemberdayaan budi daya semua bangsa-bangsa, demi pengecilan jurang kaya-miskin antara manusia dan antara negara-negara di seluruh dunia. 4. Peraturan Pemerintah tentang ITB BHMN (PP 155/th2000) 5. Nilai-nilai dalam ITB BHMN (SK Senat Akademik ITB No. 032/SK/K01-Senat/2002)... Nilai edukatif, nilai ilmiah, nilai ekonomis, nilai ekologis, nilai etis, nilai estetis, nilai legal dan nilai keadilan. 6. ITB menjadi Universitas Berbasis Riset (2010) Telah dicanangkan oleh senat ITB bahwa arah pengembangan ITB dimasa yang akan datang sebagai Univerasitas Berbasis Riset, oleh karena itu perlu mensinergikan antara program pendidikan dan program riset (teaching based on research) disemua jenjang pelaksanaan akademis. Bertolak dari landasan normatif ITB dan menyadari keberadaan FSRD di dalam trilogi IPTEKS (Ilmu Pengetahuan-Teknologi-Seni), diperlukan deskripsi tentang keilmuan seni rupa dan desain sebagai dasar dan pedoman bagi sivitas akademika dalam mencapai cita-cita FSRD, yaitu menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan Seni (Seni Rupa, Desain, Kria) yang unggul, handal, tanggap perubahan, bermartabat. Buku ini disusun dalam kerangka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Terkait dengannya, hal awal yang penting diuraikan secara singkat adalah sejarah dan pengembangan pendidikan seni rupa dan desain di ITB. Dari sejarah ini dimungkinkan sebuah pemetaan yang bisa dijadikan pijakan untuk pengembangan kedepan. 1.2 Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Seni Rupa dan Desain di ITB Keberadaan pendidikan seni rupa di ITB tidak dapat dilepaskan dari Technische Hogeschool, Bandung (TH Bandung) yang didirikan Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1920. iv

Ketika Jepang mengambil alih kepengurusan TH Bandung pada tahun 1942, TH berganti nama menjadi Kogjo Daigaku. Pada masa pendudukan Jepang ini, dua orang Belanda, yakni Simon Admiraal, seorang guru pada Lyceum (setingkat SMA) di Jakarta dan Ries Mulder, seorang pelukis bangsa Belanda yang sedang berpameran di Indonesia, dipenjarakan oleh pemerintah Jepang. Selama di dalam penjara keduanya sempat berdiskusi tentang pentingnya pendidikan kesenian bagi bangsa Indonesia dengan cara-cara seperti yang dilakukan di Eropa (Barat) yang nantinya dapat menghasilkan karya-karya bermutu. Melalui pendidikan tesebut, menurut mereka, nilai-nilai seni tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia selama berabad-abad akan dapat memperoleh identitas baru. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, seluruh tahanan dipulangkan ke negara masing-masing, termasuk Simon Admiraal. Setibanya di Belanda Admiral menyampaikan ide tersebut kepada Departemen Pendidikan, Kesenian dan Pengetahuan, Pemerintah Kerajaan Belanda (Ministerie van Onderwijs, Kusten en Wetenschappen) di Eropa. Sejak era kemerdekaan dan masa hijrah ke Yogyakarta, terjadi kekosongan pengelolaan TH di Bandung. Pada tahun 1947, ketika terjadi Agresi Militer Belanda, TH diambil alih kembali oleh Belanda. Bersamaan dengan itu, tanggal 1 Agustus 1947, cita-cita Simon Admiraal terwujud dengan didirikannya Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar (Universitaire Leergang voor de Opleiding van Tekenleraren). Pada tahun awal tercatat 8 orang mahasiswa sebagai peserta Pendidikan Guru Gambar ini dan Ries Mulder menjadi salah satu tenaga pengajarnya. Pada masa itu status TH telah berubah menjadi bagian dari Universiteit van Indonesie dengan dua fakultas, yakni Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam. Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar sendiri ditempatkan pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik (Faculteit voor de Technische Wetenschappen). Pada tahun 1950, Syafei Soemardja, pejabat tinggi di Departemen Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP&K) Republik Indonesia Serikat di Jakarta diangkat sebagai tenaga pengajar bangsa Indonesia pertama bidang seni rupa di Universiteit van Indonesie. Atas jasa Soemardja, pada tanggal 2 Februari 1959, dua fakultas ini disatukan dan di resmikan menjadi bagian dari Institut Teknologi di Bandung oleh Presiden Soekarno yang kemudian lebih dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Institut ini terdiri dari 3 Departemen yaitu, Departemen Ilmu Teknik (Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar berada di dalamnya), Departemen Ilmu Pasti dan Alam, dan Departemen Ilmu Kimia dan Ilmu Hayat. Pada tahun 1961, komposisi berkembang menjadi tujuh departemen, yaitu: Departemen Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (DIPIA). Departemen Kimia Biologi (DKB); Departemen Teknik Sipil (DTS); Departemen Mesin Elektro (DME); Departemen Teknologi Mineral (DTM) dan Departemen Perencanaan dan Seni Rupa (DPSR), yang terdiri dari 3 bagian yaitu Bagian Arsitektur, Bagian Planologi dan Bagian Seni Rupa. Pada tahun 1973 struktur organisasi di ITB beubah menjadi 3 Fakultas. Salah satunya adalah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Selanjutnya istilah Bagian diganti menjadi Departemen. Demikian pula Bagian Seni Rupa menjadi Departemen Seni Rupa di bawah FTSP bersama Departemen Arsitektur, Departemen Teknik v

Sipil, Departemen Geodesi, Departemen Planologi, dan Departemen Teknik Penyehatan. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1980, penggunaan istilah Departemen diganti menjadi Jurusan. Jurusan Seni Rupa tetap dalam lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP-ITB). Melalui SK Rektor ITB No. 624/SK/Pers/1984, Jurusan Seni Rupa resmi menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD-ITB) dengan 3 Jurusan, yaitu Jurusan Seni Murni, Jurusan Desain, dan Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang dititipkan pengelolaannya di dibawah FSRD. Selanjutnya, istilah Jurusan berganti kembali menjadi Departemen sehingga nama-nama jurusan di FSRD pun berubah kembali menjadi departemen, yakni Departemen Seni Murni, Departemen Desain, dan Departemen Sosio-Teknologi (berasal dari Jurusan MKDU). Departemen Seni Murni memiliki 4 jalur minat yaitu : Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Seni Keramik. Sedangkan Departemen Desain memiliki 4 Program Studi, yaitu Desain Interior, Desain Produk, Desain Komunikasi Visual, dan Kria dengan dua sub-bagian, yakni Kriya Tekstil dan Kria Keramik. Departemen Kriya awalnya bernama Desain Tekstil yang berdasarkan keputusan Dirjen Dikti No...kemudian berubah menjadi Kria Seni. Namun, atas berbagai pertimbangan penamaan Kria Seni tersebut diganti lagi dengan nama Kria. Seluruh departemen di FSRD itu telah terakreditasi dengan nilai A. Selanjutnya, sejak tahun 1989 FSRD menyelenggarakan pendidikan Program Magister yang terdiri ats Program Studi Seni Rupa dan Program Studi Desain dan sejak tahun 1996 dimulai pendidikan Program Doktor dalam bidang Ilmu Seni rupa dan Desain. Sejalan dengan kebijakan ITB dalam bidang riset maka didirikan sejumlah Kelompok Keilmuan (KK) yakni KK Ilmu Desain dan Budaya Visual, KK Estetika dan Ilmu Seni, KK Manusia dan Desain Interior, KK Manusia dan Desain Produk Industri, KK Multi Media dan Komunikasi Visual, KK Kria dan Tradisi dan KK Ilmu Kemanusiaan. Perkembangan di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan Seni di ITB memiliki tradisi yang panjang seiring dengan pertumbuhan pendidikan Sains dan Teknologi di ITB. vi