Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

Jakarta, 10 Maret 2011

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS NASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

BAPPEDA Planning for a better Babel

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RANGKUMAN HASIL KONFERENSI

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015


KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN DAN TANTANGANNYA Rabu, 06 Mei 2009

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Pendahuluan. Latar Belakang

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berdasarkan isu strategis tersebut, rekomendasi untuk Perbaikan Layanan Kesehatan, antara lain:

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO

Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan DIY

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

DIREKTIF PRESIDEN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL

Gambaran Umum G20. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Bahan Diskusi : Sistem Pelaksanaan Pembangunan Nasional

Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RT-RPJMN)

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGELOLAAN SDALH DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

MENUJU BANGKA BERMARTABAT

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN Oleh: Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Konferensi INFID Jakarta, 27 November 2013 1

outline Outline Perlunya Pembangunan yang Inklusif bagi Indonesia Tantangan Strategi Pembangunan Inklusif Pilar-Pilar Kebijakan Pembangunan yang Berkelanjutan, Inklusif dan Berkeadilan 2

Perlunya Pembangunan Inklusif Untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif Krisis finansial global menyadarkan kita akan perlunya pembangunan inklusif Menempatkan perekonomian ke jalur pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Momentum yang tepat : terdapat konsensus dan komitmen global 3

Tantangan Tantangan Pembangunan yang inklusif memerlukan percepatan pertumbuhan ekonomi Dituntut mampu menjawab isu dan persoalan lintas bidang Ekonomi Sosial LH Tata Kelola Ekonomi Sosial LH Tata Kelola Polhukam Pertumbuhan ekonomi Penyerapan Tenaga Kerja, Pengurangan Kemiskinan, dan Pemerataan Percepatan konsolidasi demokrasi Keberlanjutan pembangunan Penanggulangan bencana alam Konservasi dan perbaikan lingkungan Efisiensi dan efektifitas program pembangunan Penguatan kelembagaan masyarakat Peningkatan daya dukung lingkungan Penguatan kapasitas Kelembagaan Kepastian usaha, Penguasaan SDA oleh negara utk kesra Tertib sosial Penegakan hukum lingkungan Efektifitas hukum Polhukam Tertib hukum 4

Komitmen Pemerintah Komitmen Pemerintah untuk mewujudkan Pembangunan yg inklusif Telah menjadi salah satu dari lima agenda dalam RPJMN 2010 2014, yaitu: 1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat; 2. Perbaikan tata kelola pemerintahan; 3. Penegakan pilar demokrasi; 4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi; dan 5. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Penguatan dalam RPJMN 2015-2019 5

IPT EK SDM SDA KEMENTERIAN PPN/ Strategi Pembangunan Inklusif Strategi Pembangunan Inklusif 4 track development strategy: pro-growth, pro-poor, projobs, pro-environment Peningkatan daya saing berbasis SDA, SDM dan IPTEK untuk pembangunan yang inklusif Pengarusutamaan 9 Bidang: 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2. Ekonomi 3. Iptek 4. Sarana dan Prasarana 5. Politik 6. Hankam 7. Hukum dan Aparatur 8. Wilayah dan Tata Ruang 9. SDA dan LH DAYA SAING EKONOMI Inclusive Development Tantangan & *Sumber UU 17/2007 tentang Kendala RPJPN Tahun 2005-2025 6

Pilar-pilar Kebijakan Pilar-Pilar Pembangunan Kebijakan Inklusif Pembangunan Inklusif Pertumbuhan Ekonomi dengan stabilitas dan pemerataan yang berkeadilan Social inclusion: Akses ke kesehatan dan pendidikan Infrastruktur dasar Pengarusutamaan gender Perlindungan Sosial Kelembagaan dan Tata Kelola yang baik Kerjasama Pembangunan Inklusif 7

Pertumbuhan Ekonomi dengan Stabilitas dan Pemerataan yang Berkeadilan 1. Pemantapan perekonomian nasional, yang dititikberatkan pada aspek pendorong pertumbuhan ekonomi (growth) 2. Peningkatan stabilitas (stability), yang terdiri dari aspek stabilitas ekonomi, sosial dan politik 3. Pemerataan yang berkeadilan (equity), yang memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan (inclusiveness) 8

Social Inclusion: Akses ke Kesehatan dan Pendidikan Pendidikan dasar dan kesehatan untuk semua merupakan pra kondisi untuk pertumbuhan inklusif Namun pertumbuhan inklusif tidak harus menunggu tuntasnya pemenuhan pendidikan dasar Secara paralel, pendidikan menengah dan tinggi (skill formation development) dibutuhkan untuk memanfaatkan bonus demografi 9

Social Inclusion: Infrastuktur Dasar Pemenuhan ketersediaan infrastruktur dasar dan standar layanan minimum akses terhadap hunian layak akses terhadap air minum akses terhadap sanitasi layak Peningkatan rasio elektrifikasi nasional Peningkatan infrastruktur broadband 10

Siklus Hidup Individual: Kelaparan dan kekurangan gizi, cedera, sakit, kecacatan, ketuaan, kematian Perlindungan Sosial: Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial yang Komprehensif Ekonomi: Pengangguran, pendapatan rendah dan tidak menentu, krisis ekonomi RISIKO DAN KERENTANAN Sosial: Bencana sosial, ketelantaran, ketiadaan aset (rumah tinggal dan lahan). Lingkungan: Bencana alam, kekeringan, banjir, kebakaran, man-made disaster TUJUAN Preventive (Pencegahan): Upaya pencegahan dan penanggulangan risiko kemiskinan. Protective (Perlindungan): Upaya pemberian pelayanan dasar dan bantuan sosial, termasuk saat krisis dan bencana. Promotive (Promosi): Upaya meningkatkan kapasitas, keahilan, dan tingkat pendapatan. Transformative (Transformatif): Upaya reformasi sistem melalui aspek hukum & kebijakan publik untuk menghilangkan kerentanan & ketidaksetaraan STRATEGI Asuransi Sosial Asuransi Mikro (pertanian, usaha mikro lainnya) Minimum Guaranteed Income Bantuan dan Pelayanan Sosial Pelayanan sosial dasar terpadu PKH dan bantuan in-kind Peningkatan kapasitas pendamping masyarakat Sistem pendukung (safeguarding, Early Warning System) Jaminan Sosial Jaminan Kesehatan Jaminan Pensiun Jaminan Kematian Jaminan Hari Tua Jaminan Kecelakaan Kerja Jaring Pengaman Sosial Bantuan darurat Subsidi harga/pangan Targeted Safety Net: (lapangan kerja sementara, makanan tambahan, income transfers) 11

Kelembagaan dan Tata Kelola good governance menjadi prasyarat untuk peningkatan daya saing nasional dan suksesnya pembangunan Demokratisasi Keadilan dan Kepastian Hukum Penciptaan Kondisi Aman dan Damai Birokrasi yang Profesional Regulasi Berkualitas 12

Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan Penguatan Kerjasama Pemerintah dengan Swasta dan NGO Sinergi dan koherensi dalam agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat global memperkuat kelembagaan pembangunan berkelanjutan yang bersifat universal dan intergovernmental high level political forum (HLPF) penyusunan agenda dan strategi pembangunan pasca 2015. 13

Terima Kasih 14