PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG PENGATURAN, PENERTIBAN DAN IJIN PEMELIHARAAN TERNAK DI KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA BUDIDAYA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IJIN USAHA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 14 TAHUN 2001 SERI C NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG

PENERTIBAN HEWAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN KONAWE SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 06 TAHUN 2007 TENTANG USAHA PETERNAKAN DAN PENERTIBAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 13 TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENERTIBAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENERTIBAN TERNAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH / LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENERTIBAN TERNAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 5 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI ATAS IJIN PENEBANGAN KAYU RAKYAT (IPKR) DAN SURAT KETERANGAN ASAL USUL (SKAU)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG IZIN MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 2 TAHUN 2000 SERI : B PERATURAN DAERAH KABUPATEN NOMOR 22 TAHUN 2000 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG IJIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI GIANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PEMOTONGAN HEWAN TERNAK

KETENTUAN PEMELIHARAAN TERNAK BUPATI MAROS

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM RETRIBUSI IZIN USAHA PERINDUSTRIAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR. 15 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK ATAS PENGUSAHAAN BURUNG SRITI DAN ATAU WALET DI KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN BUKTI KEPEMILIKAN TERNAK DALAM KABUPATEN BULUKUMBA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PONDOK WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN (DICABUT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 39 TAHUN 2001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Klik Dibatalkan dan Ditindaklanjuti dgn Instruksi Bupati No 8 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 03 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2003

Klik Dibatalkan dan Ditindaklanjuti dgn Instruksi Bupati No 8 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PEMERINTAH KOTA PADANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENERTIBAN PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : C

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI KARTU IDENTITAS TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 17 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PEMOTONGAN HEWAN TERNAK

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN DAN PEMOTONGAN HEWAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 2

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN KOLONG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR: 2 TAHUN 2004 TENTANG FATWA PENGARAHAN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

TENTANG. yang. untuk. dalam. usaha

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTA NG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 1 TAHUN 2002 SERI : B PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME

WALIKOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN PEMAKAMAN

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO Nomor 7 Tahun 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 17

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 06 TAHUN 2014 PENERTIBAN PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG PENGATURAN, PENERTIBAN DAN IJIN PEMELIHARAAN TERNAK DI KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengaturan pemeliharaan ternak di Kota Kupang perlu dilakukan penertiban terhadap cara pemeliharaan ternak yang dilakukan oleh orang atau badan usaha; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 8. Undang-undang Gangguan/Hilder Ordinansi Stbl.1926 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Stbl. 1927/1949.1940/14 dan 450.; 9. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden; 10.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2001 tentang Penyusunan danmateri Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 11.KeputusanMenteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-produk Hukum Daerah; 12.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 13.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 14. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 6 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang (Lembaran Daerah Kota Kupang Tahun 2000 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 62); 15. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Ruang Terbuka Hijau (Lembaran Daerah Kota Kupang Tahun 2000 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 63); 16. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 3 Tahun 2001 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Kupang Tahun 2001 Nomor 29, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 77); 17. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Kupang (Lembaran Daerah Kota Kupang Tahun 2002 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 112). Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA KUPANG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG TENTANG PENGATURAN PENERTIBAN DAN IJIN PEMELIHARAAN TERNAK DI KOTA KUPANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Kota Kupang; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom lainnya sebagai badan eksekutif daerah; c. Kepala Daerah adalah Walikota Kupang; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kupang; e. Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Kupang; f. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Kupang; g. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kupang; h. Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kupang; i. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Kota Kupang; j. Ternak adalah hewan peliharaan yang kehidupannya yakni mengenai tempat, perkembangbiakan serta manfaatnya yang diatur dan diawasi oleh manusia serta dipeliharan khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusi;

k. Ternak Besar adalah sapi, kerbau dan kuda; l. Ternak Kecil adalah babi, kambing dan domba; m. Ternak unggas adalah ayam, itik, merpati dan burung puyuh; n. Aneka ternak adalah kelinci; o. Surat Izin Usaha adalah pernyataan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang dalam bentuk tertentu yang memberi hak kepada yang bersangkutan untuk berusaha dibidang pemeliharaan ternak; p. Lokasi pemeliharaan adalah tempat memelihara ternak yang tidak mengganggu lingkungan dan peruntukan lahan; q. Mengkandangkan adalah membatasi pergerakan ternak agar tidak menimbulkan bahaya dan mengganggu kebersihan, keamanan lingkungan serta kepentingan umum; r. Komersial adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan memperoleh penghasilan baik dari komoditi maupun jasa di kawasan budi daya; s. Pengaturan adalah mengatur segala sesuatu untuk menjadi baik; t. Penertiban adalah tindakan untuk menegakkan prosedur menurut peraturan yang berlaku; u. Kawasan budidaya peternakan adalah wilayah yang diperuntukan usaha pemeliharaan ternak. BAB II PENGATURAN PEMELIHARAAN Pasal 2 (1) Setiap pemilik ternak besar (sapi, kerbau, kuda), ternak kecil (babi, kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, merpati, burung puyuh) serta aneka ternak dalam Kota Kupang wajib mengkandangkan ternaknya; (2) Kandang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak boleh menimbulkan bahaya dan menggangu kebersihan, keamanan lingkungan serta kepentingan umum. Pasal 3

(1) Setiap pemilik ternak harus menyiapkan air dalam jumlah cukup untuk kebutuhan ternaknya dan untuk penangan limbah; (2) Setiap pemilik ternak harus menyiapkan tempat pembuangan limbah sesuai persyaratan dengan sistem tertutup. BAB III SYARAT PEMELIHARAAN Pasal 4 (1) Jumlah ternak yang boleh dipelihara harus mempertimbangkan kondisi sosial budaya dan lingkungan setempat; (2) Jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini akan diatur dengan Keputusan Walikota. Pasal 5 (1) Lokasi pemeliharaan adalah pekarangan, halaman, kebun, ruang terbuka yang dimiliki oleh orang dan/atau bdan serta tanah ulayat; (2) Jarak kandang untuk pemeliharaan ternak harus memperhatikan syarat teknis dengan tujuan komersial sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini adalah berjarak minimal 25 meter dari lokasi pemukiman penduduk. Pasal 6 (1) Setiap orang atau badan usaha yang akan memelihara ternak kecil harus mendapat persetujuan tertulis dari tetangga terdekat/yang langsung berbatasan dan disahkan oleh RT serta diketahui Lurah; (2) Setiap orang atau badan usaha yang akan memelihara ternak unggas dalam jumlah lebih dari 100 ekor harus mendapat persetujuan tertulis dari Ketua RT dan disahkan Lurah; (3) Setip orang atau badan yang akan memelihara besar dalam jumlah lebih dari 10 ekor harus mendapat persetujuan tertulis dari tetangga terdekat/yang langsung berbatasan dan disahkan oleh RT serta diketahui Lurah. BAB IV PERIZINAN

Pasal 7 (1) Setiap orang atau badan usaha yang melakukan pemeliharaan ternak harus mendapat izin dariwalikota; (2) Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Walikota; (3) Izin sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus dilengkapi dengan: a. Surat Rekomendasi dari Lurah; b. Foto copy Kartu Tanda Penduduk; c. Surat Izin Tempat Usaha (SITU); d. NPWP Tempat Usaha; e. Dokumen RKL dan RPL. (4) Apabila pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditolak, maka penolakannya harus diberitahukan secara tertulis; (5) Surat Izin pemeliharaan ternak diberikan kepada pemohon setelah diadakan pemeriksaan lapangan, bahwa pemberian izin dimaksud tidak menimbulkanbahaya gangguan atau kerugian terhadap kepentingan umum; (6) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diberikan untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun; (7) Surat Izin yang dimaksud pada ayat (6) pasal ini telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang/diperbaharui setelah diadakan pemeriksanaan ulang terhadap lokasi pemeliharaan. Pasal 8 (1) Setiap pemegang surat izin pemeliharaan ternak wajib melaporkan kepada pemberi izin apabila terjadi perluasan usaha peternakan; (2) Dalam menjalankan kegiatan usahanya pemegang surat izin pemelihara ternak wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku menyangkut Tata Kota dan Ketertiban

Umum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; (3) Izin sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Peraturan Daerah ini tidak boleh dipindahtangankan kepada orang lain atau badan usaha lain Pasal 9 Izin tidak berlaku dan dapat dicabut apabila: a. Jangka waktu telah berakhir; b. Atas permintaan pemegang izin; c. Pemegang izin meninggal dunia; d. Badan usaha tersebut bubar; e. Pemegang izin melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PENERTIBAN PEMELIHARAAN Pasal 10 (1) Pemeliharaan ternak harus mempertimbangkanaspek kesejahteraan hewan meliputi pemeliharaan lestari hidupnya hewan dengan pemeliharaan dan perlindungan yang wajar; (2) Pembinaan dan pengawasan terhadap pemeliharaan ternak dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan; (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatur lebih lanjut oleh KeputusanWalikota. BAB VI LARANGAN Pasal 11 (1) Pemeliharaan ternak dilarang dilakukan pada tempat-tempat yang banyak aktivitas/kegiatan masyarakat, seperti: a. Kawasan Perkantoran; b. Kawasan Pelayanan Kesehatan; c. Kawasan Rumah Ibadah; d. Kawasan Sekolah, Akademi dan Kampus; e. Kawasan Pertokoan; f. Kawasan Pelabuhan Udara;

g. Kawasan Pelabuhan Laut; h. Kawasan Terminal; i. Kawasan Ruang Terbuka Hijau; j. Kawasan Rekreasi Kota; k. Kawasan Hijau Olahraga; l. Kawasan Perbatasan Hutan Kota; m. Kawasan Tempat Pemakaman Umum; n. Kawasan Fasilitas Umum lain yang dapat menimbulkan gangguan kecelakaan; o. Kawasan permukiman yang padat penduduk. (2) Larangan pemeliharaan ternak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d Pasal ini berlaku kecuali untuk penelitian. BAB VII SANKSI Pasal 12 (1) Setiap orang atau Badan Usaha yang memelihara ternak melakukan pelanggaran yaitu jumlah ternaknya melebihi dari yang ditentukan, menimbulkan polusi dan tidak ada sistem pembuangan limbah secara tertutup serta terjadi proses/keberatan dari tetangga dan atau salah satu tetangga menarik rekomendasinya sesuai dengan Pasal 6 ayat (1), (2), (3) Peraturan Daerah maka usaha peternakan itu akan ditutup dan dicabut izinnya; (2) Penarikan rekomendasi yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini disertai dengan alasanalasan yang dapat dipertanggungjawabkan; (3) Ketidakpatuhan terhadap Pasal 8 ayat (1) dan (2) dapat mengakibatkan pencabutan surat izin pemeliharaan. BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 13 (1) Barang siapa yang melanggar ketentuan-ketentuan pada Pasal 11 Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak 4 (empat) kali

jumlah retribusi yang terutang; (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, adalah pelanggaran. BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 14 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana dibidang Izin Pemeliharaan Ternak serta Pengaturan dan Penertibannya dalam Kota Kupang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum Acara Pidana; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atas laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Daerah; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi Daerah; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi daerah; g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana yang dimaksud pada huruf e pasal ini. h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi Daerah; i. Memanggil orang untuk didengar keterangnya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Melakukan tindakkan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi Daerah menurut Hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya, diatur lebih lanjut dengan KeputusanWalikota. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Kupang. Ditetapkan di Kupang Pada tanggal 03 Nopember 2003 WALIKOTA KUPANG Cap & Ttd S.K. LERIK Diundangkan di Kupang Pada tanggal 8 Nopember 2003 SEKRETARIS DAERAH KOTA KUPANG, Cap & Ttd JONAS SALEAN LEMBARAN DAERAH KOTA KUPANG TAHUN 2003 NOMOR 16