EMPIEMA. Rita Rogayah Dept. Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kejadiannya secara internasional diperkirakan lebih dari 3000 orang dalam 1 juta

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

( No. ICOPIM : )

PENYAKIT PLEURA. Joni Anwar, Dr., SpP. Subbagian Pulmonologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsri / RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura merupakan manifestasi penyakit pada pleura yang paling sering

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA EFUSI PLEURA

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal. dalam rongga pleura. (Tierney, 2002)

Tabel 1 Analisis cairan pleura. Transudat. 30 g/l 0,5. Kadar protein Rasio protein pleura/serum. 30 g/l 0,5. Berat jenis 1,016 1,016.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bakteri, tetapi juga dapat disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pleura visceral yang membungkus paru-paru dan pleura parietal yang

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

EMPIEMA. Universitas Sumatera Utara

STASE ILMU PENYAKIT PARU TINJAUAN PUSTAKA PNEUMOTORAKS LISTIANA MASYITA DEWI,

Susunan Peneliti. a. Nama Lengkap : Dr. Samson Sembiring. d. Fakultas : Kedokteran. e. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Penanganan Empiema Tuberkulosis dengan Penyaliran Selang Dada di RS Persahabatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam Garis Besar Haluan Negara, dinyatakan bahwa pola dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi : 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB 1 PENDAHULUAN. lapisan, yaitu pleura viseral dan pleura parietal. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Diagnosis Community Aquired Pneumonia (CAP) dan Tatalaksana Terkini

CHEST TUBE. b. Ruang Lingkup Menyalurkan zat baik berupa zat padat, cairan, udara atau gas dari rongga dada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sela iga. Fraktur iga sering terjadi pada iga IV-X. Dan sering menyebabkan

Laporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder

Definisi. Mesothelioma adalah keganasan yang berasal dari sel mesotel yang terletak di rongga pleura.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. sering dengan etiologi yang bermacam-macam mulai dari kardiopulmoner,

Laporan Kasus Sulit OLEH: DHANI RAHMANTO. Pembimbing : Dr.Jatu A, Sp.P (K)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pneumothorax didefinisikan sebagai suat penyakit yang berbahaya seperti

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

CASE REPORT. Abses Hepar dan Empiema dengan Fistula Hepatopleura. Telly Kamelia

BAB III EFUSI PLEURA 1. DEFINISI 3,4 (1) Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar ml. a. Hidrotoraks b.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati

BAB 1 PENDAHULUAN. memulihkan fungsi fisik secara optimal(journal The American Physical

CAIRAN DIALISAT PERITONEAL EXTRANEAL Dengan Icodextrin 7,5% Hanya untuk pemberian intraperitoneal

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dua atau lebih gejala berupa nasal. nasal drip) disertai facial pain/pressure and reduction or loss of

Modul 4 Bedah TKV PEMASANGAN PIPA INTRATORAKAL ATAU WATER SEAL DRAINASE ( WSD ) ( ICOPIM 8-740)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian yang

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UNTUK WEBSITE DAN MADING TRIWULAN III TAHUN 2017

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB I PENDAHULUAN. terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING SEMESTER I TAHUN 2017

25 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Meningitis adalah kumpulan gejala demam, sakit kepala dan meningismus akibat

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura Di Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tindakan pembedahan. Beberapa penelitian di negara-negara industri

Seorang anak laki-laki 3 tahun dengan empiema et causa Tuberkulosis pleura DD: masa paru sinistra dan anemia et causa

DEPT PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI- RS PERSAHABATAN

Diagnosis danpengobatan TB ParuDewasa

I. PENDAHULUAN. (Nurdiana dkk., 2008). Luka bakar merupakan cedera yang mengakibatkan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN

WATER SEAL DRAINAGE (WSD)

Ekspertise Efusi Pleura

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

I. PENDAHULUAN. yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya penurunan absorbsi cairan. Efusi dapat ditimbulkan oleh berbagai

SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS PEMERIKSAAN CEA CAIRAN PLEURA DALAM DIAGNOSIS EFUSI PLEURA GANAS KARENA KANKER PARU TESIS. Oleh SRI REZEKI ARBANINGSIH

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Skala Jawaban I. KUISIONER A : DATA DEMOGRAFI

Diabetes merupakan faktor resiko periodontitis yang berkembang dua kali lebih sering pada penderita diabetes daripada penderita tanpa diabetes.

Task Reading: ASBES TOSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di bagian bangsal bedah Rumah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

POLA KUMAN DAN UJI KEPEKAAN DARI EMPIEMA DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TESIS OLEH SETIA PUTRA TARIGAN

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan. melahirkan. Rumah sakit dituntut lebih profesional dalam

Nova Faradilla, S. Ked

BUKU REGISTER PARTUS DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. (40 60%), bakteri (5 40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain. Setiap. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

L A M P I R A N. : dr. Boynardo Simamora Tempat / Tgl Lahir : Medan, 7 Februari 1982 : Kristen Protestan : Jl Teh 2 No 28 P.

Water Seal Drainage (WSD)

BAB IV METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN MOTTO. HALAMAN PERSEMBAHAN. DEKLARASI.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL.

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang disebabkan oleh bakteri terutama Streptococcus pneumoniae,

M.D. : Faculty of Medicine, University of Indonesia, Pulmonologist: Faculty of Medicine, Univ. of Indonesia, 2007.

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) sudah mulai menjadi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax

MENINGITIS. b. Anak Umur 2 Bulan Sampai Dengan 2 Tahun 1) Gambaran klasik (-).

Transkripsi:

EMPIEMA Rita Rogayah Dept. Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan

EMPIEMA Efusi parapneumonia dibagi menjadi 3fase ١. Fase eksudatif cairan steril 2. Fase fibropurulen cairan infeksi 3. Fase organisasi cairan berwarna keruh

Karakteristik Cairan Pleura Fase Cairan pleura Leukosit LDH ph Glukosa Dinding pleura Eksudatif eksudat < 1000 < 500 > 7,3 - Tipis, elastis Fibropurulen keruh > 5000 > 1000 < 7,1 + Tipis, tidak elastis Organisasi Keruh, sukar didapat bervariasi bervariasi < 7,1 -/+ Tebal, kaku

PENATALAKSANAAN Tujuan utama mengembalikan fungsi paru secepatnya membersihkan rongga pleura dengan obat-obatan serta drainase cairan dan pengembangan paru

ANTIBIOTIK Mengurangi progresiviti efusi parapneumonis dan empiema Pemilihan antibiotik pewarnaan Gram, biakan dan uji sensitiviti Pemilihan awal didasarkan pada CAP dan HAP (β laktam, penisilin, sefalosporin, kabapenem) Jika dicurigai bakteri anaerob ditambah metronidazole atau clindamycin Lama pemberian antibiotik : 2-4 minggu

Klasifikasi dan Terapi Efusi Parapneumonia/empiema (kriteria Light s) Klasifikasi Kriteria diagnostik Terapi Efusi pleura tidak signifikan Efusi parapneumonia Efusi sederhana Efusi dengan komplikasi Lesi dengan diameter <10mm pada foto lateral dekubitus Lesi dengan diameter >10mm pada foto lateral dekubitus ph>7,3 dan atau nilai laktat dehidrogenase 500IU; kadar glukosa >60mg/dL; pewarnaan Gram dan kultur negatif ph>7,3 dan atau nilai laktat dehidrogenase 1000IU; dan atau kadar glukosa<40 mg/dl dan atau pewarnaan Gram dan kultur positif, satu lesi dan tak terlokalisir antibiotik Antibiotik torasentesis Antibiotik torasentesis Antibiotik pipa torakostomi

Klasifikasi Kriteria diagnostik Terapi Efusi dengan komplikasi kompleks Empiema sederhana Empiema kompleks Seperti diatas, cairan purulen, lokasi multipel Pus dengan lesi tunggal, pewarnaan Gram dan kultur positif Pus dengan lokasi multipel Antibiotik,pipa torakostomi + fibrinolisis, Video Asstisted Thoracic Surgery (VATS) Antibiotik,pipa torakostomi + fibrinolisis, Video Asstisted Thoracic Surgery + torakotomi Antibiotik, fibrinolisis, Video Asstisted Thoracic Surgery, torasentesis Empiema kronik Pleura tebal dekortikasi

Faktor prognosis buruk efusi prapneumonia dan empiema Didapatkan nanah di rongga pleura Pewarnaan Gram cairan pleura positif Kadar glukosa cairan pleura kurang dari 40mg/dL Biakan cairan pleura positif ph cairan pleura < 7,0 Kadar LDH cairan pleura > 3 kali nilai normal serum Cairan pleura terlokalisasi

FIBRINOLITIK INTRAPLEURA Indikasi pus yang kental dan atau empiema yang berkantong-kantong Streptokinase atau urokinase Kontraindikasi fistula bronkopleura, gangguan koagulan Fibrinolitik intra pleura volume total 50-100ml Streptokinase 200.000 250.000 IU 1-2x/hari Urokinase 50.000 100.000 IU 1 x 1 hari WSD di klem 4 8 jam

Klasifikasi dan Terapi Efusi Parapneumonia/empiema (kriteria Light s) Klasifikasi Kriteria diagnostik Terapi Efusi pleura tidak signifikan Efusi parapneumonia Efusi sederhana Efusi dengan komplikasi Lesi dengan diameter <10mm pada foto lateral dekubitus Lesi dengan diameter >10mm pada foto lateral dekubitus ph>7,3 dan atau nilai laktat dehidrogenase 500IU; kadar glukosa >60mg/dL; pewarnaan Gram dan kultur negatif ph>7,3 dan atau nilai laktat dehidrogenase 1000IU; dan atau kadar glukosa<40 mg/dl dan atau pewarnaan Gram dan kultur positif, satu lesi dan tak terlokalisir antibiotik Antibiotik torasentesis Antibiotik torasentesis Antibiotik pipa torakostomi

Klasifikasi Kriteria diagnostik Terapi Efusi dengan komplikasi kompleks Empiema sederhana Empiema kompleks Seperti diatas, cairan purulen, lokasi multipel Pus dengan lesi tunggal, pewarnaan Gram dan kultur positif Pus dengan lokasi multipel Antibiotik,pipa torakostomi + fibrinolisis, Video Asstisted Thoracic Surgery (VATS) Antibiotik,pipa torakostomi + fibrinolisis, Video Asstisted Thoracic Surgery + torakotomi Antibiotik, fibrinolisis, Video Asstisted Thoracic Surgery, torasentesis Empiema kronik Pleura tebal dekortikasi

Faktor prognosis buruk efusi prapneumonia dan empiema Didapatkan nanah di rongga pleura Pewarnaan Gram cairan pleura positif Kadar glukosa cairan pleura kurang dari 40mg/dL Biakan cairan pleura positif ph cairan pleura < 7,0 Kadar LDH cairan pleura > 3 kali nilai normal serum Cairan pleura terlokalisasi

FIBRINOLITIK INTRAPLEURA Indikasi pus yang kental dan atau empiema yang berkantong-kantong Streptokinase atau urokinase Kontraindikasi fistula bronkopleura, gangguan koagulan Fibrinolitik intra pleura volume total 50-100ml Streptokinase 200.000 250.000 IU 1-2x/hari Urokinase 50.000 100.000 IU 1 x 1 hari WSD di klem 4 8 jam

TORAKOSKOPI Tindakan untuk melisiskan dan mengeluarkan pus sebanyak mungkin Dapat digunakan untuk mengidentifikasi tempat yang tepat pada saat dekortikasi

BEDAH ١. Dekortikasi ٢. Torakosplasti

Dekortikasi Membebaskan jeratan paru akibat fibrosis yang tebal Torakoplasti Penyempitan dinding dada dengan membuang iga dinding dada merapat ke paru rongga akan hilang.

REHABILITASI PARU Jangka pendek Fisioterapi pasca pemasangan WSD Fisioterapi pra dan pascabedah Jangka panjang Exercise training memperbaiki endurance, meningkatkan kekuatan otot-otot dan memperbaiki kualiti hidup.

Algoritma Penatalaksanaan Efusi Parapneumonia Efusi parapneumonia Pungsi pleura terapeutik Cairan pleura habis Cairan pleura tidak kambuh ya Faktor prognosisburuk (+) tdk Antibiotik lanjutan tdk Antibiotik lanjutan ya Ulang pungsi pleura terapeutik Cairan pleura kambuh tdk ya Antibiotik lanjutan Faktor prognosis buruk (tabel 2) tdk ya Antibiotik lanjutan WSD

Algoritma Penatalaksanaan Efusi Parapneumonia Efusi parapneumonia Pungsi pleura terapeutik Cairan pleura tidak habis Faktor prognosis buruk (+) ya Salir cairan tdk Antibiotik lanjutan WSD + Fibrinolik atau Torakoskopi ya berhasil tdk Paru mengembang Antibiotik lanjutan tdk dekortikasi ya Lanjutan antibiotik