1. Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Skala Provinsi (Sumber Limbah Lintas Kabupaten/ Kota) kecuali Minyak Pelumas/ Oli Bekas

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN XV : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

1. Izin Penelitian Lembaga Dalam Provinsi

1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) dengan Kapasitas Produksi sampai dengan m 3 per tahun

1. Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata Lintas Kabupaten/ Kota

1. Izin Usaha Industri (IUI) Besar

1. Izin Usaha Perkebunan Untuk Pengolahan (IUP-P)

1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)

Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap. Izin Usaha Kecil Obat Tradisional (IUKOT)

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

1. Izin Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) Skala Provinsi

LAMPIRAN VIII : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : Tahun 2016 TANGGAL : 2016 SOP BIDANG NAKERTRANS

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG KESEHATAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATAM TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG SOSIAL

BIDANG PERDAGANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

LAMPIRAN IX : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PETERNAKAN

JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH. I. Permohonan Surat Izin Pengeboran (SIP)

Satuan Kerja : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata

A.4.1. Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas Daerah Kabupaten/Kota Dalam Satu Daerah Provinsi NO KOMPONEN URAIAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN PENDIRIAN DEPOT LOKAL / TEMPAT PENIMBUNAN BAHAN BAKAR (NON NIAGA)

2. Persyaratan pelayanan

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)

1. Izin Usaha Perkebunan (IUP) URAIAN KOMPONEN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

Pelayanan Pengurusan Akta Perkawinan Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Perkawinan a. Sistem Mekanisme Pelayanan Akta Perkawinan

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PEMERINTAH KOTA BOGOR DINAS LINGKUNGAN HIDUP

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN OPERASIONAL ORGANISASI SOSIAL

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Pelayanan Pengurusan Akta Kematian 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kematian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan Insentif dan Pameran

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

PELAYANAN PEMASANGAN LAMPU PJU

TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PENERBITAN IZIN TINGGAL TERBATAS KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA. : IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TAHAN (SIPA)

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyediaan Akomodasi

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan 1. Pemohon izin harus menyampaikan

1. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

URAIAN. 1. Ijin Gangguan Ringan (IGR) Persyaratan : c. Fotokopi Akte Notaris bagi yang berbadan hukum.

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Lokasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT

FORMULIR PERMOHONAN PERPANJANGAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

FORMULIR PERMOHONAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

28. STANDAR PELAYANAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA JASA KONTRUKSI (SIUJK)

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 257 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSEDUR PELAYANAN DOKUMEN LINGKUNGAN

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

NO. KOMPONEN URAIAN A.

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

1. Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Skala Provinsi (Sumber Limbah Lintas Kabupaten/ Kota) kecuali Minyak Pelumas/ Oli Bekas A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTT c.q. Kepala KPPTSP Provinsi NTT (Ber-Meterai Rp.6000,-) dan tembusan disampaikan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Prov. NTT dan dilengkapi persyaratan sbb : 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur 1. Surat Pengantar dari Pemerintah setempat; 2. Foto Copy SIUP/SITU/TDP; 3. Foto Copy KTP; 4. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL); 5. Foto Copy Izin gangguan; 6. Foto Copy Izin Lokasi; 7. Laporan Hasil Studi Penyusunan AMDAL, UKL,, UPL dan atau SPPL; 8. Peta Lokasi dan Denah Wilayah disertai ukuran dan fungsi masing-masing ruangan; 9. Rencana Kerja dan Biaya; 10. Rekomendasi dari BLHD Prov. NTT. 3. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap. 4. Biaya/Tarif - 5. Produk 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Skala Provinsi (Sumber limbah lintas Kab/Kota) kecuali minyak pelumas/oli bekas 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id

B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan UnitedNations Framework Convention on Climate Change (Konvensi) Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan iklim); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.14/Menhut-li/2000 tentang Tata Cara Aforestasi dan Deforestasi dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih; 7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2012 tentang mekanisme penerimaan sumbangan pihak ketiga kepada daerah lingkup pemerintah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian dari Gubernur kepada Kepala Kantor Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas 3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - Ruang kerja; - ATK; - Komputer dan printer; - Sever; - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip a. Sarjana Teknik Lingkungan b. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; c. Mampu mengoperasi komputer; d. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 4 orang (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. a. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; b. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; c. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik).

2. Rekomendasi Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Skala Nasional A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur Surat Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTT c.q. Kepala KPPTSP Provinsi NTT (Ber-Meterai Rp.6000,-) dan tembusan disampaikan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Prov. NTT dan dilengkapi persyaratan sbb : 1. Surat Pengantar dari Pemerintah setempat; 2. Foto Copy SIUP/SITU/TDP; 3. Foto Copy KTP; 4. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL); 5. Foto Copy Izin gangguan; 6. Foto Copy Izin Lokasi; 7. Laporan Hasil Studi Penyusunan AMDAL, UKL,, UPL dan atau SPPL; 8. Peta Lokasi dan Denah Wilayah disertai ukuran dan fungsi masing-masing ruangan; 9. Rencana Kerja dan Biaya; 10. Peta areal yang dimohon dengan skala 1:25.000; 11. Pertimbangan Teknis dari BLHD Prov. NTT. 3. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap dan dilakukan survey. 4. Biaya/Tarif 5. Produk 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan Rekomendasi Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3) skala Nasional 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan B3; 4. Konvensi Roterdam tentang Prosedur Persetujuan atas Dasar Informasi Awal untuk Bahan Kimia dan Pestisida Berbahaya Tertentu dalam Perdagangan International;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang Simbol dan Label B3; 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 (Bahan berbahaya dan Beracun); 9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2010 tentang penggunaan Sistem Elektronik Registrasi B3 dalam kerangka Indonesia National Window di KLH; 10. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 11. Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2012 tentang mekanisme penerimaan sumbangan pihak ketiga kepada daerah lingkup pemerintah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 12. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian dari Gubernur kepada Kepala Kantor Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas 3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - Ruang kerja; - ATK; - Komputer dan printer; - Sever; - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip a. Sarjana Ekonomi; b. Sarjana Teknik; c. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; d. Mampu mengoperasi komputer; e. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. a. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; b. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; c. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik).

3. Kelayakan Lingkungan Hidup A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTT c.q. Kepala KPPTSP Provinsi NTT (Ber-Meterai Rp.6000,-) dan tembusan disampaikan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Prov. NTT dan dilengkapi persyaratan sbb : 1. Foto Copy Akta Notaris; 2. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan; 3. Foto Copy Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diperlukan; 4. Kerangka Acuan yang telah disetujui dan AMDAL dan RKL-RPL yang telah disusun; 5. Profil Usaha atau Kegiatan: 6. Rekomendasi dari BLHD Provinsi NTT. 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur 3. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap dan dilakukan survey. 4. Biaya/Tarif Rp. 500.000,- 5. Produk 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan Kelayakan Lingkungan Hidup 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan; 7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2012 tentang mekanisme penerimaan sumbangan pihak ketiga kepada daerah lingkup pemerintah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian dari Gubernur kepada Kepala Kantor Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas 3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - Ruang kerja; - ATK; - Komputer dan printer; - Server; - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip 1. Sarjana Teknik Lingkungan; 2. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 3. Mampu mengoperasi komputer; 4. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. a. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; b. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; c. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik).

4. Izin Lingkungan Hidup A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur Surat Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTT c.q. Kepala KPPTSP Provinsi NTT (Ber-Meterai Rp.6000,-) dan tembusan disampaikan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Prov. NTT dan dilengkapi persyaratan sbb : 1. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan; 2. Foto Copy Akta Notaris; 3. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan; 4. Foto Copy Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diperlukan; 5. Kerangka Acuan yang telah disetujui dan AMDAL dan RKL-RPL yang telah disusun; 6. Profil Usaha atau Kegiatan: 7. Rekomendasi dari BLHD Provinsi NTT. 3. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap dan dilakukan survey. 4. Biaya/Tarif Rp. 500.000,- 5. Produk 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan Izin Lingkungan Hidup 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan; 7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2012 tentang mekanisme penerimaan sumbangan pihak ketiga kepada daerah lingkup pemerintah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Pergub NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian dari Gubernur kepada Kepala Kantor Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas 3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - Ruang kerja; - ATK; - Komputer dan printer; - Server; - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip 1. Sarjana Teknik; 2. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 3. Mampu mengoperasi komputer; 4. Mampu bekerja dalam Tim. 1. Dilakukan oleh atasan langsung; 2. Dilakukan oleh aparat fungsional; 3. Dilakukan secara kontinyu; 4. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. a. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; b. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; c. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik).