BAB Latar Belakang Masalah Stroke

dokumen-dokumen yang mirip
BAB Latar Belakang Masalah Stroke

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

ROM (Range Of Motion)

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

BAB I PENDAHULUAN. gangguan peredaran darah otak yang tejadi secara mendadak dan. menimbulkan gejala sesuai daerah otak yang terganggu (Bustaman MN,

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

Games Berplatform Android Untuk Terapi Pasca Stroke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

Oleh : RIGI RAMDANI J

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus pembunuh nomor tiga di dunia. Stroke menjadi salah satu penyakit

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merokok, mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang memiliki. kurang beristirahat dan berolahraga. (Auryn, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak di ikuti oleh meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Temuan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

DRA. SRI WIDATI, M.Pd. NIP JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2009

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

ROM (Range Of Motion)

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Pergerakan yang dilakukan baik secara volunter maupun

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Rehabilitasi pada perdarahan otak

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. otak atau ke bagian otak tertentu. Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai

PENGARUH HARMONISASI OTAK TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI PASIEN PASCA STROKE

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Pada konsep paradigma menuju Indonesia sehat 2010, tujuan. pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke kini telah menjadi perhatian dunia, menurut World Stroke

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

Ada beberapa bentuk metode atau tipe latihan yang dapat diaplikasikan oleh pasien stroke diantaranya adalah :

BAB I PENDAHULUAN. bisa bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bab 1 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data NCHS (National Center of Health Statistics) 2010, orang dengan serangan stroke berulang (NCHS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam studi kasus ini, seorang pasien perempuan dengan inisial Ny. NF

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

UKDW BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang pertama ingin dicapai baik dari pasien sendiri maupun dari keluarganya.

BAB I PENDAHULUAN. penurunan aktivitas fisik seseorang. Penurunan aktivitas fisik dan

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang mencakup disegala bidang antara lain : politik, ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

BAB I PENDAHULUAN. ke otak disebut sebagai arteri. Otak membutuhkan. suplai darah yang konstan, dimana pembuluh darah

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. adalah transisi epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan jumlah lansia sebesar 28,8 juta jiwa (11,34%) dengan usia

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BERMAIN BULUTANGKIS DENGAN KECENDERUNGAN TERKENA TENNIS ELBOW DI GOR BULUTANGKIS DIRGANTARA KARTASURA

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

BAB II TINJAUAN TEORETIS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY DI RS. Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Definisi Bell s palsy

BAB I PENDAHULUAN. mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak yang mengakibatkan

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah Stroke Menurut Stroke Association tahun 2006, stroke adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang berpengaruh terhadap arteri utama menuju dan berada di otak, stroke terjadi ketika pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi menuju otak pecah atau terblokir oleh bekuan sehingga otak tidak mendapat darah yang dibutuhkannya. Lanny dan Syamsir (2003) mengkategorikan penyakit stroke menjadi 2 jenis, yaitu strok iskemik yaitu stroke akibat penurunan aliran darah ke otak yang dapat disebabkan oleh thrombus (bekuan darah dalam pembuluh darah otak atau leher atau embolus yang ber bekuan darah), dan yang kedua adalah stroke hemoragik yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak dengan perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak. Berat atau ringannya dampak serangan stroke sangat bervariasi, tergantung pada lokasi daerah otak yang rusak. Stroke sebagian atau separuh tubuh terjadi bila aliran darah terputus hanya pada area yang kecil atau terjadi pada daerah otak yang tidak rawan, efeknya ringan dan berlangsung sementara. Sebaliknya, bila aliran darah terputus pada daerah yang luas atau pada bagian otak yang vital, terjadi kelumpuhan yang parah sampai pada kematian maka jenis stroke yang dimaksud adalah stroke keseluruhan badan. (Tim Redaksi VitaHealth,2003). Menurut Peter G Levine (2009) pasien stroke sebelah atau sebagian masih memiliki secercah potensi kesembuhan. Bagian tubuh pasien stroke sebagian yang mengalami sakit (bagian tubuh yang terpengaruh oleh stroke) kemungkinan besar dapat dikuasai kembali oleh pasien itu sendiri dan kemungkinan pasien stroke sebagian untuk mengalami stagnasi lebih kecil daripada pasien stroke secara keseluruhan. Kegiatan yang menyangkut psikis dan fisik masih dapat dilakukan oleh jenis stroke separuh atau sebagian. Yang dimaksud dengan psikis yakni pasien stroke tersebut masih dapat menyalurkan maksud atau kemauannya lewat kata-kata (berbicara) sedangkan kegiatan fisik berhubungan dengan aktivitas yang menggunakan kemampuan gerak dan otot. Salah satu langkah untuk mengurangi efek kekakuan fungsi kontrol tubuh pasien stroke separuh tubuh adalah melakukan kegiatan fisik yang berhubungan dengan anggota tubuh mereka. Komplikasi yang akan timbul apabila pasien stroke tidak melakukan terapi atau kegiatan fisik yang menyangkut fungsi kontrol anggota tubuh mereka antara lain: pasien merasakan nyeri, kaku, lesu pada anggota tubuh mereka dikarenakan imobilisasi, dan kontraktur yang terjadi karena adanya pola sinergis dan spastisitas. Bila gangguan kontraktur ini dibiarkan dalam waktu yang lama, akan menyebabkan otot-otot mengecil dan memendek (Suyono,1992). Untuk menghindari kemungkinan terjadinya komplikasi, pasien harus menguasai kembali fungsi kontrol anggota tubuh mereka dengan cara latihan terapi atau fisioterapi. Terapi latihan merupakan suatu upaya pengobatan atau penanganan fisioterapi dengan menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh baik secara aktif maupun pasif (Kisner, 1996). 1

1.1 Latar Belakang Masalah Perlunya Terapi Otot Tangan Menurut Gardiner (1964), terapi latihan dibagi menjadi 2 mencakup gerakan aktif dan gerakan pasif, gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan eksternal ketika otot tidak bisa berkontaksi atau otot berelaksasi secara volunteer untuk melakukan pergerakan. Sedangkan gerak aktif dilakukan dari tenaga pasien sendiri. Berbagai macam progam latihan yang ada untuk mendukung pemulihan fungsi kontrol yakni latihan resistensi (latihan otot mendorong atau menarik kekuatan yang berlawanan), latihan beban (latihan yang menunjukkan beban sebagai kekuatan yang ditarik atau didorong), latihan bilateral (sepadan dan pada saat yang sama),kemudian latihan resiprokal (sepadan dan bergantian). Empat macam latihan tersebut merupakan latihan yang bertujuan mengurangi kontraktur atau kelemahan otot pada bagian tangan ataupun khaki. Otot-otot yang memerlukan peregangan di lengan dan tangan mencakup fleksor (otot yang menekuk) jari, pergelangan tangan, fleksor siku, aduktor bahu (otot yang mendekatkan lengan ke atas tubuh), rotator internal bahu (otot yang membawa lengan bawah ke depan badan). Gerakan repetitif dan gerakan resiprokal, serta gerakan bilateral merupakan elemen-elemen dasar untuk pemulihan pasca stroke karena dapat mendorong atau mendukung perubahan neuroplastis (pengubahan struktur otak) yang diperlukan untuk pemulihan bagian tubuh yang terkena stroke. (Peter G Levine,2009). Dari penelitian yang telah dilakukan, aktifitas yang dilakukan Pak Catur di rumah yakni membersihkan jendela, membersihkan dan menyapu serta mengepel lantai. Aktifitas dilakukan pada pagi hari. Pak Catur melakukan aktifitas tersebut karena beliau senang dan ingin seperti orang normal dan sehat yang mampu melakukan aktifitas sehari-hari. Dilihat dari hasil pengamatan dan wawancara dari ahli fisioterapi, menunjukkan Pak Catur mengalami kelemahan otot pada bagian bahu sampai tangan (tingkat kekuatan otot Pak Catur berada di tingkat 3 yakni yang dimaksud adalah otot mampu menggerakkan sendi, dapat melawan gravitasi tetapi tidak terhadap tahanan). Adapun metode yang digunakan untuk latihan terapi otot tangan yakni metode Glenn Doman. Pasien stroke sebagian atau separuh masih ada kemungkinan membentuk memori baru dibagian otak yang tidak rusak. Karena sebagian besar potensi otak yang digunakan oleh manusia hanya dua-tiga persen dan selebihnya menganggur. Maka dari itu untuk memulihkan kerusakan otak dibutuhkan gerakangerakan yang berhubungan dengan aktivitas untuk mengembalikan memori dengan latihan berulang-ulang (repetitif) karena dari latihan berulang-ulang tersebut akan terbentuk suatu persepsi dan akan membentuk memori di otak. Yang nantinya persepsi tersebut perlahan akanberkembang menjadi suatu pengalaman gerak fungsional. Ragam pendekatan terapi latihan kedua yang berhubungan dengan aktivitas gerak lengan yang prinsipnya sejalan dengan metode Glenn Doman adalah metode Motor Relearning Progam (MRP) yang dikembangkan sekitar tahun 1980 di Australia oleh Janet H.Carr dan Roberta Shepherd. Metode MRP ialah progam spesifik untuk melatih kembali kontrol motorik dengan menghindarkan gerakan yang tidak perlu atau salah, dan melibatkan proses kognitif serta penerapan ilmu gerak. Segala aktivitas atau gerak manusia yang terorganisasi akan lebih baik dan lebih efektif karena latihan (Annet J,1971). Pengalaman yang didapat selama proses latihan akan menghasilkan perubahan yang relatif permanen hingga pasien mampu melakukan aktivitas yang terampil (Schmidt,1991). 2

1.2 Pernyataan Desain Perlunya Sarana Terapi Otot Tangan Sebuah sarana bantu terapi otot tangan untuk penderita stroke hemiparesis, dengan metode Glenn Doman melalui teknik pendekatan MRP, bertujuan melatih otot tangan bagian kiri yakni lengan atas dan melatih tingkat akurasi tangan yang menunjang aktifitas membersihkan jendela dengan cara penerapan tekstur sebagai rangsangan untuk mengambil benda sehingga dapat memperbaiki fungsi sensori dan meningkatkan kekuatan otot tangan serta memberikan stimulasi pada otak untuk membentuk memori yang baru yang pada akhirnya akan membentuk pengalaman gerakan, prdouk digunakan secara mandiri dan berlokasi di rumah pasien. 1.3 Perumusan Masalah Pak Catur masih mengalami kekakuan tangan sebelah kiri yang menyebabkan aktifitas yang dilakukan menjadi terhambat dan mudah lelah saat melakukan aktifitas yang berhubungan dengan tangan, berdasarkan penelitian yang dilakukan, hal tersebut dikarenakan: 1. Saat melakukan aktifitas membersihkan jendela selama kuarng lebih 7 menit, dengan tetap menerapkan gerakan fleksi dan ekstensi, tangan terlihat lebih tegang daripada saat awal beliau membersihkan kaca, dan kain lap yang dipegang pun jatuh ke bawah, dan sesaat kemudian beliau melihat tangan yang sakit. Tangan terlihat kaku dan tegang dan terjadi secara otomatis. 3. Saat melakuakn aktifitas menyapu, kekuatan otot yang tidak mampu dikontrol membuat benda-benda menjadi berbenturan, dan saat sapu jatuh pun beliau juga mengalami miss saat mengambil sapu. 2. Saat tangan yang sakit (kiri) mengalami tegang dan lelah, tangan yang sehat melakukan aktifitas yang sama, dan sudut-sudut sulit serta dilakukan dengan tangan kanan. Akibat yang ditimbulkan karena mengalami lemah otot tangan : 1. tangan sebelah kiri dapat mengalami stagnasi dalam pergerakan. 2. otot tangan yang sakit dapat menjadi semakin kaku dan tidak berkembang 3. aktifitas atau gerakan yang dilakukan menjadi terbatas, yang dimaksud adalah aktifitas yang melibatkan kedua tangan beliau. 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Terapi Otot Tangan 1. Sarana yang diusulkan di atas bertujuan untuk: a. Menggunakan tangan yang sakit untuk melakukan gerakan repetitif b. Melatih otot fleksi dan aduksi pada tangan dengan resistansi (beban) c. Lebih dari 1 gerakan fokus d. Melakukan gerakan terapi secara bertahap e. Melatih Tingkat Akurasi Tangan melalui penerapan tekstur 1.5 Metode Desain Eksperimen Kelayakan Fungsi Produk Ekperimen ini dilakukan dengan menguji model untuk digunakan langsung oleh target pengguna untuk melihat apakah model telah berfungsi dengan baik seperti yang direncanakan. 2. Manfaat dari adanya sarana yang diusulkan di atas adalah: a.tangan yang sakit menyamai tingkat kekuatan dan gerakan tangan yang sehat. b. Kekuatan pada otot tangan menjadi lebih kuat dan pemulihan otot menjadi lebih cepat c. Membuat user mampu melakukan variasi gerakan saat melakukan aktifitas. d. Kinerja otot tangan mampu bekerja secara berurutan. e. Fokus didapat, akurasi dan kesempurnaan dalam penyelesaian aktifitas. 1.5 Metode Desain Penelitian Kualitatif Pengamatan dilakukan di tempat tinggal user, dan tempat pasien bekerja yakni Perpustakaan Santa Dharma dimana yang diamati adalah pasien yang menderita stroke sebagian atau separuh badan, aktiftas apa yang beliau lakukan serta kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien stroke sebagian di tempat tersebut. Wawancara dengan ahli fisioterapi untuk mengetahui informasi dan data yang dibutuhkan. Metode 5W+IH Dengan wawancara dengan Dokter Ahli di bidang stroke serta ahli fisioterapi, akan sangat membantu dalam pencapaian permasalahan dan kebutuhan produk untuk user yang dituju. Metode Scamper Merupakan metode penggabungan dari berbagai objek lain menjadi satu objek. Pada metode penggabungan ini ada yang perlu dihilangkan dan juga yang perlu ditambahkan. metode ini digunakan karena ini merupakan proyek pengembangan dari alat yang sudah ada. Re-Arrange Subtitute SCAMPER Eliminate Combine Put to other use Modify 4

1.6 Brainstorming Paha Bawah Lutut Pergelangan Kaki (plantar fascia) Fleksor pergelangan tangan Fleksor siku Aduktor Bahu Rotator Internal Bahu Fleksor Paha Atas Lutut Pergelangan Kaki (digitorum longus ) tingkat 0 Ekstensor Fleksor jari Kaki Tangan hemiparesis (lumpuh sebagian) dam pa k Iskemik tingkat kekuatan otot penderita Otot lumpuh tubuh sebelah kiri kehidupan sehari-hari lumpuh total kanan Hemoragik Kategori Dampak leisure Stroke kiri area kinerja Terapi Okupasional lumpuh tubuh sebelah kanan produktifitas Fisioterapi Terapi tahapan hydrotherapy terapi cermin terapi komplementer enabling therapy (beraktivitas) purposeful activity (beraktivitas dan bertujuan) occupation (bertujuan dan berpatisipasi) latihan beban latihan repetitif latihan bilateral latihan resiprokal latihan resistensi ati r fungsi fungs i cntoh o contoh fungsi meningkatkan kekuatan otot mengurangi kontraktur memulihkan fungsi otot tubuh latihan mengulang-ulang gerakan membentuk memori di otak membentuk pengalaman gerak gerakan sepadan dan pada saat yang sama gerakan menepuk tangan melempar bola basket sepadan dan bergantian bermain drum olah raga tinju menarik atau mendorong kekuatan yang berlawanan meningkatkan kekuatan otot membalikkan efek atropi otot tangan yang sehat sebagai panutan tangan yang sakit tingkat 1 tingkat 2 tingkat 3 tingkat 4 tidak ada kontraksi otot tidak dapat menggerakkan sendi dapat melawan gravitasi tidak terhadapa tahanan mampu menggerakkan sendi, tidak dapat melawan gravitasi kemampuan otot terhadap tahanan ringan menggunakan sarana kolam air 5