pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai

2014 PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI KOTA CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

Standar Proses Pembelajaran. Standar Isi. Lulusan. Peserta didik. Lingkungan. Standar Pembiayaan. Standar Sar. & Pras.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, BUDAYA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU. Oleh: Iis Yeti Suhayati Tlp.

BAB V PENUTUP. memberikan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Lembaga persekolahan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu,

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan adanya reformasi. terhadap segala sesuatu melalui jalur pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Nur Elia Lailasari, 2014

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. mengubah atau mengembangkan karakter individu. Karakter yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu pekerjaan yang bersifat profesional. Guru yang profesional dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah membuat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan bagian integral dari sistem

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA. A. Identitas Program Studi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu, karena memang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Namun pada kenyataannya pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q

BAB I PENDAHULUAN. sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan

PENGARUH PANGKAT, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN POLA MANAJERIAL KEPALA SD NEGERI TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN. rohani, dan proses ini merupakan usaha pendidik membimbing anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. siswa tentang penyalahgunaan HP dan Motor. Pada sub bab selanjutnya pun akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

Transkripsi:

2 bahwa guru merupakan pihak pertama yang paling bertanggung jawab dalam pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Terkait dengan pernyataan tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika tidak dibarengi oleh guru yang berkualitas, maka semuanya akan sia-sia. Sebaliknya, kurikulum yang kurang baik akan dapat ditopang oleh guru yang berkualitas. Oleh sebab itu, peningkatan mutu guru sepatutnya menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan (Kompas, 2 Maret 2006). Hal senada dipertegas lagi oleh Mulyasa (2003: 147) bahwa betapapun bagusnya suatu kurikulum (official), tetapi hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan oleh guru dan juga siswa dalam kelas (actual). Bila dicermati kedua pernyataan tersebut di atas, maka keduanya menunjukkan bahwa berhasil tidaknya pelaksanaan kurikulum di sekolah sangat tergantung pada kinerja mengajar guru. Masyarakat mempunyai harapan yang berlebih terhadap guru. Keberhasilan atau kegagalan sekolah sering dialamatkan kepada guru. Justifikasi masyarakat tersebut dapat dimengerti karena guru adalah sumber daya yang aktif, sedangkan sumber daya-sumber daya yang lain adalah pasif. Oleh karena itu, sebaik-baiknya kurikulum, fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran, tetapi jika kualitas gurunya rendah maka sulit untuk mendapatkan hasil pendidikan yang bermutu tinggi. Berbagai upaya dapat ditempuh untuk menciptakan produktivitas/kinerja yang baik, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas kerja. Usaha

3 meningkatkan kualitas pendidikan merupakan sentral dari segala macam usaha peningkatan mutu dan perubahan pendidikan (Winarno Surakhman, 2004;5). Masalah kualitas mengajar yang dilakukan guru harus mendapat pengawasan dan pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan. Pengawasan dalam pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar bermutu yang dilayani guru. Pengawasan profesional kepada guru oleh kepala sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar disebut supervisi akademik. (Djam an Satori; 2005). Selanjutnya dikatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari nilai-nilai budaya organisasi yang berarti pula bahwa kinerja juga merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang ada. Hasil kerja dan karya yang bermutu unggul dapat terwujud jika didukung oleh sumber daya manusia yang bermutu unggul pula. Kekuatan sumber daya manusia ini akan berarti dengan adanya budaya sekolah. Nilai inti dari budaya sekolah biasanya lebih berfalsafah bahkan agak mirip dengan menekankan pada kualitas yang merupakan karakter dari suatu sekolah. Budaya sekolah secara umum terbentuk atas dasar Visi dan Misi seseorang yang dikembangkan sebagai adaptasi terhadap tuntutan lingkungan (masyarakat) baik internal maupun eksternal. Setiap sekolah harus menciptakan budaya sekolahnya sendiri sebagai identitas diri dan juga sebagai rasa kebanggaan akan sekolahnya. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas. Kerjasama yang terjalin antar anggota memiliki unsur visi dan misi, sumber daya, dasar hukum struktur dan anatomi yang jelas dalam rangka mencapai tujuan

4 tertentu merupakan organisasi secara formal. Pentingnya membangun budaya sekolah terutama berkenaan dengan upaya pencapaian tujuan pendidikan sekolah dan peningkatan kinerja sekolah. Budaya sekolah memberi gambaran bagaimana seluruh civitas akademika bergaul, bertindak, dan menyelesaikan masalah dalam segala urusan di lingkungan sekolahnya. Kebiasaan mengembangkan diri terutama bagaimana setiap anggota kelompok di sekolah berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan mutu pekerjaannya, merupakan kultur yang hidup sebagai suatu tradisi yang tidak lagi dianggap sebagai suatu beban kerja. Begitu halnya dengan supervisi dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran, bila telah membudaya, guru yang melaksanakannya tidak lagi menganggap bahwa pembinaan bukan merupakan suatu paksaan yang datang dari luar dirinya. Melainkan tradisi akademik yang dijunjung tinggi karena berguna buat sekolah secara keseluruhan. Budaya sekolah mengacu kepada suatu sistem kehidupan bersama yang diyakini sebagai norma atau pola-pola tingkah laku yang dipatuhi bersama. Budaya menjadi pegangan bagaimana setiap urusan di sekolah semestinya diselesaikan oleh para anggotanya. Budaya sekolah merupakan variabel yang mempengaruhi bagaimana anggota kelompok bertindak dan berperilaku. Budaya menjadi pegangan berperilaku dari seluruh anggotanya. Departemen Pendidikan Nasional sendiri bersemboyan Tutwuri Handayani, Ing madya mangun karso, Ing ngarso sung tulodo. Semboyan ini menjadi tradisi yang menjadi ciri khas berperilaku di lingkungan Depdiknas. Di Jawa Barat berlaku semboyan silih

5 asih, silih asah, silih asuh artinya kehidupan dalam pendidikan di Jawa Barat harus dilandasi kasih sayang untuk saling mencerdaskan. Budaya sekolah inilah yang menumbuh suburkan bagaimana mutu dan kinerja dilaksanakan oleh para anggotanya. Bagaimana kebiasaan bekerja memperbaiki diri dirasakan sebagai bagian dari kehidupannya. Budaya sekolah dalam kaitannya dengan penciptaan kepuasan pihak yang dilayani sangat penting, sebab setiap personil sekolah merasakan peningkatan diri dan memperbaiki diri bukan lagi paksaan yang datang dari supervisor sebagai suatu pembinaan, melainkan dirasakan sebagai suatu bagian integral dari keharusan dirinya memecahkan masalah kerja demi kepuasan peserta didik. Supervisi akademik yang baik akan tumbuh dan berkembang subur dalam budaya sekolah yang kondusif. Usaha peningkatan mutu pembelajaran tercipta karena kesadaran yang kuat dari para anggotanya di sekolah. Toleransi saling menghormati dan saling mendorong semangat merupakan iklim kerja yang kontruktif produktif. Kultur sekolah dibangun oleh pola-pola kerja yang dilakukan warganya setiap hari, kehidupan keseharian kemudian membentuk budaya sekolah yang kemudian dianut sebagai suatu nilai yang menjadi tradisi sekolah. Tradisi yang dijalankan oleh sekolah secara berulang-ulang, menjadi ritual kemudian muncul sebagai kultur sekolah yang terus dipertahankan anggotanya secara turun temurun, dan akan menjadi kebanggaan seluruh penghuninya. Sekolah sebagai tempat bersama dalam melakukan pengabdian kepada pemerintah dan bangsa, oleh karena itu suasananya harus dipelihara bersama

6 supaya menyenangkan. Dalam sekolah yang iklimnya kondusif secara personal terasa sebagai sutu keluarga besar. Segala sesuatu yang menjadi permasalahan dibicarakan untuk dicari pemecahan bersama dengan sebaik-baiknya. Budaya kerja seperti ini dapat memberi dorongan kepada setiap petugas untuk memiliki perasaan bahwa sekolah adalah rumah tinggal yang harus dijaga nama baiknya, dipelihara kondisinya dan ditingkatkan mutu kinerjanya sebab menyangkut kelangsungan hidup masa datang. Bila tidak akan mengancam kelangsungan hidup warga yang menghuninya. Budaya sekolah yang harus dipelihara supaya meningkatkan mutu akademik. Kehadiran supervise akademik Kepala Sekolah digunakan untuk memajukan pembelajaran melalui pertumbuhan kemampuan guru-gurunya. Supervisi akademik Kepala Sekolah mendorong guru menjadi lebih berdaya, dan situasi mengajar belajar menjadi lebih baik, pengajaran menjadi efektif, guru menjadi lebih puas dalam melekasanakan pekerjaannya. Dengan demikian sistem pendidikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan Kegiatan mengembangkan diri terutama bagaimana setiap anggota kelompok di sekolah berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan mutu pekerjaannya merupakan kultur yang hidup sebagai tradisi yang tidak dianggap sebagai suatu beban kerja. Begitu juga halnya dengan supervisi akademik Kepala Sekolah dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran, bila telah membudaya, guru yang melaksanakannya tidak lagi menganggap bahwa pembinaan, pengawasan dan supervisi, bukan merupakan suatu paksaan yang datang dari luar

7 dirinya melainkan tradisi akademik yang dijunjung tinggi karena berguna buat sekolah secara keseluruhan. Berdasarkan analisis permasalahan tersebut di atas, maka topik penelitian ini dirumuskan kedalam judul Pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka untuk menghindari kesalahfahaman dalam penafsiran terhadap masalah yang diteliti, perlu adanya pembatasan ruang lingkup dan kejelasan terhadap permasalahan yang diteliti. Penelitian ini lebih difokuskan pada: 1. Bagaimana pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

8 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung? Adapun tujuan khusus dari penelitian ini dimaksudkan : a. Untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. b. Untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada di Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. c. Untuk memperoleh informasi tentang seberapa besar pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

9 D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Jurusan Administrasi Pendidikan Manfaat dari penelitian ini untuk jurusan Administrasi Pendidikan adalah untuk pengembangan ilmu, khususnya bidang keilmuan Administrasi Pendidikan dalam bidang garapan manajemen personalia, pengembangan sumber daya manusia, pelayanan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap guru dalam usaha memperbaiki mutu mengajar dan proses belajar peserta didiknya, perilaku organisasi dan budaya sekolah, Manajemen Mutu Terpadu dan pengembangan organisasi (Aplikasi teori Organisasi). Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu memunculkan disiplin ilmu baru dalam bidang Administrasi Pendidikan sehingga ilmu Administrasi Pendidikan menjadi semakin berkembang dan maju menjadi keilmuan yang sangat besar sumbangannya dalam perbaikan mutu manajemen pendidikan nasional. 2. Bagi Lokasi yang di Teliti Melalui penelitian ini, diharapkan berbagai permasalahan seputar supervisi akademik Kepala Sekolah, budaya sekolah dan kinerja mengajar guru dapat diungkap sehingga dapat dimunculkan solusi yang efektif untuk peningkatan kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung sehingga pada

10 gilirannya penelitian ini mampu memberikan evaluasi komprehensif bagi perbaikan dan peningkatan efektifitas layanan supervisi akademik Kepala Sekolah, dan penerapan budaya sekolah yang kondusif yang akan menumbuhsuburkan mutu kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di lingkungan Dinas pendidikan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. 3. Bagi Peneliti sendiri Manfaat penelitian ini untuk peneliti sendiri adalah untuk lebih mengetahui secara mendalam baik secara teoritis maupun praktis mengenai pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah, budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru. E. Struktur Organisasi Tesis Dalam rangka penyususunan tesis ini, membagi dalam lima Bab, dimana satu dengan lainnya berhubungan. Adapun pokok pembahasan pada masingmasing Bab dikemukakan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan; merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, dan struktur organisasi Tesis. Bab II Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian: pada bab ini akan diuraikan landasan teori yang berisi konsep supervisi akademik Kepala Sekolah, budaya sekolah, dan kinerja mengajar guru; Bab III Metode penelitian; pada bab ini akan dijelaskan mengenai

11 identifikasi variabel, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian, sumber dan jenis data, metode pengumpulan data, prosedur dan teknik pengolahan data, pengujian hipotesis. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan; dalam bab ini akan dibahas mengenai analisa skor total, analisa regresi, pembahasan hasil penelitian, Bab V Kesimpulan dan rekomendasi; bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, dan rekomendasi