DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

DAMPAK INFLASI KEBIJAKAN PENYESUAIAN TTL 900 VA UNTUK RUMAH TANGGA MAMPU

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang telah terkubur selama jutaan tahun.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 17/PUU-XIV/2016 Kewenangan Daerah dan Penyediaan Tenaga Listrik

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

Kenaikan TDL Konferensi Pers. Jakarta, 29 Juni 2010

Gambar 1. Rata-rata Proporsi Tiap Jenis Subsidi Terhadap Total Subsidi (%)

[107] Akal-Akalan Cari Alasan Tuesday, 10 September :39

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; b. bahwa penerapan subsidi tarif tenaga lis

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN JANUARI 2017

CATATAN TENGAH TAHUN KINERJA SOSIAL EKONOMI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

Pidato Presiden RI tentang Pelaksanaan Penghematan Energi Nasional, Jakarta, 29 Mei 2012 Selasa, 29 Mei 2012

KETERANGAN PERS PRESIDEN RI SETELAH SIDANG KABINET TERBATAS DI KANTOR KEPRESIDENAN, Senin, 12 Januari 2009

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

MENTERI DALAM NEGERI,

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhi

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi - Press Release PGN Memenuhi Kebutuhan Gas Untuk Industri di Jawa Timur

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 12/PUU-XVI/2018 Privatisasi BUMN menyebabkan perubahan kepemilikan perseroan dan PHK

Panas Bumi dan Kebijakan Pemerintah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 87/PUU-XIII/2015 Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Bidang Ketenagalistrikan

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

DI INDONESIA TAHUN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran umum kelistrikan di

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No dalam huruf a telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sesuai hasil Rapat Kerja Komisi VII Dewan Perwakil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR APRIL 2015 INFLASI 0,39 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.

HARGA (SELALU) BARU BBM DAN DAMPAKNYA (SELALU) BAGI KONSUMEN. Zamroni Salim, Ph.D The Habibie Center - LIPI

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 87/PUU-XIII/2015 Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Bidang Ketenagalistrikan

NPM 1C Prodi Sistem Informasi (SI) Page 1 of 5 Nama Niko Arwenda Matkul Ilmu Sosial Dasar Kelas 1KA25 Kode HM011102

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 177, Tam

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN NAMA DOMAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 99/PMK.06/2005/PMK.06/ 2005 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 85/PUU-XV/2017 Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2017 TENTANG

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XVI/2018

Subsidi BBM pada APBN. Komposisi Subsidi pada APBN 55% 50% 44% 44% 43% 35% 33% 33% APBN APBN LKPP LKPP LKPP APBN. Perkembangan Subsidi BBM ( )

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

PENELAAHAN PRIORITAS BESARAN CADANGAN BAHAN BAKAR NASIONAL. Agus Nurhudoyo

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA. David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

2016, No Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (L

2017, No dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6

Realisasi Kementerian PUPR Capai 93,66%

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

Transkripsi:

DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2 Apa kabar Indonesia hari ini? Kabarnya tahun baru di Indonesia dibanjiri oleh hadiahhadiah luar biasa dari pemerintah untuk rakyatnya. Berita akhir-akhir ini sontak mengejutkan dan menarik perhatian publik. Tak habis pikir, belum genap seminggu tahun 2017 Pemerintah Jokowi-JK kembali memberikan Kado Pahit Awal Tahun 2017 bagi rakyat Indonesia. Belum habis rakyat menelan dahaga karena melihat banyaknya tenaga kerja asing ilegal khususnya China serta turis asing China yang menyalahgunakan bebas visa untuk bekerja, seolah menutup mata terhadap pengangguran negara ini yg mencapai angka 7,02 juta. Pemerintah kembali memberi kejutan, mempersembahkan kado tahun barunya. Alih-alih untuk fokus melunaskan janji-janji kampanyenya, faktanya kini ia malah menghadiahi di awal tahun dengan rentetan masalah yang terus menerus menambah kesengsaraan rakyat. Ekspektasi rakyat terhadap Kebijakan pemerintahan kini seperti Awan Hitam, yang terus menutupi cerahnya harapan rakyat yang berjuang untuk terus bertahan hidup. Karena itu, hal ini menunjukkan catatan merah pada pemerintahan Jokowi-JK yang (katanya) Pro Wong Cilik! Lantas, Ada apa dengan pemerintah kita saat ini? Satu tanda tanya besar ketika pemerintah yang katanya pro rakyat ini malah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sangat memberatkan rakyat. Di mulai dari pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif daftar listrik, pencabutan subsidi kesehatan dan sebagainya hingga hari ini rakyat harus mendapatkan kado tahun barunya berupa kenaikan pembayaran tarif kendaraan bermotor mulai dari stnk, pajak, bpkb dan lain sebagainya hingga 3x Lipat. Melalui Surat Keputusan Direktur Pemasaran PT Pertamina Nomor Kpts- 002/F00000/2017-S3 dan 003/F00000/2017-S3 tanggal 4 Januari 2017 tentang Penetapan harga dasar baru BBM Jenis Umum/Non Subsidi antara lain PertaminaDex, Pertalite dan Dexalite yang mulai berlaku pada pukul 00.00 tanggal 5 Januari 2017 dengan kenaikan sebesar Rp 300 Rupiah dan harga yang berbeda-beda di setiap wilayah yang diakibatkan karena naiknya harga minyak dunia. Meskipun kenaikan itu dipengaruhi oleh kenaikan minyak dunia, lantas kemudian bukan menjadi alasan bagi naiknya pula kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini pula bertepatan pada kelangkaan BBM jenis premium, karena tidak sedikit

masyarakat yang kemudian beralih pada BBM non subsidi salah satunya Pertalite. Sehingga hal yang akan ditakutkan kedepan adalah naiknya kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang didorong dengan segala kebutuhan aktivitas-aktivitas masyarakat yang tergantung pada BBM Umum/Non Subsidi. Baca : BBM Naik Rp 300 mulai 5 Januari 2017 tersedia di: http://energyworld.co.id/2017/01/05/inilah-kado-2017-bbm-naik-rp300-mulai-5-januari- 2017/ (diakses pada: Jum at 6 Januari 2017 Berdasarkan keterangan pers, kenaikan ini akan dievaluasi setiap dua minggu sekali, dan mengikuti perkembangan kenaikan harga minyak dunia. Padahal dalam Putusan MK Perkara No 002/PUU-I/2003 telah ditentukan bahwa ketentuan Harga BBM yang diserahkan kepada mekanisme pasar (persaingan usaha yang sehat dan wajar) dalam pasal 28 ayat (2) dan (3) dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945. Hal ini menunjukkan bahwa praktik penyerahan harga BBM kepada pasar tidak sesuai dengan UUD 1945 dan Putusan MK. Baca : Mulai Hari Ini Harga BBM Pertamina Naik [Dalam Jaringan] tersedia di: http://otomotif.kompas.com/read/2017/01/05/131429115/mulai.hari.ini.harga.bbm.pertamina.naik (diakses pada: Jum at 6 Januari 2017) Ditambah lagi dengan Kenaikan tarif listrik pada pelanggan dengan daya 900 VA yang biasanya digunakan rakyat kecil dari Rp.605/kWh akan menjadi Rp.1467,28/kWh. Kenaikan Tarif Dasar Listrik akan Melalui 3 tahap yang di mulai 1 januari 2017, Yakni 1 Januari 2017 menjadi Rp.791/kWh, Kenaikan berikutnya adalah 1 maret 2017 menjadi Rp.1.034/kWh, dan 1 mei 2017 menjadi Rp.1.352/kWh. Terakhir, pada 1 Juli 2017 menjadi Rp.1467,28/kWh. Tentu, kenaikan tarif sebesar 242,5% akan membuat rakyat kecil semakin menjerit. Kebijakan ini seolah-olah mencerminkan bahwa keberpihakan pemerintah terhadap urusan hajat orang banyak masyarakat Indonesia telah sirna. Dengan dalihnya pemerintah beralasan naiknya Tarif Dasar Listrik ini dikarenakan alasan penyesuaian tarif dimana pemerintah selama ini merasa tidak tepat memberikan subsidi tersebut kepada masyarakat yang menggunakan daya 900 VA, sehingga pemerintah lewat Kementerian ESDM berencana akan menggunakan dana subsidi untuk pembangunan Infrastruktur, padahal dari dulu hingga sekarang Pembangunan Infrastruktur tak kunjung diprioritaskan oleh pemerintah, nyatanya terdapat 2500 desa sampai hari ini luput dari perhatian pemerintah terhadap pemerataan jangkauan listrik di seluruh pelosok Indonesia.

Sehubungan dengan itu, Menteri ESDM meluncurkan permen ESDM Nomor 38 tahun 2016 tentang Percepatan Elektrifikasi di Pedesaan Belum Berkembang, Terpencil, Perbatasan, dan Pulau Kecil Berpenduduk melalui Pelaksanaan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Skala Kecil. Sebagaimana diketahui juga Presiden Joko Widodo dalam Janji-Janji kampanyenya pernah menyebutkan bahwa ia akan meluncurkan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 35,000 MW, hingga sampai tahun ini total 106 Pembangkit listrik dengan total kapasitas 5.576,9 MW dengan kata lain jika dibandingkan dengan program presiden Jokowi masih jauh dari harapan untuk terealisasi. Baca : www.beritasatu.com/makro/396796-luhut-pemerintah-evaluasi--proyek-listrik-35000- mw.html www2.esdm.go.id/siaran-pers/55-siaran-pers/8883-pemerataan-listrik-bagi-rakat-menteriesdm-fokus-melistriki-2500-desa.html Tentu jika melihat kondisi bangsa Indonesia sekarang keputusan Pemerintah untuk mencabut secara bertahap subsidi listrik pada pelanggan masyarakat ekonomi menengah kebawah 900 VA tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk NURANI PENGUASA YANG TAK LAGI BERPIHAK KEPADA RAKYAT. Klaim pemerintah menjelaskan terdapat sebagian besar dari 22,9 juta rumah tangga ialah golongan mampu yang tidak berhak mendapatkan subsidi listrik yakni sebesar sekitar 18,8 juta pelanggan, dan hanya 4,1 juta pelanggan yang berhak. Sehingga pencabutan subsidi bertahap ini justru mendorong peningkatan inflasi dan akan melemahkan daya beli masyarakat khusunya masyarakat kecill yang menjadi pelanggan listrik daya 900 VA. Masyarakat yang terkena dampak tentu akan merasakan pengeluaran listrik secara signifikan yang disebabkan oleh berkurangnya pendapatan yang diterima mereka karena kebutuhan pengeluaran yang perlu ditunaikan untuk membayar listrik yang melonjak 143% hingga Mei 2017. Baca : http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161118135538-85-173557/subsidi-listrik- 900-va-dicabut-2017-tarif-naik-tiap-3-bulan/ Dalam modul kajian ini, Garda Sriwijaya mempertanyakan pernyataan pemerintah tentang hal yang melatarbelakangi pencabutan subsidi secara bertahap tersebut, kemudian Garda Sriwijaya melihat pernyataan pemerintah tentang ketidaksesuian sasaran subsidi listrik yang pemerintah

klaim tidak dapat disertakan dengan data yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jikalau saja pemerintah serius dalam penangangan upaya kesejahteraan rakyat serta memprioritaskan agenda perbaikan yang bersifat fundamental bagi rakyat, khususnya pada Subsidi 900 VA yang dimiliki oleh rakyat kalangan menengah ke bawah, pemerintah bisa saja menseleksi masyarakat yang mampu dan tidak termasuk dalam subsidi pemerintah, dengan kata lain apabila ada masyarakat yang tergolong memiliki standar kemampuan untuk dinaikkain daya dari 900 VA ke 1300 VA ini lebih baik dibandingkan dengan pencabutan subsidi yang tidak jelas arahnya kemana, tentu berdasarkan acuan pada sumber data Badan Pusat Statistik Indonesia dengan Sensus Penduduk 2010 dan Sensus Ekonomi 2016. Pada kenaikan harga STNK dan BPKB yang akan diberlakukan mulai pada tanggal 6 Januari 2017 tentu GARDA SRIWIJAYA menilai sebagai pemberatan beban terhadap rakyat. Karena dalam PP Nomor 60 Tahun 2016 menyatakan beberapa penambahan dan kenaikan biaya dalam kendaraan bermotor yang dinilai naik 2-3 kali lipat dari harga sebelumnya selama kurang lebih 6 tahun PP tersebut tidak diperbaharui. Kebijakan pemerintah yang satu ini sebagai langkah praktis untuk menaikkan penerimaan pendapatan negara terutama yang bersumber dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Meski ada banyak persepsi bahwa dengan pengenaan biaya tinggi pada administrasi kendaraan bermotor ini dapat mengurangi konsumsi masyarakat terhadap pembelian/penggunaan kendaraan pribadi, namun nyatanya dalam kebijakan ini belum jelas arah kemana PNBP yang didapatkan dari sektor ini akan digunakan untuk subsidi dan pengembangan trasportasi publik secara spesifik, kalaupun digunakan seperti itu, maka sampai hari ini pun kita juga masih belum melihat ketentuan final terhadap kebijakan ini. Bahkan disinyalir bahwa kenaikan biaya ini adalah langkah strategi pemerintah lain untuk menambal kegagalan realisasi amnesty pajak. Baca : Kenaikan Biaya STNK BPKB dinilai beratkan masyarakat http://news.okezone.com/read/2017/01/02/338/1581112/kenaikan-biaya-stnk-bpkb-dinilai-beratkanmasyarakat

Kemana kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil? Apakah pemerintah telah kehilangan cara untuk mengatasi permasalahan ekonomi bangsa selain dengan membebankannya pada rakyat? Menyikapi kebijakan-kebijakan yang tak pro rakyat itu, maka dengan ini Aliansi Mahasiswa Sumsel Menggungat Pemerintah menuntut dan mendesak untuk : 1. Mencabut PP No. 60 Tahun 2016 yang berisi daftar penambahan dan kenaikan biaya kendaraan bermotor yang menyengsarakan rakyat 2. Membatalkan kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) yang mencapai 242,5 % dan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang akan menyengsarakan rakyat ditengah kondisi masyarakat yang sulit dan daya beli yang rendah 3. Membuat kebijakan yang bersifat fundamental dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat 4. Mengecam keras pemerintah untuk terbuka dan melaksanakan uji publik terlebih dahulu dalam setiap menentukan suatu kebijakan Serta kami juga meminta DPRD Provinsi Sumatera Selatan untuk : 1. Menyatakan sikap atas penolakan terhadap kebijakan-kebjikan pemerintah yang tak pro rakyat 2. Menuntut DPRD Provinsi Sumatera Selatan dapat memfasilitasi pertemuan antara Aliansi Mahasiswa Sumsel Menggugat dengan DPR RI selambat-lambatnya satu minggu sejak tuntutan ini disampaikan. Selasa, 10 Januari 2017 Ttd Kementerian Politik dan Propaganda BEM KM UNSRI 2017 dan Koordinator Aliansi Mahasiswa Sumsel Menggugat Presiden Mahasiswa BEM KM UNSRI 2017