Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam meningkatkan sumber

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

Mosharafa Jurnal Pendidikan Matematika Volume 3, Nomor 3, September 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA. Eka Rosdianwinata

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Fraenkel, J.R & Wallen, N. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore: Mc. Graw Hill.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu matematika sampai saat ini, seperti Pythagoras, Plato,

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Balitbang Depdiknas (2003) menyatakan bahwa Mata pelajaran

B A B I P E N D A H U L U A N

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika dalam kurikulum pendidikan nasional selalu

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN SELF CONFIDENCE MATEMATIS SISWA ABSTRAK

Oleh : AGUNG PRIA KUSUMAJATI K

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program studi Teknologi Pendidikan. Oleh. Istanto S

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs SE KECAMATAN SUTERA

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fauzi Yuberta, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun

P-34 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

Unnes Journal of Mathematics Education

Kata Kunci: Pendekatan pembelajaran Matematika (PBM), Penalaran Matematika, Pemecahan Masalah.

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015

2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GUIDED DISCOVERY LEARNING

Aritsya Imswatama 1, Mardiyana 2, Budi Usodo 3

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dalam bidang matematika. Menurut Abdurrahman (2012:204)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ALIYAH MELALUI STRATEGI HEURISTIK

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

ABSTRAK. Pendekatan problem posing, pengajuan masalah, pemecahan masalah matematis, habits of mind.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM CENTERED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI APLIKASI TURUNAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DAN BAKAT NUMERIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK

Transkripsi:

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Oleh : Frida Marta Argareta Simorangkir, S.Pd., M.Pd *) *) Dosen FKIP Universitas Quality Abstract This study was aimed: (1) to determine the differences the ability of math problem solving ability between students who were given model of problem-based learning with students who were given conventional learning, (2) to find out the interaction between model of study and students mathematics ability level towards students problem solving ability, (3) to describe the student s response toward mathematics who were given model of problem-based learning is positive. This study was a quasiexperimental research. The population of study was the students of SMAN 1 Salapian. Random sample selection is done by randomizing the class. Sample that chosen class XI IPA-1 (experiment class), class that given study treatment based on problem and class student XI IPA-2 as control class that given study treatment usually. instrument that used to consist of: trouble-shooting ability test. Data analysis is done with two way ANAVA. Principal result from this watchfulness: (1) there is a difference of problem solving ability between students who were given model of problem-based learning with students who were given conventional learning, (2) not found interaction between model of study and students mathematics ability level towards students troubel-shooting ability, (3) student response that get study given model of problem-based learning based on problem positiveer. Keyword: Model of Problem-based Learning, Problem Solving I Pendahuluan Pembelajaran matematika dijenjang pendidikan dasar dan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efesien dan efektif. Bagi siswa, pengetahuan matematika membuka kesempatan untuk meningkatkan karir. Bagi warga Negara dan bangsa, penguasaan matematika akan memberikan dasar pengetahuan untuk berkompetisi dalam ekonomi yang bersifat teknologi. Sementara Cockroft (Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalama segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran kekurangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Fakta mengungkapkan prestasi belajar siswa di Indonesia untuk sekolah menengah masih rendah. Berdasarkan laporan hasil TIMSS (Jalal, 2003: 8) bahwa rata-rata skor 30

matematika siswa kelas XI SMA berada jauh di bawah rata-rata skor internasional. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah proses pembelajaran masih didominasi oleh aktivitas latihan-latihan untuk pencapaian mathematical basics skills semata. Walaupun hal ini tidak sepenuhnya salah, dalam era persaingan bebas ini pembelajaran matematika yang bertumpu pada pencapaian basic skills tidaklah memadai. Oleh karena itu, model pembelajaran harus mampu memberikan ruang seluasluasnya bagi peserta didik dalam membangun pengetahuan, dan pengalaman mulai dari basic skills sampai higher order skill. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, interaksi siswa terhadap pembelajaran matematika dan meningkatkan respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika. Pembelajaran berbasis masalah akan memberi kesempatan kepada siswa untuk secara mendalam mengkaji topik-topik matematika yang dikemas secara menarik dan kontekstual, sedangkan pemecahan masalah matematis akan memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan investigasi masalah matematika secara mendalam, sehingga dapat mengkonstruksi segala kemungkinan pemecahannya secara kritis, kreatif, divergen, dan produktif. Dengan demikian diharapkan prestasi siswa Indonesia dapat meningkat. A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional? 2. Apakah terjadi interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa? 3. Bagaimanakan respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis masalah? B. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap siswa, mengetahui interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, serta mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran matematika yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah. C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini bagi siswa adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan respon positif siswa terhadap pembelajaran, sedangkan bagi guru adalah untuk meningkatkan profesionalismenya dalam pembelajaran matematika serta menjadikan pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika. II Kajian Pustaka A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kemampuan pemecahan masalah matematis tidak semata mata bertujuan untuk mencari sebuah jawaban yang benar, tetapi bagaimana mengkonstruksi segala kemungkinan pemecahannya yang reasonable. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan oleh National Council of Teacher of Mathematics (2004) yaitu : (1) belajar untuk berkomunikasi (mathematical comminication), (2) belajar untuk bernalar (mathematical reasoning), (3) belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving), (4) belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connections), (5) pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitudes toward mathematics). Sumarmo mengatakannya dengan keterampilan matematika (doing math). Sebagai implementasinya maka kemampuan pemecahan masalah hendaknya dimilki oleh semua anak yang belajar matematika. Wahyudin (2003:3) mengatakan 31

bahwa pemecahan masalah bukan sekedar keterampilan untuk diajarkan dan digunakan dalam matematika tetapi juga merupakan keterampilan yang akan dibawa pada masalahmasalah keseharian siswa atau situasi-situasi pembuat keputusan, dengan demikian kemampuan pemecahan masalah membantu seseorang secara baik dalam dirinya. Menurut Polya (1973) ada 4 langkah dalam pemecahan masalah yaitu : 1) Memahami masalah 2) Merencanakan pemecahan 3) Melakukan perhitungan 4) Memeriksa kembali B. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Salah satu ciri utama belajar berbasis masalah yaitu berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu, dengan maksud masalah yang disajikan dalam pembelajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu tetapi siswa bisa meninjau masalah tersebut dari banyak segi atau mengaitkan dengan disiplin ilmu yang lain untuk menyelesaikannya. Adapun sintaks dalam pembelajaran berbasis masalah adalah : 1. Orientasi siswa pada masalah 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Dengan diajarkannya model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat mendorong siswa belajar secara aktif, penuh semangat dan siswa akan semakin terbuka terhadap matematika, serta akan menyadari manfaat matematika karena tidak hanya terfokus pada topik tertentu yang sedang dipelajari. Hal ini didukung oleh Hasanah (2004) dalam penelitiannya pada siswa SMPN 6 Cimahi berkatan dengan proses belajar mengajar menyimpulkan pemahaman siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pembelajaran biasa, rata-rata kemampuan pemahaman matematika dengan pembelajaran berbasis masalah adalah 86,05% sedangkan dengan Pembelajaran konvensional 78,43%. Analisis terhadap penelitiannya mengimplikasikan bahwa pendekatan berbasis masalah dengan menekankan representasi matematika dapat dijadikan guru sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. III Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Salapian Kabupaten Langkat. Teknik pengambilan sampel kelompok secara acak (cluster random sampling) karena peneliti tidak mungkin mengambil siswa secara acak untuk membentuk kelas baru maka peneliti mengambil sampelnya adalah kelas. Sampel yang dipilih adalah kelas XI IPA (1) sebanyak 43 siswa (kelas eksperimen), kelas XI IPA (2) sebanyak 41 siswa (kelas kontrol) dan kelas XI IPA (3) sebanyak 40 siswa (kelas uji coba). Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Analisis data dilakukan dengan ANAVA dua jalur. IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran berbasis masalah dengan menekankan pada maka peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada kemampuan pemecahan masalah matematis rata-rata aspek memahami masalah untuk kelas eksperimen 1,87, aspek merencanakan pemecahan untuk kelas eksperimen 1,64, aspek melakukan perhitungan kelas eksperimen 3,28, aspek memeriksa kembali kelas eksperimen 1,5, sementara secara keseluruhan aspek pemecahan masalah matematika kelas eksperimen 8,3. Maka dapat diketahui bahwa aspek yang tertinggi untuk kelas eksperimen terjadi pada aspek penyelesaian masalah. Sedangkan rata-rata aspek memahami masalah untuk kelas kontrol 1,83, aspek merencanakan pemecahan untuk kelas eksperimen 1,62, aspek melakukan perhitungan kelas kontrol 2,93, aspek memeriksa kembali kelas kontrol 1,32, sementara secara keseluruhan aspek pemecahan masalah matematika kelas 32

eksperimen 7,72. Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa aspek yang tertinggi terjadi pada aspek penyelesaian masalah. 2. Pada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa terhadap siswa, diperoleh angka signifikan 0,442 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah. Ini menunjukkan bahwa perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa tidak dipengaruhi oleh tingkat kemampuan siswa melainkan akibat dari model pembelajaran yang diberikan, yaitu pembelajaran berbasis masalah. 3. Pada penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah siswa memiliki respon yang positif, hal ini dapat diketahui pada siswa menyatakan senang terhadap komponen pembelajaran sebesar 90,00%; menyatakan baru terhadap komponen pembelajaran 83,00%; menyatakan berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis masalah berikutnya sebesar 95,00%; memahami bahasa dalam buku/las sebesar 100% ; tertarik pada penampilan buku dan LAS sebesar 100%. Secara keseluruhan rata-rata respon siswa adalah 92%. Maka respon siswa terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran berbasis masalah adalah positif. V Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut. 1. Rata-rata perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada rata-rata perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. 2. Perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa tidak dipengaruhi oleh tingkat kemampuan siswa melainkan akibat dari model pembelajaran yang diberikan, yaitu pembelajaran berbasis masalah. 3. Respon siswa terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran berbasis masalah adalah positif. Bahan ajar yang dapat meningkatkan respon siswa adalah bahan ajar yang menyajikan permasalahan terbuka serta merupakan permasalahan yang sering ditemukan siswa baik permasalahan kehidupan sehari hari maupun permasalahan yang merupakan imajinasi dunia anak. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: Pembelajaran berbasis masalah yang menekankan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sangat baik diterapkan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika yang inovatif, namun perlu dipertimbangkan pada alokasi waktu untuk materi lainnya. Perangkat pembelajaran berupa RPP, LAS, buku pegangan guru dan siswa yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan yang lain. Daftar Pustaka Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Edisi revisi. Jakarta. PT Rineka Cipta. Gusti, 2009. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Instruction) Dalam Pembelajaran Matematika. (Online), (http://one.indoskripsi.com, diakses 10 Oktober 2009). Hasanah, A. 2004. Mengemangkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Berbasis Masalah yang Menekankan pada Representasi Matematika. Tesis. UPI Bandung. 33

Marpaung,Y.2006.Karakteristik PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia), Jurnal Matematika Mathedu, Volume I Nomor 1, Edisi Januari 2006. Surabaya: PPS UNESA. National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and Standarts for School Mathe matics. USA : NCTM, Inc. Soedjadi, R. 2004. PMRI dan KBK Dalam Era Otonomi Pendidikan. Buletin PMRI. Edisi III, Januari 2004. KPPMT ITB Bandung. Bandung. Suryadi, D. 2005. Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Matematika Tingkat Tinggi Siswa SLTP. Disertasi Doktor pada PPS UPI : Tidak Diterbitkan. Wahyudin. 1999. Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika dan Siswa dalam Pelajaran Matematika. Disertasi. PPS UPI: Tidak Dipublikasikan. 34