KEDUDUKAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menjamurnya lembaga negara, termasuk keberadaan komisi negara

KEDUDUKAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY INSTITUTIONS) Oleh : Tjokorda Gde Indraputra I Nyoman Bagiastra

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM. Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015

Mengenal Mahkamah Agung Lebih Dalam

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

KEWENANGAN DPD DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI PADA SENGKETA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-4

KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

Perkara Nomor 47/PUU-XV/2017 Denny Indrayana

BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

PENGAWASAN KOMISI YUDISIAL TERHADAP KEHORMATAN KELUHURAN DAN MARTABAT PERILAKU HAKIM BERDASARKAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENGUJI PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA. Oleh : DJOKO PURWANTO

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI BIDANG LEGISLASI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang No 28 Tahun 2007 tentang

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

Komisi Yudisial. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 25 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. dapat diubah oleh MPR sekalipun, pada tanggal 19 Oktober 1999 untuk pertama

KOMNAS HAM DAN PENGADILAN HAM. Muchamad Ali Safa at

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen ( ). Kelsen menyatakan

PROBLEMATIKA YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

BAB III PELAKSANAAN TUGAS DAN KEWENANGAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM (DKPP) DALAM PEMILU LEGESLATIF DI KABUPATEN

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

Pemetaan Kedudukan dan Materi Muatan Peraturan Mahkamah Konstitusi. Rudy, dan Reisa Malida

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) tehadap Undang-Undang Dasar (UUD). Kewenangan tersebut

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA. Oleh: Antikowati, S.H.,M.H.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis

PERTENTANGAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 34/ PUU-XI/ 2013 TERKAIT PENINJAUAN KEMBALI

KEWENANGAN MENGUJI KONSTITUSIONALITAS PERATURAN DAERAH TERHADAP UUD 1945

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab terdahulu, dapat ditarik. 1. Lembaga Negara independen adalah lembaga yang dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945 (UUD 1945). Sejak reformasi telah dilakukan sebanyak empat kali. Keempat disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.

Oleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

Kompetensi. Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. hukum dengan HTSdP.

Urgensi Menata Ulang Kelembagaan Negara. Maryam Nur Hidayat i-p enelit i P usat St udi Fakult as Hukum UI I

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH

BAB II HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA. konstitusi negara adalah pengaturan terkait Hak Asasi Manusia (human right). Negara

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang Masalah

KEDUDUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

LEMBAGA NEGARA BERDASARKAN FILOSOFI NEGARA HUKUM PANCASILA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM MENURUT UU NO. 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. Konsep mengenai kedaulatan di dalam suatu negara, berkembang cukup

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi negara yang lain secara distributif (distribution of power atau

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Pointers Hakim Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S. Dalam Acara

Irvan Robianto Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Oleh: Anak Agung Ngr. Wisnu Wisesa Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN KAJIAN NORMATIF

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

KAJIAN NORMATIF MENGENAI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. serta berbagai percobaan-percobaan yang diadaptasi oleh negara-negara di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

Oleh Eggy Dwikurniawan (Mahasiswa Hukum Universitas Pakuan)

Tinjauan Konstitusional Penataan Lembaga Non-Struktural di Indonesia 1

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

SENGKETA KEWENANGAN KELEMBAGAAN NEGARA DAN PENATAANNYA DALAM KERANGKA SISTEM HUKUM NASIONAL. Lukman Hakim Abstract

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PENGGUNAAN HAK RECALL ANGGOTA DPR MENURUT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD, DAN DPRD (MD3) FITRI LAMEO JOHAN JASIN

INDEPENDENSI OJK TERUSIK? Oleh: Wiwin Sri Rahyani *

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PENDAHULUAN. Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 (UUD Tahun 1945) telah melahirkan sebuah

PENGATURAN PENYUSUNAN DATABASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan, karena pada satu sisi demokrasi memberikan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 1. Ada peluang yuridis perubahan non-formal konstitusi dalam hal bentuk negara

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Oleh : FAISAL AL RIYADI

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam BAB VIIA Pasal 22C dan Pasal 22D UUD NRI Berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan Lembaga Kepresidenan. FH UII Press: Yogyakarta. Bambang Sunggono Metodologi Penelitian Hukum Cetakan ke-12.

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3

BAB SATU PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dalam penyelenggaraan kekuasaan dan ketatanegaraan yang lebih

Transkripsi:

KEDUDUKAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Oleh: Luh Gede Mega Karisma I Gde Putra Ariana Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This writing discusses about position of the national commission of human rights as an independent regulatory agency in the constitutional system of Indonesia. This scientific paper using normative research method by using conceptual and statute approach. As an independent regulatory agency, the national commission of human rights has a position on par with the other state institutions, but in some of the views stated that the national commission of human rights is under the President and the House of Representatives. In the implementation, national commission of human rights shall be responsible to the constituent state institutions that is the President and the House of Representatives and under supervision of the Supreme Court because it has part of the judicial function. Keywords: Position, National Commission of Human Rights. ABSTRAK Penulisan ini membahas mengenai kedudukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Sebagai Lembaga Negara Independen Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Makalah ilmiah ini menggunakan metode penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan konseptual dan perundang-undangan. Sebagai lembaga negara independen, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia memiliki posisi setingkat dengan lembaga negara lain namun dalam beberapa pandangan menyatakan bahwa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berada dibawah Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam pelaksanaannya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia bertanggung jawab kepada lembaga negara pembentuknya yaitu Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat serta berada dibawah pengawasan Mahkamah Agung karena memiliki sebagian dari fungsi yudisial. Kata Kunci: Kedudukan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia ialah negara hukum. Hal ini dibuktikan dalam perumusan negara hukum yang diatur secara eksplisit dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut dengan UUD NRI 1

Tahun 1945). Salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh suatu negara yang berdasarkan atas hukum ialah adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia. Adanya perlindungan konstitusional terhadap hak asasi manusia dengan jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui proses yang adil. Perlindungan terhadap hak asasi manusia tersebut dimasyarakatkan secara luas dalam rangka mempromosikan penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia sebagai ciri yang penting suatu negara hukum yang demokratis. 1 Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia, dibentuk suatu komisi yang bersifat nasional dan diberi nama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, yang selanjutnya dalam keputusan presiden ini disebut komisi nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (selanjutnya disebut dengan Komnas HAM) adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. 2 Komnas HAM sebagai lembaga negara mandiri terdapat dalam Pasal 3 Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komnas HAM meskipun lembaga negara yang bersifat mandiri namun tetap bertanggung jawab terhadap Presiden dan DPR serta memiliki sebagian dari fungsi peradilan (semi judicial) sehingga berada dibawah Mahkamah Agung. Maka dari itu perlu dikaji mengenai kedudukan (struktur) Komnas HAM sebagai lembaga negara mandiri dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. 1.2 TUJUAN PENULISAN Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang kedudukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai Lembaga Negara Independen dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Permasalahan yang terjadi ialah adanya kekaburan norma tentang kedudukan Komnas HAM sebagai lembaga negara mandiri. Kedudukan Komnas HAM sebagai lembaga mandiri dalam 1 Nurul Qamar, 2013, Hak Asasi Manusia dalam Negara Hukum Demokrasi (Human Rights in Democratische Rechsstaat), Sinar Grafika, Jakarta, h. 58 2 http://www.komnasham.go.id/profil diakses pada Rabu, 26 Mei 2016 Pukul: 13.36 Wita. 2

sistem ketatanegaraan Indonesia terkesan ekstra konstitusional, hal ini terlihat dalam Pasal 97 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa Komnas HAM wajib menyampaikan laporan tahunan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang serta kondisi Hak Asasi Manusia, perkara-perkara yang ditangani kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden dengan tembusan kepada Mahkamah Agung Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan konseptual dan perundang-undangan. Pendekatan masalah secara normatif adalah pendekatan masalah yang menelaah hukum dalam peraturan perundang-undangan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang bersifat logis, runtun dan sistematis. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Kedudukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sebagai Lembaga Negara Independen Permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sistem kemasyarakatan yang sedang berubah membawa implikasi terhadap struktur kenegaraan Indonesia. Negara-negara yang berada dalam situasi transisi menuju demokrasi seperti Indonesia mulai menata kembali struktur ketatanegaraannya sebagai prakondisi menuju terciptanya negara dengan sistem pemerintahan yang baik dan transparan melalui pengawasan lembaga perwakilan rakyat dan masyarakat sipil serta tegaknya hak asasi manusia. 3 Pada sisi lain, perkembangan lembaga-lembaga negara baru selain lembagalembaga negara yang telah eksis sebelumnya menjadi fenomena menarik dan penting untuk dicermati. Pada dasarnya, pembentukan lembaga-lembaga negara baru dalam konteks transisi demokrasi di Indonesia menjadi kelaziman-jika tidak bisa dibilang sebagai suatu keharusan -berdasarkan semakin tingginya demand dari masyarakat sipil (baik nasional maupun global) terhadap struktur ketatanegaraan yang diharuskan memperhatikan konsep-konsep atau ide-ide mengenai hak asasi manusia dan demokrasi. Salah satu contoh yang paling signifikan dalam perkembangan dan pembentukan komisi-komisi yang disebut juga sebagai lembaga-lembaga negara (independen). 4 3 Firmansyah Arifin dkk, 2005, Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), Jakarta, h. 51 4 Ibid. h. 53 3

Secara umum, pendefinisian istilah komisi negara independen (independent regulatory agencies) adalah organ negara (state organs) yang diidealkan independen, dan karenanya berada di luar cabang kekuasaan eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, namun justru mempunyai fungsi campur sari ketiganya. Dalam bahasa Funk dan Seamon komisi independen itu tidak jarang mempunyai kekuasaan quasi legislative, executive power dan quasi judicial. 5 Pembentukan Komnas HAM sebagai lembaga independen, memiliki landasan hukum Pasal 28I Ayat (4) UUD NRI Tahun 1945 yang menegaskan bahwa: perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Presiden Republik Indonesia yang telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (sebagai dasar hukum pembentukan Komnas HAM). Karena itu, Komnas HAM berkedudukan sebagai komisi pembantu negara (state auxiliary agency). 6 Pada awalnya, Komnas HAM dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan kemudian dipertegas dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 7 Adapun tujuan pembentukan komisi ini adalah (a) mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan Piagam PBB Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan (b) meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia Indonesia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ini dapat diketahui bahwa kedudukan Komnas HAM adalah sebagai lembaga independen yang membantu pemerintah mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia, maka kedudukannya (status) dalam struktur ketatanegaraan berada dalam lembaga yang membentuknya yakni Presiden dan DPR. 8 5 Titik Triwulan Tutik, H. Ismu Gunadi Widodo, 2003, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 124 6 Jazim Hamidi, Mustafa Lutfi, 2010, Hukum Lembaga Kepresidenan Indonesia,P.T. Alumni, Bandung, h. 148 7 Ibid. 8 Huda Ni Matul, 2012, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta, h. 251 4

Komnas HAM diposisikan sebagai lembaga negara mandiri berkedudukan setingkat dengan lembaga negara lain yang dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya berdiri sejajar dengan lembaga-lembaga negara lain yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945. Meskipun secara vertikal mempunyai posisi sejajar dengan lembaga-lembaga negara lain, namun dalam pelaksanaannya fungsi, tugas dan kewenangannya komisi ini harus memberikan laporan kepada Presiden dan DPR. 9 Sementara itu, dilihat dari fungsi lain yang dijalankannya, Komnas HAM bertugas dan berwenang melakukan pemberian pendapat berdasarkan persetujuan Ketua Pengadilan terhadap perkara tertentu yang sedang dalam proses peradilan, bilamana dalam perkara tersebut terdapat pelanggaran hak asasi manusia dalam masalah publik dan acara pemeriksaan oleh pengadilan yang kemudian pendapat Komnas HAM tersebut wajib diberitahukan oleh hakim kepada para pihak. Dari fungsi tersebut Komnas HAM melakukan sebagian dari fungsi pengadilan (semi judicial) sehingga berada di bawah pengawasan Mahkamah Agung. III. KESIMPULAN Sebagai negara hukum, Indonesia menjamin adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia. Terhadap hal tersebut, Pemerintah Indonesia membentuk Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mengatur secara khusus tentang hak asasi manusia. Dalam undang-undang ini juga diatur mengenai pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bertujuan untuk mengembangkan kondisi yang kondusif dan meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Komnas HAM merupakan lembaga negara independen secara vertikal memiliki posisi yang setingkat dengan lembaga negara lain yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945. Namun, dalam pelaksanaannya Komnas HAM bertanggungjawab kepada lembaga negara yang membentuknya yaitu Presiden dan DPR. Komnas HAM juga memiliki fungsi semi judicial karena berwenang dalam hal pemberian pendapat atas persetujuan ketua pengadilan dalam perkara tertentu sehingga berada dibawah pengawasan Mahkamah Agung. 9 Jazim Hamidi, Mustafa Lutfi, op.cit, h. 149 5

DAFTAR PUSTAKA Buku: Firmansyah Arifin dkk, 2005, Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), Jakarta. Huda Ni Matul, 2012, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta. Jazim Hamidi, Mustafa Lutfi, 2010, Hukum Lembaga Kepresidenan Indonesia,P.T. Alumni, Bandung Nurul Qamar, 2013, Hak Asasi Manusia dalam Negara Hukum Demokrasi (Human Rights in Democratische Rechsstaat), Sinar Grafika, Jakarta. Titik Triwulan Tutik, H. Ismu Gunadi Widodo, 2003, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886). Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 Tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Internet: http://www.komnasham.go.id/profil diakses pada Rabu, 26 Mei 2016 Pukul: 13.36 Wita. 6