DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

dokumen-dokumen yang mirip
DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Architecture. Home Diary #008 / 2015

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

Architecture. Home Diary #007 / 2014

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA

PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB ANALISIS BENTUK TAMANSARI III.1. TAMANSARI. GAMBAR III.1. Umbul Winangun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun

BAB III KONSEP PERANCANGAN

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Gambar 4.7 Foto Langit di Sekitar Bangunan Masjid Al-Irsyad

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba.

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Modern Understated HOME IDEAS SHOPPING FOOD TRAVEL 56 PAGES SLEEK AND COSY INTERIOR INSPIRATIONS FEBRUARI

Teknik Visualisasi Digital

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

disamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan

MUSEUM TSUNAMI ACEH PENGERTIAN

INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (82-98)

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tersebut juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai elemen arsitektural.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

b e r n u a n s a h i jau

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

The Woods Konsep escape, melarikan diri dari hiruk-pikuk ibukota menjadi inspirasi esensial

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

KARAKTER SPASIAL DAN VISUAL PADA BANGUNAN GEDUNG JUANG 45 BEKASI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V PENUTUP. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL RANCANGAN

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

BAB III ELABORASI TEMA. Tema yang diambil dalam proyek ini adalah Arsitektur Komunitas Religius.

BAB IV ANALISIS PSIKOLOGIS INTERIOR MASJID AGUNG BANTEN DAN MASJID SALMAN

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

MATA DIAFRAGMA VISUALISASI DENAH DENAH STUDIO

Proposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

UTS SPA 5 RAGUAN

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP. Gambar 6.2 Penempatan Akses Masuk Sumber : Gregorius,

PENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Elemen Elemen Desain Grafis

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

Allah atas penganugrahan kekhusyukan pada hambanya atas dasar usaha. ketenangan jasad adalah dengan meminimalisasi sesuatu yang dapat

BAB VI HASIL RANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

+ 3,63 + 2,60 ± 0, ,00

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

Penerapan Tema Terhubung (kembali) dengan Alam sebagai Penyelesaian Desain pada Perancangan Islamic Center Pakem

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

18 HOME LIVING desember 2013

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. masuk ke Indonesia. Dalam syariat perdagang islam mengandung nilai nilai

DAFTAR ISI. ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR DIAGRAM. xiv

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELANDA RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN RUANG DALAM

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR SUN VALLEY MUSIC PAVILION

Transkripsi:

AR 3232 - Arsitektur Indonesia Pasca Kemerdekaan Dosen : Dr. Ir. Himasari Hanan, MAE Nama / NIM : Teresa Zefanya / 152 13 035 DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI Sebuah bidang yang diangkat dapat membentuk sebuah ruang transisi antara interior bangunan dengan eksteriornya. Jika dikombinasikan dengan atap, maka ruang transisi tersebut akan menjadi area semi privat, seperti serambi atau beranda. (Ching, 2008, hal.110) Lantai dasar yang diangkat pada Masjid Salman seperti ditunjukkan oleh gambar di atas menegaskan perbedaan ruang dengan court di depannya. Court di depannya merupakan tempat yang profan, tempat orang- orang untuk berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan yang tidak harus selalu berkaitan dengan ibadah misalnya saja bermain, mengobrol, makan dan sebagainya. Sebaliknya Masjid Salman difungsikan sebagai tempat ibadah, bangunan tersebut merupakan bangunan yang suci sehingga diperlukan suatu simbol pemisahan diri dari aktivitas yang bersifat profan di court berupa pengangkatan bangunan Masjid. Di depan Masjid kemudian sengaja dipasang undakan tangga yang tidak hanya berfungsi sebagai sirkulasi atau penghubung antara court dengan pelataran Masjid namun sebagai tempat transisi dari profan (duniawi) menuju kesucian (sakral). Mungkin saja, sang arsitek yaitu Achmad Noe man menginkan jemaah yang akan beribadah secara otomatis mengalami transisi dari biasa saja menjadi hening dan siap untuk berdoa seiring menginjak tiap anak tangga yang semakin dekat ke Masjid. 1

Suatu kondisi sudut dapat diperkuat secara visual dengan cara menghadirkan sebuah elemen berbeda dan terpisah dari permukaaan- permukaan yang digabungkannya. Elemen ini menegaskan sudut sebagai sebuah kondisi linier, mendefinisikan tepitepi bidang yang berdekatan, dan menjadi suatu fitur positif dalam bentuk tersebut. (Ching, 2008, hal.83) Foto di atas menunjukkan salah satu sudut bangunan Pusdai yang didalamnya digunakan sebagai ruang serba guna. Pada foto ini tampak jelas bahwa bagian sudut (di dalam lingkaran) sengaja disubstraksi untuk memberikan efek pembayangan sehingga cahaya matahari tidak seluruhnya masuk ke jendela glass block. Selain itu, sudut bangunan tersebut ditegaskan dengan pertemuan balok dan kolom melengkung yang sengaja dibuat menonjol sehingga seakan- akan membingkai permainan cahaya yang jatuh pada jendela glass block. Detail sudut yang cantik ini menegaskan kesinambungan anggota- anggotanya yang bertemu di sudut tersebut. Foto di samping menunjukkan salah satu sudut di dalam Masjid Pusdai, tepat di tengah bangunan Masjid yang menghadap langsung ke mimbar. Dari mezanin ini pertemuan balok- balok dan kolom- kolom yang ditegaskan dengan elemen kayu tampak sengaja dibuat untuk membingkai peristiwa yang terjadi di bawah sana lengkap dengan cahaya sebagai elemen pendukungnya. Pada saat cerah, cahaya matahari dapat masuk melalui jendela- jendela berbentuk persegi panjang di bagian atap Masjid. Begitu hari mulai gelap, lampu gantung besar di tengah akan dinyalakan dan 2

menjadi sorotan utama dalam lukisan nan megah yang dibingkai oleh pagar logam dan kayu serta dihiasi oleh balok- balok melengkung di sisi kiri dan kanannya yang tampak seperti relief. Light is of decisive importance in experiencing architecture. The same room can be made to give very different spatial impressions by the simple expedient of changing the size and location of its openings. Moving a window from the middle of a wall to a corner will utterly transform the entire character of the room. (Rassmussen, 1962, p.187) Foto di atas menunjukkan interior Masjid Pusdai. Sang arsitek yaitu Slamet Wirasonjaya mungkin sengaja memilih lantai dari bahan marmer yang dipoles hingga mengkilap supaya timbul efek pantulan yang begitu jernih bagaikan cermin. Menurut saya, efek pantulan ini sangat cocok digunakan di dalam Masjid supaya orang yang berdoa menjadi semakin menyadari kebesaran Tuhan karena di dalam dirinya timbul kesadaran bahwa manusia tidak pernah luput dari dosa. Selain itu, penggunaan skala gigantis pada Masjid menimbulkan kesan bahwa manusia begitu kecil di hadapan Tuhan yang Maha Agung. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela dan kerawang di sisi- sisi bangunan terlihat begitu terang dari bagian tengah Masjid yang digunakan untuk sembahyang sehingga menguatkan kesan suci dan agung karena Masjid seolah- olah dikelilingi oleh cahaya putih. 3

Elemen dalam sebuah komposisi acak biasa dikelompokkan menurut kedekatan mereka satu sama lain dan sifat- sifat visual yang mereka bagi bersama- sama. Prinsip pengulangan menggunakan kedua konsep persepsi visual ini untuk mengatur elemen- elemen yang berulang di dalam sebuah komposisi. Bentuk pengulangan paling sederhana adalah sebuah pola linier elemen- elemen yang berlimpah. (Ching, 2008, hal.383) Menurut saya, foto yang diambil di mezanin Masjid Pusdai ini memberi kesan damai dan tentram. Manusia seakan diingatkan untuk selalu pasrah kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang panjang ini karena pada akhirnya manusia akan kembali kepada sang Pencipta. Analogi ini ditegaskan oleh pengulangan atau repetisi kolom bentuk melengkung yang seakan menerus membentuk lorong dengan cahaya putih di ujungnya yang sebenarnya merupakan cahaya matahari menembus masuk melalui kerawang dan jendela. Jika berjalan di sepanjang lorong ini, terlihat ada pantulan- pantulan pada lantai marmer yang dipoles hingga mengkilap sehingga mungkin orang yang berdoa diingatkan untuk selalu merefleksikan diri sepanjang perjalanan hidupnya. 4

Foto di atas diambil di mezanin Masjid Pusdai. Dengan tidak adanya ornamen yang berlebihan, dari dalam, tampak bangunan Masjid yang seolah masif karena gelapnya interior ruangan tersebut seakan- akan dicoak sebagai tempat masuknya cahaya yang justru menegaskan bentuk lengkung pada struktur Masjid. Foto di samping merupakan bagian dalam Masjid Pusdai. Cahaya matahari yang redup membentuk nuansa syahdu dan khusyuk. Melalui bukaan yang begitu besar, cahaya matahari menjadi sangat menyilaukan namun justru menjadi latar belakang bagi kegiatan beribadah di dalamnya sehingga memberikan kesan damai dan tenang. 5

Bangunan Masjid Pusdai sangat dipengaruhi oleh pakem internasional style yang polos tanpa ornamen sehingga walaupun bangunan ini merupakan Masjid sama sekali tidak tampak kaligrafi maupun dekorasi tulisan dalam bahasa Arab yang biasa ada pada dinding Masjid. Penggunaan kolom melengkung dan balok- balok melengkung sengaja diekspos dengan tidak adanya langit- langit. Perulangan elemen struktural ini ditampilkan apa adanya sebagai elemen estetika yang memiliki irama beraturan sehingga menghasilkan kemenerusan visual sepanjang selasar. Kemenerusan ini dapat menjadi semacam petunjuk yang mengarahkan orang untuk bergerak sepanjang selasar menuju ke Masjid. DAFTAR PUSTAKA : Ching, Francis D.K. 2008. Arsitektur :Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Penerbit Erlangga. Rassmussen, Steen Eiler. 1962. Experiencing Architecture. The Massachusetts Institute of Technology : USA. 6