H. Muhammad Zaini Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MEMPEROLEH ANGKA KREDIT BAGI JABATAN GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH. H. Muhammad Zaini * Abstrak

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS KARYA TULIS ILMIAH TERDEKAT BAGI GURU. Eka Zuliana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMK

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN 1

Halaman Judul (kulit luar) A. Judul B. Latar Belakang Masalah. D. Pemecahan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian G.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *)

Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalah

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN SD

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

GURU DAN PTK. Oleh: Tarunasena Ma mur

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU DENGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

GD 522 METODE PENELITIAN PENDIDIKAN SD: S1, 3 SKS, SM 7

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SILABUS. : Metode Penelitian Pendidikan Sejarah

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MODUL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JAMUR

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

Disampaikan pada kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Guru SMP dan SMA Sleman Yogyakarta di FBS UNY

PENGANTAR PENGEMBANGAN PROFESI

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEK MELALUI MODEL STAD PADA SISWA SMA. Moch. Saleh

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CAR) Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd

JABATAN FUNGSIONAL GURU

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tk 1 Golongan Ruang IV b/ Guru Pembina Tk 1 sampai dengan Pembina Utama

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TIK UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

PERANAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

Oleh: HARRY SULASTIANTO

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

Ibm bagi Guru Sekolah Dasar untuk Peningkatan Karya Tulis Ilmiah di Kelurahan Sedatigede Kabupaten Sidoarjo

MEMBERDAYAKAN GURU DALAM MENULIS AKADEMIK (Academic Writing)

Volume III No. 01 Juni 2016 pissn & eissn

KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GURU

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENGEMBANGAN KAJIAN PUSTAKA. oleh Setyawan Pujiono, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN Umum

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK KABUPATEN KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1. Angka kredit. dalam kegiatan pengembangan profesi guru. bab 1 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


*Keperluan Korespondensi, telp: ,

CONTOH PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH.

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

*Korespondensi, tel : ,

Topik 1 Penelitian Tindakan Kelas. Pengembangan Profesi

PELATIHAN MENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DAN TAMAN KANAK-KANAK KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG

Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

PENTAS TERBUKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA KOMPETENSI DASAR ALAT OPTIK KELAS X-4 SMAN 1 KEBOMAS-GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

TINGKAT BERPIKIR KOGNITIF MAHASISWA BERDASARKAN BENTUK PERTANYAAN PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

PENELITIAN TINDAKAN BAGI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis

Disampaikan pada Diklat Profesi Guru Sabtu, 29 Desember 2007 di TTUC Cimahi. Oleh: Dr. Johar Permana, MA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Sebagai pendidik, guru

Transkripsi:

KOLABORASI DOSEN FKIP UNLAM DAN GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GAMBUT UNTUK MEMPEROLEH ANGKA KREDIT BAGI JABATAN PROFESI GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH H. Muhammad Zaini Abstrak Penyampaian karya ilmiah sebagai komponen utama kenaikan pangkat ke golongan IVb atau lebih tinggi di atasnya, masih belum ditanggapi serius oleh para guru. Hal ini terungkap ketika dilakukan pelatihan penulisan karya ilmiah secara swadana bagi guru-guru MAN Kecamatan Daha Utara (2005), guru -guru SMA yang tergabung dalam MGMP biologi di Kota Banjarmasin (2005), dan guru-guru SD Negeri di lingkungan Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru (2006). Kini dilakukan di Kecamatan Gambut dengan mengikutsertakan 20 orang guru SD. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 4 hari kerja, yakni sejak tanggal 18-21 Juni 2007. Kegiatan pelaksanaan pelatihan dilakukan di SD Negeri Gambut 1 Jalan Pemajatan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Meskipun telah menghasilkan beberapa proposal penelitian, akan tetapi kegiatan pelaksanaan penelitian di sekolah masing-masing belum terlaksana. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan semacam ini perlu bimbingan berkelanjutan dari nara sumber, Kata-kata kunci: karya ilmiah, angka kredit jabatan profesi guru Kehidupan masyarakat ilmiah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan penulisan karya ilmiah (Wahab, 1994). Karena itu, dalam kehidupannya, anggota masyarakat ilmiah (guru, dosen) seyogyanya terlibat langsung dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Dalam kenyataannya, tidak semua anggota masyarakat ilmiah menekuni bidang ini, sebagian bahkan tidak pernah sama sekali. Di antara sebab-sebab yang ada ialah belum dikuasainya pengetahuan dan keterampilan menulis karya ilmiah. Agar guru termotivasi untuk menulis karya ilmiah, berbagai cara telah dilakukan, baik melalui latihan menyusun proposal penelitian, memperlakukan peseta (guru) layaknya pengikut matakuliah Penelitian Pendidikan, maupun menyusun rencana pelajaran yang akan diiringi pembuatan laporan penelitian. Usaha-usaha yang dilakukan belum banyak membuahkan hasil. Padahal dalam rangka meningkatkan Dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unlam Banjarmasin

2 mutu pendidikan melalui peningkatan mutu dan prestasi kerja guru, telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26/MENPAN/ 1989 tanggal 2 Mei 1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Meskipun lebih dari 10 tahun telah berlalu, para guru yang memanfaatkan fasilitas ini sangat minim, khususnya di daerah Kalimantan Selatan. Kegiatan kelompok kerja kepala sekolah (KKKS) SMA se Kalimantan Selatan telah dilaksanakan pada bulan September 2005 di Banjarbaru. Salah satu materi sajian adalah peningkatan profesi guru melalui penulisan karya ilmiah. Dalam kegiatan ini terungkap bahwa guru yang berhasil naik pangkat ke golongan IVb hanya 2-3 orang, dan para guru SMA sebenarnya menghajatkan kepembimbingan dalam penulisan karya ilmiah, layaknya mahasiswa menyusun skripsi. Pelatihan-pelatihan yang terpusat dan diberikan secara massal dianggap belum cukup mampu membantu para guru, khususnya dalam menyiapkan karya ilmiah sebagai komponen pokok kenaikan pangkat ke golongan IVb dan jenjang pangkat lebih tinggi lagi. Disimpulkan bahwa para guru dan pengawas TK/SD belum menunjukkan kemampuan bekerja secara mandiri, hal ini mengindikasikan adanya bimbingan terprogram dalam penyusunan karya ilmiah menjadi sangat mendesak. Atas pertimbangan ini, maka pelatihan penulisan karya ilmiah yang dilaksanakan selama ini, yakni kolaborasi antara para guru dan dosen dengan menggunakan portofolio sudah sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh para guru, khususnya mereka yang mempersiapkan naik pangkat ke IVb. Pelatihan penulisan karya ilmiah pertama kali bagi guru-guru SD tanggal 15-18 Mei 1999 di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Peserta pelatihan yang terdaftar sebanyak 20 orang pada hari pertama (hadir 100%) yang sebagian besar kepala sekolah. Akan tetapi sejak hari kedua sampai berakhirnya pelatihan, peserta yang hadir kurang dari 50%. Jadi dapat disimpulkan keinginan membuat karya ilmiah hanya terbatas sebagai wacana saja. Pada bulan Januari-Februari 2006 kegiatan serupa dilakukan lagi bagi guru-guru SD Negeri di lingkungan Kecamatan Landasan Ulin Kabupaten Banjar. Kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para guru SD untuk menulis karya ilmiah, agar mereka juga dapat memanfaatkan fasilitas

3 kenaikan pangkat melalui jalur ini. Kegiatan ini telah menghasilkan 6 buah draf laporan penelitian dari 30 orang peserta yang terdaftar sebagai pengikut lokakarya. Pelatihan penulisan karya ilmiah yang dilakukan bagi guru-guru MAN Kecamatan Daha Utara pada bulan Oktober-Desember 2005 telah mengantarkan 2 orang guru yang mampu menyelesaikan rancangan hasil penelitian dari 12 orang guru yang ikut dalam kegiatan tersebut. Kegiatan MGMP biologi SMA di Kota Banjarmasin juga pada bulan Oktober-Desember 2005 yang dilakukan secara berkala, tidak satu pun menghasil draf hasil penelitiannya. Dari rangkaian kegiatan di atas dapat disimpulkan menulis karya ilmiah untuk memperoleh angka kredit jabatan bagi guru masih menjadi tantangan besar, karena tingkat keberhasilannya masih rendah. Kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi guru-guru SD, MAN, dan SMA di atas dilakukan secara kolaboratif antara tim pengabdi (dosen) dengan para guru. Kegiatan ini dirasa lebih baik dibanding dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan atau pelatihan yang diberikan oleh para pengawas TK/SD, yang sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Bahkan para pengawas sekolah yang kini menjadi tenaga fungsional belum ada yang menggunakan fasilitas ini untuk naik pangkat ke golongan IVb. Tulisan ini berusaha menelusuri permasalahan yang muncul dalam kegiatan penulisan karya ilmiah, sehingga diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam kegiatan-kegiatan serupa agar tercapai percepatan pengembangan profesi guru di provinsi ini. Melaksanakan penelitian di bidang pendidikan merupakan hal baru bagi para guru. Beragam tanggapan dilontarkan para guru terhadap kewajiban penyampaian karya ilmiah sebagai komponen utama untuk naik ke golongan IVb dan ke jenjang pangkat yang lebih tinggi. Sebagian guru mengatakan sudah merasa puas bisa mencapai jenjang golongan IVa, dan sebagian lagi merasa tidak mampu karena belum berpengalaman menulis karya ilmiah. Pendidikan guru yang mereka tempuh tidak pernah mempersyaratkan pembuatan karya ilmiah, khususnya pendidikan guru yang disiapkan untuk mengajar di SD. Lebih prihatin lagi, mereka pasrah untuk tidak naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi. Guru melakukan penelitian merupakan konsekuensi logis sebagai penyandang jabatan profesi, meskipun demikian kewajiban melaksanakan penelitian hanya dipersyaratkan bagi guru yang ingin naik pangkat ke golongan IVb dan seterusnya.

4 Pada umumnya sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu para guru membuat usulan penelitian (proposal). Kemampuan menyusun usul penelitian merupakan indikator keberhasilan dalam melaksanakan penelitian, yakni dengan melaksanakan langkah demi langkah proses yang harus dijalani secara teliti dengan didukung bukti pengembangan dalam bentuk portofolio. Karya ilmiah di bidang pendidikan menurut Suhardjono (1995) terdiri atas 1) karya tulis ilmiah hasil pengkajian, survei, dan evaluasi di bidang pendidikan, 2) karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan, 3) tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa, 4) prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah, 5) buku pelajaran atau modul, 6) diktat pelajaran, dan 7) karya terjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan. Di antara ketujuh bidang ini, karya tulis ilmiah hasil pengkajian, survei, dan evaluasi di bidang pendidikan dirasakan terlalu sulit oleh para guru. Pembuatan karya ilmiah di bidang pendidikan merupakan salah satu komponen dalam penilaian angka kredit jabatan guru, baik guru kelas, guru bidang studi, guru praktik, guru bimbingan dan konseling, dan bahkan kini diberlakukan juga kepada para pengawas TK/SD. Meskipun kewajiban menyampaikan laporan ilmiah diberikan kepada jabatan guru madya sampai dengan guru dewasa tingkat I, dan jabatan guru pembina sampai guru utama, namun dalam praktiknya kewajiban ini hanya diberlakukan kepada guru pembina ke atas saja. Untuk menjembatani gagasangagasan yang dimiliki tim pengabdi dengan keinginan para guru agar terjalin komunikasi yang efektif, serta tidak menyita waktu dalam menjalankan tugas-tugas kedinasan, maka dipilih portofolio sebagai salah satu bentuk alat komunikasi. Kegiatan ini bertujuan 1) Untuk memberdayakan guru SD, khususnya yang bergolongan IVa agar berpartisipasi dalam seminar lokakarya untuk mengembangkan penyusunan karya ilmiah, 2) Untuk memberdayakan guru SD agar berpartisipasi dalam meningkatkan penguasaan kemampuan menyusun proposal penelitian sebagai salah satu persyaratan kenaikan pangkat.

5 METODE Sasarannya adalah para guru SD yang telah mencapai jenjang golongan IVa, sebagian peserta adalah para kepala sekolah. Rekrutmen peserta dikukuhkan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Gambut. Peserta aktif berjumlah 20 orang yang berasal dari SD-SD di lingkungan Kecamatan Gambut. Para guru SD yang telah mencapai golongan IVa di Kecamatan Gambut dipersiapkan dalam pengabdian ini melalui penjelasan singkat proposal penelitian. Seminar lokakarya dilaksanakan secara langsung dalam bentuk pertemuan mingguan. Dengan cara ini diharapkan dapat terjadi kolaboratif antara tim dosen dengan guru SD. Pola kegiatan dalam bentuk kaji tindak yang dilakukan 2 siklus, dilaksanakan selama 4 hari kerja, yakni sejak tanggal 18-21 Juni 2007. Kegiatan pelaksanaan pelatihan dilakukan di SD Negeri Gambut 1 Jalan Pemajatan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Data dikumpulkan dalam bentuk rekaman tulisan atau rekaman bukti/dokumen berupa benda, reproduksi, surat pengesahan dan produksi khusus yang akan menjadi bahan penyusunan proposal. Analisis data akan dilakukan secara kualitatif partisipatoris, melibatkan para guru SD. Analisis ini untuk menunjukkan pertumbuhan, perkembangan, dan pengelompokan topik proposal. Refleksi proses hasil tindakan dilakukan dengan mengajak para guru SD merefleksikan pengalaman, memaknai informasi, melakukan perbandingan, dan mengaitkan dengan teori dalam batas-batas kemampuan guru SD. Salah satu pendekatan untuk memberi skor proposal adalah melalui penilaian ahli. Hal ini menyiratkan bahwa penilainya mengenali nilai dari keseluruhan tampilan yang disajikan atau sebagai kumpulan dari komponen yang memiliki nilai tinggi dalam praktik yang sesungguhnya. Lembar untuk menilai proposal yang dikembangkan para guru, disusun bersama-sama dosen. Indikator keberhasilan difokuskan pada 3 hal yakni a) peserta mampu mempertahankan usul penelitian yang mereka buat dalam forum seminar, b) peserta mampu melaksanakan penelitian, dan 3) peserta terampil dalam melaporkan hasil penelitian. Pada akhir kegiatan telah dihasilkan 20 buah draf proposal penelitian tindakan kelas, dan sebagian proposal telah dilakukan seminar kelas. Pada dasarnya tidak semua indikator keberhasilan yang difokuskan pada 3 hal telah tercapai. Dari 3 indikator yang dikemukakan di atas, hanya 1 indikator yang telah tercapai yakni peserta mampu mempertahankan usul penelitian yang mereka

6 buat dalam forum seminar. Sedangkan indikator lainnya yakni peserta mampu melaksanakan penelitian, dan peserta terampil dalam melaporkan hasil penelitian belum tercapai. Hal ini disebabkan ketika program berakhir mereka belum mampu melaksanakan penelitian sendiri di sekolah masing-masing. Dengan kata lain perlu ada bimbingan secara komprehensif sejak perencaan penelitian hingga pelaporan hasil penelitian. Ketidaktercapaian bukanlah merupakan sesuatu yang aneh, banyak faktor yang mempengaruhi seperti 1) latar belakang peserta yang tidak memungkinkan mereka memperoleh pengetahuan dasar tentang penelitian, 2) motivasi intrinsik untuk melakukan penelitian belum terbina dengan baik, karena kondisi lingkungan kerja mereka yang tidak mendukung, 3) kegiatan-kegiatan-kegiatan yang bersifat forum ilmiah jarang terjadi, dan bahkan tidak pernah ada. Latar belakang peserta yang tidak memungkinkan mereka memperoleh pengetahuan dasar tentang penelitian, disebabkan oleh 1) sebagian besar peserta masih berpendidikan D II, 2) peserta yang mengikuti program S1 PGSD UT tidak mengharuskan mereka membuat karya ilmiah. Tidak mengherankan jika melaksanakan penelitian di bidang pendidikan merupakan hal yang belum pernah dilaksanakan guru-guru SD, khususnya di Kecamatan Gambut. Belum pernah ada laporan kenaikan pangkat ke golongan IVb tentu dengan angka kredit jabatan guru yang didasarkan atas laporan penelitian. Beragam tanggapan diberikan guru terhadap kewajiban penyampaian karya ilmiah sebagai komponen utama untuk naik ke golongan IVb ke atas. Lebih prihatin lagi sebagian guru mengatakan sudah merasa puas bisa mencapai jenjang golongan IVa, mereka merasa tidak mampu karena belum pernah ada pengalaman menulis karya ilmiah. Pendidikan guru yang mereka tempuh tidak pernah mempersyaratkan pembuatan karya ilmiah, khususnya pendidikan guru yang disiapkan untuk mengajar di SD. Bahkan mereka pasrah untuk tidak naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi. Namun semua ini diharapkan akan terpecahkan melalui kegiatan kolaborasi antara dosen dan guru dalam menyusun karya ilmiah. Motivasi intrinsik untuk melakukan penelitian akan terbina dengan baik, bila kondisi lingkungan kerja mereka mendukung, artinya harus ada guru yang menjadi pioner untuk melangkah lebih maju, artinya guru janyan beranggapan tugas mereka

7 sebagai kewajiban belaka, akan tetapi lebih mengarah pada profesi. Kegiatankegiatan yang bersifat forum ilmiah jarang terjadi, dan bahkan tidak pernah ada. Hal ini diindikasikan belum terbinanya forum-forum ilmiah seperti seminar pendidikan, lokakarya, dan sejenisnya.. Berkaitan dengan temuan ini, maka perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan bagi guru-guru untuk membina profesi mereka. Mereka harus memperoleh pengalaman belajar lebih banyak dengan cara berinteraksi dengan para dosen LPTK dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kegiatan pengabdian dapat disimpulkan 1) para guru dengan berbagai latar belakang dapat dibimbing dalam penulisan usulan penelitian, dan 2) secara kuantitatif, kegiatan ini belum membuahkan hasil yang memuaskan, akan tetapi secara kualitatif para guru terbantu dengan adanya kepembimbingan dan kelak dapat dijadikan salah satu model membimbing guru membuat karya ilmiah. Beberapa saran dapat dikemukakan di sini 1) pola kepembimbingan secara kolaboratif dapat membantu guru dalam menyusun usulan penelitian, oleh karena itu pola ini perlu dikembangkan terutama melalui peran Kepala Dinas Pendidikan dan para pengawas TK/SD, dan 2) agar para peserta pelatihan dapat terbantu dalam menyusun usulan penelitian, maka tim pengabdi sebaiknya menyiapkan terlebih dahulu referensi yang berhubungan dengan hasil-hasil penelitian. DAFTAR RUJUKAN Barrow, D.A. 1993. The Use of Portofolios to Acces Student Learning. Journal of Collage Science Teaching XXII (3):148-153 Bride, Rob Mc. and Schostak, John. Action Research. www.uea.ac/care/elu/issues/ Research/Res 1 Ch4.html. Diakses tanggal 2 Februari 2003. Collins, A. 1992. Portofolios for Science Education: Issues in Purpose, Structure, and Authenticity. Science Education 76(4): 451-463 Griffin, P. And Nix, P. 1991. Educational Assesment and Reporting. A New Approach. Sydney: Hercourt Brace Jovanovich Publishers. Hopkins, D. 1993. A Teacher s Guide to Classroom Research. Second Edition Philadelphia: Open University Press.

8 Howard, K. And Sharp, J.A. 1983. The Management of a Student Research Project. Aldershot: Gower Publishing Company Limited. Kemmis, S. and Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Third Edition. Victoria:Deakin University Press. Suhardjono, 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dir. Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Depdikbud. Wahab, Abdul. 1994. Menulis Karya Ilmiah. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.