EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS)

dokumen-dokumen yang mirip
EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE EPPS

Tes Inventori: EPPS Test

Tes Inventory. Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes EPPS. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Novia Sinta R, M.Psi.

TES PSIKOLOGIS (TES EPPS) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa secara umum kecenderungan kepribadian siswa kelas X SMA

LAPORAN KEPRIBADIAN. ISTJ (Introvert Sensing Thinking Judging)

EPPS. EPPS-Kusrohmaniah

LAPORAN KEPRIBADIAN. INFP (Introvert Intuiting Feeling Perceiving)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003: 523), sistem merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Penyusunan Norma EPPS Berdasarkan Tingkat Pendidikan SMA, Perguruan Tinggi dan Rentang Usia Dewasa Awal

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan dunia terus berkembang dengan begitu cepat. Berkembangnya

PROFIL KEBUTUHAN PSIKOLOGIS MAHASISWA TUNANETRA DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL KEBUTUHAN PSIKOLOGIS MAHASISWA TUNANETRA DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Oleh : Euis Heryati, Herlina

BAB IV ANALISI DATA. No Tanggal Waktu Lokasi Keterangan. 27 Maret WIB Warung Kopi. 10 April

SALAH SATU PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT LPPB ADALAH: MELAKUKAN TES PSIKOLOGIS TELAH TUJUH TAHUN DIPERCAYA OLEH KIMPRASWIL-PU PU UNTUK MENSELEKSI CALO

SISTEM INFORMASI PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN METODE EDWARD'S PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS) (STUDI KASUS : X

merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING DITINJAU MELALUI EPPS

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

Jurnal CARE Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013 PG PAUD-IKIP PGRI MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Prosiding Psikologi ISSN:

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. p-issn: e-issn:

Bab 1. Pendahuluan. Saat ini, kriminalitas semakin merajalela. Setiap hari, kita melihat di tayangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari Henry Murray. Menurut Murray kebutuhan (Needs) adalah konstruk

PROFIL KEBUTUHAN PSIKOLOGIS REMAJA TUNARUNGU. Euis Heryati. Abstrak: Kecacatan dalam pendengaran menyebabkan remaja tunarungu tidak mampu

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

GAMBARAN PROFILE NEEDS PADA MAHASISWA KOS DI JATINANGOR YANG MELAKUKAN PREMARITAL INTERCOURSE AZAZI TITIAN NURANI ABSTRAK

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran guna mengembangkan potensi diri

Download Buku Gratis -

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

Psikologi Kepribadian I

PROFIL KEBUTUHAN PSIKOLOGIS TARUNA/I AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

PROFIL KEPRIBADIAN GURU PAUD TERANG BANGSA KOTA SEMARANG BERDASARKAN TES EPPS SKRIPSI VICTORIA DHAMAIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

STUDI DESKRIPTIF IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ANAK BERBAKAT DI KELAS AKSELERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jusuf Kalla dan Wiranto: Perpaduan progresitas dan loyalitas. Oleh: Nurlyta Hafiyah, Niniek L. Karim, Bagus Takwin, dan Dicky Pelupessy

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

Pedoman Wawancara (Subyek) Profil Kepribadian Guru Paud Terang Bangsa Kota Semarang. Berdasarkan Tes EPPS. a. Nama. c.

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendidikan akan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dan

STUDI PROFIL KOMPETENSI GURU AGAMA MADRASAH TSANAWIYAH DI 10 KOTA/ KABUPATEN SE JAWA BARAT DAN BANTEN DILIHAT DARI LATAR BELAKANG BIOGRAFIS GURU

TES PAULI. prestasi. Aspek kepribadian yang diukur dalam tes Pauli antara lain: kekuatan kemauan,

Tes Inventori: PAPI Kostick

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

KEPRIBADIAN MERUPAKAN MODAL PENTING UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN SESEORANG DALAM KEHIDUPANNYA. ADA UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin adalah jabatan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Salah

MENGENAL MODEL PENGASUHAN DAN PEMBINAAN ORANGTUA TERHADAP ANAK

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

PERKEMBANGAN SOSIAL PENGERTIAN PERKEMBANGAN SOSIAL 3/22/2012

PERAN KELUARGA STRATEGIS DAN KRUSIAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepercayaan Diri Anak Usia Remaja. yang berkualitas adalah tingkat kepercayaan diri seseorang.

BAB II TELAAH PUSTAKA

1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan (needs) pada komunitas

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

DASAR-DASAR MELATIH. Hedi Ardiyanto Hermawan

KeterampilanInterpersonal dan Membangun Kepercayaan


Tes Inventori: EPPS Test

Pernyataan pernyataan yang ada dalam kuesioner, mewakili 10 tipe values dengan rincian sebagai berikut : yang orisinil. diri saya sendiri.

Niken Kartikasari F

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

SELAMAT MENGERJAKAN DAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA

STUDI DESKRIPTIF IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ANAK BERBAKAT DI KELAS AKSELERASI SKRIPSI GABRIELLA LARASATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Harga Diri. Harris, 2009; dalam Gaspard, 2010; dalam Getachew, 2011; dalam Hsu,2013) harga diri

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

Transkripsi:

EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS) LATAR BELAKANG Merupakan tes kepribadian bersifat verbal (menggunakan kata-kata),dan menggunakan metode forced choice technique (FCT) dengan pilihan alternatif A dan B yang dipilih oleh subjek. Tes ini dikembangkan oleh H. A. Murray berdasarkan Needs. Mengukur 15 kepribadian berdasarkan kebutuhan. Diklasifikasi dalam 15 kebutuhan sebagai berikut : 1. Achievement (Ach) Kecenderungan individu untuk berprestasi, menghadapi tantangan, menyelesaikan tugas yang sulit dan berat. Positif menunjukkan adanya suatu prestasi dalam studi, karier, kehidupan sosial, dan status. Terutama prestasi dalam fungsi dan pekerjaan. Negatif ambisius yaitu merugikan dalam arti tertentu, kurang adanya kehangatan dalam kehidupan sosial. 2. Deference (Def) Kecenderungan individu untuk berbuat sesuai dengan apa yang dipikirkan/diharapkan orang lain, mengikuti perintah, mudah dipengaruhi (patuh, menghindari perbedaan). Positif kemauan untuk menyesuaikan diri, mengikuti konvensional (norma, tata cara, adat). Negatif kecenderungan suggestible, kurang kritis. 3. Order (Ord) Kecenderungan individu untuk teratur dalam berbagai hal, ada perencanaan, pengorganisasian kerja (rapi, teratur, teliti, tertib, dsb). Positif adanya kebutuhan keteraturan dalam hubungan dengan manusia, ide-ide, dalam hal barang-barang, memberi efek baik dalam tugas. Negatif mengurangi kelincahan, banyak peraturan yang dipegang teguh, takut menyimpang.

4. Exhibition (Exh) Kecenderungan individu untuk menjadi pusat perhatian, menonjolkan sesuatu prestasi atau untuk menyatakan keberhasilannya. Positif mampu menunjukkan diri, riang, ekstraversi, percaya diri, rasa bangga diri, optimisme. Negatif mengurangi pengendalian diri (kontrol), kurang disiplin, menonjolkan diri/memamerkan diri. 5. Autonomy (Aut) Kecenderungan untuk tidak tergantung, mandiri dalam membuat keputusan, menghindari campur tangan orang lain. Keinginan untuk berdikari, tidak tergantung pada pendapat/pendirian, menolak sugesti dalam pendirian, original, progresif (bila radikal selalu mengharapkan perubahan). Negatif bila kebutuhan ini terlalu besar akan menyebabkan kurang mampu dalam menyesuaikan diri, uncooperative (tidak bisa bekerjasama dengan orang lain), keras kepala, radikal. 6. Affiliation (Aff) Kecenderungan individu untuk setia pada teman, berpartisipasi dalam kehidupan kelompok, bekerja sama, berbuat sesuatu dengan orang lain. Positif perhatian pada sesama manusia, perhatian dalam pergaulan (harmonis), adanya kehangatan, toleran. Negatif cenderung kurang tegas, kurang dapat mempertahankan pendiriannya, kurang berani. 7. Intraception (int) Kecenderungan menganalisa motif-motif dan perasaan orang lain, menempatkan diri pada posisi orang lain, mempertimbangkan sebelum berbicara. Positif : kebutuhan minat pada problem manusia untuk diketahui dan dianalisa, keinginan untuk mengembangkan diri, dan perkembangan orang lain. Negatif mudah terbawa perasaan orang lain, kurang dapat mempertahankan jarak.

8. Succorance (Suc) Kecenderungan individu untuk menerima bantuan atau afeksi dari orang lain, untuk supaya orang lain bersimpati dan mengerti tentang dirinya. Negatif succorance lebih bersifat negatif, yaitu kebutuhan pemanjaan diri, pasif dalam hubungan sosial, diwarnai meminta bantuan, bersifat egosentris, dependen, mencari rasa aman, tidak dewasa, labil secara emosi, kurang tegas. 9. Dominance (Dom) Kecenderungan individu untuk memimpin, dihormati, membuat keputusan-keputusan kelompok, mempertahankan pendapat, menyerang orang lain. Positif keinginan untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengawasi, membina, mengarahkan, mengorganisir, mengatur, adanya kepercayaan diri, mampu dalam berhubungan sosial. Negatif Keinginan untuk menjajah, mengharuskan, mewajibkan yang semuanya berbau otoriter, tidak mengakui hak dan kewajiban orang lain, mempertentangkan dirinya dan orang lain. 10. Abasement (Aba) Kecenderungan individu untuk mengalami rasa bersalah, lebih mengalah daripada berdebat, merasa kurang mampu, merasa takut, dan rendah diri. Positif kecederungan untuk merendahkan diri, kompromi, dapat menyesuaikan diri, toleran, adanya keberanian mengakui kesalahan, adanya usaha mengoreksi diri, tidak sombong dalam tatakrama, rendah hati. Negatif labil dalam emosi, kurang adanya kepercayaan diri yang pada umumnya berkaitan dengan rasa bersalah dan dosa. 11. Nurturance (Nur) Kecenderungan untuk menolong orang lain, membantu orang yang mengalami kesulitan, mudah memaafkan orang lain, dermawan, ramah. Positif adanya kehangatan perasaan, dalam pergaulan disertai pelayanan, pemberian perawatan terhadap manusia juga benda, mencerminkan adanya perasaan sosial terhadap sekelilingnya, bersedia memberi pertolongan.

Negatif percerminan emosi yang berlebihan, kurang lugas, kurang rasional baik dalam cara berpikir maupun hubungan sosial, melupakan diri sendiri sehingga terlantar dan menjadi korban. 12. Change (Chg) Kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu yang baru/berbeda, tidak suka pada rutinitas/ keteraturan, senang bergaul, ingin mengikuti perubahan-perubahan keadaan dan kebudayaan. Positif mampu berhubungan sosial secara baik, ingin melakukan eksperimen, mencoba hal-hal baru, variasi dalam rangka penyegaran diri. Negatif sering kurang introspeksi diri, tidak tetap pendirian, tidak mantap dalam melaksanakan sesuatu. 13. Endurance (End) Kecenderungan individu tekun dalam tugas-tugas yang dihadapinya, fokus pada tugas bila bekerja, tidak ingin diganggu. Positif adanya keulean, ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan. Negatif kaku, rigid, asal betah, tidak didasari pertimbangan. 14. Heterosexuality (Het) Kecenderungan individu untuk bergaul bebas dengan lawan jenisnya, tertarik mengikuti kegiatan kelompok lawan jenis, suka membicarakan hal-hal yang berbau seks. Positif Kehidupan seksual sehari-hari dalam batas normal. Negatif kehidupan seksual yang berlebihan atau sebaliknya, tidak mau sama sekali. 15. Aggression (Agg) Kecenderungan individu untuk menyerang orang lain secara fisik atau verbal, mudah marah, mempermainkan orang lain. Positif agresi yang diperhitungkan, berani, energik, progresif, mendorong sesuatu dengan tujuan hasil yang lebih baik. Negatif nekad, melakukan perbuatan yang destruktif dalam segala bentuk, tidak ada hasil progresif, asal dan merusak.

MATERIAL DAN INSTRUKSI TES Terdiri dari 225 pasangan pernyataan. Subhek diminta memilih satu pernyataan yang paling sesuai untuk dirinya, dan bukan dianggap umum ideal atau wajar oleh masyarakat. Jawaban yang ditulis pada kertas jawaban dengan melingkari huruf A atau B. Buku tidak diperkenankan untuk dicoret-coret atau ditulis apapun. Tes dapat dilakukan secara individual atau kelompok. Secara individual, subjek dapat memebaca buku petunjuk pelaksanaan terlebih dahulu, setelah jelas subjek diminta menyelesaikan tes tersebut, dan jangan ada yang terlewatkan, harus terisi semuanya! Bila diberikan secara klasikal tester membacakan terlebih dahulu petunjuk-petunjuk, instruksi, dan contoh pelaksanaan tes terlebih dahulu dan menerangkannya. Waktunya 40 60 menit pembatasan waktu tidak mutlak, hanya untuk keperluan teknis, yang terpenting dikerjakan secara teliti, jangan sampai terlewatkan.