I. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia dalam Road Map swasembada gula mencanangkan tahun 2014 sebagai tahun swasembada gula total. Pada tahun tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46

KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, serta HASIL PENGELOLAANNYA Peraturan menteri Negara Ristek No.04/Kp/III/2007

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)

Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA

PENGEMBANGAN KOMODITAS PERTANIAN KEC. GALUR, LENDAH KEC. SAMIGALUH, KAB. KULONPROGO

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

METODE PENELITIAN. Sampel tanah untuk analisis laboratorium yaitu meliputi sampel tanah terusik dan sampel tanah tidak terusik. 2.

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

KERAGAAN SUMBERDAYA LAHAN, PEMANFAATAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PERTANIAN BERBAGAI DAERAH DI SULAWESI SELATAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN. komoditas utama penghasil serat alam untuk bahan baku industri Tekstil dan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

PENDAHULLUAN. Latar Belakang

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pola Tanam. yang perlu diperhatikan yaitu jenis tanaman, lahan dan kurun waktu tertentu

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Gula Tahun Periode

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pertumbuhan Penduduk dan Dampaknya terhadap Perkembangan Suatu Wilayah

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

Prestasi Vol. 8 No. 2 - Desember 2011 ISSN KONSERVASI LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN. Oleh : Djoko Sudantoko STIE Bank BPD Jateng

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

Analisa Kesesuaian Lahan Dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

Kebijakan PSO/Subsidi Pupuk dan Sistem Distribusi. I. Pendahuluan

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN. Intervensi manusia dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang makin

KEBIJAKAN GULA UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Pengembangan Kedelai Di Kawasan Hutan Sebagai Sumber Benih

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia dalam Road Map swasembada gula mencanangkan tahun 2014 sebagai tahun swasembada gula total. Pada tahun tersebut produksi gula dalam negeri sudah dapat memenuhi konsumsi gula dalam negeri, baik untuk konsumsi langsung rumah tangga, industri maupun menutup neraca perdagangan gula nasional atau disebut swasembada gula nasional (Anonim, 2006). Data dari sekretariat Dewan Gula Indonesia pada tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah produksi tebu nasional mencapai 2,48 juta ton (Anonim, 2007a), sedangkan konsumsi gula menurut Sucofindo mencapai 4,641 juta ton (Anonim, 2007b). Maka pada tahun 2007 masih terjadi defisit gula nasional sekitar 2.161 juta ton. Untuk mencapai target swasembada gula nasional pada tahun 2014, diperlukan upaya peningkatan produksi gula antara lain melalui peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas gula dapat dicapai dengan mengganti varietas-varietas lama yang telah mengalami degradasi keunggulan genetik dengan varietas baru. Perluasan tanaman tebu rakyat pada saat ini terjadi cukup pesat seiring dengan peningkatan daya saing usaha tani tebu. Khususnya di Jawa Timur, perluasan akselerasi untuk peningkatan produksi gula adalah 160.000 ha pada tahun 2007 dan dapat direalisasikan menjadi 197.059 ha. Dampak perluasan areal secara signifikan telah mampu meningkatkan produksi tebu sebagai bahan baku Pabrik Gula (PG), akan tetapi sasaran pencapaian rendemen sebesar 8,10 % hanaya mampu dicapai 6,92 % (Anonim, 2008). Belum tercapainya sasaran rendemen diduga karena dalam program rehabilitasi tanaman (bongkar ratoon) dan perluasan tanaman tebu baru, umumnya cenderung menggunakan varietas Bululawang (BL) dan PS 864 yang merupakan kategori tebu masak tengah sampai lambat. Sementara itu komposisi tebu masak awal masih sangat kecil arealnya (Sugiyarta dan Budhisantosa, 2009). Varietas tebu PS 881 cocok dikembangkan pada lahan dengan spesifik lokasi Inceptisol, Vertisol dan Ultisol dengan tipe iklim C2 (Oldeman). PS 881 dengan potensi rendemen yang tinggi dengan kategori kemasakan awal giling, dapat digunakan untuk mengisi komposisi vaeietas guna menjaga keseimbangan pada penataan varietas tebu di lapangan (Sugiyarta dan Budhisantosa, 2009). Penentuan varietas PS 881 ini dilakukan dengan uji multilokasi yang mempertimbangkan tingginya interaksi genotipa dan lingkungan pada tanaman tebu (Mirzawan, 1995). Untuk mewujudkan swasembada gula diperlukan strategi pencapaiannya yaitu terdapat dua pilihan yang dapat dipertimbangkan, pertama meningkatkan serta mengoptimalkan kapasitas Pabrik Gula (PG) yang ada (existing industry) dan kedua membangun PG baru di luar existing industry yang berarti perluasan areal pertanaman 1

tebu. Pembangunan PG di luar existing industry merupakan satu-satunya solusi jangka panjang dalam peningkatan produksi gula guna mengimbangi kebutuhan gula nasional yang semakin meningkat. Pulau Jawa yang selama ini dianggap sebagai habitus utama untuk tanaman tebu, dengan keberadaan sekitar 47 pabrik gulanya dianggap optimum mengusahakan industri gula. Oleh karena itu, pengembangan industri gula baru lebih disarankan untuk ekspansi di luar Jawa. Beberapa wilayah di luar pulau Jawa yang cukup potensial untuk pengembangan industri gula, salah satu diantaranya adalah Provinsi Sulawesi Selatan. Selama ini pengembangan tebu di wilayah ini dikembangkan di lahan sawah seperti di kabupaten Bone dan di lahan kering di Kabupaten Takalar. Secara makro ada banyak lahan kering di Sulawesi Selatan yang memiliki karakteristik lahan (iklim, fisiografi lahan dan jenis tanah) relatif mirip dengan Kabupaten Takalar dan Bone. Secara umum lahan di Sulawesi Selatan mempunyai persyaratan yang sesuai untuk tebu antara lain tipe iklim C dan D (Oldeman), topografi datar sampai berlereng landai (lereng <15%) dan memiliki kedalaman tanah cukup dalam (>1m) (Djaenudin et.al., 2003 dan Mulyadi et.al., 2008). Subiyono (2012) mengemukakan bahwa Produktivitas tebu dan rendemen yang dapat dicapai Pabrik Gula di Sulawesi Selatan adalah : PG Takalar berturut-turut 31,4 ton/ha dengan rendemen 5,66 % sedangkan PG Bone dan Camming 28,0 ton/ha dan rendemen 5,27 %. Capaian ini merupakan angka terendah bila dibandingkan dengan capaian PG lain di bawah PTPN X. Maka sangat diperlukan langkah-langkah perbaikan dimana salah satunya adalah dengan program penataan varietas yang disesuaikan dengan perencanaan lama giling dan tipologi lahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperoleh peta sebaran varietas tebu yang sesuai sifat kemasakan tebu (masak awal, masak tengah dan masak lambat) dengan tipologi lahan di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. II. PERMASALAHAN Program penataan varietas tebu memerlukan komposisi tipe kemasakan yang seimbang, agar rendemen pada awal hingga akhir giling selalu pada puncaknya (Sugiyarta et.al., 2000). Terbatasnya kategori varietas masak awal yang tersedia di masyarakat petani dan pekebun tebu menjadi penghambat pengaturan komposisi tebu yang ditanam. Varietas tebu PS 881 merupakan varietas unggul masak awal yang menunjukkan produktivitas tinggi. Pemanfaatan lahan harus didasarkan pada kesesuaian lingkungan dengan persyaratan tumbuh tebu (varietas tebu), sehingga dapat diterapkan teknologi andal yang tepat guna. Informasi daya dukung lahan yang dibutuhkan tidak sebatas pada luasannya saja, akan tetapi juga perlu dukungan informasi mengenai karakteristik agroekologinya, 2

khususnya mengenai kesuburan tanah dan sifat fisik lahan. Inventarisasi dan karakteristik lahan ini sangat diperlukan terutama di daerah-daerah pengembangan baru seperti di lahan kering potensial di Sulawesi Selatan yang belum tersentuh bagi pengelolaan tebu. Dengan didapatkan peta sebaran varietas tebu yang sesuai dengan agroekologi wilayah dan sifat kemasakan varietas tebu (masak awal, masak tengah dan masak lambat) di wilayah pengembangan Pabrik Gula Baru, dapat digunakan sebagai dasar untuk penataan varietas tebu yang akan ditanam sehingga akan diperoleh jaminan rendemen tinggi dari awal hingga akhir giling. III. METODOLOGI DAN MEKANISME PEMANFAATAN HASIL LITBANG Tempat dan Waktu Penelitian berupa survai lapang dan analisis laboratorium akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2012. Sedangkan pembuatan peta dan pembuatan laporan akhir dilaksanakan di Malang dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2012. Lokasi survai di Kawasan Pengembangan PG baru, Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah peta Land Use dan Land System, peta topografi, peta lahan sawah, peta geohidrologi, peta tanah, peta komoditas, peta klasifikasi iklim, peta administrasi, serta data-data sekunder berupa data luas lahan tebu saat ini, dan data iklim. Alat yang digunakan adalah bor tanah, ring sampel, ph meter, palu, cangkul, sangko, Soil Colour Chart, Formulir pengamatan, kompas, GPS, Komputer dan Laptop. Metode Kegiatan Analisis kesesuaian varietas tebu terhadap tipologi wilayah adalah dari bagian kegiatan evaluasi lahan untuk varietas tebu sesuai dengan kemasakannya, akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : (a) Persiapan, (b) penyiapan peta lapangan, (c) kunjungan lapangan, (d) pengolahan data, (e) penggambaran peta kesesuaian varietas tebu, dan (f) penyusunan laporan. a. Tahap Persiapan Persiapan Survai bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan di lapang yang meliputi kegiatan penyediaan peta dan data khususnya untuk wilayah kabupaten Bone serta pengadaan alat dan bahan yang diperlukan antara lain berupa data lahan sawah, lahan kering, peta tanah (jenis tanah), peta curah hujan, peta hidrologi, peta tata guna tanah (land Use), peta pewilayahan komoditi, peta topografi, peta adminisirasi 3

pemerintahan dan foto udara. Dengan overlay (tumpang tindih) peta-peta tersebut ditetapkan lokasi/kecamatan serta desa yang akan disurvai dan disebut dengan peta lapangan. Selanjutnya peta lapangan dikonsultasikan dengan pihak Disbun TK I dan TK II serta pihak calon pengelola Tebu di kabupaten Bone untuk memastikan desa yang akan disurvai. b. Tahap Penyiapan Peta Lapangan Peta akhir direncanakan dibuat pada skala 1: 50.000, sehingga peta kerja dibuat pada skala 1 : 50.000. Oleh karena itu peta dasar dibuat berdasarkan format dan isi yang mengacu pada peta topografi skala 1: 50.000. unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar merupakan unsur terpilih yang erat kaitannya dengan tujuan pemetaan. Proses seleksi lokasi dilakukan dengan cara overlay peta-peta tersedia dengan skala yang sama juga dari data curah hujan serta persyaratan tumbuh tanaman tebu masak awal, tengah dan masak lambat. c. Kunjungan Lapangan Kunjungan lapangan dilakukan untuk mendapatkan data biofisik yang meliputi data lahan, data tanah, data iklim dan data tanaman tebu. c.1. Data lahan Data lahan yang diperlukan untuk kesesuaian varietas tebu adalah antara lain lereng, batuan permukaan, singkapan batuan, bahaya banjir, dan bahaya erosi. c.2. Data Tanah Data tanah yang diperlukan adalah : 1) media perakaran (drainase, tekstur, kedalaman efektif dan ketebalan solum), 2) sifat fisik tanah : pf, kemampuan tanah menahan air. Sebagian data tanah dapat diamati di lapang terutama media perakaran, sedang untuk mendapatkan data tanah yang lain diperoleh dari uji tanah/analisis terhadap sifat kimia dan fisika tanah di laboratorium. Untuk itu dilakukan pengambilan contoh tanah pada beberapa lokasi terpilih. Contoh tanah diambil pada lapisan 0 20 (atas) cm dan 20-60 cm (lapisan dibawahnya) untuk uji tanah. c.3. Data Iklim Data iklim yang diperlukan adalah suhu rata-rata bulanan, ketersediaan air selama musim tanam, periode musim hujan, dan kelembaban (FAO, 1983), serta data curah hujan 4

harian selama 15 tahun terakhir juga dikumpulkan untuk menentukan kesesuaian varietas tebu yang masak awal, tengah dan lambat. d. Pengolahan Data Hasil pengamatan lapangan dan uji tanah di laboratorium dan data iklim yang dikumpulkan selanjutnya digunakan untuk membuat peta Kesesuaian varietas tebu. e. Pembuatan Peta Peta kesesuaian varietas dengan tipologi lahan dibuat pada skala 1 : 50.000. Satuan pemetaan yang digunakan dideliniasi dari sebaran seri tanah yang terdapat di daerah penelitian. IV. PRODUK TARGET YANG INGIN DICAPAI Peta sebaran varietas tebu sesuai sifat kemasakan (masak awal, Tengah dan lambat) dengan tipologi lahan/wilayah pengembangan tebu di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan V. BENTUK KEGIATAN PEMANFAATAN HASIL LITBANG Hasil kegiatan ini berupa peta kesesuaian varietas dengan tipologi wilayah, supaya dapat dimanfaatkan oleh PG harus disosialisasikan kepada pemegang kebijakan di PG guna menata varietas tebu di suatu wilayah. Keberhasilan penataan varietas tebu disuatu wilayah juga terkait dengan ketersediaan varietas tebu (masak awal, masak tengahan, dan masak akgir atau lambat). Oleh karena itu kegiatan ini harus bersinergi dengan penyediaan benih tebu yang diperlukan. PERSONAL PELAKSANA KEGIATAN No. Nama Lengkap dan Gelar 1. Ir. Fitriningdyah TK., MS 2. Dr. Ir. Djumali, MP. 3. Ir. Prima Diarini Riajaya MPhil. 4. Ir. Mastur, M.Si, Ph.D Posisi dalam Kegiatan 5. Ir.Sri Mulyaningsih Pembantu Peneliti 6. Mala Pembantu Murianingrum Peneliti SP.. 7. Ir. M. Sholeh Pembantu Peneliti Instansi/ Unit Kerja Jabatan Fungsional Ketua Tim Puslitbangbun Peneliti Utama Anggota Puslitbangbun Peneliti Peneliti Madya Anggota Puslitbangbun Peneliti Peneliti Madya Anggota Puslitbangbun Peneliti Peneliti Madya Puslitbangbun Puslitbangbun Puslitbangbun Peneliti Pertama Calon Peneliti Peneliti Madya Bidang keahlian Alokasi Waktu (jam/mg) 10 IlmuTanah/ Evaluasi lahan Fisiologi 8 Tumbuhan Agro 8 klimatologi IlmuTanah/ 8 Konservasi lahan Ilmu Gulma 6 Pemuliaan 6 Agro klimatologi 6 5

8. Tantri Dyah Ayu Pembantu Puslitbangbun Calon Pemuliaan 6 Anggraeni, SP. Peneliti Peneliti 11. Teknisi Puslitbangbun 6 VI. JADUAL KEGIATAN No. URAIAN KEGIATAN 1. Agroekologi wilayah pengembangan varietas tebu di lahan kering Sulawesi Selatan mendukung percepatan pencapaian swasembada gula a. Pembuatan Proposal /seminar b. Persiapan /desk study c. Pelaksanaan survei lapang d. Analisis tanah e. Analisis data f. Pembuatan peta hasil g. Pelaporan/ seminar hasil Bulan Pelaksanaan kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx VIII. PROFIL POTENSI MITRA INDUSTRI Hasil kegiatan ini berupa peta kesesuaian varietas dengan tipologi lahan di Sulawesi Selatan skala 1 : 50.000 akan dimanfaatkan oleh Pabrik Gula (PG) yang sudah ada maupun PG baru yang akan didirikan untuk penataan varietas tebu yang harus ditanam agar diperoleh jaminan rendemen tinggi dari awal hingga akhir giling IX. PROPOSAL BIAYA Rekapitulasi biaya tahun yang diusulkan No. U r a i a n Volume satuan Jumlah (Rp.) Persentase (%) 1. Gaji dan upah A. Honorarium 1 paket 84.000.000,- B. Upah Tenaga Harian 1 paket 36.000.000,- 60 2. Bahan 1 paket 10.000.000,- 5 3. Perjalanan 1 paket 50.000.000,- 25 4. Lain-lain 1 paket 20.000.000.- 10 T o t a l B I a y a 200.000.000,- 100 6

RINCIAN ANGGARAN BELANJA (RAB) A. BIAYA PERSONIL (min 60%) = Rp. 120.000.000,- 1) Gaji Upah No. Pelaksana Kegiatan Jumlah Pelaksa na Jumlah Jam/ minggu Jumlah Minggu Honor/jam (Rp.) Biaya (Rp.) 1. Koord. Aktivitas/ 1 10 32 30.000,- 9.600.000,- Peneliti Utama 2. Pelaksana/Peneliti 3 8 32 25.000,- 19.200.000,- Madya 3. Pembantu Peneliti 4 6 32 20.000,- 15.360.000,- 4. Teknisi 20 6 32 10.375,- 39.840.000,- J u m l a h B I a y a 84.000.000,- 2). Upah Tenaga Harian Pelaksana Kegiatan No Pekerjaan Volume Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp.) 1. Digitasi peta land Form 150 HOK 30.000-40.000,- 6.000.000,- 2. Pembuatan peta lapangan 100 HOK 30.000-40.000,- 6.000.000,- 3. Upah survei pengambilan contoh 60 HOK 30.000-40.000,- 4.800.000,- tanah 4. Upah pembuatan minipit (mini profil 60 HOK 30.000-40.000,- 4.800.000,- tanah) 5. Upah pembuatan peta kesesuaian varietas pada tipologi lahan 6 peta 2.000.000,- 12.000.000, - 6. Upah pembantu analisa 80 sampel 30.000-40.000,- 2.400.000,- Jumlah Biaya 36.000.000,- B. BIAYA NON PERSONIL (max 40%) = Rp. 80.000.000,- 1) Bahan Habis Pakai No. Nama Bahan Volume Biaya Satuan Biaya (Rp.) (Rp.) 1. Kantong plastik 1 kg 10 pak 5.000,- 50.000,- 2. Kantong Plastik ½ kg 10 pak 5.000,- 50.000,- 3. Kantong Kresek besar 10 pak 12.000,- 120.000,- 4. Kantong plastik 2 kg 10 pak 10.000,- 100.000,- 5. Kantong Kresek sedang 10 pak 8.000,- 80.000,- 6.. Kertas Tissue 5 pak 20.000,- 100.000,- 7. ATK Pengelola 1 paket 500.000,- 500.000,- 8. ATK peneliti 1 paket 1.000.000,- 1.000.000,- 9. Pembelian peta topografi, 8 10 lbr 400.000,- 5.000.000,- peta geologi, peta iklim 500.000,- 10. Pembelian data Iklim 3 paket 1.000.000,- 3.000.000,- J u m l a h 10.000.000,- 7

2) Perjalanan nno. Tujuan Volume Biaya satuan Biaya 1. Bogor, Jakarta, Bandung, Serpong 8 OP 2.000.000,- 13.000.000,-/2.750.000 = 4 kali (Konsultasi dan presentasi/seminar) 2. Sulawesi Selatan 7 OP 4.000.000,- 28.000.000,- 3. Asembagus, 4 OP 1.500.000,- 6.000.000,- Jateng, Sulsel (Monev) Total Biaya 50.000.000,- 3) Lain- lain No. Kegiatan Volume Biaya Biaya (Rp.) Satuan (Rp.) 1. Seminar Akhir 1 paket 500.000,- 500.000,- 2. Foto Copy, analisa 1 paket 19.500.000,- 19.500.000,- tanah, tanaman, sewa kendaraan roda 4, cetak laporan, dll Total Biaya 20.000.000,- 8

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2006. Road map swasembada gula nasional Stakeholder s pergulaan nasional. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta Anonim. 2007a. data Primer gula tahun giling 2007. Sekretariat Dewan gula Indonesia. Jakarta Anonim. 2007b. Bahan Seminar Laporan Pokja Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta Anonim. 2008. Laporan Pelaksanaan Proyek Pengembangan Tebu Jawa Timur Tahun Anggaran 2007. Proyek Pengembangan Tebu. Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur. (Tidak dipublikasikan) Djaenudin, D, H. Marwan, H. Subagyo dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian. Ed. 1 tahun 2003. ISBN 979 9474-25-6. BPT, PPTA, Bogor, 254 hal. Mirzawan, P.D.N. 1995. Eksploitasi interaksi genotipa dengan lingkungan (G x E): peningkatan efisiensi seleksi dengan memanfaatkan data percobaan multilokasi. Bulletin P3GI 142:1-15 Mulyadi, M., A. Toharisman, S.A. Marwanto, S. Hariadi, dan A. Hamdani. 2008. Studi kesesuaian lahan untuk tebu di Kabupaten Kampar dan Pelalawan Provinsi Riau. Majalah Penelitian Gula. Vol 44(4) : 219-238 Subiyono. 2012. Success Story PTPN X Tahun 2011. Makalah disajikan pada Kongres X IKAGI. Surabaya 8-9 Pebruari 2012 Sugiyarta, E., Mirzawan P.D.N.,. Lamadji dan H. Budhisantoso. 2000. Konsep Penataan Varietas Unggul di Wilayah Pabrik Gula. Prosiding Pertemuan Teknis, 6p. Sugiyarta, E., dan H. Budhisantoso. 2009. PS 881 sebagai varietas tebu unggul baru untuk masak awal. Majalah Penelitian Gula 45(4):214-223 Sys. C.V.R. and E. Debeveye. 1991. Land Evaluation Part II, Methods in Land Evaluation AgriculturalPublication. Brussel. 7, pp. 121-128. 9

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ir. Fitriningdyah Tri Kadarwati, MS NIP : 19590424 198403 2 001 Jabatan Fungsional : Peneliti Utama Kedudukan dalam personil penelitian : Peneliti Utama Dengan ini menyatakan bahwa kegiatan penelitian berjudul AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN SWASEMBADA GULA adalah ASLI dan belum pernah dilakukan oleh orang/lembaga/instansi lain. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari ternyata tidak benar, saya bersedia untuk dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku. Malang, 13 Januari 2012 Yang membuat pernyataan Ir. Fitriningdyah TK., MS. NIP. 19590424 198403 2 001 10

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ir. Fitriningdyah Tri Kadarwati, MS NIP : 19590424 198403 2 001 Jabatan Fungsional : Peneliti Utama Kedudukan dalam personil penelitian : Peneliti Utama Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA untuk menjadi ketua tim peneliti pada kegiatan berjudul AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN SWASEMBADA GULA Malang, 13 Januari 2012 Yang membuat pernyataan Ir. Fitriningdyah TK., MS. NIP. 19590424 198403 2 001 11

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : DR. Ir. Djumali, MP. NIP : 1962 Jabatan Fungsional : Peneliti Madya Kedudukan dalam personil penelitian : Anggota Peneliti Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA untuk menjadi anggota tim peneliti pada kegiatan berjudul AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN SWASEMBADA GULA Malang, 13 Januari 2012 Yang membuat pernyataan DR. Ir. Djumali, MP. NIP. 19621126 198403 2 001 12

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ir. Prima Diarini Riajaya, M.Phil. NIP : 19630816 198903 2 001 Jabatan Fungsional : Peneliti Madya Kedudukan dalam personil penelitian : Anggota Peneliti Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA untuk menjadi anggota tim peneliti pada kegiatan berjudul AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN SWASEMBADA GULA Malang, 13 Januari 2012 Yang membuat pernyataan Ir. Prima Diarini Riajaya, M.Phil. NIP. 19630816 198903 2 001 13

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ir. Mastur, MSi. Ph.D. NIP : 19631206 198903 1 001 Jabatan Fungsional : Peneliti Madya Kedudukan dalam personil penelitian : Anggota Peneliti Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA untuk menjadi anggota tim peneliti pada kegiatan berjudul AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN SWASEMBADA GULA Malang, 13 Januari 2012 Yang membuat pernyataan Ir. Mastur, MSi.Ph.D NIP. 19631206 198903 1 001 14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Ir. FITRININGDYAH TRI KADARWATI, MS 2. NIP : 19590424 198403 2 001 3. Tempat dan Tgl. Lahir : Madiun, 24 April 1959 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Pangkat / Golongan : Pembina Utama Madya IV/d 6. Jabatan : Peneliti Utama 7. Unit Kerja/Satker : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan/ Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat 8. Alamat : Jl. Raya Karangploso Km. 4, Malang 65152 Telp. 0341-491447 Fax. 0341-485121 E-mail: balittas@litbang.deptan.go.id 9. Pendidikan : S1 Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Unibraw Lulus tahun 1982 S2 Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian IPB Bogor Lulus tahun 1989 10. Riwayat Pekerjaan : 1983-sekarang sebagai PNS (Peneliti) di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat 11. Riwayat Fungsional : Asisten Peneliti Madya 1990-1994 bidang Budidaya Tanaman. Ajun Peneliti Muda, 1994-1996 bidang Budidaya Tanaman. Peneliti Muda, 1996 1999 bidang Budidaya Tanaman. Peneliti Madya, 2000 2004 bidang Budidaya Tanaman Ahli peneliti Muda/Peneliti Madya, 2005 2010 bidang Budidaya Tanaman Peneliti Utama, 2011 sekarang bidang Budidaya Tanaman 12. Publikasi : 1. Kadarwati, F.T. dan P.D. Riajaya. 2001. Penampilan Galur-galur harapan kapas pada berbagai tata tanam kapas dan kedelai. Prosiding Simposium Pemuliaan Indonesia 2001. ISBN : 979-95503-2-7 2. Kadarwati, F.T. dan P.D. Riajaya. 2002. Status kapas Organik di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta 2-3 Juli 2002. ISBN : 3. Fitriningdyah T. Kadarwati dan P.D. Riajaya. 2004. Penggunaan Pupuk Majemuk NPK Plus Tablet Makro Mikro pada Tanaman Kapas. Hal : 69-77. Prosiding Lokakarya Pengembangan Kapas dalam Rangka Otoda. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Bogor. ISBN : 979-95487-5-6 4. Kadarwati F.T., 2004. Pemupukan organik dan anorganik pada kapas berdaun Normal dan Okra dalam sistem tumpangsari dengan kedelai di lahan sawah sesudah padi. Jurnal AGRITEK Vol 12 (2):1129-1141. Institut Pertanian Malang. Malang Terakreditasi No: 395/Dikti/Kep/2000. ISSN 0852-5426 15

5. Kadarwati, F. T. 2002. Tanah untuk tanaman kapas serta pengelolaannya. Kapas: Buku 2. Monograf Balittas No. 7. Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang. Hal : 88-100. 6. Kadarwati, F.T., Hasnam, dan P.D. Riajaya. 2004. Pengujian Kesesuaian Galurgalur kapas untuk tumpangsari dengan kedelai di lahan sawah sesudah padi. Jurnal AGRITEK. 12(3) : 1347 1355. Institut Pertanian Malang 7. Fitriningdyah Tri Kadarwati dan Agustina Asri Rahmiana. 2005. Kompatibilitas Palawija dengan Kapas di Lahan sawah Sesudah Padi. Prosiding Lokakarya Revitalisasi Agribisnis kapas diintegrasikan dengan palawija di lahan sawah tadah hujan. Hal : 1-14. Pusat Penelitian dan pengembangan Perkebunan. Bogor. Tahun 2005. ISBN : 979-8451-40-6 8. Fitriningdyah Tri Kadarwati. 2006. Pemupukan Rasional dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Kapas. PERSPEKTIF Review Penelitian Tanaman Industri Vol 5(2) : 59-70. Pusat Penelitian dan pengembangan Perkebunan. Bogor. ISSN 1412-8004. 9. Fitriningdyah Tri Kadarwati dan Prima Diarini Riajaya. 2009. Respon Varietas Kapas Kanesia 8 dan 9 terhadap Pemupukan dalam sistem Tumpangsari dengan jagung di Lahan kering. AGRIVITA Jurnal Ilmu Pertanian. Vol 31(1) : 57-66 Universitas Brawijaya Malang. ISSN No. 0126-0537. Terakreditasi B, dengan SK No. 65a/DIKTI/Kep/2008 10. Fitriningdyah Tri Kadarwati, dan Prima D. Riajaya. 2008. Kesesuaian lahan untuk pengembangan kapas di kabupaten Buleleng dan Klungkung Propinsi Bali. Jurnal AGRITEK Vol.17No.11 Edisi Khusus Dies Natalis IPM ke -17 November 2008 Hal :174-198 4. ISSN. 0852-5426 Terakreditasi DIKTI No. 26/DIKTI/Kep/2005 11. Fitriningdyah Tri Kadarwati, Prima Diarini Riajaya, dan Mastur. 2008. Pengaruh Teknik Konservasi Terhadap Pertumbuhan dan hasil kapas serta sifat fisik tanah di lahan kering. AGRITEK.. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, Teknologi, Kehutanan. Vol 16(3) : 346-354. Institut Pertanian Malang. ISSN.0852-5426. Terakreditasi DIKTI No.26/DIKTI/Kep/2005 12. Fitriningdyah Tri Kadarwati dan Prima Diarini Riajaya. 2008. Penerapan Konservasi Tanah dan Air secara Biologis dalam skala luas untuk Tanaman Kapas. AGRITEK. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, Teknologi, Kehutanan. Vol 15Edisi Ulang tahun ke 14), Hal : 136-141. Institut Pertanian Malang. ISSN.0852-5426. Terakreditasi DIKTI No.26/DIKTI/Kep/2005 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Malang, 13 Januari 2012 Ir. Fitriningdyah Tri Kadarwati, MS. NIP. 19590424 198403 2 001 16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Dr. Ir. Djumali, MP. 2. NIP : 19621126 198703 1 001 3. Tempat dan Tgl. Lahir : Lamongan, 26 November 1962 4. Jenis Kelamin : Laki-laki 5. Pangkat / Golongan : Pembina / IVa 6. Jabatan : Peneliti Madya 7. Unit Kerja/Satker : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan/ Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat 8. Alamat : Jl. Puri Cempaka Putih K-1/18 Arjowinangun, Kedungkandang, Malang,Jawa Timur 9. Pendidikan : SDN Sukomulyo, Lamongan (Lulus Th. 1974) SMP Nasional Lamongan (Lulus Th. 1977) SMPP Negri Lamongan (Lulus Th. 1981) S1 UNIBRAW FP (1986) S2 - UNIBRAW FP (2001) S3 - UNIBRAW FP (2008) 10. Riwayat Pekerjaan : 1987 sekarang sebagai PNS di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. 11. Riwayat Fungsional : - Asisten Peneliti Muda (01-04-1991 s.d.01-09-1993) 12. Publikasi : - Ajun Peneliti Muda (01-09-1993 s.d.01-08- 1997) - Ajun Peneliti Madya (01-08- 1997 s.d. 01-08- 2001) 1. Tumpangsari wijen dengan tanaman pangan 2. Respon tanaman wijen terhadap pupuk N - Peneliti Madya (01-08 - 2001-sampai sekarang) Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Malang, 13 Januari 2012 Dr. Ir. Djumali, MP NIP. 19621126 198703 1 001 17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Ir. PRIMA DIARINI RIAJAYA, MPhil. 2. NIP : 19630816 198903 2 001 3. Tempat dan Tgl. Lahir : Sumenep, 16 Agustus 1963 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Pangkat / Golongan : Pembina IV/a 6. Jabatan : Peneliti Madya 7. Unit Kerja/Satker : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan/ Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat 8. Alamat : Jl. Raya Karangploso Km. 4, Malang 65152 Telp. 0341-491447 Fax. 0341-485121 E-mail: balittas@litbang.deptan.go.id 9. Pendidikan : S1 Agrometeorologi, FMIPA, IPB lulus tahun 1987. S2 Environmental Science, Griffith University lulus tahun 1998 10. Riwayat Pekerjaan : 1987-sekarang sebagai PNS di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat 11. Riwayat Fungsional : Asisten Peneliti Madya 1993-1999 bidang Budidaya Tanaman. Ajun Peneliti Madya, 1999-2003 bidang Budidaya Tanaman. Peneliti Madya, 2005 sekarang bidang Budidaya Tanaman. 12. Publikasi : 1. P.D. Riajaya, F.T. Kadarwati, dan E. Sulistyowati, 2009. Kesesuaian beberapa galur kapas berdaun okra pada sistem tanam rapat. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 15(3): 124-130. 2. P.D. Riajaya. 2008. Rekomendasi waktu tanam kapas di lahan tadah hujan. Perspektif. Vol 7. No.2:92-101 Desember 2008. ISSN 1412-8004 3. P.D. Riajaya. 2009. Pengaturan tanam dan pengairan untuk mendukung pengembangan kapas di Waingapu, Nusa tenggara Timur. Prosiding Simposium Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Pusat Penelitian dan pengembangan Perkebunan. Bogor. p. 282-288. 4. P.D. Riajaya, F.T. Kadarwati dan Sadta Yoga. 2009. Keragaan Produksi Biji Jarak Pagar Tahun II pada Berbagai Ketersediaan Air Tanah. Prosiding Lokakarya Nasional IV Jarak Pagar. 5. P.D. Riajaya dan F.T. Kadarwati. 2009. Potensi iklim untuk tanaman kapas di wilayah pengembangan baru Provinsi Bali. Agrivita. Edisi Khusus. Vol. 31. 2009. p.85-96. 6. P.D. Riajaya dan F.T. Kadarwati. 2010. Keragaan produksi biji jarak pagar IP-1 umur tiga tahun pada berbagai ketersediaan air tanah. Prosiding Lokakarya Nasional V Inovasi Teknologi dan Cluster Pioneer Menuju DME berbasis jarak pagar. p:151-157. 18

7. P.D. Riajaya dan F.T. Kadarwati. 2010. Kesesuaian galur harapan kapas pada sistim tumpangsari dengan palawija. Buletin Tanaman tembakau, serat dan minyak industri Vol.2No.1, April 2010. p:9-18. Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Malang, 13 Januari 2012 Ir. Prima Diarini Riajaya, M.Phill. NIP. 19630816 198903 2 001 19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Ir. MASTUR, M.Si.Ph.D 2. NIP : 19630816 198903 2 001 3. Tempat dan Tgl. Lahir : Kediri, 6 Desember 1963 4. Jenis Kelamin : Laki-laki 5. Pangkat / Golongan : Pembina TK I / IV/b 6. Jabatan : Peneliti Madya 7. Unit Kerja/Satker : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan/ Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat 8. Alamat : Jl. Raya Karangploso Km. 4, Malang 65152 Telp. 0341-491447 Fax. 0341-485121 E-mail: balittas@litbang.deptan.go.id 9. Pendidikan : S1 Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian IPB lulus tahun 1988. S2 Ilmu Tanah (Konservasi Tanah) IPB lulus tahun 1994 S3 - Bioregulation Studies Tokyo Univ of Agriculture. TOKYO Jepang Lulus tahun 1999 10. Riwayat Pekerjaan : 1990 1993 : Peneliti di Balittan Bogor 1993 1998 : Peneliti di BALITBIO 1998 1999 : Peneliti Balittas 1999 2000 : Ketua Kelti Hidrologi BTP DAS Surakarta 2000 2005 : Peneliti Balittas 2005-2010 : Kepala BPTP Kalimantan Barat 2011 : Kepala BPTP Jawa Tengah 2012 sekarang : Kepala Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 11. Riwayat Fungsional : Ajun Peneliti Muda 2003-2007 bidang Budidaya Tanaman. Peneliti Muda, 2007-2011 bidang Budidaya Tanaman. Peneliti Madya, 2011 sekarang bidang Budidaya Tanaman. 12. Publikasi : 20

1. Penelitian Kapas 2. penelitian Padi 3. Penelitian Kedelai 4. Penelitian Jagung Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Malang, 13 Januari 2012 Ir. Mastur, MSi.Ph.D NIP. 19631206 198903 1 001 21