BAB 1 PENDAHULUAN. hanya sebatas pemenuhan kebutuhan barang pokok seperti sandang, pangan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN STRATEGI LAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA KEJAKSAAN NEGERI TIGARAKSA (STUDI KASUS: BAGIAN PIDANA UMUM)*

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. baik angkutan penerbangan berjadwal serta pesawat charter. jasa angkutan udara serta dapat berperan membangun untuk pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat diperlukan untuk mendukung proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi yang semakin maju saat ini menyebabkan terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, menyebabkan perubahan pada dunia bisnis atau organisasi. Peran ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dikawasan Asia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan akan fasilitas alat kesehatan di Indonesia semakin hari semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam suatu organisasi yang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Mainframe, CPU, Monitor dan juga peralatan pendukung lainnya. dalam suatu sistem manajemen aset yang tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memiliki perkembangan sangat cepat dan melesat adalah bidang teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi yang berkembang pesat saat ini tak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi berkembang sangat pesat, seiring dengan perkembangan era

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masing-masing ( Kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan dukungan suplai alat-alat berat yang kuat. dan teknologi informasi akan semakin mempermudah perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, Itu dibuktikan dengan dibukanya 2 cabang lagi selain kantor pusat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, perusahaan perusahaan berlomba lomba untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri di dalam era globalisasi telah menimbulkan

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada suatu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan daya saing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Situasi globalisasi yang tidak menentu memberikan dampak hampir pada semua

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang sangat menjanjikan. Kebutuhan perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

I. PENDAHULUAN. pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas gedung pada suatu instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini telah terjadi perubahan paradigma dan proses bisnis dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industri saat ini, penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan. Pemanfaatan teknologi sistem informasi dapat meningkatkan

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun dalam sektor organisasi perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. media yang memadai agar dapat menyelesaikan tugasnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan itu mencakup perkembangan industri cellular yang kian hari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Perusahaan yang beralamat di Jl. S. Parman Kav.37 Slipi Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa kepulauan yang ada di Indonesia terdapat pulau Jawa yang dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun proses pengambilan keputusan jangka panjang. Karena itu setiap

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem komputerisasi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

Pengadilan Negeri Jantho Tahun 2015

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, kebutuhan masyarakat indonesia tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan barang pokok seperti sandang, pangan dan papan, namun seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini kebutuhan atas pemberian pelayanan publik yang baik rupanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya instansi swasta saja yang harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya, namun instansi pemerintah juga harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan publik merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang semestinya dipenuhi oleh pemerintah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik berupa pelayanan umum seperti pelayanan administratif, maupun pelayanan jasa seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan hukum. Berkaitan dengan kualitas pelayanan publik yang belum sesuai dengan harapan sebagain besar masyarakat, pemerintah, khususnya instansi penegak hukum perlu secara terus menerus melakukan perbaikan pada kualitas pelayanan publik agar terwujudnya asas pelayanan prima yang diharapkan oleh masyarakat sehingga terciptanya kepuasan dan peningkatan kepercayaan dari masyarakat. Upaya untuk mewujudkan asas pelayanan prima tidak lah mudah namun juga tidak terlalu sulit. Perkembangan dalam dunia teknologi telah melatarbelakangi kebutuhan organisasi untuk menggunakan sistem informasi agar menunjang dalam pengambilan keputusan. Suatu organisasi harus dapat mengadaptasikan sistem dan teknologi 1

2 informasi yang tepat guna. Dengan integrasi antara departemen-departemennya, sehingga atasan dapat dengan mudah mengontrol pekerjaan pegawai-pegawai dibawahnya dan pekerjaan dapat berjalan secara efisien sesuai dengan visi dan misi organisasi. Sistem informasi yang akan dibangun haruslah disesuaikan dengan kematangan proses dan rencana organisasi ke depan atau dengan kata lain adanya penyelarasan sistem informasi dengan proses bisnis. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal dan memperoleh hasil yang maksimal, jika direncanakan dengan baik dalam suatu perencanaan strategi teknologi dan sistem informasi. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan bahwa penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan pelayanan publik instansi pemerintah. (Syrra, 2013) Namun penerapan TIK ini rupanya masih menyentuh sebagian dari instansi penegak hukum seperti Polisi, Kejaksaan, dan Pengadilan di kota-kota besar, khususnya Ibu Kota, sehingga sampai saat ini proses-proses layanan didalam instansi penegak hukum di daerah masih bersifat manual dan belum bisa melayani publik dengan baik. Penelitian ini akan berfokus pada instansi penegak hukum, khususnya Kejaksaan yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan hukum. Sebagaimana yang diketahui bahwa Kejaksaan adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan.

3 Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya di bidang penuntutan, dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan. Mengacu pada Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Dengan dibuatnya Undang-Undang diatas, Kejaksaan seharusnya telah menyadari fungsi sosial yang mereka emban dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun kenyataannya, masih sering ditemukan bahwa masyarakat belum mendapatkan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan. Dari pengamatan langsung, Kejaksaan yang berkedudukan di Ibukota atau kabupaten dan daerah hukumnya meliputi kekuasaan kabupaten/kota, yang disebut Kejaksaan Negeri, rata-rata telah menerapkan TIK di dalam prosesnya. Namun tidak demikian pada Kejaksaan Negeri Tigaraksa. Kantor yang terletak di Jalan H. Somawinata Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Tangerang, masih belum menerapkan sistem dan teknologi informasi secara mendalam. Mereka hanya menerapkan sistem standar seperti menginput data dan sistem yang diterapkan belum terintegrasi, sehingga dalam memberikan pelayanan publik yang berlandaskan asas pelayanan prima masih belum terpenuhi.

4 Kejaksaan Negeri Tigaraksa memiliki 3 (tiga) level hierarki dan 5 (lima) area fungsi diantaranya : Bagian Pembinaan, Bagian Intelijen, Bagian Pidana Umum, Bagian Pidana Khusus, dan Bagian Perdata dan Tata Usaha Negara. Penelitian ini akan berfokus pada area fungsi Pidana Umum yang memerlukan adanya sistem pengontrolan kinerja agar berkas perkara pidana dapat diproses tepat pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan belum terintegrasinya sistem antara Kepala Kejaksaan dengan Bagian Tindak Pidana Umum sehingga menyebabkan berkas-berkas perkara belum dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi kurang percaya kepada layanan hukum Kejaksaan. Selain karena proses perkara tidak diselesaikan dengan tepat waktu, juga karena kurangnya transparansi informasi untuk masyarakat, sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi tentang kasusnya sampai masyarakat tersebut dipanggil ke Pengadilan. Untuk itulah diperlukan sistem informasi yang baik untuk bisa mengontrol pemrosesan berkas-berkas perkara tersebut dan juga mempercepat durasi pemrosesan berkas perkara. Dengan ketepatan waktu dalam pemrosesan berkas-berkas perkara, maka pengambilan keputusan tentang penyelidikan dan penelitian dapat dilakukan dengan cepat dan tepat serta dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan hukum Kejaksaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun skripsi yang berjudul PERANCANGAN STRATEGI LAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA KEJAKSAAN NEGERI TIGARAKSA (STUDI KASUS: BAGIAN PIDANA UMUM). Diharapkan skripsi ini dapat membantu menawarkan

5 solusi sehingga masalah-masalah yang akan diuraikan lebih lanjut dapat terselesaikan dan dapat memperlancar proses-proses di dalam organisasi. 1.2 Tujuan dan Manfaat Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi yang strategis pada Kejaksaan Negeri Tigaraksa, guna mempermudah Kepala Kejaksaan Negeri Tigaraksa untuk mengontrol berkas dan pekerjaan bagian tindak pidana umum dan menyediakan transparansi data kasus bagi masyarakat. Tujuan dari penulisan tersebut adalah: 1. Menganalisis strategi layanan dan teknologi informasi pada bagian Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tigaraksa agar dapat memenuhi kualitas layanan yang diinginkan masyarakat, khususnya yang berperkara atau yang berurusan dengan bagian tersebut. 2. Memberikan usulan perbaikan strategi layanan dan teknologi informasi yang dapat meningkatkan efektifitas pada bagian Pidana Umum Kejaksaan Kejaksaan Negeri Tigaraksa dalam tiga tahun mendatang. 3. Memberikan usulan solusi sistem dan teknologi informasi yang tepat untuk bagian Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tigaraksa sehingga tercapai kualitas layanan yang baik. Manfaat penelitian ini adalah : 1. Menghasilkan perencanaan strategi, teknologi dan sistem informasi dengan mengacu pada strategi layanan yang dapat meningkatkan kualitas layanan terhadap masyarakat yang berhubungan dengan bagian Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tigaraksa.

6 2. Mengetahui kelemahan dan kebutuhan strategi, layanan masyarakat, dan teknologi informasi pada bagian Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tigaraksa. 3. Penelitian ini diharapkan berguna bagi bidang keilmuan yang sedang digeluti yaitu Manajemen dan Sistem Informasi. Diharapkan usulan-usulan yang ditawarkan dapat menjadi bahan-bahan pengkajian untuk diangkat menjadi suatu perencanaan proses terutama tentang sistem informasi yang strategis dan terintegrasi. 1.3 Ruang Lingkup Karena luasnya topik yang dapat dibahas, maka penulisan skripsi ini lebih dikhususkan dengan membatasi ruang lingkup penelitian. Batasan-batasan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu: 1. Penelitian ini hanya melibatkan area Pidana Umum di dalam Kejaksaan Negeri Tigaraksa dan hanya berupa perencanaan strategi teknologi dan sistem informasi. 2. Menganalisis strategi yang meliputi analisis internal yaitu perbaikan operasional maupun eksternal yaitu layanan masyarakat pada Kejaksaan Negeri Tigaraksa, dengan menggunakan metode Enterprise Architecture. 3. Analisa sistem informasi dan teknologi yang sedang berjalan di Bagian Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Tigaraksa saat ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi maupun teknologinya. 1.4 Metodologi Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam skripsi antara lain mencakup :

7 1. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk merumuskan strategi organisasi. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor SWOT ini adalah kajian kepustakaan, dengan menjadi pengamat non-partisipan yang melakukan observasi secara terstruktur di Kejaksaan Negeri Tigaraksa, dan wawancara secara terstruktur dengan Kepala Kejaksaan Negeri Tigaraksa. 2. Enterprise Architecture Framework Analysis. a. Current Architecture b. Future Architecture c. Enterprise Transition Management Plan Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menganalisis kerangka kerja Enterprise Architecture ini adalah kajian kepustakaan dan wawancara secara terstruktur dengan Kepala Kejaksaan Negeri Tigaraksa. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi dibagi menjadi 5 (lima) bab dan isi pokok dari masing-masing bab adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metodologi, serta sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI

8 Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar bagi pembahasan skripsi ini. Teori diambil dari beberapa buku referensi yang berhubungan dengan topik penulisan. BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Bab ini berisi latar belakang organisasi, struktur organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang sedang dihadapi dan usulan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. BAB 4 USULAN PERANCANGAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis yang telah dilakukan pada bab 3 beserta usulan perencanaan strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI yang diharapkan dapat membantu organisasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta mencapai tujuan dan visi misi organisasi. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan akhir dari pembahasan skripsi ini yang akan menjelaskan simpulan dari seluruh penulisan skripsi dan juga berisi saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi pihak manajemen organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi di masa yang akan datang.