Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

MODUL FISIKA BERSUPLEMEN DIGITAL MATERI GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA KELAS X

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN A.

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SMP/MTs KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLLER STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT PADA MUATAN LOKAL MIKROKONTROLLER KELAS X TAV SMKN 1 PUNDONG

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI PERPADUAN GERAK BERBASIS KOMPUTASI UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LUMAJANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2), Widjianto (3) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telp. (0341) 551-312 (1) email: hana221190@yahoo.com Abstract : Tersedianya buku Fisika kurikulum 2013 sebagai sarana penunjang belajar disetiap sekolah sangatlah kurang, sehingga guru Fisika menggunakan buku Fisika yang telah disusun oleh Tim MGMP untuk menunjang pembelajaran. Buku ini tidak dapat memberikan motivasi belajar secara maksimal kepada siswa, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu peneliti perlu melakukan pengembangan bahan ajar berupa modul yang disusun dengan model POE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R & D) dari Borg dan Gall. Metode ini diawalai dengan studi pendahuluan, dilanjutkan pengembangan produk dan uji coba produk. Hasil validasi konten pada modul diperoleh nilai 3,739 dan buku guru diperoleh nilai 3,778. Sedangkan hasil validasi konstruk untuk modul diperoleh nilai sebesar 3,702 dan buku guru diperoleh nilai sebesar 3,658. Sedangkan hasil uji coba terbatas diketahui bahwa modul dan animasi dapat digunakan oleh semua siswa, artinya siswa dapat mempelajari modul dan menjalankan animasi dengan baik. Modul ini dikembangkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Setelah menggunakan modul ini, motivasi siswa kelas X_MIA SMAN 1 Sumberpucung mengalami peningkatan sebesar 60,9%. Hasil tersebut mencerminkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid atau baik. Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar. Terlaksananya implementasi kurikulum 2013 ini akan maksimal, jika terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dalam membantu belajar siswa. Salah satu sarana untuk menunjang kegiatan belajar adalah buku. Tersedianya buku-buku kurikulum 2013 disetiap sekolah sangatlah kurang, khususnya untuk buku SMA mata pelajaran Fisika kelas X. Di Kabupaten Malang ada sembilah sekolah yang diwajibkan untuk melaksanakan implementasi kurikulum 2013. Tetapi pelaksananya tidak ditunjang dengan buku Fisika kurikulum 2013 yang cukup (Hakim, 2013). Ke sembilan SMAN di kabupaten Malang telah mengimplementasikan kurikulum 2013, khususnya untuk siswa kelas X. Dari hasil Observasi, guru menggunakan satu buku yang disusun bersama-sama oleh tim MGMP Malang dalam menunjang pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan 20 orang siswa kelas X, didapatkan bahwa 90 % siswa menyatakan buku ini belum mencukupi untuk menunjang belajar Fisika. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar akan Fisika belum terpenuhi secara maksimal. Padahal menurut Prastuti, Wari dan 1

2 Subeno (2012), salah satu faktor penentu hasil belajar siswa adalah motivasi. Prastuti juga mengungkapkan bahwa melalui kegiatan praktikum siswa dapat membuktikan sendiri konsep-konsep yang ada secara langsung, sehingga rasa ingin tahu siswa akan pembelajaran akan timbul. Karena itu seorang guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu memotivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran POE merupakan model pembelajaran yang mencangkup konteks yang dapat menimbulkan motivasi belajar bagi siswa. Hasil penelitian Budiati dkk ( 2012), menyatakan bahwa sintaks model pembelajaran POE yang melibatkan tahap prediction, observation and explanation dan prosedur model eksperimen yang dilaksanakan selama proses pembelajaran sains mampu mengakomodasi siswa dalam memperoleh nilai kelulusan yang baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Model pembelajaran POE menggunakan model eksperimen memerlukan pengelolaan proses kognitif yang baik, karena tahap-tahap yang dilaksanakan pada proses pembelajaran ini melibatkan perencanaan, managemen informasi, evaluasi, dan revisi yang merupakan indikator dari keterampilan metakognitif. Modul Fisika yang dikembangkan dengan model pembelajaran POE sangat cocok digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan model POE ketiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotor) yang harus dimiliki siswa dapat berkembang. Modul ini tidak hanya dalam bentuk cetak saja, ada penunjang berupa audio-visual yang menambah ketertarikan siswa untuk belajar. Seorang pakar bernama Mell Silberman (dalam Prastowo, 2011: 302), mengungkapkan suatu hasil penelitian bahwa dengan menambah audio-visual pada pembelajaran, dapat menaikkan ingatan dari 14% menjadi 38%. Penelitian ini juga menunjukkan adanya perbaikan hingga 200% ketika kosakata atau materi ajar disampaikan dengan menggunakana alat audiovisual. Bahkan, waktu yang diperlukan untuk menyampaikan konsep berkurang sampai 40% ketika visual digunakan untuk menambah presentasi verbal.

3 METODE Desain penelitian pengembangan produk media pembelajaran ini menggunakan modifikasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang telah dikemukakan oleh Borg & Gall. Dari kesepuluh tahap Borg dan Gall, hanya lima tahap yang diadaptasi dalam penelitian ini. Kelima tahap penelitian ini adalah penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft produk, uji lapangan awal dan revisi hasil uji coba. Lima langkah tersebut dikelompokkan menjadi 3 langkah utama, yaitu (1) Studi Pendahuluan, (2) Pengembangan Produk, dan (3) Uji coba produk (dalam Sukmadinata, 2009:184). Langkah pertama dalam penelitian ini adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan merupakan kegiatan yang berisi studi kepustakaan (studi kurikulum dan analisis sumber belajar), survei lapangan untuk menguji tingkat kebutuhan bahan ajar. Langkah selanjutnya adalah pengembangan produk yang terdiri atas identifikasi KI dan KD, aspek materi, pembelajaran, indikator, penilaian, dan penyusunan draf modul. Setelah draf modul selesai dikembangkan dilanjutkan dengan validasi kepada para ahli. Validasi produk produk terdiri atas validasi konten dan validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli. Validasi dilakukan oleh 1 dosen Fisika dan 2 Guru SMAN 1 Sumberpucung yang sudah berpengalaman mengajar Fisika selama lebih dari 20 tahun. Subjek uji coba yang digunakan adalah siswa Kelas X_MIA SMAN 1 Sumberpucung sebanyak 23 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket digunakan dalam validasi produk dan angket digunakan untuk uji coba terbatas dan mengidentifikasi motivasi belajar siswa. Khusus untuk mengetahui besar motivasi belajar dari siswa, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh John Keller. Angket motivasi ini terdiri dari 4 aspek penilaian, yaitu perhatian, kesesuaian, percaya diri, dan kepuasan. Adapun rentangan nilai untuk validasi konten, validasi konstruk, uji coba terbatas dan motivasi belajar. a. Untuk Validator 1) Skor 4 berarti: Sangat sesuai/tidak ditemukan kesalahan/sangat jelas 2) Skor 3 berarti: Sesuai/hanya ditemukan kesalahan kecil/jelas 3) Skor 2 berarti: Kurang Sesuai/ditemukan beberapa kesalahan/kurang jelas

4 4) Skor 1 berarti: Tidak sesuai/semua salah/tidak jelas b. Untuk Subjek Uji Coba Untuk subjek uji coba, digunakan empat butir pilihan yaitu, sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. c. Untuk Motivasi Belajar Untuk mengetahui besar motivasi belajar siswa, ada lima butir pilihan yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah dengan teknik rerata dengan menggunakan rumus berikut x x N (Arikunto, 2010) Keterangan : x = Nilai rata-rata x = Jumlah skor jawaban yang diperoleh tiap item N = Jumlah responden yang menjawab Kesimpulan yang dicapai dari validasi dan uji coba terbatas dapat ditetapkan berdasarkan kriteria pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1 Kriteria Uji Coba Terbatas NO 1 Nilai 3,26-4,00 Kriteria Valid (untuk validator) Valid/Layak Digunakan Kelayakan (untuk siswa) Mudah menggunakan 2 2,51-3,25 Cukup Valid/Cukup Layak Dapat menggunakan 3 1,76 2,50 Kurang Valid/Kurang Layak Kurang dapat membingungkan 4 1,00 1,75 Tidak Valid/Tidak Layak Tidak dapat menggunakan (dimodifikasi dari Arikunto, 2010) Sedangkan untuk kesimpulan yang diperoleh dari pengukuran motivasi belajar dapat ditetapkan berdasarkan kriteria pada Tabel 2 berikut.

5 Tabel 2 Analisis Motivasi Belajar Siswa NO Nilai Kriteria 1 4,21 5,00 Sangat Baik 2 3,41-4,20 Baik 3 4 5 2,61-3,40 1,81 2,60 1,00 1,80 Cukup Kurang Sangat Kurang HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis uji validasi konten dan kesesuaian materi yang diperoleh dari ketiga validator dapat diketahui pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Analisis Kelayakan Isi dan Kesesuain Materi pada Produk Penelitian ini Keterangan Validasi Konten Validasi Konstruk Buku Siswa Buku Guru Buku Siswa Buku Guru (modul) (modul) 3,739 3,778 3,702 3,658 Valid/Layak Digunakan Valid/Layak Digunakan Valid/Layak Digunakan Valid/Layak Digunakan Dari hasil analisi diperoleh bahwa secara keseluruhan buku siswa/modul Fisika Fluida Statis memiliki kelayakan konten sebesar 3,739 yang dapat diartikan bahwa modul ini layak digunakan. Pada buku guru, kelayakan konten buku diperoleh nilai sebesar 3,778 yang dapat diartikan bahawa buku guru ini layak digunakan. Kelayakan konten tidak menjamin akan kualitas produk penelitian, sehingga perlu juga dilihat dari analisis kesesuaian produk dengan konstruk. Dari hasil analisis pada buku siswa/modul Fisika Fluida Statis diperoleh nilai sebesar 3,702 yang artinya buku ini sesuai dan layak digunakan. Pada buku guru diperoleh nilai sebesar 3,658 yang artinya buku guru layak untuk digunakan. Perlu juga mengetahui akan hasil penggunaan dari siswa, karena modul ini diperuntuhkan untuk siswa SMA kelas X. Hasil analisis penggunaan untuk siswa SMA kelas X yang berjumlah 23 dapat dilihat pada Tabel 4.

6 Tabel 4 Hasil Analisis Uji Penggunaan oleh 23 Siswa SMA kelas X Aspek Keterangan Modul Fisika Fluida Sattis Dapat mengggunakan Animasi Dapat menggunakan Dari hasil analisi uji Penggunaan pada siswa dinyatakan bahwa seluruh siswa SMA kelas X dapat menggunakan modul dan animasi dari pengembangan peneliti. Modul ini digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan hasil analisis motivasi belajar siswa sebelum menggunakan modul ini cenderung belum maksimal. Hasil analisis peningkatan motivasi pada 23 siswa SMA kelas X yang diperoleh dari selisih motivasi sebelum dengan sesudah menggunakan modul dalam katagori baik dan sangat baik, dapat dijelaskan pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Katagori Motivasi Sebelum Sesudah Keterangan Cukup 73,9% 13% Menurun Baik 26,1% 69,6% Meningkat Baik Sekali 0% 17,4% Meningkat Dari hasil analisis pada Tabel 5 diperoleh bahwa setelah menggunakan modul ini, persentase siswa yang motivasi belajar yang cukup dapat menurun, sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik dan sangat baik dapat naik. Besar persentase siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik dan sangat baik sebelum menggunakan modul ini adalah sebesar 26,1%. Sedangkan besar persentase siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik dan baik setelah menggunakan modul ini adalah sebesar 87%. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa SMA kelas X meningkat sebesar 60,9 %. KESIMPULAN DAN SARAN Salah satu produk penelitian ini adalah modul yang diperuntukan untuk siswa. Peneliti menggunakan metode POE dalam menyusun modul ini, sehingga modul ini sesuai digunakan untuk menunjang implementasi kurikulum 2013. Disetiap sub bab dalam madul ini terdapat bagian-bagian dari pembelajaran POE,

7 yaitu predict, observe dan explain. Hal ini membuat modul ini berbeda dengan modul-modul yang lain, sehingga pengguna akan lebih mudah untuk memahami konsep fisika dan dapat menemukanya sendiri. Materi dalam modul ini tidak hanya didapatkan dalam bentuk teks, tetapi juga ada yang berbentuk video atau animasi, sehingga pengguna akan lebih tertarik akan mempelajarinya. Dari hasil uji validasi oleh 3 orang ahli, dengan menguji kelayakan isi dan kesesuaian materi diperoleh kevalidan dengan skor penilaian akhir untuk buku siswa sebesar 3,72 (valid/layak dugunakan) dan untuk buku guru sebesar 3,71 (valid/layak dugunakan). Sedangkan dari uji keterbacaan yang dilakukan oleh 23 siswa kelas X_MIA SMA N 1 Sumberpucung dinyatakan bahwa siswa bisa dalam menggunakan modul dan animasi materi Fluida Statis. Modul ini disusun untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dari hasil uji coba diperoleh bahwa jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik lebih banyak setelah menggunakan modul ini. Besar peningkatan jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik sebesar 60,9%. Kesimpulanya, bahan ajar (modul dan animasi) ini valid/layak digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi Fluida Statis sehingga dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Sedangkan untuk buku guru juga layak digunakan guru sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran bermodul dengan model POE. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Budiati, Herni. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran POE (Prediction, Observation, And Explanation) Menggunakan Eksperimen Sederhana dan Eksperimen Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan Metakognitif dan Gaya Belajar Terhadap Keterampilan Proses Sains. Surakarta : UNS Hakim, Irfan. 2013. Peserta TOT GPAI pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013 Tahun 2013. (online), (http://paiskabmalang.blogspot.com/2013/08..) Diakses 25 April 2013 Sharma M., at all. 2005. Learning Outcomes and Curriculum Development in Physics, A report on tertiary physics teaching and learning in Australia commissioned by the Australian Universities Teaching Committee (autc). Victoria: Monash University.

8 Prastiti,Wari dan Subeno Arif Wibowo. 2012. Hubungan Antara Minat Belajar Dan Kemampuan Berpraktikum Dengan Hasil Belajar Fisika Pada Kompetensi Dasar Fluida Statis Siswa Kelas Xi Ipa 1 Sma Negeri 5 Metro, Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Makalah disajikan dalam Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya