BAB I PENDAHULUAN. Denyut jantung normal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan tanda tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

Olahraga pada Kehamilan. Kesehatan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan gaya hidup dan gaya hidup negatif dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kondisi kesegaran jasmani yang baik dan prima. Tingkat kesegaran

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring Detak Jantung. f. Sensor : Finger sensor dan sensor suhu LM 35

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

GAMBARAN FREKUENSI NADI PADA LANSIA SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN SENAM LANSIA DI KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

LAMPIRAN II. Kuisioner Prevalensi Low Back Pain

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

TI T PS K ESEHATA T N 1

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

HEALTH SECRET. Q & S Dept Travira Air

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

GENERAL FITNESS TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG OLEH : NAMA : MIRA ANDARIAH S A NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

*SELAMAT MENGERJAKAN DAN TERIMA KASIH*

: Wilhelmina Olivia Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/ 28 Oktober 1989

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG OLAHRAGA KESEHATAN DENGAN PARTISIPASI OLAHRAGA PADA IBU RUMAH TANGGA USIA PRODUKTIF

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID06

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK

BAB I PENDAHULUAN. dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis (Mc

untuk Mencegah Sakit Punggung

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

BAB IV METODE PENELITIAN

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO.

Latihan Fisik David Beckham

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

Kekurangan Zat Besi dan Anemia pada Atlit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia ke-olahragaan denyut nadi sangat penting diketahui, karena denyut nadi/ denyut jantung menandakan kondisi kesehatan seseorang. Denyut jantung normal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung berhubungan dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk merigevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada orang dewasa yang what, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit. Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu aktivitas f sik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi. Denyut yang terlalu tinggi atau rendah bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan, terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas

atau sering pingsan. Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100 bpm/ beats per minute, (tachyeardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia). Denyut jantung seseorang dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Orang yang berolahraga secara berlebihan sehingga denyut jantungnya meningkat melebihi denyut jantung maksimal, bisa menyebabkan kematian. Karena itu kita harus tahu batas kemampuan maksimal denyut jantung kita saat berolahraga. Denyut jantung orang yang terlatih olahraga biasanya lebih rendah dari orang yang jarang berolahraga. Orang yang rajin berolahraga jika denyut nadinya rendah di bawah normal berarti derajat kesehatannya bagus, karena kerja jantungnya tidak berlebihan. Pemeriksaan denyut jantung atau denyut nadi dapat dilakukan dengan bantuan alat stetoskop. Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein. Kita dapat mengecek sendiri dengan merasakan denyut nadi kita di bagian tubuh tertentu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung,

namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Untuk mendapatkan nilai denyut jantung normal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm. Dalam melakukan olahraga dengan bersepeda statis hampir sarna dengan bersepeda, Cuma perbedaannya kalau dalam bersepeda membutuhkan keseimbangan sedangkan dalam bersepeda statis tidak membutuhkan keseimbangan. Keuntungan lainnya dalam melakukan bersepeda statis tidak membutuhkan tempat yang luas, peralatan olahraga ini telah banyak disediakan di sanggar fitness. Carmichael dan Burke (1996:10) menyatakan bahwa "Jika bersepeda 8 mil dalam waktu kurang dari 30 menit hal itu akan sebandingkan dengan lari 1 mil dalam waktu kurang dari 8 menit dan renang 600 yard dalam waktu 15 menit". Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa apabila bersepeda selama 30 menit maka akan sebanding dengan lari kira-kira 2 mil. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) stambuk 2009 mengenai keadaan/kondisi denyut nadi sebelum dan sesudah melakukan aktivitas olahraga pada bulan April 2012. Diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang besar (sangat bervariasi) mengenai kondisi denyut nadi sampel. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk lebih mendalami lagi mengenai aktivitas fisik/olahraga dan pengaruhnya terhadap respon nadi melalui penelitian yang berjudul "Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009".

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon nadi seseorang? Apakah faktor kondisi fisik memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Apakah aktivitas fisik bersepeda memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Apakah latihan Aktivitas fisik bersepeda memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Faktor-faktor apa saja yang mendukung respon nadi seseorang? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti adalah : "Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009". Dengan batasan masalah sebagai berikut : 1. Latihan Bersepeda Statis Selama 30 Menit Sebagai Variabel Bebas. 2. Respon Denyut Nadi Sebagai Variabel Terikat. D. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu : "Apakah Bersepeda Statis Selama 30 Menit berpengaruh Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009?"

E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk 1. Sebagai sumbangan dalam memecahkan masalah tentang pencapaian prestasi, khususnya bidang olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik. 2. Sebagai masukan untuk guru olahraga dan pelatih bersepeda, khususnya bersepeda stabs. 3. Sebagai masukan untuk atlet-atlet bersepeda, khususnya bersepeda statis.