BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Dari studi kasus penelitian manajemen terintegrasi, sumber energi di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PEMBAHASAN. di integrasikan antara Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS. energi (PLTBm) dengan pengolahan proses pemisahan. Selanjutnya subsistem

BAB I PENDAHULUAN. rakyat di Indonesia, terlebih di Bali, yang tidak memiliki sumber energi yang

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Kabupaten Bangli. Bangli berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

TESIS MANAJEMEN INTEGRASI ENERGI SURYA DAN MUNICIPAL SOLID WASTE (MSW) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PEMBANGKIT LISTRIK DI BANGLI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

Kajian Tekno Ekonomi Potensi Sampah Kota Pontianak Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

III. METODE PENELITIAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

IV. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik untuk menambah penghasilan. Tentunya dengan pemeliharaan dan

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

Investasi dalam aktiva tetap

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

IV. METODE PENELITIAN

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

III. METODE PENELITIAN

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

UNIVERSITAS INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran

BAB II LANDASAN TEORI

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

1 Universitas Indonesia

III. METODOLOGI. A. Kerangka Pemikiran. B. Pendekatan Studi Kelayakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

1 Universitas Indonesia

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

IV METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metodologi Penelitian Dari studi kasus penelitian manajemen terintegrasi, sumber energi di kawasan Kabupaten Bangli, belum terintegrasi dan tersinkroninasi antar subsistem. Integrasi antar subsistem sampah lingkungan perkotaan (MSW) dan subsistem industri sumber energi PLTS dan PLTBm, secara berkelanjutan dapat memberikan dampak terhadap jangka panjang. Integrasi sumber energi ditinjau dari aspek teknik dilihat dari subsistem industri yang memerlukan energi (fuel) yang digunakan untuk melakukan proses produksi dan dari sistem produksi menghasilkan energi (fuel). Ditinjau dari aspek ekonomi dilihat dari masing masing model yang didapatkan sebuah proses sistem dan diperlukan analisis integrasi dari setiap susbsistem untuk mengetahui jumlah produksi sebuah sistem dalam menghasilkan dan membutuhkan fuel dari pengembangan integrasi sistemik guna peningkatan dan efektifitas integrasi sumber energi, sehingga diperlukan sekali analisa dalam manajemen integrasi antara PLTS dan MSW dalam meningkatkan produktifitas pembangkit listrik dengan metode analisis data lapangan dari data primer sampah, dalam penelitian ini yaitu dengan penerapan metodologi campuran yakni kualitatif dan kuantitatif. Metodologi kualitatif dengan cara mewawancarai, survei lokasi, pencatatan data dan data teori pendukung. Metode kuantitatif dengan cara mengolah data yang didapat menjadi sebuah variabel pendukung dalam 42

43 pengambilan keputusan integrasi energi PLTS dan MSW, metode kualitatif diantaranya: lokasi penelitian, jenis sampah, pengolahan dan solusi saat ini. Metodologi kuantitatif diantaranya: jumlah sampah, modal produksi, pengolahan, dan solusi saat ini. Dalam metodologi penelitian ini disimpulkan dalam Gambar 4.1. Integrasi Flow Process system. PLTBm Listrik Bambu 38,3 ton/ hari Kering PLTS Listrik MSW 180 m 3 /hari Padat Kering Tungku Pembakaran Uap Panas Turbin Listrik 0,7 MW Putar Generator Listrik Demand (Permintaan) 12 MW Gambar 4.1. Integrasi Flow Process Electricity Gambar diatas menunjukan terdapat 2 komponen subsistem utama, antara lain subsistem Pembangkit Listrik tenaga biomasa (PLTBm) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dari subsistem PLTBm merupakan limbah MSW yang diolah kembali hingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku padat dan kering hingga dapat dimanfaatkan sebagai material tungku pembakaran, uap panas yang dihasilkan ditransfer ke dalam generator untuk menghasilkan listrik. Supply energi listrik dari PLTBm memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan dari

44 subsistem PLTS, hal ini dimaksudkan karena PLTS memiliki kapasitas energi 1MW, energi listrik yang dihasilkan PLTS dapat langsung dimanfaatkan oleh pengguna listrik tetapi juga dimanfaatkan didalam unit pengolahan energi. 4.2 Batasan Lokasi Penelitian Studi area terletak di Propinsi Bali dengan studi lokasi Kabupaten Bangli Pada subsistem sampah lingkungan perkotaan (MSW) dan industri sumber energi PLTS dan PLTBm supaya didapatkan daya output yang optimal. Studi penelitian ini membahas bentuk sistem integrasi sumber energi untuk di sinkronisasikan dengan berbagai subsistem energi untuk peningkatan pemanfaatan energi non fosil secara sistemik efektif dan efisien. 4.3 Diagram Alir Penelitian Sifat penelitian memerlukan interaksi langsung dengan dua subsistem, antara lain subsistem lingkungan dalam menghasilkan produk limbah, dan subsistem industri dalam mengolah limbah menjadi energy (fuel) dalam memperoleh informasi tentang masing masing subsistem, diperlukan informasi dalam memahami jumlah produksi energy yang dihasilkan per tahun. Selain itu, diperlukan informasi pendukung mengenai jalanya interaksi antar subsistem dalam menjalankan sinkronisasi antar subsistem untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Dalam pandangan diatas diagram alir penelitian diuraikan dalam Gambar 4.2.

45 Identifikasi Masalah Objek Permasalahan Studi Lapangan Penggolongan Data MSW PLTS Data Primer Data Sekunder Tidak Tinjauan Literatur Observasi/Survei MSW > Jumlah MSW > Jenis MSW PLTS > Energi yang dihasilkan Data Cukup Ya Input data Untuk Evaluasi Faktor Teknik dan Faktor Ekonomi Tidak Nilai Teknik (Supply and Demand Energy) Nilai Ekonomi Ya Kesimpulan dan Rekomendasi Gambar 4.2. Diagram Alir Penelitian 4.4 Bahan dan Alat Yang Diperlukan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang menjelaskan integrasi sumber fuel dari subsistem lingkungan dan subsistem industri disebuah kawasan MSW Kabupaten Bangli berupa data primer yang terdiri dari; luas areal,

46 jumlah kebutuhan energi, penggunaan teknologi industri, hasil olahan limbah serta turunanya (data sekunder) berupa energi atau produk lain. 4.4.1 Pengumpulan Data Primer Data primer yang dibutuhkan mencakup Observasi/survey dengan beberapa pertanyaan dengan format tertulis dan peneliti menanyakan kepada kepala bagian lapangan menganai data : a. Informasi sosial-ekonomi produk komoditas Kabupaten b. Lokasi Kawasan c. Luas area d. Jenis Sumber bahan baku pendukung 4.4.2 Pengumpulan Data Sekunder Begitu pula Data sekunder yang dibutuhkan mencakup kuisioner pertanyaan dengan format tertulis dan peneliti menanyakan kepada kepala bagian lapangan menganai data : a. Sistem Manajemen Lingkungan b. Proses produksi dan Teknologi yang digunakan c. Produk utama dan turunanya d. Institusi dan Lembaga pendukung e. Sistem kebijakan energi 4.5 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah mendiskripsikan data primer dan sekunder dengan menggunakan integrasi yang ada dengan pengembangan metode

Energi GJ/t 47 yang baru, dengan mengetahui data on-off process yang didapat untuk diolah kembali dengan perhitungan matematis dan praktik lapangan sampai mendapatkan data hasil analisis yang selanjutnya dikemas secara tertulis dalam simpulan pembahasan. 4.5.1 Analisis Teknik Analisis teknik mendiskripsikan tinjauan tentang materi dan energi terkait analisis dari faktor teknik. dimana dilakukan proses biometanasi dan energi bayu (bahan bakar kayu) sehingga didapatkan sebuah potensi energi yang dihasilkan dalam berupa listrik (kwh) atau dalam jumlah nilai kalor (kkal/kg). Dengan potensi energi pada Gambar 4.3. 16,2 16 15,8 15,6 15,4 15,2 15 14,8 14,6 14,4 Koefisien konversi energi GJ/t 0,67 1,1 Rasio Produksi Limbah ton/th Gambar 4.3 Potensi Energi Biomassa dalam jumlah ton kering (Yokohama, 2008) Kotoran sapi Kayu Bakar

48 Produksi MSW : Q = Dimana : m = massa limbah LHV = Lower Heating Value (Nilai kalor bawah bahan) 1kJ = 0,000278 kwh ( Sumber: konversisatuan.com) Menghitung efisiensi Qak = ƞ x Qbb Dimana : Qak Ƞ Qbb : Energi yang bisa dimanfaatkan : Efisiensi Pembakaran : Kalor Pembakran 4.5.2 Analisis Ekonomi Analisa Ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), dan Payback Periode (PBP). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan kalkulator dan aplikasi Microsoft Excel 2010. Untuk mengelompokkan dan mempermudah analisis, data disajikan dalam bentuk tabulasi. Pengolahan data yang dilakukan menghasilkan arus kas tunai yang kemudian dilakukan analisis kelayakan investasi. 1. Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value). (6) Dimana : CF = Cash flow (Benefit +cost)

49 FBP = Faktor Bunga Present t = Periode waktu Maka: NPV = - I + Ab (P/A,i,n) + S (P/F,i,n) Ac (P/A,i,n) Oh (P/F,i,n) (7) Keterangan: I = Investasi Ab = Annual Benefit Ac = Annual Cost S = Nilai Sisa Oh = Overhoul n = Umur investasi i = Bunga tahunan Berdasarkan nilai NPV, terdapat tiga kelayakan investasi, yaitu : a. NPV > 0, maka usaha layak untuk dilaksanakan b. NPV = 0, manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. c. NPV < 0, maka usaha tidak layak untuk dijalankan 2. Kriteria Rasio Manfaat Terhadap Biaya (B/C Ratio) (8)

50 Dimana : Cb = Cash Flow Benefit Cc = Cash Flow Cost t = Periode Waktu n = Umur Investasi PWB = Ab (P/A,i,n)+ S (P/F,i,n) PWC = I + Ac (P/A,i,n) + Oh (P/F,i,n) Apabila (B/C) > 1 maka proyek atau kegiatan dinyatakan layak. 3. Kriteria Masa Pengembalian Investasi (Payback Periode) = periode waktu (9) Rencana Investasi ini dinyatakan layak jika k n dan sebaliknya. 4.6 Evaluasi Hasil Evaluasi hasil dalam penelitian ini menggunakan evaluasi dengan parameter batasan yaitu; Evaluasi Teknik berupa evaluasi materi dan energi, evaluasi ekonomi, evaluasi sosial dan evaluasi lingkungan. Masing masing data evaluasi membutuhkan data primer dan data sekunder. 4.6.1 Evaluasi Teknik Evaluasi teknik dalam penelitian ini terkait dengan materi energi dengan pengambilan data primer dan sekunder : 1. Evaluasi Data Primer :

51 Lokasi kawasan : a. Industri PLTS dan PLTBm Kabupaten Bangli b. Limbah Lingkungan Perkotaan (MSW) Kabupaten Bangli 2. Evaluasi data sekunder a. Sistem pengolahan dan produksi b. Sistem pengolahan limbah dan penghasil energi 3. Evaluasi data Primer dan Sekunder a. Lokasi dan kondisi saat ini b. Kapasitas Saat ini 4.6.2 Evaluasi Ekonomi Dari evaluasi teknik didapatkan data primer dan sekunder, sehingga diperlukan evaluasi ekonomi dalam mengukur kelayakan usaha yaitu dengan metode : a. Net Present Value b. Benefit Cost Ratio c. Payback Period