BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan adalah hal utama yang diupayakan oleh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. walaupun dalam penyajian di silabus keempat aspek tersebut masih dapat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maka akan tercipta suatu masyarakat yang cerdas, intelek, dan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. nasional, pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,

permasalahan untuk merangsang pemikiran siswa supaya siswa dapat lebih aktif menjawab pertanyaan, mampu memecahkan masalah dengan mudah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan yang terus-menerus dan bersifat fleksibel, yaitu pendidikan harus

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

I. PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan guru secara sadar dan dengan sistematis serta berpedoman pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait sehingga dapat membuahkan hasil belajar yang optimal. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia dipandang sebagai variabel terpenting yang mempengaruhi tercapainya kesejahteraan umat manusia (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan kualitas sumber daya manusia juga menjadi lebih baik, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan pada khususnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPA diperlukan strategi pembelajaran yang tepat dan metode pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, dalam proses belajar mengajar yang perlu dicapai bukan hanya hasil belajar, tetapi juga proses belajar yang efektif dan siswa menjadi aktif. Seorang guru 1

2 mempunyai pengaruh yang besar terhadap berhasil tidaknya siswa menyenangi dan memahami pelajaran yang diajarkan. Dengan berbagai macam metode mengajar yang telah tersedia sebagai sarana untuk mengajar, guru dapat memilih metode yang cocok dengan materi yang diajarkan. Dengan memilih metode mengajar yang sesuai, selain dapat menguasai kelas juga akan mempunyai pengaruh yang sangat berarti terhadap proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Keefektifan strategi pembelajaran yang digunakan harus didukung oleh kemampuan guru dan kesiapan siswa sebagai subyek didik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai penanggung jawab dalam bidang pendidikan terlibat dalam proses belajar mengajar yang sangat besar perannya dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Masalah umum yang dihadapi berkaitan dengan hasil belajar siswa yang disebabkan oleh metode yang digunakan guru masih konvensial, berpusat pada guru dan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Sedangkan masalah yang dihadapi berkaitan dengan hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu berasal dari siswa bisa disebabkan karena banyak hal, antara lain siswa tidak memahami materi IPA karena guru terlalu cepat menerangkan, siswa kurang aktif dalam pembelajaran, dan lain-lain Data yang diperoleh dari wawancara guru kelas V secara lisan sebelum diadakan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA semester I pada siswa kelas V SDN Pesanggrahan 01 Batu tahun ajaran 2013-2014, dari jumlah siswa sebanyak 25 orang dengan KKM 70, hanya 10 siswa (40%) yang mencapai KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah, sisanya sebanyak 15 siswa belum mencapai KKM atau sebanyak 60% siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.

3 Hasil observasi di lapangan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam kelas tersebut, antara lain: 1) Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum secara ketat, guru berasumsi bahwa keberhasilan program pembelajaran dilihat dari ketuntasannya menyampaikan seluruh materi yang ada dalam kurikulum; 2) Motivasi dan aktifitas belajar siswa rendah yang ditandai dengan siswa cenderung pasif dalam hal mengajukan pertanyaan; 3) Kurangnya pemanfaatan sumber dan media pembelajaran, siswa hanya mendengar sehingga kurang kreatif dalam pengembangan ide-idenya; 4) Kemampuan siswa yang berbeda- beda di setiap anak, sehingga membuat kendala bagi guru kelas dalam pemberian materi dan pengelolaan kelas dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka untuk memaksimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satu model pembelajaran yang dapat mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal yaitu pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). (Menurut Slavin 2000:26), menyatakan bahwa pada STAD ini memiliki kelebihan diantaranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pembelajaran siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan ketrampilan untuk masa depan. Slavin dalam (Rusman, 2011: 213) selanjutnya mengemukakan bahwa metode STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.

4 Dengan penggunaan metode Student Teams Achivement Divisions (STAD) pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya diharapkan siswa akan lebih mampu mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dan menyebutkan contoh bagaimana hewan memperoleh makanan maupun melindungi diri dari musuhnya. Penggunaan metode Student Teams Achivement Divisions (STAD) siswa dapat bekerja sama dengan teman satu kelompoknya, bekerja sama dalam satu tim dan dengan adanya penghargaan dalam kelompok terbaik maka dapat memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan penelitian Ika Hanum Mulyaningtyas yang berjudul Peningkatan aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode STAD pada Siswa Kelas IV SDN Pacar Keling IV Surabaya menyatakan bahwa penerapan metode STAD dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar ditunjukan oleh adanya peningkatan hasil aktivitas siswa, hasil rata-rata belajar, peningkatan hasil ketercapaian kelas dan menunjukan kemampuan yang dicapai siswa dalam belajar. (Ika Hanum Mulyaningtyas: 2013) Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya Melalui MetodePembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 01 Batu

5 B. Fokus Masalah Inti permasalahan yang terjadi pada siswa kelas V SDN Pesanggrahan 01 Batu adalah aktivitas dan hasil belajarnya masih rendah. Peneliti menawarkan solusi pembelajaran dengan menerapkan metodestudent Teams-Achievement Divisions (STAD), dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas terkait saat mengaplikasikan penerapan model tersebut dalam pembelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metodestudent Teams-Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pesanggrahan 01 Batu? 2. Bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA setelah penerapan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada materi penyesuaian diri pada hewan untuk memperoleh makanan dan melindungi diri? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Mendeskrpsikan penerapan metodestudent Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran IPA tentang penyesuaian diri hewan terhadap lingkungannya pada siswa kelas V SDN Pesanggrahan 01 Batu.

6 2. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan metode STAD pada pembelajaran IPA pada materi penyesuaian diri pada hewan untuk memperoleh makanan dan melindungi diri? E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoristis a. Sebagai bahan informasi bahwa dengan menggunakan metode STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa b. Sebagai bahan informasi agar siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam mengerjakan tugas kelompok dalam menggunakan metode STAD 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dapat dijadikan masukan tentang cara belajar dengan metode pembelajaran dengan memanfaatkan teman satu kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota kelompok, saling mendengarkan, saling menghargai pendapat orang lain, serta yang paling penting menambah semangat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA. b. Bagi Guru Dapat mengembangkan metode pengajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, serta dapat memberikan variasi untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam pembelajaran IPA yang dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami dan menyukai materi pelajaran.

7 c. Bagi Sekolah Sekolah memperoleh masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Dengan demikian, metode pembelajaran yang digunakan dalam sekolah dapat meningkatkan hasil belajar. d.bagi peneliti Memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) merupakan modal untuk pengembangan pembelajaran nantinya sebagai calon guru. F. Batasan Istilah 1. Aktivitas belajar Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu hharus selalu berkaitan, (Sardiman 2011: 101). Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini berupa aktivitas siswa maupun kemampuan guru. Data mengenai aktivitas diperoleh dengan cara melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa maupun kemampuan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.indikator aktivitas siswa yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu : 1) Visual Activities (Pengamatan). 2) Oral Activities (bertanya,berpendapat) 3) Listening Activities (Berdiskusi) 4) Writting Activities (Membuat laporan/lkk) 2. Hasil belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar dalam waktu tertentu sesuai dengan tujuan pengajaran, yang dilihat dari alat ukur tes (tes subjektif) dan non tes (penilaian

8 skala). Penilaian ini akan diketahui melalui tes akhir siklus 1 sampai tes akhir siklus berhasil. 3. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. 4. Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya adalah penyesuaian hewan untuk memperoleh makanan dan untuk melindungi diri dari musuhnya. Misalnya bentuk paruh burung berbeda-beda untuk memperoleh makanan, hewan mempunyai cara sendiri untuk melindungi tubuhnya. 5. Metode Pembelajaran Model atau metode pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. 6. Metode pembelajaran STAD Student Teams-Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang terdiri dari empat orang yang heterogen. Pada awal pembelajaran, Guru menyajikan materi pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi tersebut secara individual.