V. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung. Bahan Pembuat Rim Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Jumlah serasah di lapangan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Kondisi Serasah dan Lahan Setelah Panen Tebu

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. ANALISA PERANCANGAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MESIN PEMINDAH BAHAN

EVALUASI KINERJA DAYA POROS MOTOR DIESEL BERBAHAN BAKAR MINYAK KELAPA MENGGUNAKAN WATER BRAKE DYNAMOMETER YANG SUDAH DIMODIFIKASI

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar


BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL B20 TERHADAP PERFORMANSI ENGINE VOLVO D9B 380

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN


KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENGUJIAN UNJUK KERJA MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

IV. PERSIAPAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TINJAUN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510

4 PENDEKATAN RANCANGAN. Rancangan Fungsional

PERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

Transkripsi:

V. HASIL DAN PEMBAHASAN.. DYNAMOMETER TIPE REM CAKERAM HASIL RANCANGAN Dynamometer adalah alat untuk mengukur gaya dan torsi. Dengan torsi dan putaran yang dihasilkan sebuah mesin dapat dihitung kekuatan atau daya dari sebuah mesin tersebut. Dynamometer tipe rem cakeram ini dibuat menggunakan kompenen-komponen kendaraan roda dua. Dynamometer hasil rancangan ini mempunyai beberapa bagian penting seperti rantai dan sproket, piringan cakeram dan rem cakeramnya, lengan pada dynamometer, serta rangka dynamometer. Rantai dan sproket berfungsi sebagai penyalur daya dari mesin uji ke dynamometer, ukuran rantai yang digunakan adalah, ukuran sproket kecil yang menempel pada roda gila pada mesin uji memiliki jumlah gigi sedangkan pada dynamometer jadi perbandingannya adalah :,. Pengereman dilakukan menggunakan rem cakeram yang mana memiliki daya cengkram yang baik, rem cakeram ini menggunakan piringan yang memiliki diameter, cm yang banyak terdapat dipasaran. Jika dilihat dari perhitungan pada lampiran rem cakeram yang digunakan ini sbenarnya tidak maksimal karena hanya dapat mengerem mesin dengan daya maksimum,8 kw sedangkan mesin yang diuji mempunyai daya maksimum, kw, jadi data yang didapat kurang optimal tetapi masih dapat digunakan. Sistem pengereman ini di modifikasi dengan tidak memakai pedal melainkan menggunakan mur pada pegas penekan. Pengereman dilakukan dengan cara memutar mur tersebut sehingga pegas penekan mendapat tekanan. Ini dilakukan agar pengeraman dapat berlangsung perlahan agar data yang didapat lebih baik. Pengereman dilakukan samapai mesin uji mati atau berhenti maka akan didapat torsi maksimum. Lengan yang terdapat pada dynamometer berfungsi sebagai peyalur beban yang didapat mesin uji pada saat pengereman berlangsung. Pada ujung lengan ini di gantung sebuah load cell yang akan mengukur beban tarik yang di rekam oleh handy strain yang berguna membaca beban yang didapat dalam satuan S. Rangka dynamometer di desain untuk menopang dynamometer dan mesin uji. Rangka dynamometer seluruhnya di buat menggunakan besi UNP dengan tebal mm, Ketinggian rangka disesuaikan dengan postur tubuh rata-rata manusia untuk memudahkan dalam proses penghidupan mesin, sehingga lebih ergonomis yaitu cm, lebar cm dan panjang cm. pada ujung lengan di buat juga dudukan untuk load cell dengan tinggi cm. Selain itu pada dudukan untuk poros dynamometer di pasang pillow block dengan diameter 9 mm sebagai dudukan poros. Pada rantai di pasang dudukan untuk pengencang rantai agar rantai tidak terlepas dan tetap dalam garis lurus.

8 9 Keterangan :. Mesin uji. Pegas penekan. Handy strain. Sproket kecil. Rem cakeram. Tuas beban 8. Sproket besar. Lengan. Load cell 9. Rantai Gambar. Dynamometer tipe rem cakeram Gambar. Dudukan atau pengencang rantai

Kontrol panas yang digunakan pada penelitian ini memang belum dibuat sempurna yakni menggunakan kipas angin yang ditempelkan atau dipasang di dekat rem cakeram. Sebelumnya ketika di rem, piringan mengeluarkan asap karena gaya gesek yang tinggi diantara kanvas dan piringan. Penggunaan kipas angin bertujuan untuk mengurangi panas yang terdapat pada rem cakeram. Selain kontrol panas kanvas pada rem juga harus sering diganti karena mudah habis, ini karena pengereman dilakukan dimulai pada saat rpm yang tinggi yaitu rpm. Jadi diperlukan penggantian kanvas agar pengereman selanjutnya mendapatkan hasil yang maksimal... CARA PENGOPERASIAN Sebelum dilakukan pengoperasian dynamometer hasil rancangan (dynamometer tipe rem cakeram), terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan untuk mempermudah pengoperasiannya. Langkah pertama yaitu pemasangan mesin pada dudukan atau rangka dynamometer. Langkah selanjutnya adalah memasang load cell pada ujung lengan dynamometer dan menyambungkannya pada handy strain untuk membaca beban yang diterima oleh enjin yang setelah itu dapat dihitung torsi dan dayanya. Sebelumnya load cell harus di kalibrasi terlebih dahulu. Proses pengkalibrasian ini diawali dengan menghubungkan load cell dengan handy strain meter. Setelah keduanya terhubung kemudian kedua benda tersebut digantungkan pada sebuah crane, untuk kemudian dilakukan pembebanan pada load cell. Pada masing-masing pembebanan yang diberikan, nilai yang terbaca pada handy strain meter dicatat sebagai ukuran besarnya regangan yang terjadi. Hasil yang didapat dijadikan sebuah grafik hubungan antara besarnya regangan terhadap pembebanan yang dilakukan. Data selengkapnya disajikan pada lampiran. Dari hasil kalibrasi diperoleh persamaan kalibrasinya yaitu: y = 8,9x +,9 dimana: y = beban tarik yang terukur (N) x = regangan (µε). loadcell Handy strain meter Gambar. Instrumen pengukur pembebanan Setelah proses kalibrasi selesai maka load cell dan handy strain ini dapat digunakan untuk membantu kinerja dari dynamometer dengan cara meggantungkan load cell pada ujung

lengan dynamometer. Cara penggunaan dynamometer tipe rem cakeram ini dibagi menjadi dua tahap yaitu: a. Tahap persiapan. Mesin dihidupkan terlebih dahulu. Putaran mesin diatur hingga menunjukan angka rpm pada tachometer. Handy strain dihidupkan, kemudian diatur hingga menunjukan angka b. Tahap pengujian. Pengereman dilakukan dengan cara tuas beban diputar satu putaran searah jarum jam. Putaran mesin dibaca menggunakan tachometer dan dicatat. Beban yang di dapat di baca pada handy strain dan dicatat. Langkah s.d diulang terus menerus hingga mesin mati. Setelah data di dapat maka dapat dilakukan perhitungan torsi mesin dan daya dari mesin tersebut.... PENGUJIAN KINERJA Pengujian kinerja ini dilakukan dengan menggunakan motor penggerak dari traktor tangan Yanmar Bromo DX dengan dua jenis minyak sebagai perbandingan kinerja dari penggunaan dynamometer yaitu minyak solar dan minyak nyamplung.... Minyak Solar Hasil penghitungan besarnya torsi dan daya pada mesin dengan menggunakan bahan bakar solar dapat dilihat pada lampiran. Secara grafik hasil pengujian kinerja terhadap motor diesel dapat dilihat pada gambar. Dari gambar hasil pengujian kinerja dynamometer pada ulangan ke dapat dilihat daya maksimum yang dihasilkan adalah, kw dan didapat pada saat torsi sebesar,8 N.m dan RPM sebesar. 8 Gambar8. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar uji

Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa torsi naik mengikuti turunnya RPM karena pengereman. Kenaikan torsi terjadi sangat tinggi sampai pada tingkat RPM dan pada saat itulah enjin berhenti. Pada saat enjin sesaat sebelum berhenti atau mati maka didapatkan torsi maksimum sebesar,8 Nm pada saat RPM sebesar. Pada saat pengereman maksimum inilah daya yang terbaca adalah daya maksimum. Selain itu dari Gambar 8 juga dapat dilihat kenaikan daya yang sangat tinggi serupa dengan torsi. Daya maksimum sebesar, kw didapat pada saat RPM mencapai nilai. Kemudian mesin kehilangan daya dan mati. 8 Gambar 9. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar uji Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa pengujian daya mesin dengan menggunakan bahan bakar solar yang kedua didapatkan daya maksimum sebesar,9 kw pada saat putaran engine berada pada titik seperti dapat dilihat pada Gambar. Setelah mencapai titik ini daya dari mesin hilang seperti pada pengujian sebelumnya. Torsi maksimum yang diperoleh dari pengujian kedua adalah sebesar,8 N.m pada titik RPM. Setelah mendapatkan torsi maksimum mesin langsung mati. Pada pengujian daya dari mesin dengan menggunakan bahan bakar solar ketiga didapatkan daya maksimum sebesar,89 kw pada saat mesin berputar pada tingkat kecepatan RPM. Torsi maksimum diperoleh pada tingkat kecepatan RPM dengan nilai, N.m.

8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar uji Dari data tiga kali pengujian menggunakan bahan bakar minyak solar dapat dilihat daya maksimum didapat pada uji yaitu, kw pada RPM. Dan torsi maksimumnya adalah,8 Nm. Rata-rata konsumsi bahan bakar solar pada tiga kali pengulangan adalah, cc/s.kw. data ini didapat pada saat memulai pengujian dan diakhiri pada saat mesin berhenti. Dari ketiga pengujian dengan menggunakan bahan bakar minyak solar, data-data pengujian dirangkum dan disajikan pada satu grafik untuk melihat kinerja mesin. Grafik tersebut dapat dilihat pada gambar. Dari grafik kombinasi ketiga pengujian pada Gambar kita dapat melihat daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh motor diesel. Dari data ini daya maksimum didapatkan pada saat enjin berada pada tingkat kecepatan RPM, yaitu sebesar, kw. Pada titik ini terjadi pengereman maksimum oleh dynamometer. Sedangkan torsi maksimum yang dihasilkan oleh engine ini adalah sebesar,8 N.m pada titik RPM.

8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar gabungan Data-data yang didapat pada dynamometer tipe rem cakeram ini jika dibandingkan dengan penggunaan dynamometer tipe water brake unutk menguji motor bakar diesel stasioner 8, HP juga teteapi dengan tipe yang berbeda yaitu Karapan PD 8 menggunakan bahan bakar solar pada penelitian sebelumnya (Fatiha,9) terlihat perbedaan pada grafik yang dihasilkan seperti yang terlihat di bawah ini. Dari gambar pengujian dapat dilihat daya maksimum yang dihasilkan adalah. kw dan didapat pada saat torsi sebesar.8 N.m dan RPM sebesar 99. Torsi (N.m) 9 8 Daya (kw) Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar uji

Dari grafik dapat dilihat torsi naik mengikuti turunnya RPM karena pengereman. Kenaikan torsi terjadi sangat tinggi sampai pada tingkat RPM. Setelah melewati titik ini tidak terjadi perubahan torsi dengan jumlah besar. Setelah mencapai torsi maksimum yaitu.8 N.m pada saat RPM sebesar, nilai torsi bergerak turun secara perlahan. Kenaikan torsi secara tajam menunjukkan bahwa ketika torsi naik dengan tajam maka pengereman berlangsung dengan cepat, ini berarti pengereman dari titik nol mencapai pengereman maksimum. Pada saat pengereman maksimum inilah daya yang terbaca adalah daya maksimum. Dari gambar juga dapat dilihat kenaikan daya yang sangat tinggi serupa dengan torsi. Daya maksimum sebesar. kw didapat pada saat RPM mencapai nilai 99. Daya dari mesin kemudian menurun secara perlahan. Penurunan daya lebih besar dengan penurunan RPM bila dibandingkan dengan penurunan torsi. Penurunan daya disebabkan oleh semakin banyak daya yang hilang dalam bentuk panas sehingga kemampuan traktor untuk mengatasi beban akan berkurang. 9 8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar uji Dari grafik pengujian daya engine dengan menggunakan bahan bakar solar yang kedua didapatkan daya maksimum sebesar. kw pada saat putaran engine berada pada titik 99 seperti dapat dilihat pada Gambar. Setelah mencapai titik ini daya dari mesin menurun seperti pada pengujian sebelumnya. Torsi maksimum yang diperoleh dari pengujian kedua adalah sebesar. N.m pada titik RPM. Setelah mencapai torsi maksimum torsi berkurang secara perlahan. Pada pengujian daya dari engine dengan menggunakan bahan bakar solar ketiga didapatkan daya maksimum sebesar.8 kw pada saat engine berputar pada tingkat kecepatan 98 RPM. Pada tingkat kecepatan berikutnya daya menurun sampai mencapai titik.8 kw pada tingkat kecepatan 98 RPM. Bila pemberian beban dilanjutkan sehingga engine mencapai kecepatan dibawah 98 RPM maka engine akan berhenti. Torsi maksimum

diperoleh pada tingkat kecepatan RPM dengan nilai N.m. Grafik prestasi dari pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar dapat dilihat pada gambar. 9 8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar uji Dari ketiga pengujian dengan menggunakan bahan bakar minyak solar, data-data pengujian dirangkum dan disajikan pada satu grafik untuk melihat kinerja mesin. Grafik tersebut dapat dilihat pada gambar. Dari grafik kombinasi ketiga pengujian pada Gambar kita dapat melihat daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh motor diesel. Dari data ini daya maksimum didapatkan pada saat engine berada pada tingkat kecepatan 99 RPM, yaitu sebesar.kw. Pada titik ini terjadi pengereman maksimum oleh dynamometer. Pada tingkat kecepatan di bawah 99 RPM, daya terus menurun karena hilang dalam bentuk panas. Sedangkan torsi maksimum yang dihasilkan oleh engine ini adalah sebesar. N.m pada titik RPM.

9 8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar solar kombinasi Jika dibandingkan maka akan terlihat perbedaan pada grafik dimana hasil pada penggunaan dynamometer tipe rem cakeram ini tidak didapat data daya setelah daya maksimum dibandingkan dengan penggunaan dynamometer tipe water brake yang mendapatkan data daya maupun torsi setelah didapat daya atau torsi maksimum dikarenakan pada pengereman maksimum motor yang diuji tidak mati perlahan melainkan langsung mati.... Minyak Nyamplung Penghitungan kinerja motor diesel dengan menggunakan bahan bakar minyak nyamplung dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan grafik pengujian engine dengan bahan bakar minyak nyamplung dapat dilihat pada grafik. Dari Gambar pengujian kinerja mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar minyak nyamplung dapat dilihat daya maksimum yang dihasilkan adalah, kw dan didapat pada saat torsi sebesar, N.m pada tingkat kecepatan RPM sebesar 9. Seperti pada grafik kinerja bahan bakar solar dapat dilihat torsi naik mengikuti turunnya RPM karena pengereman. Torsi maksimum yang didapat adalah, Nm pada saat RPM setelah itu masin langsung berhenti atau mati.

8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar minyak nyamplung netralis uji Pada pengukuran kedua didapatkan daya maksimum sebesar, kw pada saat RPM sebesar. Torsi maksimum yang didapat pada pengujian dua ini adalah, Nm pada saat RPM. Seperti pada pengujian pertama mesin mati setelah mencapai titikmaksimumnya. Setelah melewati titik ini mesin mati dan pengukuran berhenti. 8 Gambar. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar minyak nyamplung uji Dari pengukuran ketiga didapatkan daya maksimum sebesar, kw pada saat RPM sebesar 8. Pada pengukuran kali ini daya maksimum dicapai saat torsi berada pada titik maksimum yaitu, N.m. Torsi berhenti atau tidak dapat di baca lagi setelah mencapai titik maksimumnya.

8 Gambar 8. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar minyak nyamplung uji Dari ketiga pengujian dengan menggunakan bahan bakar minyak nyamplung pada mesin diesel, data-data pengujian dirangkum. Data disajikan pada satu grafik untuk melihat kinerja mesin diesel saat menggunakan bahan bakar minyak nyamplung. Grafik tersebut dapat dilihat pada gambar. 8 Gambar 9. Grafik prestasi motor diesel berbahan bakar minyak nyamplung gabungan Grafik kombinasi ketiga pengujian menunjukkan daya maksimum sebesar, kw yang dapat dihasilkan oleh motor diesel dengan menggunakan minyak nyamplung. Daya maksimum didapatkan pada saat engine berada pada tingkat kecepatan 8 RPM dan torsi sebesar, N.m. Dari pengujian kinerja mesin dengan menggunakan bahan bakar solar dan minyak nyamplung dapat dibuat sebuat tabel perbandingan. Dari tabel ini kita dapat melihat bahwa

torsi dan daya maksimum yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar minyak nyamplung pada engine ternyata tidak berbeda jauh dari penggunaan bahan bakar solar. Penurunan daya maksimum yang terjadi adalah 9,%. Sedangkan torsi maksimum turun sebesar %. Rata-rata konsumsi bahan bakar nyamplung pada tiga kali pengulangan adalah, cc/s.kw. data ini didapat pada saat memulai pengujian dan diakhiri pada saat mesin berhenti. Tabel. Perbedaan daya poros mesin berbahan bakar solar dan minyak nyamplung Solar Minyak nyamplung Torsi maksimum (N.m),8, Daya maksimum (kw),, RPM saat daya maks. 8 Konsumsi bahan bakar (cc/s.kw),,