BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memiliki dampak yang luas terutama pada bidang ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. industri industri baru yang muncul. Industri industri ini tidak hanya bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu

Judul : Pengaruh Profil Risikodan Modal Intelektual padareturn On Assets Perbankan Nama : Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha Negari NIM :

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. intelektual pada perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia. Modal intelektual merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, karena berfungsi sebagai intermediary institusion yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase Transaksi Saham Industri Manufaktur di BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003). Mereka menyelidiki nilai yang tersembunyi (hidden value) dari perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan dalam laporan keuangan. Chen et al (2005) mencatatat selama tahun 1997-2001, dalam US Standard and Poors (S & P) 500, rasio nilai pasar terhadap nilai buku meningkat dari 1 sampai 5. Selisih atau perbedaan itu dalam Chen et al. (2005) diartikan sebagai kapital intelektual (intellectual capital). Hal ini dikarenakan perusahaan tidak dapat memberikan harga pada kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Kapital intelektual mencakup lebih dari sekedar properitas intelektual seperti hak cipta, paten, dan bentuk lain dari kekayaan intelektual. Kapital intelektual merupakan gabungan dari kemampuan, pengetahuan, keahlian, hubungan dengan masyarakat, manajemen yang berkualitas, proses dan inovasi yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perusahaan terdorong untuk melakukan pengembangan sumber daya intelektual yang mereka miliki. Pandangan umum bahwa perusahaan saat ini lebih mengedepankan aset pengetahuan daripada modal konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan kapital fisis lainnya menyebabkan 1

perusahaan terdorong untuk mengubah strateginya dari bisnis yang berbasis pada tenaga kerja menuju bisnis berbasis pengetahuan (Kuryanto, 2008). Hal ini dilakukan karena rata-rata kegiatan utama yang dilakukan perusahaan seperti pelayanan konsumen, inovasi produk yang dihasilkan dan dalam pengambilan keputusan tidak terlepas dari kemampuan intelektual yang berupa keahlian, kecerdasan, dan pengetahuan yang dimiliki CEO, manager bahkan seluruh karyawan. Misalnya seperti mengubah proses pelayanan konsumen dalam perbankan yang dulunya konsumen harus datang ke bank untuk melakukan tarik tunai hanya pada jam tertentu, sekarang penarikan tunai dapat dilakukan dengan mesin ATM kapan pun konsumen membutuhkan. Ini merupakan salah satu contoh bahwa perusahaan harus mengubah proses pelayanan pelanggan dari berbasis tenaga kerja menuju berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dengan para pesaingnya. Belkaoli (2003) menyatakan bahwa investasi perusahaan dalam kapital intelektual akan menghasilkan peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku. Hal ini dapat disebabkan oleh kepemilikan serta pemanfaatan sumber daya intelektual yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola sumberdaya fisisnya dengan efektif dan efisien. Perusahaan akan memiliki kemampuan untuk mendapatkan nilai tambah dan keuntungan secara berlanjut apabila sumber daya fisisnya dikelola dengan baik. Dengan memiliki dan memanfaatkan kapital intelektual yang superior, perusahaan dapat menggunakan sumber daya fisisnya secara ekonomis dan menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas sehingga perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Perusahaan yang memiliki 2

karyawan yang memiliki kemampuan, keahlian dan pengetahuan lebih dibanding perusahaan lain akan memiliki kemampuan menciptakan laba secara berlanjut sehingga perusahaan memiliki prospek yang lebih bagus dibanding pesaingnya. Ketika kinerja dan prospek suatu perusahaan lebih bagus dari para pesaingnya, pasar cenderung akan melakukan pembelian saham perusahaan tersebut. Sementara itu, pemegang saham akan mempertahankan saham mereka hingga terjadi kenaikan penawaran yang dinilai telah sesuai dengan harapan mereka sehingga menyebabkan kenaikan nilai pasar perusahaan. Meskipun telah banyak praktisi yang melakukan penelitian di bidang kapital intelektual, namun kapital intelektual belum memiliki pengukuran yang baku. Pulic (1998) mengajukan pengukuran kapital intelektual secara tidak langsung dengan menilai efisiensi nilai tambah sebagai hasil kemampuan intelektual perusahaan yang dikenal dengan metode Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ). Komponen utama metode VAIC TM terdiri dari capital employed efficiency (CCE), human capital efficiency (HCE), dan structural capital efficiency (SCE). Pulic (1998) menyatakan bahwa tujuan utama dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah menciptakan nilai tambah yang dihasilkan oleh kapital fisis dan potensi intelektual yang direpresentasikan oleh karyawan dengan seluruh kemampuan dan potensinya. Nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan input. VAIC TM menunjukan bagaimana kapital fisis dan potensi intelektual telah dimanfaatkan secara efisien oleh perusahaan. Perusahan dengan tingkat VAIC TM yang tinggi akan lebih efisien dibanding perusahaan yang tingkat VAIC TM rendah. VAIC TM dapat digunakan oleh 3

pemegang pancang untuk mengevaluasi dan memonitor efisiensi kapital intelektual dalam penciptaan nilai. Perusahaan akan mendapat manfaat seperti dalam hal pengalokasian kos untuk pengembangan karyawan yang akan menjadi lebih efisien dan ekonomis apabila perusahaan mengetahui sejauh mana kapital intelektual telah digunakan perusahaan untuk mengelola kapital fisisnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk tambahan informasi dalam pengambilan keputusan. Penelitian mengenai hubungan antara kapital intelektual dan nilai pasar dengan VAIC TM sebagai metode pengukuran telah banyak dilakukan, salah satunya di Taiwan oleh Chen et al. (2005). Chen et al. (2005) melakukan penelitian hubungan antara kapital intelektual dengan kinerja perusahaan publik di Taiwan dengan menggunakan metode VAIC TM sebagai proksi pengukuran kapital intelektual. Kinerja perusahaan yang digunakan adalah market to book value ratio of equity, return on asset (ROA), growth in revenue (GR), return on equity (ROE), dan employee productivity. Hasilnya kapital intelektual berpengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. Chen et al. (2005) juga menyatakan bahwa perusahaan dengan efisiensi kapital intelektual yang lebih baik menghasilkan profitabilitas perusahaan dan pertumbuhan pendapatan yang lebih besar baik di saat ini dan tahun-tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan kapital intelektual telah digunakan secara efisien oleh perusahaan di Taiwan sehingga pasar di Taiwan memberi nilai tinggi pada perusahaan yang memiliki kapital intelektual yang lebih baik. Penelitian lainnya dilakukan oleh Firer dan Williams (2003) yang menguji pengaruh kapital intelektual terhadap kinerja perusahaan dengan sampel 4 jenis 4

perusahaan di Afrika selatan dengan sampel 75 perusahaan selama tahun 2001 yang terdiri dari perusahaan perbankan, kelistrikan, teknologi informasi, dan jasa. Penelitian ini memberikan hasil yang berbeda dengan penelitian Chen et al. (2005), hasil penelitian Firer dan Williams (2003) menunjukan kapital intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Lebih lanjut Firer dan Williams (2003) menambahkan ada tiga temuan yang menarik dalam penelitiannya yang berkaitan dengan hubungan antara nilai pasar dan kapital intelektual. Pertama, temuan ini memberi kesan bahwa pasar di Afrika Selatan menempatkan penekanan kuat terhadap return dari sumber daya aset fisis. Hal ini mengindikasikan aset fisis yang digunakan perusahaan secara efektif dalam menghasilkan keuntungan tersebut mungkin akan dihargai lebih tinggi oleh pasar. Kedua, temuan ini menunjukkan bahwa pasar kemungkinan akan bereaksi negatif jika perusahaan berkonsentrasi pada peningkatan sumber daya manusia dengan mengorbankan pengembangan sumber daya aset fisis. Temuan ketiga menunjukkan bahwa pasar di Afrika Selatan kurang memperhatikan sumber daya modal struktural dibanding modal fisis dan sumber daya manusia. Kapital fisis, manusia, dan struktural pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang saling berkorelasi satu sama lain yang dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai aset perusahaan, sehingga ketiganya tidak dapat dipisahkan. Dari penelitian sebelumnya terlihat bahwa masih terjadi inkonsisten pada hasil penelitian yang dalam hal ini menunjukkan terjadi perbedaan penilaian pasar terhadap kapital intelektual. Hal ini dapat terjadi karena tidak digunakannya variabel pengendali dalam pengujian. Tidak digunakannya variabel pengendali 5

dalam pengujian menimbulkan keraguan apakah nilai pasar memang disebabkan oleh kapital intelektual atau mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi nilai pasar. Oleh sebab itu, berpijak pada penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005), penulis bermaksud melakukan penelitian dengan menguji kembali hubungan antara kapital intelektual dan nilai pasar perusahaan di Indonesia dengan memasukkan debt to total asset sebagai variabel pengendali untuk memberikan keyakinan bahwa hubungan tersebut merupakan hubungan kausalitas yang valid. Penelitian ini menggunakan komponen pengukuran kapital intelektual sebagai satu kesatuan yaitu VAIC TM karena komponennya yang berupa HCE, CEE, dan SCE digunakan secara bersama-sama untuk meningkatkan nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Perbankan dipilih sebagai sampel karena proporsi kinerja kapital manusia pada sektor perbankan lebih besar dibanding sektor lainnya dan sektor perbankan merupakan salah satu sektor penunjang ekonomi suatu negara yang intensif kapital intelektualnya (Firer dan Williams, 2003). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dibahas sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kapital intelektual memiliki pengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan perbankan dengan memasukkan variabel pengendali dalam pengujian dan apakah nilai pasar benar-benar disebabkan oleh kapital intelektual dan bukan karena faktor selain kapital intelektual. 6

1.3.Batasan Masalah Batasan batasan yang terdapat dalam penelitian ini meliputi : 1. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dan tidak menghasilkan laba negatif selama 2008-2012. 2. Pengukuran kapital intelektual dalam penelitian ini menggunakan metode VAIC TM. 1.4.Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan memperoleh bukti-bukti empiris tentang pengaruh kapital intelektual terhadap nilai pasar perusahaan perbankan di Indonesia. 1.5.Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan bukti empiris bahwa kapital intelektual merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai pasar perusahaan sehingga dapat digunakan untuk tambahan informasi dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan dan investor. 1.6. Sistematika Penulisan 1. Bab I: Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. 2. Bab II: Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis 7

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang meliputi: definisi teori pemegang pancang, teori berbasis sumberdaya, kapital intelektual, komponen kapital intelektual, pengukuran kapital intelektual, nilai pasar, debt to total asset dan rerangka pemikiran teoritis yang digunakan sebagai dasar untuk pengembangan hipotesis. 3. Bab III: Metode Penelitian Bab ini berisi tentang populasi dan sampel penelitian, metode pengambilan sampel dan periode penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan untuk penelitian, identifikasi, definisi operasional variabel penelitian dan teknik analisis. 4. Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang analisis dan hasil penelitian berupa pengujian stratistik dan pembuktian hipotesis dengan menggunakan metode penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. 5. Bab V: Penutup Bab ini menjelaskan tentang simpulan akhir dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 8