3. Protoplas dan Sferoplas 4.Spora A. Eksospora B. Endospora

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan. sel prokariot 5komponen struktural yang esensial

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

STRUKTUR SEL BAKTERI

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

STRUKTUR DAN MORFOLOGI BAKTERI RITA ENDRIANI

STRUKTUR SEL BAKTERI

Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

o Archaebacteria o Eubacteria

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

MODUL BAKTERI AKTIVITAS 1. CIRI-CIRI, STRUKTUR, MACAM-MACAM BENTUK KLASIFIKASI BAKTERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. RERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN

Bakteri ilmunya Bakteriologi Khamir (Ragi, Yeast) ilmunya Mikologi Kapang (Jamur benang) ilmunya Mikologi Virus ilmunya Virologi Ganggang (Algae)

Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Antony van Leeuwenhoek Ehrenberg Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah. mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

UKBM BIO

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Morfologi Sel dan Pewarnaan Gram

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. AKTIVITAS KUALITATIF ENZIM KITINOLITIK (INDEKS KITINOLITIK)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI PEWARNAAN SPORA. Rabu, 11 Maret 2015 Kelompok II Rabu, Pukul WIB. Iman Firmansyah

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY

Mikrobiologi Umum Dan Bakteri DASAR BIOPROSES

ORDO SPIROCHAETALES (BAKTERI SPIRAL)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan mempelajari materi tersebut dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Spirulina sp.

BAB I PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

KULIAH BIOINDUSTRI MINGGU 3. Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri, L.) Terhadap. Pertumbuhan Staphylococcus aureus.

Pada tahun 2000, International Committe on Taxonomy of Virusses telah menyusun lebih dari 4000 virus hewan dan tanaman 56 famili, 9 subfamili, dan

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BAKTERIOLOGI. Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktik komputer 1. Editor : Anisca Defanti Y NIM : G1C PROGRAM DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN

SEL Iriawati SITH - ITB

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Kemurnian Bakteri L. plantarum dan Patogen

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

Penyiapan Kultur Starter. Bioindustri Minggu 6 Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan

PENGANTAR TENTANG PENGERTIAN DASAR FISIOLOGI MIKROBIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan dari alam tersebut dapat berupa komponen-komponen biotik seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sel sebagai unit dasar kehidupan

Pembiakan dan Pertumbuhan Bakteri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas antimikroba pada ekstrak sambiloto terhadap pertumbuhan

Bakteri. Bakteri. Kuliah Mikrobiologi Nur Hidayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap bakteri Porphyromonas. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGUKURAN SEL MIKROBA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

Pewarnaan Kapsula Bakteri. LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si.

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Nikaragua. Bersama pelayar-pelayar bangsa Portugis di abad ke 16, tanaman ini

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

PERBEDAAN BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek

ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI STRUKTUR MIKROBA

TINJAUAN PUSTAKA. konsentrasi tertentu mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir 700 spesies bakteri dapat ditemukan pada rongga mulut. Tiap-tiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan yang memiliki bunga banyak, serta daun dari bunga bakung ini memilki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.

SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SECARA UMUM

Transkripsi:

1. Morfologi kasar Sel Bakteri A. Ukuran B. Bentuk C. Penataan 2. Struktur Halus Sel Bakteri A. Struktur Diluar dinding Sel B. Dinding Sel C. Struktur disebelah Dalam Dinding Sel 3. Protoplas dan Sferoplas 4.Spora A. Eksospora B. Endospora

1) UKURAN SEL Sangat Bervariasi Satuannya µm = 1/1000 mm Ukuran umum : 0.5 ~ 1.0 µm x 2.0 ~ 5.0 µm - Eschericia coli = 1 µm x 3 µm - Micoplasma = 0.1-0.3 µm - Epulopiscium fisheloni = 60 µm x 800 µm - Bakteri stafilokokus & streptokokus bola. diameter : 0.75 ~ 1.25 µm -Bakteri berbentuk batang seperti bakteri tifoid & disentri : 0.5 ~ 1.0 µm x 2.0 ~ 3.0µm

1 cm 3 ~5.0 x 1011 bakteri ukuran rata-rata, 10 12 bakteri ~ 1 Gram Dapat diukur Mikrometer Okuler

Ciri khusus sel bakteri akan terungkap bila perbandingan Luas permukaan dan Volume bakteri sangat tinggi TingginyaLaju metabolisme & pertumbuhannya tinggi.

1) Elips, 2) Bola, 3) Batang (Silindris), 4) Spiral (heliks) Kokus bentuk seperti bola & elips. Basilus bentuk seperti batang atau seperti kapsul (lonjong). Spirilum bentukspiral. Spiral yang memendek & tidak lengkap Bakteri Koma atau Vibrio

Pola penataan sel bakteri : 1) Berpasangan, 2) Gerombolan, 3)Rantai, 4) Filamen Penataan bakteri Kokus 1. Diplokokus : berpasangan dua-dua contoh: Streptococcus pneumoniae 2. Streptokokus : membentuk spt rantai contoh : Streptococcus aureus 3. Tetrakokus : membentuk kelompok terdiri dari 4 sel contoh : Pediococcus cerevisiae

4. Stafilokokus : contoh : Staphylococcus aureus Membentuk gerombolan kokus yang tak teratur spt buah Anggur 5. Sarcina : membentuk penataan sel seperti kubus contoh : Sarcina sp.

1. Penataan lapisan pagar contoh : Corynebacterium diphtheriae 2. Penataan roset contoh : Caulobacter vibrioides 3. Rantai contoh : Bacillus cereus

A. Struktur di Luar Dinding Sel 1. Flagelum (Jamak flagela) Embel-embel seperti rambut yang teramat tipis mencuat dari sel yang menembus dinding sel dan bermula dari tubuh dasar Tidak semua bakteri punya flagela. Menyebabkan motilitas (pergerakan) pada sel-sel bakteri. Panjang nya beberapa kali dari panjang selnya, tapi diameternya jauh lebih kecil daripada diameter selnya. Terbuat dari subunit protein Flagelin

Penataan Flagela : 1) Monotrikus flagela tunggal contoh : Pseudomonas aeruginosa 2) Lofotrikus sekelompok flagela contoh : Pseudomonas fluoroscens 3) Amfitrikus flagela tunggal maupun kelompok pada kedua ujungnya contoh : Spirillum serpens 4) Peritrikus sel dikelilingi oleh flagela contoh : Salmonela typhi

2. Pilus /fimbria Jamak pili/ fimbriae Dijumpai pada bakteri motil dan nonmotil. Lebih kecil, lebih pendek dan lebih banyak dari flagela Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Tidak Berfungsi untuk pergerakan Pilus F (pilus sex) berfungsi sebagai pintu gerbang bagi masuknya bahan genetik selama berlangsungnya perkawinan antar bakteri Beberapa pili berfungsi untuk melekat pada berbagai permukaan ( sumber Nutrien)

3. Kapsul lapisan kental (lendir) yang mengelilingi sel Lapisan bahan Kental (Lapisan Lendir) Berfungsi sebagai pelindung & gudang cadangan makanan. Tebal kapsul dapat satu persekian diameter selnya atau jauh lebih besar dari selnya Kapsul bakteri penyebab penyakit tertentu menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi. Contoh : Acinotobacter, Rhizobium trifolii Banyak dijumpai pada bakteri habitat air tawar/marin.

4. Selongsong - Terbuat dari senyawa senyawa logam tak larut (ferri dan mangan oksida) yang mengendap di sekeliling sel sebagai produk kegiatan metabolik. - Banyak dijumpai pada Habitat air tawar yang kaya bahan organik, juga dialiran air kotor dan tempat pembuangan Limbah 4. Tangkai - Substansi lengket, memungkinkan sel tersebut melekat pada permukaan padat - Dijumpaidilingkungan air tawar dan marine, kemampuan melekat amat penting bagi pertumbuhan dan ketahanan hidupnya.

B. Dinding Sel Struktur amat kaku (kecuali mikoplasma) yang memberikan bentuk pada sel. Komposisi : 1. Peptidoglikan Polimer yang terdiri dari : N- Asetilglukosamin (AGA), Asam N-Asetilmuramat (AAM), & suatu peptida yang terdiri dari 4-5 asam amino (D- Alanin., LisinAsam Diaminopimelat Komposisi Dinding sel penting dalam membedakan bakteri dari protista lain dan juga antar kelompok bakteri, Bakteri Gram (positif) & Bakteri Gram Θ (negatif)

C. Struktur Di Sebelah Dalam Dinding Sel 1. Membran Sitoplasma disebut juga Membran Protoplasma/Membran Plasma, letaknya di bawah dinding sel. - Mengendalikan lalulintas substansi dalam larutan, mampu mengambil dan menahan nutrien dalam jumlah yang sesuai dan membuang kelebihan nutrien atau produk Buangnya. - Difusi fasif : Tidak spesifik, substansi kimiawi bergerak melintasi membran dari suatu area yang berkonsentrasi tinggi ke yang lebih rendah. - Angkutan Aktif : Sangat spesifik, memungkinkan penumpukan solut didalam sel dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada yang ada di luar sel

2. Mesosom Membran sitoplasma yg melipat ke arah dalam sitoplasma, diduga berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus. 3. Sitoplasma Ribosom : Biosintesis Protein a) Daerah Sitoplasma granular yg kaya akan RNA b) Daerah Kromatin (Nukleus) kaya akan DNA c) Inklusi Sitoplasma Substansi Kimiawi yang menumpuk membentuk granul di dalam sitoplasma mengandung nutrien & bahan partikulat lainnya.

Protoplas : Isi sitoplasma yang dikelilingi membran sitoplasma Sama sekali tidak mempunyai dinding sel Tidak Bergerak Berbentuk Bola Tidak Dapat membelah diri Tidak mampu membentuk dinding sel Tidak rentan terhadap infeksi bakteriofage - Sferoplas : Isi sitoplasma yang dikelilingi membran sitoplasma dan sebagian bahan lapisan luar yang tetap melekat pada membran sitoplasma ( bakteri gram negatif)

Tubuh yang secara metabolik Dorman, dihasilkan pada fase lanjut pertumbuhan sel, Tahan terhadap banyak bahan fisik dan kimia. a) Eksospora ( spora eksternal) contoh : Streptomyces sp.(serantaian spora ( disebut konidia) yang disangga diujung hifa. b) Endospora (spora internal di dalam sel) - Hanya terdapat pada bakteri - Berdinding tebal & sangat resisten - Bacillus, Clostridium & Sporosarcina - Sebagian besar mengandung Asam Dipikolinat - Letaknya bisa sentral, terminal, subterminal terminal sentral subterminal Resisten terhadap suhu tinggi & kekeringan, bahan kimia seperti Desinfektan.