Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

ARAH DAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEKDIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS

Curiculum Vitae. Pekerjaan : - Inspektur Jenderal Kemenristek Dikti

Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017

Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal

KEBIJAKAN TEKNIS KERJASAMA PENGAWASAN TAHUN 2016 ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

H. JAMAL WIWOHO, S.H., : : : 1/ : S1 FH UNS, S2 PPS UNDIP, S3 DOKTOR ILMU HUKUM UNDIP : BERKELUARGA, 1 ISTRI, 3 ANAK

DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

OPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Disampaikan Dalam Forum Diskusi Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan ITS Menjadi PTNBH INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI DAN PENYAMPAIAN LHKPN/LHKASN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PENGELOAAN KEUANGAN SNMPTN- SBMPTN

Pengawalan dan Pengawasan Isu Strategis Inspektorat Jenderal Kemristekdikti

PERAN BPKP DALAM PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

STRATEGI PENGENDALIAN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. Inspektur Jenderal Kemristekdikti

SOSIALISASI LHKPN, GRATIFIKASI DAN WHISTLEBLOWER MEMBANGUN PERINGATAN DINI DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO PENGAWASAN INTERNAL

Fungsi SPI PTN. 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemriksaan internal dan eksternal

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag

PENGUATAN MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

PELATIHAN REVIEWER PENELITIAN NASIONAL Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERAN SPI DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BAB II PERJANJIAN KINERJA

PERAN PENGAWASAN INTERN DALAM RANGKA PTN BLU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2015

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

RPJMN dan RENSTRA BPOM

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Oleh : Dr. DJASWADIN, SH. Msi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PEMERIKSAAN KEUANGAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI) DI PERGURUAN TINGGI

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

PERAN DEWAS PENGAWAS PTN BLU ; KONFLIK DAN PERMASALAHAN

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DUKUNGAN PENGANGGARAN UNTUK KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI RINTO SUBEKTI, S.E., M.M. ANGGOTA KOMISI X DPR-RI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

BAB I P E N D A H U L U A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

Transkripsi:

ARAH DAN SASARAN PEMBINAAN PENGELOLAAN APBN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon 3 SEPTEMBER 2015 1

STRUKTUR ORGANISASI KEMRISTEKDIKTI PERPRES NOMOR 13 TAHUN 2015 Staf Ahli Bid. Akademik Staf Ahli Bid. Infrastruktur Staf Ahli Bid. Relevansi dan Produktivitas MENTERI RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL DITJEN PEMBELAJARAN & KEMAHASISWAAN DITJEN KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI DITJEN PENGUATAN INOVASI DITJEN PENGUATAN RISTEK DAN PENGEMBANGAN PUSAT DATIN IPTEKDIKTI PUSPIPTEK PUSDIKLAT PERGURUAN TINGGI LLPT/ KOPERTIS LBM EIJKMAN PP IPTEK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 2

PROGRAM PRIORITAS KABINET KERJA (2015-2019) PERPRES NOMOR 2 TAHUN 2015 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bagsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan pembangunan dan tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 3

VISI DAN MISI KABINET KERJA (2015-2019) PERPRES NOMOR 2 TAHUN 2015 Visi: Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong MISI: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 4

STRUKTUR ORGANISASI ITJEN KEMRISTEKDIKTI PERPRES NOMOR 13 TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN BAGIAN HUKUM DAN UMUM BAGIAN KEUANGAN & SISTEM INFORMASI PENGAWASAN Subbag Perencanaan Program Dan Anggaran Subbag Evaluasi dan Pelaporan Subbag Hukum Dan Kepegawaian Subbag Rumahtangga Subbag Keuangan Subbag Sistem Informasi Pengawasan INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II INSPEKTORAT III SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 5

KEMRISTEKDIKTI PERPRES NOMOR 13 TAHUN 2015 Mengendalikan KEMRISTEKDIKTI: Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara PERPRES NO. 13 TAHUN 2015 UUD 45: sebagian fungsi pendidikan dengan -/- 20% dari APBN dan mencerdaskan kehidupan bangsa 150 satker 120.000 orang pegawai Rp41,507 T APBN P Rp92,478 T Aset Penerimaan dan penggabungan P3D Ristek dengan Dikti 6

PENGENDALIAN INTERN PP NOMOR 60 TAHUN 2008 SPIP memberikan keyakinan yang memadai bagi: 1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, 2. Keandalan laporan keuangan, 3. Pengamanan aset negara, dan 4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Menristekdikti wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada SPIP Dilakukan Pengawasan Intern Oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Definisi Pengawasan Intern: Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. 7

Belanja Negara APBNP 2015 Rp. 1.994,89 T Anggaran Pendidikan (20.39%) Rp.406,70 T (37,5%) (Rp. Milyar) Belanja Pemerintah Pusat 152.451,7 1. Kementerian Ristek dan Dikti 41.507,7 2. Kementerian Dikbud 53.278,5 3. Kementerian Agama 48.662,0 4. K/L lainnya 9.003,4 (62,5%) (Rp. Milyar) Belanja Transfer Daerah 254.252,3 1. Anggaran Pendidikan dalam DBH 1,337.7 2. DAK Pendidikan 10,041.3 3. Anggaran Pendidikan dalam DAU 134,970.3 4. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1,096.0 5. Tunjangan Profesi Guru 70,252.7 6. Anggaran Pendidikan dalam OTSUS 4,234.7 7. Dana Insentif Daerah 1,664.5 8. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 31,298.3 8

PAGU ANGGARAN TAHUN 2016 Penerimaan Belanja Defisit Rp. 1. 898 T Rp. 2. 121 T Rp. 273,2 T KEMRISTEKDIKTI 2016 RP. 37.987.978.612.000,- Untuk Pelayanan Umum Rp. 975.881.712.000,- Untuk Pendidikan Rp.37.022.096.900.000,- 9

VISI DAN MISI ITJEN KEMRISTEKDIKTI VISI ITJEN KEMRISTEKDIKTI: MEWUJUDKAN PENGENDALIAN INTERN YANG PROFESIONAL DAN BERKUALITAS UNTUK MENDORONG RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI YANG BERMUTU DAN BERDAYA SAING. MISI ITJEN KEMRISTEKDIKTI: 1. Mewujudkan Pengawasan Internal yang Berkualitas dan Bernilai Tambah 2. Mewujudkan SDM Pengawasan Internal Kemristekdikti Yang Profesional 3. Mewujudkan Akuntabilitas Manajemen Pengawasan Internal. 10

11

LINGKUP PENGAWASAN ITJEN KEMRISTEKDIKTI 11 5 14 Audit Universe PTN 35 Unit Utama Program Nasional 118 Kegiatan Mandatori Satker non PTN Kopertis 38 Dari data lingkup audit tersebut, disusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan menggunakan pendekatan Audit Berbasis Risiko Hibah dan PHLN termasuk dalam data Program Nasional yang menjadi salah satu lingkup pengawasan Itjen Kemristekdikti 12

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ITJEN KEMRISTEKDIKTI SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Kemristekdikti INDIKATOR: Opini Auditor atas LK Kemristekdikti WTP TUJUAN STRATEGIS: Meningkatkan Kualitas Pengawasan Internal SASARAN STRATEGIS 2: Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kemristekdikti INDIKATOR: Nilai Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kemristekdikti 80 INDIKATOR: Nilai Pengelolaan Reformasi Birokrasi Kemristekdikti 80 SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya Kualitas Sistem Pengawasan Internal Kemristekdikti INDIKATOR: Kapabilitas Itjen Kemristekdikti pada level 4 (Terkelola Baik) 13

STRATEGI PENGAWASAN ITJEN KEMRISTEKDIKTI 1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemristekdikti, mulai dari pimpinan sampai staf terbawah. 2. Membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (BPKP, Auditi, dan pihak ekternal lainnya) 3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal: a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal audit kinerja, pemberian peringatan dini, dan konsultasi. b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional. d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik. e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait. f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik. 4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN: a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN 14

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TUGAS ITJEN KEMRISTEKDIKTI TUGAS ITJEN: Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kemristek dan Dikti PERPRES NO. 13 TAHUN 2015 PENGAWALAN TUGAS DAN FUNGSI KEMENRISTEK DAN DIKTI KEGIATAN 1. AUDIT 2. REVIU 3. EVALUASI 4. PEMANTAUAN 5. PENGAWASAN LAINNYA Mencegah Mencegah dan melindungi sesuatu Dari ketidaknyamanan dan kehancuran Mengarahkan Menghentikan Mendorong PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN DINI 2. KATALISATOR 3. KONSULTAN 15

ARAH DAN SASARAN PEMBINAAN APBN 1. Peran Itjen sebagai pemberi peringatan dini melalui pemberian informasi hasil audit, evaluasi, reviu, dan pemantauan pelaksanaan anggaran. 2. Peran Itjen sebagai konsultan melaui pemberian pendapat dan saran atas permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan APBN. 3. Peran Itjen sebagai katalisator melalui kegiatan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat nasional, strategis, dan berrisiko tinggi. 16

TERIMA KASIH 17