PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU Oleh Suardi.B Widyaiswara LPMP SulSel

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK SECARA BERKELANJUTAN

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB II KAJIAN PUSTAKA

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

KEGIATAN BELAJAR 1 KOMPETENSI GURU

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

DAFTAR EVALUASI DIRI KERJA GURU

UPAYA PENGEMBANGAN BAHASA CIREBON MELALUI PENYIAPAN GURU PROFESIONAL

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Jumlah Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 3 Kompetensi. Dari 3 Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 18 Indikator:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB Nomor: 16 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi professional para guru dan pengelola sekolah. pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

: Drs.H. Nurhadi MPd NIP : : Penidikan Kewargaanegara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATERI BEDAH KISI-KISI DAN SOAL UKG, & STRATEGI SUKSES

Pengembangan Profesionalisme Guru

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPETENSI GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH. Ulpah SMAN Negeri 1 Barabai

MENYUSUN PORTOFOLIO PENGEMBANGAN DIRI Oleh : Waryono Widyaiswara

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PASCA PERMENEGPAN & RB NOMOR 16 TAHUN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

MODEL PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PASCA SERTIFIKASI DI KOTA SEMARANG. Ngabiyanto 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

KEBIJAKAN GURU DAN DOSEN 2. D E A S Y I D AWAT I

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengelolaan program dalam layanan pendidikan bisa terselenggara

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kualitas di era globalisasi ini menuntut kompetensi

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB II LANDASAN TEORI. Nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar selama 6 tahun. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu. mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan

BAB 1. PENDAHULUAN Pembangunan pendidikan nasional yang sekarang dilaksanakan bangsa Indonesia memiliki semangat untuk menciptakan pembangunan

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU Oleh Suardi.B Widyaiswara LPMP SulSel I.PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003,Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, undang-undang No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,Peraturan Menteri Pendidikan nomor 74 tentang Guru, peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademi dan Kompetensi Guru, Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikiasi Bagi Guru dalam Jabatan, Peraturan Menpan dan RB Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya.maka di perlukan ramburambu bimbingan teknis bagi guru untuk pengembangan profesionalismenya secara berkesinambungan. Akhir-akhir ini banyak pihak menyatakan bahwa kwalitas guru kita rendah, sedangkan guru kita mengembang tugas sebagai Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam pasal 39 Ayat 1 UU Sisdiknas tahun 2003.dan begitu pulaa Ayat 2 UU sisdiknas tahun 2003 menyatakan pendidik merupakan tenaga Profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan Olehnya itu guru diharapkan secara terus-menerus mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

B. Pengertian Profesi Kependidikan 1. Pengertian Secara Umum a. Profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas (Volmer & Mills, 1966, Cully, 1996 dalam pengembangan Profesionalisme Guru Yang Berkelanjutan Dirjen Manajemen pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah pertama Dep Dik Nas 2007) b. Profesi sebagai spesialisasi dari jabatan intelektual yang diperoleh melalui studi dan training, bertujuan menciptakan keterampilan dan pekerjaan itu diminati, disenangi oleh orang lain, dan dia dapat melakukan pekerjaan itu dengan mendapat imbalan berupa bayaran, upah dan gaji (sagala 2000 dalam Pengembangan Profesionalisme Guru Yang Berkelanjutan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dep Dik Nas 2007) 2. Syarat- syarat Guru Profesional - Guru harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan Khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru - Guru professional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya - Guru professional harus rajin membaca literatur 3. Guru professional Sebagai Komunikator dan Fasilitator Di dalam kelas guru berperan sebagai komunikator dan guru sebagai fasilitator memiliki peran memfasilitasi siswa untuk belajar secara maksimal dengan menggunakan berbagai strategi/metode,media dan sumber belajar, Siswa yang lebih efektif,mencari dan memecahkan permasalahan belajar, dan guru membantu kesulitan siswa yang mendapat hambatan, kesulitan dalam memahami, dan memecahkan permasalahan. 4. Pengembangan Kompetensi Guru. Kompetensi guru terdiri dari empat yaitu : a. Kompetensi Paedagogik b. Kompetensi kepribadian

c. Kompetensi social d. Kompetensi Profesional Keempat kompetensi itu menjadi tolok ukur Profesionalisme guru, dan apabila salahsatu komponen atau sub komponen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan, maka perlu di lakukan pengembangan profesi. C. STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU (Permendiknas No 16 Tahun 2007.) A. Kualifikasi Akademik Guru 1. Kualifikasi guru yg sesuai dengan Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 adalah semua guru diharapkan memiliki kualifikasi akademik minimum D-IV atau sarjana S1 Program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkan /di ampu dan di proleh dari program studi yang terakreditasi. 2. Kualifikasi Akademik guru melalui kelayakan dan kesetaraan, Kualifikasi akademik yang di persyaratkan untuk diangkat sebagai guru dalam bidang khusus yang sangat di perlukan tetapi belum di kembangkan di perguruan tinggi dapat di peroleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya. B. Standar Kompetensi Guru Standar Kompetensi guru ada empat yaitu : 1. kompetensi Paedagogik 2. kepribadian, 3. social, 4. dan profesional Kompetensi Paedagogik,mencakup : - Menguasai karakteristik peserta didik dan aspek fisik,moral,spiritual,social,dan intelektual - Menguasai teori belajar dan prinsip prinsip pembelajaran yang mendidik - Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang di ampu - Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik - Memnafaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

- Mempasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang di miliki - Berkomunikasi secara efektif,empirik, dan santun dengan peserta didik - Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran - Melakukan tindakan reflektif untuk kepentingan kualitas pembelajaran. Kompetensi Kepribadian - Bertindak sesuai dengan norma agama,hokum,sosoial,dan kebudayaan nasional Indonesia - Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat - Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,stabil,dewasa,arif,dan berwibawa - Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. - Menjunjung tinggi profesi guru. Kompetensi social,mencakup: - Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif,karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status ekonomi, - Berkomunikasi secara efektif empati, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat - Beradaptasi di tempat tugas di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragaman social budaya - Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri, dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Kompetensi Profesional mencakup - Menguasia materi, struktur konsep, pola pikir ke ilmuan, yang mendukung mata pelajaran yang di ampu - Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang di ampu - Mengembangkan meteri pembelajaran yang di ampu secara kereatif - Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, termasuk di dalamnya melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) - Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk mengembangkan diri.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pengembangan Profesionalisme Guru diarahkan untuk penguatan kompetensi guru berdasarkan kompetensi yang dimilik oleh guru (Paedagogik,Kepribadian,social, Profesional)dengan cara : - Mengikuti Pengembangan diri - Publikasi Ilmiah - Karya inovatif Pengembangan diri terdiri dari Diklat Kolektif guru dan diklat fungsional, diklat Kolektif dikembangkan pada MGMP, KKG, MKKS, KKPS dsb, sedangkan diklat Fungsional yaitu diklat yang dilaksanakan pada LPMP, P4T, LPTK,dsb Publikasi Ilmiah terdiri dari Presentasi pada forum Ilmiah, Publikasi Ilmiah atas penelitian Ilmiah atau gagasan ilmiah dibidang Pendidikan formal, Publikasi buku pelajaran atau buku pengayaaan,buku pengayaan guru. Karya Inovatif terdiri dari menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau mendapatkan karya seni, membuat alat peraga atua alat praktikum,dsb. Berdasarkan dari cara pengembangan itulah maka ke empat kompetensi tersebut perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus atau berkelanjutan agar profesionalisme guru terus menigkat sehingga mutu pendidikan yang diharapkan bersama dapat tercapai scara maksimal.