CATATAN PENELITIAN DAN KOMENTAR STRATEGI BERFILOSOFI

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Resume Filsafat Ilmu. (the Philosophy of Strategy)

Minggu ke. Media Tugas Referensi

PERTEMUAN 5. Teori Himpunan

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

Jenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Saeful Ulum, 2013

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik)

RESUME TENTANG LOGIKA HUKUM

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

Perspektif Normatif Tentang Etika Akuntansi Bagaimana Seharusnya Akuntan Bertingkah?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LATERAL MATEMATIS SISWA MELALUI PEND EKATAN OPEN-END ED

Keyakinan Etis Kesediaan untuk mempertahankan etika

MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

: Kemungkinan Studi Agama Secara Filsafati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

MAKALAH FILSAFAT ILMU THE CONCEPT OF SOUND SCIENCE IN RISK MANAGEMENT DECISION

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Agnes Murniati, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

Masyarakat yang Setara

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif.

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi dalam

TUGAS RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

MANAJEMEN KRISIS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roni Rodiyana, 2013

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

New Media & Society ADI SULHARDI. Media Baru sebagai Teknologi yang Berbudaya. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Penyiaran

2015 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

BAB II KAJIAN TEORI. Lord John Russell. Pada usia empat tahun ibunya meninggal dunia, dan setelah

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

SAINS, ISLAM, DAN REVOLUSI ILMIAH

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

[HIMPUNAN] MODUL MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 RAJASOAL..COM. istiyanto

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN OSBORN BERBANTUAN WINGEOM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KREATIF DAN BERPIKIR KRITIS MATERI KUBUS DAN BALOK SKRIPSI

Filsafat Ilmu dan Logika

PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik

BAB V PENUTUP. serta merta membuat sosiologi ilmu menggunakan metode-metode filsafat.pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kebenaran dan Cara Memperoleh Kebenaran

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMBANGUN BUDAYA BELAJAR

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

Etika dan profesi humas

UJIAN AKHIR SEMESTER

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Diterbitkan di Manajemen Pembangunan No. 58/II/Tahun XVI, 2007

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan pasca- perang dingin ini juga mempunyai implikasi strategis baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN ORGANISASI INTERNASIONAL 1

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

Transkripsi:

CATATAN PENELITIAN DAN KOMENTAR STRATEGI BERFILOSOFI Ada kabar terbaru dari artikel tentang filsafat ilmu dalam strategi manajemen yang mengemukakan pemikiran peneliti / penulis. Meningkatnya keprihatinan dalam pemahaman dan pengamanan yayasan bidang intelektual. Artikel ini berpendapat guna untuk pendekatan proaktif dengan strategi berfilosofi, dan untuk penolakan konvensional, dari markas' filosofi yang tidak direnungkan, dan tidak dapat berasimilasi, kekacauan epistemologis dan tindakan keterhubungan strategi manajemen. Artikel ini menanggapi kritik dari Rodolphe Durand, berkunjung kembali ke keunggulan logika kompetitif, dan membuat kasus untuk strategi filosofi pragmatis. Artikel THOMAS C. POWELL sebelumnya (Powell, 2001) mengeksplorasi epistemologis dan ontologis dasar strategi penelitian. Tugas itu tentu analitis dan kritis. Yayasan penelitian strategi filosofis, dalam pandangan saya, baik radikal atau konvensional mereka tidak objektivis atau subyektivis, rasionalis atau empincist, positivis atau postmodern. Makalah ini menceritakan dua cerita: satu mengapa Strategi Penelitian tidak dapat mengandalkan logika konvensional dan filsafat pembenaran, dan lainnya menunjukkan janji penebusan pragmatis epistemologi. Artikel tersebut menimbulkan sejumlah tanggapan. Beberapa dari mereka, seperti Durand, tidak setuju dengan kesimpulannya, tapi mereka setuju dengan suara bulat pada pentingnya pemahaman intelektual bidang yayasan ini. Kebangkitan baru artikel filsafat mendorong, dan membuktikan kesediaan strategi peneliti untuk terlibat dalam hal ini (misalnya, Priem dan Butler, 2001, 2001 b, Barney, 2001, Mir dan Watson, 2000, 2001; Spanos dan Lioukas, 2001; Bronn, 1998; Kwan dan Tsang, 2001). Durand menyatakan empat keterberatan, dan saya berterima diberi kesempatan untuk menanggapi. Keterberatan itu adalah: 1. Logika dan keunggulan kompetitif adalah mungkin untuk menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif menyebabkan kinerja yang unggul berkelanjutan dengan menggunakan 'INUS' logika diperlukan non deterministik kondisi yang cukup dan. http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/ 1

2. Keuntungan yang kompetitif. Kerugian bukanlah membangun berguna ketika dibingkai kembali menggunakan non-negatif proposisi. LOGIKA DAN KOMPETITIF KEUNTUNGAN Durant mengemukakan strategi, dengan kepastian dan tanpa tautologi, dia mengidentifikasi berkelanjutan keunggulan kompetitif sebagai penyebabnya yang di berinama inus logika. Dia kemudian memberlakukan INUS logika untuk konsep kerugian kompetitif, dengan alasan bahwa konsep ini berjumlah tidak lebih menimbulkan konsep yang negative tetapi lebih pada keunggulan kompetitif. Menurut pandangan seseorang pakar yang dibenarkan Durant tersebut tidak dapat dibenarkan, sebab apabila argumen Durand ini dimaksudkan sebagai suatu logika yang murni, maka akan menimbulkan keunggulan kompetitif yang menyebabkan superior kinerja, dengan demikian akan membuat argument yang membuat jatuh korban kekeliruan empiris (termasuk kesalahan dari induksi). Orang tersebut menulis isu-isu yang kompleks dan berpotensi membingungkan, namun respon Durand itu tidak meredakan kebingungan tersebut. Dia menyatakan kembali argument aslinya dengan menggunakan diagram venn, dan menunjukkan mengapa dia percaya. Durand keberatan argument itu tidak berhasil..dalam artikelnya, dia tidak berpendapat bahwa keunggulan kompetitif tidak menyebabkan sustaineds. Dia belum bisa menyimpulkan pendapat bahwa kita tidak bisa hanya menyatakan bahwa kompetitif yang berkelanjutan akan membawa keuntungan dan menyebabkan kinerja unggul yang berkelanjutan juga. Atau mengandalkan bahwa pernyataan sebagai bukti. R : set peristiwa "hujan". M : set peristiwa "mary pergi ke bioskop". Area 1 : hujan, tapi mary tidak pergi ke bioskop. Area 2 : tidak hujan, namun Mary pergi ke bioskop. Area 3 : hujan, dan mary pergi ke 2

bioskop. Area 4 : tidak pergi ke bioskop. Gambar 1. (a)hipotesis kesetaraan fuctional. (b) suatu hipotesis alternatif. C : set peristiwa "memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan". P : himpunan peristiwa "mencapai kinerja yang unggul berkelanjutan". Area 1 : memiliki keunggulan kompetitif tetapi kinerja tidak unggul. Area 2 : mempunyai KINERJA SUPERIOR, namun keunggulan tidak kompetitif. Area 3 : memiliki keunggulan kompetitif dan kinerja yang unggul. Area 4 : tidak memiliki keunggulan kompetitif atau kinerja yang unggul. Gambar 2. (a) hipotesis kesetaraan fungsional. (b) suatu hipotesis alternatif Maria harus mengakui sebagai empirikal kemungkinan. Dia tidak bisa mengabaikan wilayah 2 dengan definisi yang bagus, misalnya, 'Mungkin cerah di luar, tetapi selalu hujan di hatiku. " Demikian pula, jika kita mengingatkan Maria bahwa ia menghindari bioskop pada http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/ 3

hari hujan, jawabannya "Saya pikir rumah saya sebagai 'bioskop akan membangkitkan epistemologis 'hujan' Cion dan 'Maria pergi ke bioskop' akan kemudian definisinya setara. Inilah apa yang terjadi pada kompetitif keuntungan proposisi, dan tidak ada di kawasan Durand komentar baik bertentangan atau menyelesaikan keadaan ini. KOMPETITIF RENTAN Durand berpendapat bahwa, jika kita mengubah ekspresional menghindari keunggulan kompetitif untuk diasumsikan setara mencapai organisasi yang mampu maka kita menemukan bahwa kompetitif menambahkan tidak ada kolam renang yang sudah ada strategi konsep dan hubungan. Pembahasan sebelumnya pertanda yang lemah dalam argumen ini. Sebuah hipotesis kerja mungkin menegaskan bahwa beberapa subset dari A-faktor penyebab superior perkinerja. Ini akan bertentangan dengan persaingan hipotesis Keuntungan tive, tapi akan menjelaskan daerah 2 pada Gambar 2 (b) perusahaan dengan superior penampilan-penampilan tanpa keunggulan kompetitif. Strategi penelitian tidak memiliki hipotesis tersebut, karena teori mendefinisikan area 2 dari keberadaan. Tetapi peneliti hanya bisa menguatkan berlaku theoritis dengan mengakui kemungkinan logis mengubah penyebab, dan menunjukkan secara empiris tidak terdefinisi bahwa daerah ini memiliki keanggotaan tidak. Redefinisi tautologi menghindari kerugian kompetitif sebagai organisasi yang mampu, dan dalam kepercayaan jelasnya bahwa keunggulan kompetitif tertentu dapat diketahui, Bagian ketiga dari kritik Durand ini membuat dengan pasti, menyebabkan kinerja yang unggul. Seperti beberapa klaim bahwa proposisi analitik. HETEROGENITAS DAN TAUTOLOGI Bagian ketiga dari kritik Durand ini membuat beberapa klaim bahwa proposisi analitik dan penilaian analisis berbeda, bahwa asumsi heterogenitas bukanlah analitik penghakiman, bahwa jika persaingan sempurna merupakan aksioma, maka demikian adalah 4

heterogenitas perusahaan; heterogenitas yang adalah difalsifikasi semua dari filsafat Kantian perspektif. Dimana Durand tampaknya menyimpulkan bahwa argumen berikutnya itu didasarkan pada rasionalisme. Setelah kemajuan Frege dalam yang modern, perbedaan analitik-sintetik telah diterapkan hampir secara eksklusif untuk proposisi Navestigasi empirik bisa memperdebatkan masalah ini lebih lanjut, tetapi melibatkan epistemologis perbedaan antara rasionalis dan empiris yang belum diselesaikan dalam filsafat. Tanggapannya adalah bahwa, seperti kebanyakan non-rationalispt hilosophers dan skepticala pertarungan kemungkinan 'penghakiman,' sintetik apriori termasuk yang melibatkan heterogenitas perusahaan. STRATEGI DAN PRAGMATIS FILOSOFI Durand percaya mereka berarti bahwa kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa beberapa entitas kentara disebut 'keunggulan kompetitif' dibuktikan sebab-akibat hubungan dengan kinerja unik perusahaan. Di sisi lain tidak begitu yakin 'tahu' dan 'kepastian' tampak sangat aneh dan alternative hipotesis belum serius diusulkan atau diuji. Durand percaya mereka berarti bahwa kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa beberapa entitas kentara disebut a 'keunggulan kompetitif' memiliki dibuktikan sebab-akibat hubungan dengan kinerja unik perusahaan. Saya, di sisi lain, saya tidak begitu yakin 'tahu' dan 'kepastian' tampak sangat aneh Bahasa dia hubungan strueby definisi Proposisi adalah mengakui kemampuannya untuk menahan persaingan antara teori saingannya, sementara mengakui kompleksitas formal dan empiris pengetahuan-mengklaim dan menunjukkan rasa hormat terhadap kerapuhan dan ketidakstabilan pengetahuan manusia. ANALISIS Kebangkitan baru artikel filsafat akan mendorong, dan membuktikan kesediaan strategi peneliti untuk terlibat dalam hal ini. Kita tidak perlu menjadikan temuan Durand sebagai patokan dalam memperoleh keuntungan dan kinerja yang unggul dalam suatu perusahaan atau substansi. Semua itu dapat tercapai apabila kita berkerjasama dengan baik dan bertanggung jawab. http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/ 5

KESIMPULAN Temuan Durant dapat diterima dengan akal sehat, namun itu semua tidak menjamin temuan yaitu dapat menimbulkan segi keuntungan saja bias saja keuntungan penemuan Durant ada sisi negatifnya dan dapat terjadi kerugian, maka dari itu kita harus selektif dalam memilih suatu penemuan teori dari seseorang atau para ahli RELEVANSI DENGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA Tuntutan kualitas dalam penyelenggaraan pelayanan dewasa ini dirasakan sangat meningkat. Masyarakat pada umumnya tidak dapat lagi dipenuhi kebutuhannya atas dasar standar pemerintah semata, malainkan telah dituntut adanya kualitas layanan yang ditentukan oleh kebutuhan masyarakatnya sendiri. Kebutuhan tersebut ditujukan baik terhadap barang privat maupun terhadap barang publik. Baranglayanan privat dapat dipenuhi melalui mekanisme pasar, sementara barang publik tidak dapat dipenuhi melalui mekanisme pasar melainkan harus melalui pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah. Penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah pada umumnya dirasakan lamban, berbelit-belit, tidak jelas dan sebagainya. Pernyataan seperti ini tidak hanya terhadap pelayanan yang diselenggarakan di Indonesia saja khususnya, melainkan juga yang diselenggarakan di negara-negara maju lainya. Bukti nyata atas tuntutan tersebut adalah munculnya pemikiran Osborn dan Gaebler (1992) yang telah merubah tatacara birokrasi dalam rangka memenuhi tuntutan layanan masyarakatnya. Strategi yang digunakan dalan mereinvensi kegiatan pemerintah dalam pelayanan masyarakat dengan menggunakan 5 (lima) strategi yaitu The Strategi inti (Core Strategy), Strategi Konsekuensi (Conseguency strategy), Strategi Pelanggan (Customer Strategy), Strategi Kontrol (Control Strategy) dan Strategi Budaya (Culture Strategy) (Osborn dan Plastrik: 1996). Kelima strategi tesebut menjadi DNA organisasi yang digunakan oleh Margeret Teacher dalam mereinvensi palayanan di Inggris, hal ini menumbuhkan pemikiran bagi para ahli dalam mendorong organisasi untuk berinovasi untuk menciptakan nilai-nilai baru dalam menjalankan organisasinya (value creating) (Nonaka:1996). Maka yang terpenting adalah bagaimana pemerintah berinovasi menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan umum yang prima. 6