AKUNTANSI PAJAK. Dr. B. Sundari, Hotel Amaroossa - Bandung, 2-3 may back to pg 26

dokumen-dokumen yang mirip
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO WAJIB PAJAK DALAM NEGERI / BENTUK USAHA TETAP

RUGI LABA BIAYA FISKAL

MATERI PENYULUHAN PAJAK DI SMKN PENGASIH KULON PROGO

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

1. Pengertian Penghasilan Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pengertian penghasilan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

Catatan 31 Maret Maret 2010

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

BIAYA YG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO WP DALAM NEGERI WP BUT PASAL 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Yang dimaksud dengan tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 57/PUU-XII/2014 Penghitungan Pajak Penghasilan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PAJAK PENGHASILAN UMUM. Amanita Novi Yushita, M.Si

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

BAB II LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut, iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang

BAB II LANDASAN TEORI. Pemahaman akan pengertian pajak merupakan hal penting untuk dapat

PT GARUDA METALINDO Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Penghasilan menurut Akuntansi dan Pajak. Penghasilan menurut SAK No. 23 meliputi pendapatan (revenue)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

30 Juni 31 Desember

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan adalah penerimaan yang berasal dari dalam negeri yaitu dari sektor pajak.

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan produk yang dihasilkan dari akuntansi yang harus

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. (2006), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB II LANDASAN TEORI. Soemitro, SH (Mardiasmo, 2006) adalah iuran rakyat kepada negara yang dapat

A. Pengertian Laporan Keuangan

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL. Amanita Novi Yushita

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TELAAH PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Konsep Dasar Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan dan BUT

BAB II URAIAN TEORITIS. dilakukannya proses rekonsiliasi fiskal ini, maka Wajib Pajak tidak perlu

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardiasmo ( 2006 ) mendefinisikan, Pajak adalah iuran rakyat

JUMLAH AKTIVA

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Penghasilan Untuk Keperluan Perpajakan. diperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIL DAN FISKAL. ARIS MUNANDAR, SE., M.Si

BAB II LANDASAN TEORITIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan

BAB II LANDASAN TEORI

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

AKUNTANSI PERPAJAKAN. PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

30 September 31 Desember Catatan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

Transkripsi:

AKUNTANSI PAJAK back to pg 26

QUESTION: What is accounting? ANSWER: Accounting is the process by which financial information about a business is recorded, classified, summarized, interpreted, and communicated to owners, managers, and other interested parties.

DEFINISI AKUNTANSI? Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.

Tujuan Laporan Keuangan? Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Psak no.1 (ed rev.2009)

PAJAK? Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. UU-36-2008

SIAPA WAJIB PAJAK? Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Objek Pajak? Menurut UU no. 38 tahun 2008 Pasal 4 Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk: laba usaha. (UU-36-2008)

KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK GO TO SLIDE SUPPLEMENT

JADI, APA TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI PERPAJAKAN? Tujuan akuntansi keuangan Menyajikan secara wajar keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai suatu entitas shg informasi keuangan tsb dapat digunakan sbg dasar pengambilan keputusan Tujuan Akuntansi Perpajakan Untuk menetapkan jumlah penghasilan kena pajak sebagai dasar penetapan besarnya pajak yang terhutang

Sebaiknya bagaimana? Ketentuan pajak secara dominan mewarnai praktik akuntansi WP harus menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan ketentuan perpajakan. Wajib Pajak bebas menyelenggarakan pembukuannya dengan dasar prinsip dan metode akuntansinya Laporan Keuangan fiskal disusun terpisah di luar proses pembukuan (extra comptable), melalui proses rekonsiliasi antara akuntansi komersial dan akuntansi fiskal. Ketentuan perpajakan sebagai sisipan standar akuntansi keuangan (Common basis) Lap. Keu. Disusun mengikuti SAK tetapi apabila terdapat aturan lain dalam akuntansi komersial, maka preferensi diberikan pada ketentuan perpajakan.

JADI? Laporan Keu Komersial Penyusunan lap keu komersial didasarkan pada asumsi-2 Terjadi perbedaan Ketentuan perpajakan mempunyai kriteria tentang pengukuran dan pengakuan komponen yg terdapat dalam laporan keuangan. Laporan Keu Fiskal Lap. Keu. Fiskal merupakan solusi antara ketentuan akuntansi dan ketentuan pajak

ASET LANCAR Menurut PSAK No.1 (edisi revisi 2009) Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika: a) entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal; b) entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan; c) entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau d) kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan laibilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Terdiri atas: 1. Kas atau setara kas 2. Persediaan 3. Piutang 4. Aset keuangan dalam kategori ini diklasifika sikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55 5. Bagian lancar dari aset keuangan tidak lancar

Kas dan Setara Kas Tidak ada aturan yang berbeda antara akuntansi komersial dan akuntansi pajak. Penyajian akun kas dan setara kas dalam laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal dicantumkan sebesar nilai nominal. Apabila terdapat kas dan setara kas dalam mata uang asing, maka kurs yang digunakan adalah nilai kurs pada tanggal laporan keuangan yang dilakukan secara konsisten.

PENGUKURAN PERSEDIAAN PSAK 14 ed 2008 Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Perpajakan pasal 10 ayat 3 Persediaan dan pemakaian persediaan untuk menghitung harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan : 1. Yang dilakukan secara ratarata (AVERAGE), atau 2. Dengan cara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama (FIFO)

Piutang PSAK No. 1 (2009) Piutang dipisahkan ke dalam : piutang dagang, piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pembayaran di muka dan jumlah lainnya. Piutang disajikan secara neto setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Perpajakan UU No.36 Th. 2008 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang Wajib Pajak telah mengakuinya sebagai biaya dalam laporan laba-rugi komersial dan telah melakukan upaya-upaya penagihan yang maksimal atau terakhir

Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat: 1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial; 2. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan 3. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau adanya perjanjian antara kreditur dan debitur atau telah dipublikasikan atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu; 4. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;

Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali: 1. Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang; 2. Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; 3. Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan; 4. Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan; 5. Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan 6. Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri, yang ketentuan dan syaratsyaratnya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

Aset keuangan Menurut PSAK no. 55 ed revisi 2011 Pada dasarnya diukur pada nilai wajar. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Perpajakan Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final: penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham

CONTOH : Pada tanggal 1 Pebruari 2011 dibeli 1.000 lembar saham preferen 20% dari PT Bina dengan nominal Rp. 10.000,- per lembar kurs 110. Provisi dan meterai dibayar Rp. 20.000. Dividen dibayar setiap akhir tahun. Pada tanggal 10 Maret 2012 karena membutuhkan uang perusahaan menjual kembali sahamnya dengan kurs 112 dan biaya penjualan Rp. 20.000,-

Perhitungan harga perolehan : Harga kurs saham 110/100 x 1.000 x Rp. 10.000,- = 11.000.000 Provisi dan materai = 20.000 (+) Harga perolehan = 11.020.000 Besarnya deviden per 31 Desember 2011 : 20% x 1.000 x Rp. 10.000 = 2.000.000 Perhitungan penjualan saham : Harga kurs saham 112/100 x 1.000 x Rp. 10.000 = 11.200.000 Biaya penjualan = 20.000 (-) Harga penjualan = 11.180.000 L(R) penjualan 11.020.000-11.180.000 = 160.000

Jurnal : Saat perolehan investasi: Saham Preferen - PT Bina 11.020.000 - Kas atau setara kas - 11.020.000 Saat penerimaan deviden : Kas atau setara kas 2.000.000 - Penghasilan dividen - 2.000.000 Saat pelepasan investasi : Kas atau setara kas 11.180.000 - Saham Preferen - PT Bina - 11.020.000 Laba penjualan - 160.000

Aset tetap Berwujud Menurut PSAK No. 16 (Revisi 2007) : Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Contoh : Harga bangunan termasuk tanah Rp. 300.000.000,- (termasuk biaya notaris, bea balik nama, BPHTB, dll). Harga wajar tanah Rp. 150.000.000,- dan harga wajar bangunan Rp. 100.000.000,- Alokasi harga perolehannya dapat dihitung sbb:

No. Jenis Aset Harga Wajar Alokasi Harga Perolehan 1Tanah 2Bangunan 150.000.000 15/25 x 300.000.000 180.000.000 100.000.000 10/25 x 300.000.000 120.000.000 250.000.000 300.000.000

Penyusutan PSAK 16 revisi 2011 UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 Metode penyusutan antara lain : metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (diminishing balance method), dan metode jumlah unit (sum of the unit method). Lihat daftar aset tetap

Contoh : PT Waras mempunyai mesin yang dipertukarkan dengan truk milik PT Warisan dengan menggunakan data sebagai berikut: PT Waras : Harga perolehan Akumulasi penyusutan Harga pasar truk PT Warisan : Harga perolehan Akumulasi penyusutan Harga pasar mesin 250.000.000 90.000.000 180.000.000 200.000.000 72.000.000 180.000.000 Akuntansi pajak untuk akumulasi penyusutan mesin Rp.187.500.000,- dan untuk truk Rp. 150.000.000,- Hitunglah laba (rugi) pertukaran tersebut.

PT Waras Keterangan Akt. Komersial Akt. Pajak Harga Perolehan Mesin 250,000,000 250,000,000 Akumulasi Penyusutan 90,000,000 187,500,000 Nilai Buku 160,000,000 62,500,000 Harga Pasar Truk 180,000,000 180,000,000 Laba Pertukaran 20,000,000 117,500,000 PT Warisan Keterangan Akt. Komersial Akt. Pajak Harga Perolehan Truk 200,000,000 200,000,000 Akumulasi Penyusutan 72,000,000 150,000,000 Nilai Buku 128,000,000 50,000,000 Harga Pasar Mesin 180,000,000 180,000,000 Laba Pertukaran 52,000,000 130,000,000

Aset Tetap Tidak Berwujud Definisi menurut psak no.19 : Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.

Contoh : piranti lunak komputer, paten, hak cipta, film, daftar pelanggan, hak pelayanan jaminan, hak memancing, kuota impor, waralaba, hubungan dengan pemasok atau pelanggan, kesetiaan pelanggan, pangsa pasar dan hak pemasaran.

Penyusutan Menurut psak no.19 Meliputi : metode garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit produksi. UU No. 36 Th. 2008 Metode yang digunakan dalam amortisasi aset tetap tidak berwujud menurut akuntansi pajak : 1. Metode garis lurus 2. Metode saldo menurun

PT Yudha memperoleh laba bersih dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 : Tahun 2003 Laba Rp. 115.000.000,- Tahun 2004 Laba Rp. 103.000.000,- Tahun 2005 Laba Rp. 103.000.000,- Tahun 2006 Laba Rp. 140.000.000,- Tahun 2007 Laba Rp. 126.000.000,- 1. Hitunglang Penghasilan bersih rata-2 per tahun. 2. Apabila estimasi penghasilan setiap tahun Rp. 120.000.000,- pada tanggal 01/01/2008 aset perusahaan sebesar Rp. 1.050.000.000,- dan hutang Rp. 110.000.000,- Hitunglah Goodwill apabila tarif atas hasil yang diharapkan 10%, kelebihan penghasilan yang akan dikapitalisasi 25%

Metode Kapitalisasi Penghasilan Bersih Rata-2 : Harga yang dibayar 120.000.000/10% = 1,200,000,000 Nilai aset bersih 1.050.000.000-110.000.000 = 940,000,000 Goodwill 260,000,000 Metode Kelebihan Penghasilan Rata-2 : Estimasi penghasilan yg akan datang 1,200,000,000 Nilai aset bersih 940,000,000 Kelebihan penghasilan 260,000,000 Proyeksi hasil investasi 10% x 260.000.000 26,000,000 Goodwill 26.000.000 / 25% 104,000,000

AKUNTANSI PAJAK B. Sundari, SE., MM Day 2

Investasi dalam entitas asosiasi Jika investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka investor dianggap mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan. PSAK 15 (2009)

Pencatatan Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009): Ketika kehilangan pengaruh signifikan, maka investor mengukur setiap investasi yang tersisa dalam entitas asosiasi pada nilai wajar.

Menurut UU no 36 th 2008 Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% (lima persen) lebih rendah UU tidak mengatur tentang metode pencatatan saham, tetapi..

LAIBILITAS JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG Menurut UU (pasal 6) : Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk: biaya bunga. APA UNTUNGNYA HUTANG?

CONTOH Tanggal 1 Desember 2011 PT Lestari membeli barang dagangan sebesar Rp. 100.000.000,- (termasuk PPN 10%) secara kredit sesuai perjanjian kedua belah pihak. Utang tersebut berjangka 90 hari dengan bunga 12 % per tahun.

Saat pembelian : Pembelian 90,909,091 Uang Muka PPN 9,090,909 Utang usaha Saat akhir tahun (belum dibayar) : Beban bunga 1,000,000 Utang bunga 100,000,000 1,000,000 Pada saat pelunasan 90 hari dari tanggal transaksi : Beban bunga 2,000,000 Utang usaha 100,000,000 Utang bunga 1,000,000 Kas/bank 103,000,000

Contoh : Utang dividen Pada tanggal 15 Desember 2011, PT Maju mengumumkan akan membayar dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp. 20.000.000,-

Saat pengumuman : Saldo Laba 23,000,000 Utang dividen 20,000,000 Utang PPh 23 3,000,000 Pada saat pembayaran dividen : Utang dividen 20,000,000 Kas / bank 20,000,000 Pada saat penyetoran ke bank : Utang PPh 23 3,000,000 Kas / bank 3,000,000

UTANG PIUTANG PAJAK : PSAK NO.46 (REV. 2010) Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan. contoh perbedaan temporer : pendapatan bunga dari adanya piutang penyusutan biaya pengembangan

CONTOH : Data yang diperoleh dari laporan keuangan PT Sari tahun 2012 beserta unsur koreksinya sebagai berikut : a. Laba komersial sebelum pajak b. Koreksi positif atas : - Beban pemberian natura - Penyusutan bangunan kantor - Pendapatan sewa - Sangsi bunga pajak c. Koreksi negatif : - Amortisasi - Pendapatan jasa giro - Penyusutan bangunan pabrik Rp. 1,200,000,000 Rp. 50,000,000 Rp. 230,000,000 Rp. 10,000,000 Rp. 45,000,000 Rp. 60,000,000 Rp. 30,000,000 Rp. 100,000,000

Data lain berupa kredit pajak : - PPh Pasal 22 Rp. 30,000,000 - PPh Pasal 23 Rp. 5,000,000 - PPh Pasal 24 Rp. 50,000,000 - PPh Pasal 25 Rp. 100,000,000 Hitunglah : - Penghasilan Kena Pajak - Pajak yang terhutang (KB/LB) - Tetapkan aset pajak tangguhan - Buat jurnal - Hitunglah Laba setelah pajak

Dalam laporan keuangan PT Amanda Tahun 2012 termasuk unsur koreksi adalah sbb : a. Laba komersial sebelum pajak b. Koreksi positif atas : Rp. 800,000,000 - Beban pemberian natura Rp. 30,000,000 - Pendapatan sewa Rp. 20,000,000 - Penyusutan bangunan Rp. 60,000,000 c. Koreksi negatif : - Amortisasi Rp. 100,000,000 d. PPh Pasal 25 Rp. 35,000,000 Diminta : 1 Hitunglah pajak terhutang 2 Hitunglah pajak yang kurang bayar / lebih bayar 3 Buat jurnal penyesuaian 4 Hitunglah laba setelah pajak

Biaya / Beban menurut UU 36 th 2008 : 1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. Go to slide 53 2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun 3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan 4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

5. Kerugian selisih kurs mata uang asing; 6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia; 7. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan; 8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih go to slide 21: 9. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional 10. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia 11. Biaya pembangunan infrastruktur sosial 12. Sumbangan fasilitas pendidikan 13. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga

Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha : 1. Biaya pembelian bahan; 2. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang; 3. Bunga, sewa, dan royalti; 4. Biaya perjalanan; 5. Biaya pengolahan limbah; 6. Premi asuransi; 7. Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; 8. Biaya administrasi; dan 9. Pajak kecuali Pajak Penghasilan; Back to slide 51

Penghasilan Tidak Kena Pajak : mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2013

Pemeriksaan Go to sup_02

Mengapa diperiksa? a. Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak; b. Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan rugi; c. Tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Teguran;

Mengapa diperiksa? d. e. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya; atau Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis risiko (risk ased selection) mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang tidak dipenuhi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH