Kata kunci: Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPL-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Keterampilan Mengajar Guru. kecakapan untuk menyelesaikan tugas, Keterampilan merupakan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan

BAB II. Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran

Materi Workshop. Pengenalan dan Standarisasi Laboratorium Microteaching Pendidikan Kimia. Oleh : Rr. Lis Permana Sari, M.Si.

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Analisis Kinerja Mahasiswa Peserta PPL FKIP Universitas Kanjuruhan Malang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA. Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada proses pembelajaran di dalamnya, proses pembelajaran meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB [ PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang dialami dalam kehidupan. manusia yang berlangsung secara terns menerus dimanapun manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI KARAKTER SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS MATERI BUNYI DI SMP DI KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

KATA PENGANTAR. Medan, Agustus 2016 Tim Penyusun PANDUAN MICROTEACHING FE UNIMED

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

DESKRIPSI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PPL- 1 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Oleh: 1. Sri Nunung Mahasiswa Program Studi Fisika 2. Dr. Fitryane Lihawa M.Si Dosen Universitas Negeri Gorontalo 3. Citron S Payu S.Pd,M.Pd Dosen Universitas Negeri Gorontalo Alamat: Jalan Jendral Sudirman no.6 Gorontalo KP 96128 ung.ac.id ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo, pada mahasiswa Fisika Angkatan 2010-2011 yang memprogramkan mata kuliah PPL-1, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan keterampilan dasar mengajar mahasiswa fisika pada PPL 1, penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan.sampel dari penelitian ini diambil dengan cara pembagian kelompok masing-masing bimbingan PPL-1 yang terbagi atas 5 kelompok dengan 30 mahasiswa yang memprogram PPL 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dari pedoman PPL 1. Hasilnya menunjukan penguasaan keterampilan mahasiswa yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran memiliki skor sangat baik 73%, keterampilan bertanya memiiliki skor sangat baik 67%, keterampilan menjelaskan memiliki skor tertinggi sangat baik 53% Keterampilan melakukan variasi memiliki skor sangat baik 73%, keterampilan memberi penguatan memiliki skor sangat baik 67%,keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki skor tertinggi cukup 80%,keterampilan mengelolah kelas memiliki skor sangat baik 50%. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian skor tertinggi kategori cukup 60%. Kata kunci: Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPL-1 I. PENDAHULUAN Pelaksanaan pendidikan di Indonesia selalu mengacu pada tujuan pendidikan neasional yang arahnya untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia serta masyarakat yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani serta berkepribadian yang mantap dan mandiri. Pendidikan mempunyai peran penting dalam perjalanan kehidupan manusia, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena 1

hanya melalui sektor pendidikan dapat diciptakan manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam berbagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyadari akan hal tersebut, maka jalur yang tepat untuk penyiapan dan penigkatan sumber daya manusia adalah jalur pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh antara lain melalui sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, tenaga pendidik atau guru merupakan salah satu komponen aktif dari sub sistem pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu, peranan dan kedudukan guru dalam peningkatan mutu pendidikan perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh. Dalam melaksanakan tugas utama sebagai pendidik, seorang guru harus mampu menguasai berbagai keterampilan mengajar sebagai bagian dari perilaku kompetensi dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Mempersiapkan calon guru yang profesional, maka dalam kurikulum Lembaga Pendidkan Tenaga Keguruan (LPTK) telah menyajikan berbagai bentuk ilmu pendidikan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan praktek kependidikan. Kurikulum di Universitas Negeri Gorontalo jurusan pendidikan fisika mewajibkan para mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Program Pengalaman Lapangan merupakan muara dari segala kegiatan proses belajar mengajar mahasiswa yang memilki program kependidikan. Sebelum melakukan PPL para mahasiswa telah memperoleh pengetahuan bidang studi dan PBM yang sangat lengkap. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) diselenggarakan dalam dua tahap yaitu praktek pengalaman lapangan bentuk microteaching yang dilaksanakan di kampus dan praktek pengalam lapangan di sekolah.praktek pengalaman lapangan dalam bentuk microteaching dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru yang memenuhi kualifikasi berdasarkan ketentuan lembaga pendidikan tenaga keguruan 2

Melalui cara ini, mahasiswa calon guru dapat mempersentasikan praktek mengajar dihadapan dosen pembimbing dan teman-temannya. Dengan ini mahasiswa dapat mencoba satu atau beberapa dalam 8 jenis keterampilan dasar mengajar yang diharapkan dapat dikuasai dan dimiliki oleh mahasiswa calon guru kelak. Kedelapan jenis keterampilan dasar merupakan dasar dan pedoman bagi mahasiswa calon guru dalam mengelolah proses belajar mengajar didalam kelas. Disamping itu juga merupakan dasar teoritis bagi guru untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL-II) di sekolah. Kenyataanya, sebelum melakukan PPL-I mahasiswa sangat takut untuk mengajar, namun apabila mahasiswa telah melaksanakan PPL-I yaitu mengajar pada teman-teman satu kelompok dan dosen pembimbing maka mahasiswa akan menjadi terbiasa, apalagi bila mahasiswa bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan menerapkan keterampilan dasar mengajar dengan baik maka proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada PPL-I akan berjalan dengan lancar. Apabila mahasiswa memahami dengan baik keterampilan dasar mengajar, dan dapat melaksanakannya dalam proses belajar mengajar pada saat PPL-I maka pada saat melaksanakan PPL-II mahasiswa dijamin akan bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik sesuai dengan tuntutan pendidikan sekarang. Jadi sebagai mahasiswa khususnya sekarang yang akan melaksanakan PPL-I dapat memahami tentang keterampilan dasar mengajar dan dapat mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar yang secara nyata. Berdasarkan kenyataan yang telah dipaparkan diatas, untuk lebih mengetahui tentang deskripsi tentang keterampilan dasar mengajar pada mahasiswa maka peneliti akan melaksanakan penelitian tentang Deskripsi Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPL I Jurusan Fisika Universitas Negeri Gorontalo II. KAJIAN TEORITIK Praktek Pengalaman Lapangan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program dalam lembaga pendidikan prajabatan guru yang dirancang khusus dan sedemikian rupa guna menyiapkan mahasiswa calon guru agar dapat 3

menguasai keterampilan dan kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dengan demikian setelah berhasil dalam menyelesaikan pendidikan tinggi, mereka siap mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai guru. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler yang mencakup pengenalan lapangan, latihan mengajar dan tugas- tugas kependidikan lainnya secara terbimbing, terarah, dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan tenaga profesional dalam bidang kependidikan. Karena PPL merupakan keterpaduan antara teori dan praktek pelaksanaannya merupakan muara penguasaan mahasiswa kurikuler (Anonim, 1998:4). Dipandang dari segi kurikulum PPL adalah suatu program mata kuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. Oleh karena itu praktek keguruan sangat penting sebagai upaya dan langkah dalam pembentukan kompetensi yang bersifat profesional. Seorang guru dalam melakukan aktifitas dan kegiatan pembelajaran di sekolah maka lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru, perlu mengelolah Program Pengalaman Lapangan PPL dengan sebaik mungkin. Praktek Pengalaman Lapangan dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa calon guru tersebut menjadi guru, maka mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan Adapun tujuan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) secara umum adalah untuk melatih mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan sangatlah efektif dan bermanfaat dalam pembinaan calon guru yang nantinya akan dipersiapkan untuk menjadi tenaga pendidik. Manfaat Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Belajar menguasai kelas yang berarti belajar menjadi pemimpin dalam masyarakat nantinya. Kemudian Dengan adanya kegiatan program PPL, 4

mahasiswa berusaha menambah wawasan, banyak mencari dan membaca bukubuku yang berkaitan dengan materi pendidikan yang akan disampaikan. Tahap-Tahap Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan Sistem kompetensi yaitu meliputi latihan mengajar serta melaksanakan tugas-tugas kependidikan lainnya yang mempunyai jenis-jenis tahapan seperti berikut. 1. Praktek Pengalaman Lapangan I (micro teaching) 2. Praktek Pengalaman Lapangan II ( di sekolah) Keterampilan Dasar Mengajar Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajran yang kreatif dan menyenangkan, maka diperlukan berbagai keterampilan, diantaranya adalah keteranmpilan membelajarkan atau keterampilan dasar mengajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali (dalam Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa teaching is the guidance of learning. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Howard (dalam Slameto, 2010:32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge. Intyre (dalam Slameto, 2010:33) memberikan definisi mengajar adalah aktifitas personal yang unik, dalam mengajar dapat membuat kesimpulankesimpulan umum yang tidak berguna, keberhasilan dan kejatuhannya samarsamar, dan sukar diketahui juga berlangsungnya tekhnik belajar yang tidak tepat untuk dijelaskan. Kemungkinan lain yang yang dapat diamati ialah membeikan model teori dan teknik asessment yang sesuai, dan banyak aspek mengajar yang 5

dilukiskan dengan cara yang dibimbing oleh hal-hal praktis, pribadi guru banyak berbicara. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Keterampilan mengajar guru merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik dengan berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah.ada beberapa jenis keterampilan mengajar sebagaimana dikemukakan oleh wingkel (dalam Uno 2010:168) antara lain: (1) keterampilan memberikan penguatan (2) keterampilan menjelaskan, (3) keterampilan bertanya,(4) keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Turner (dalam usman,2010:74) mengemukakan 8 keterampilan mengajar yang di tambahkan lagi yaitu (5) keterampilan mengadakan variasi, (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,(7) keterampilan megelolah kelas,(8) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. III. METODE PENULISAN Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013 pada mahasiswa semester 6 yang terdaftar program matakuliah PPL-1. Waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan keterampilan mengajar mahasiswa PPL-I di jurusan Fisika. Untuk itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-I di jurusan Fisika,untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan 6

data dengan menggunakan metode observasi. Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala dan fenomena yang ada pada objek penelitian IV. HASIL PENELITIAN Setelah peneliti melakukan pengamatan terhadap penerapan keterampilan dasar mengajar bagi mahasiswa PPL-1 jurusan pendidikan fisika, dalam hal ini keterampilan mengajar yang digunakan yaitu ada 8 keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberikan variasi, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kedelapan keterampilan dasar mengajar ini merupakan deskripsi hasil analisis dan data selama penelitian berlangsung, Data hasil penelitian setelah dianalisis, akan disajikan dalam bentuk histogram berdasarkan indikator atau komponen-komponen keterampilan dasar mengajar. Berdasarkan hasisl analisis data dengan menggunakan instrument penilaian keterampilan dasar mengajar diperoleh persentase kualitas keterampilan dasar mengajar mahasiswa tiap komponen Ketercapaian nilai keterampilan dasar mengajar mahasiswa pada tiap keterampilan dasar mengajar Untuk mendeskripsikan banyaknya mahasiswa yang bisa melaksanakan 8 keterampilan dasar mengajar kemudian kekurangan dan kelebihan dari ke 8 keterampilan dasar mengajar dapat dilihat dengan persentase ketercapaian mahasiswa dari ke 8 keterampilan dasar mengajar yang telah dihitung sebagai berikut. berdasarkan 8 komponen keterampilan dasar mengajar yang telah diamati yaitu: Dari uraian ketercapaian persentase mahasiswa dalam melaksanakan PPL 1 untuk penerapan 8 keterampilan dasar mengajar dapat dilihat hasil ketercapian yaitu terdapat 5 keterampilan yang memiliki kategori sangat baik yaitu pada 1). keterampilan membuka dan menutup pelajaran memiliki skor sangat baik 73%, 2) Keterampilan bertanya memiiliki skor sangat baik 67%, 3). keterampilan menjelaskan memiliki skor tertinggi sangat baik 53% 4). Keterampilan 7

melakukan variasi memiliki skor sangat baik 73%, 40. Keterampilan memberi penguatan memiliki skor sangat baik 67%, 5). Keterampilan mengelola kelas memiliki skor sangat baik 50%. Dan hasil ketercapaian mahasiswa yang memiliki kategori cukup terdapat pada 2 keterampilan dasar mengajar yaitu 1). Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki skor tertinggi cukup 80% 2).keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian skor tertinggi kategori cukup 60%.jadi perlu peningkatan pemahaman dari mahasiswa tentang keterampilan dasar mengajar agar ke 8 keterampilan dasar mengajar dapat diterapkan pada saat PPL 2 dengan baik. Kekurangan dan kelebihan dari kedelapan keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-1 Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-1 di jurusan Fisika masih terlihat kekurangankekurangan dan kelebihan yang harus diperbaiki oleh mahasiswa maupun dosen pembimbing yang selama membimbing mahasiswa melaksanakan PPL-1 sampai dengan pelaksanaan PPL-2 di sekolah-sekolah. Tiap keterampilan memiliki komponen-komponen yang harus dicapai selama pelaksanaan pembelajaran untuk penilaian 8 keterampilan dasar mengajar. Pada penelitian ini keterampilan yang sudah sangat baik pencapaiaannya yaitu terdapat 6 keterampilan dasar mengajar yaitu 1) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, pada keterampilan ini tiap-tiap komponen keterampilan mahasiswa sudah tercapai dengan kategori sangat baik dan kategori baik,mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan dasar mengajar membuka dan menutup pelajaran sesuai dengan 7 komponen yang ada dan nilai hasil pencapaian mahasiswa untuk keterampilan membuka dan menutup pelajaran pada kategori sangat baik mencapai 47% dan baik 33% lebih besar dari pada pencapaian pada kategori cukup mencapai 20%,yang ke 2) keterampilan bertanya pencapaian persentase untuk keterampilan bertanya rata-rata sudah sangat baik dan baik, mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan bertanya sesuai dengan 4 komponen yang ada, dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan bertanya pada kategori sangat baik 53% dan cukup 40% memiliki persentase yang hampir sama besar. Jadi pada keterampilan ini masih perlu 8

banyak peningkatan lagi karena mahasiswa masih memilki kekurangan dalam menguasai keterampilan bertanya, dan pada keterampilan bertanya ini juga telah memiliki kelebihan karena pencapaian kategori sangat baik lebih besar dari pada pencapaian kategori baik dan cukup. 3) keterampilan menjelaskan, pencapaian persentase untuk keterampilan menjelaskan rata-rata sudah sangat baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan menjelaskan sesuai dengan 8 komponen yang ada pada keterampilan menjelaskan dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan menjelaskan,pada kategori sangat baik memiliki persentase 53% yang tinggi dibandingkan pencapaian nilai persentase baik mencapai 23% dan cukup 23%. Jadi pada keterampilan ini pencapaian mahasiswa sudah baik namun kekurangan dari mahasiswa yang memilki kategori cukup harus diperbaiki lagi agar pencapaian pada keterampilan bertanya tidak terdapat lagi kekurangan, dan pada keterampilan bertanya ini juga memiliki kelebihan yaitu pencapaian kategori sangat baik lebih besar dari pencapaian kategori baik dan cukup.4), keterampilan variasi pencapaian persentase untuk keterampilan variasi rata-rata sudah sangat baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan variasi sesuai dengan 9 komponen keterampilan variasi dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan memberikan variasi, pada kategori sangat baik memiliki persentase 73% yang tinggi dibandingkan pencapaian nilai persentase baik mencapai 17% dan cukup 10%. Jadi pada keterampilan variasi pencapaian mahasiswa sudah baik dan sangat sedikit nampak kekurangan pada keterampilan variasi, pada keterampilan memberikan variasi memiliki sangat banyak kelebihan karena pencapaian persentase sangat baik lebih besar dari pada kategori baik dan cukup.5), keterampilan memberi penguatan pencapaian persentase untuk keterampilan memberi penguatan rata-rata sudah sangat baik dan baik, mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan memberikan penguatan sesuai dengan 3 komponen yang terdapat pada keterampilan memberikan penguatan dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan memberikan penguatan yaitu pada kategori sangat baik 67% dan baik 20 % dan kategori cukup 13% pada keterampilan memberikan penguatan 9

masih terdapat kekurangan yaitu dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa masih memilki persentase kategori cukup jadi pada keterampilan memberikan penguatan masih perlu adanya perbaikan bagi mahasiswa dan dosen agar kekurangan-kekurangan pada keterampilan memberikan penguatan berkurang, dan kelebihan untuk keterampilan memberikan penguatan yaitu dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa kategori sangat baik memiliki persentase lebih besar di bandingkan kategori baik, cukup, kurang dan sangat kurang. 6), keterampilan mengelola kelas pencapaian persentase untuk keterampilan mengelola kelas ratarata sudah sangat baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan mengelola kelas sesuai dengan 6 komponen-komponen keterampilan mengelola kelas,dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan mengelola kelas,pada kategori sangat baik memiliki persentase 50% yang tinggi dibandingkan pencapaian nilai persentase baik mencapai 17% dan cukup 33%.Jadi pada keterampilan mengelola kelas pencapaian keterampilan mahasiswa sudah baik namun masih nampak kekurangan pada keterampilan mengelolah kelas dapat dilihat pada hasil penelitian ketercapaian kategori cukup memilki jumlah yang besar, jadi masih perlu banyak peningkatan pada keterampilan mengelolah kelas dan untuk kelebihan pada keterampilan mengelolah kelas dapat dilihat dari hasil pencapaian mahasiswa memilki kategori pencapaian sangat baik lebih besar daripada kategori baik,cukup,kurang dan sangat kurang. Untuk 2 keterampilan dasar mengajar yang masih memilki kategori pencapaian cukup dan harus banyak perlu perbaikan dari mahasiswa maupun dosen pembimbing PPL-1 yaitu 1), keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, pencapaian persentase untuk keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil rata-rata sudah baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil sesuai dengan 7 komponen keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil pada kategori sangat baik memiliki persentase 13% pencapaian nilai persentase baik mencapai 7% dan cukup 80%. Jadi pada keterampilan ini pencapaian mahasiswa sangat 10

kurang sehingga pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki kategori kekurangan didalam 8 keterampilan dasar mengajar, jadi pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil masih perlu banyak perbaikan dan pemahaman yang besar bagi mahasiswa agar bisa berkembang pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil dan pencapaian persentase bisa lebih besar dari keterampilan dasar mengajar yang lainnya. Untuk kelebihan pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil tidak nampak karena persentase pencapaian kategori sangat baik dan baik memiliki ketercapaian kategori sangat rendah. 2), keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, pencapaian persentase untuk keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan rata-rata sudah baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan 4 komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, dan untuk hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan kategori sangat baik memiliki persentase 30% pencapaian nilai persentase baik mencapai 10% dan cukup 60%. Jadi pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian mahasiswa sangat kurang sehingga pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memiliki kategori kekurangan sama dengan keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil didalam 8 keterampilan dasar mengajar, jadi pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan masih perlu banyak perbaikan bagi mahasiswa agar pencapaian keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan bisa lebih baik dan bisa sama hasil keteracapaian persentase dengan keterampilan dasar mengajar yang lainnya, dan untuk penerapannnya nanti pada saat melaksanakan PPL-2. Untuk kelebihan pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan masih dapat dilihat yaitu pencapaian kategori sangat baik masih memilki nilai yang besar dibandingkan dengan nilai pencapaian kategori sangat baik untuk keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil. 11

V. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-1 jurusan pendidikan fisika dalam melakasanakan kegiatan PPL dilihat dari penguasaan keterampilan mahasiswa mengajar dapat dilihat hasil ketercapian yaitu terdapat 6 keterampilan yang memiliki kategori sangat baik yaitu pada (1). keterampilan membuka dan menutup pelajaran memiliki skor sangat baik 73%, (2) Keterampilan bertanya memiiliki skor sangat baik 67%, (3). keterampilan menjelaskan memiliki skor tertinggi sangat baik 53% (4). Keterampilan melakukan variasi memiliki skor sangat baik 73%, (5). Keterampilan memberi penguatan memiliki skor sangat baik 67%, (6). Keterampilan mengelola kelas memiliki skor sangat baik 50%. Dan hasil ketercapaian mahasiswa yang memiliki kategori cukup terdapat pada 2 keterampilan dasar mengajar yaitu (1). Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki skor tertinggi cukup 80% (2).keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian skor tertinggi kategori cukup 60%. Saran 1).Untuk mahasiswa agar lebih menguasai dan Memperhatikan 8 keterampilan dasar mengajar, karena itu merupakan modal paling utama dalam program PPL 2 di sekolah-sekolah 2). Kiranya dosen pembimbing PPL 1 dapat lebih menekankan kepada mahasiswa PPL 1 untuk menguasai 8 keterampilan dasar mengajar agar praktek mengajar lebih baik lagi, DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Asmani, Jamal Ma mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif Jogjakarta:Diva Press Buchari,Alma.2010. Guru Propesional.(Menguasai Metode Dan Terampil Mengajar) Bandung : Alfabeta 12

Mulyasa. 2011 Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung : Rosdakarya Tim penyusun.2013 Pedoman PPL Universitas Negeri Gorontalo,Gorontalo, Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Pembelajaran Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dan R & D). Bandung: Alfabeta Syaiful,Bahri. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis ). Jakarta: Rineka Cipta Uno,Hamzah. 2010. Orientasi Baru Dalam Psiokologi Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi aksara Usman,Uzer.2009. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja Rosdakarya 13