SISTEM ANTREAN BANK YANG TERINTEGRASI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

APLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) ABSTRAK

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. Kata kunci: sistem antrian, jumlah teller optimum. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang sesuai dengan perkembangan budaya manusia,

Sistem Informasi Antrian Konsumen Berbasis Desktop Pada PT Wom Finance Kemayoran Jakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

PENERAPAN QUEUEING THEORY SISTEM ANTRIAN CUCIAN MOBIL CAR WASH AUTO BRIDAL 75 PADANG BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

Perancangan Sistem Informasi Antrian Pendaftaran Pembayaran Uang Kuliah Berbasis Foto Wajah Di Kantor Biro Keuangan Universitas Advent Indonesia

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB III ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK MENCARI LOKASI ATM DI WILAYAH DEPOK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI RUMAH MAKAN MULTICABANG X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis Sekolah Berbasis Android

ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

IMPLEMENTASI MULTI CHANEL SINGLE PHASE KEDALAM SISTEM ANTRIAN DI KANTOR POS CABANG GURAH ABSTRAK

Student s Financial Information System Application on Smartphone

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia teknologi

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sementara para pelanggan tiba di satu sarana pelayanan, mereka bergabung

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

BAB II LANDASAN TEORI

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog


BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

Pencatatan pembukuan usaha / Business book keeping

PENGEMBANGAN FRAMEWORK SISTEM INFORMASI ANTRIAN PADA STUDENT SERVICE CENTER BINUS UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna jejaring sosial yang bahkan tidak dapat dibatasi cakupannya, dapat. dibutuhkan oleh sebuah organisasi tertentu.

JASA 2 [BAB V MENGELOLA ANTRIAN DAN RESERVASI] (BAGIAN I)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) WILAYAH SEMARANG

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-nya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI PENCATATAN DATA TRANSAKSI BILYET GIRO DAN CEK Muhammad Faisal Richayatsyah

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

Implementasi Socket Programming dalam Pembuatan Sistem Antrian

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari fenomena tentang antrean sangat sering

BAB II. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Transkripsi:

SISTEM ANTREAN BANK YANG TERINTEGRASI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID Amanda Terrena Putri 1, Budi Setiawan Santoso 2, Millati Izzatillah 3 Pipit Dewi Arnesia 4, Sariyati 5 Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424 Indonesia 1 amandaterre@gmail.com, 2 budisetiawan1234@gmail.com, 3 millaizzati@ymail.com 4 pdarnesia@gmail.com, 5 sariyati@staff.gunadarma.ac.id Abstract Queue system has been implemented in almost all areas of human life. One of them applied to the business world, such as in the Bank. Queue system used in the current bank using conventional and modern system. The customer must take the number of queue by coming directly to the destination bank and taking numbers assisted by human on the bank with a conventional system. Not much different from the modern system, where the difference lies in the process of taking a number that assisted with technology, both systems are considered under privileged to minimize the queue that happened on a Bank. Application of technology and information systems in real time is necessary to minimize the queue length that happening, where the customer can check the current queue and also register through a queue number of Android-based smartphone without having to wait in the room and around the location of the Bank. With this application also allows the user doing the same activities while waiting queue on a bank. This application has many features to check number of queue and take queue number without troublesome process of requiring registration. This system development is expected to be able to provide convenience and effectiveness of the existing process queue on a bank. Keywords-bank; queue; smartphone; system; Abstrak Sistem antrean telah diterapkan hampir di semua bidang kehidupan manusia. Salah satunya diterapkan pada dunia bisnis, yakni pada Bank. Sistem antrean yang digunakan pada Bank saat ini adalah menggunakan sistem konvensional dan juga modern. Pada bank dengan sistem konvensional, nasabah harus mengambil nomor antrean dengan datang langsung ke kantor cabang Bank yang dituju dan pengambilan nomor dibantu dengan tenaga manusia. Tidak jauh berbeda dengan konsep modern, dimana perbedaan terletak pada proses pengambilan nomor yang dibantu dengan teknologi mesin. Kedua sistem tersebut dinilai kurang mampu meminimalisir panjang antrean yang terjadi dan kurang mampu memberikan kenyamanan akibat penuhnya ruangan dengan panjang antrean tersebut yang terjadi pada suatu Bank. Penerapan teknologi dan sistem informasi secara realtime diperlukan untuk meminimalisir panjang antrean yang terjadi, dimana nasabah dapat mengecek antrean yang sedang berlangsung dan juga mendaftar nomor antrean melalui smartphone berbasis Android tanpa harus menunggu di dalam ruangan maupun lokasi sekitar Bank tersebut. Dengan aplikasi ini pula memungkinkan pengguna dapat melakukan aktivitasnya bersamaan dengan menunggu antrean pada suatu Bank. Aplikasi pada smartphone ini memiliki fitur mengecek nomor antrean yang sedang berlangsung dan mengambil nomor antrean tanpa memerlukan proses pendaftaran data diri yang merepotkan serta membingungkan para penggunanya. Hasil dari pengembangan sistem ini diharap mampu memberi kemudahan dan keefektifan dalam proses antrean yang ada pada suatu Bank. Kata kunci-antrean; bank; sistem; smartphone; I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring bertambahnya jumlah populasi manusia di dunia ini menyebabkan meningkat dan bertambah panjangnya antrean yang terjadi di berbagai proses kehidupan manusia. Pada umumnya antrean ini terjadi pada proses transaksi administrasi maupun bisnis, misalnya antrean yang terjadi pada bank. Saat proses transaksi pada bank, kerap kali terjadi antrean yang cukup panjang dan menghabiskan banyak waktu. Antrean yang biasanya terjadi pada bank adalah dengan menerapkan sistem antrean dimana melayani nasabah sesuai dengan waktu kedatangannya. Dalam dunia perbankan, bertambahnya nasabah menandakan bertambah pula transaksi bisnis [1]. Beberapa cara untuk menarik nasabah yang diterapkan oleh bank adalah dengan sistem antrean yang efisien yang akan mengurangi waktu tunggu bagi nasabah. Sistem antrean konvensional adalah pengambilan nomor yang diberikan oleh petugas keamanan suatu bank hingga sistem antrean modern. Pengambilan nomor sudah tidak lagi diberikan oleh tenaga manusia, melainkan dengan mesin pengambilan nomor antrean. Kedua sistem ini telah diterapkan oleh beberapa bank, namun masih dianggap kurang dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dikarenakan dapat menimbulkan antrean yang panjang sehingga waktu terbuang sia-sia. Penerapan teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengatasi permasalahan antrean yang terjadi saat ini. Manusia memerlukan suatu inovasi baru untuk melihat sejauh mana kondisi antrean pada suatu bank, sehingga dapat meminimalisir antrean yang menumpuk dan terlalu panjang. Inovasi ini akan ditambah dengan adanya proses login atau pendaftaran yang akan memudahkan nasabah untuk melakukan

transaksi pada bank tersebut, sehingga nasabah dapat melakukan aktivitas lain seiring dengan proses antrean yang berjalan pada bank tersebut. B. Tujuan dan Manfaat Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk memperbaharui sistem antrean yang telah ada dengan memberikan keefisienan untuk pihak nasabah maupun pihak bank, memberikan solusi yang mungkin lebih baik mengenai proses antrean pada bank terhadap masalah yang kerap terjadi saat ini. Dengan adanya sistem antrean baru ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah memberikan kemudahan bagi pihak nasabah saat ingin melakukan transaksi pada sebuah bank. Akses untuk mengantre bertransaksi dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih yang ada saat ini, penghematan waktu bagi nasabah yang akan bertransaksi dengan suatu bank akan memberikan efisiensivitas waktu, menekan biaya bagi pihak nasabah, karena kerap kali saat proses menunggu, nasabah dapat menghabiskan banyak biaya untuk hal-hal lain dalam mengisi waktu senggangnya tersebut. II. LANDASAN TEORI Antrean merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan dalam kehidupan manusia sehari-hari pada semua aspek kehidupan. Seperti halnya menunggu giliran di bank untuk melakukan suatu transaksi. Alasan orang mengantre disebabkan karena kebutuhan akan layanan melebihi kapasitas pelayanan sehingga pengguna fasilitas tidak segera mendapatkan layanan akibat kesibukan pelayanan tersebut. Sistem antrean adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani [2]. Ada beberapa karakteristik sistem antrean, yaitu [2]: Pola Kedatangan : Pola kedatangan pelanggan atau input ke sistem antrean biasanya dinyatakan dalam bentuk banyaknya kedatangan tiap satuan waktu atau waktu antar kedatangan. Pola Pelayanan : Pola pelayanan dinyatakan sebagai kecepatan atau laju pelanggan yang dilayani tiap unit satuan waktu atau sebagai satuan waktu yang dibuthkan untuk melayani pelanggan. Disiplin Antrean Kapasitas Sistem Jumlah Jalur Pelayanan Komponen dari sistem antrean terbagi atas beberapa sistem antara lain adalah sebagai berikut: Kedatangan : Setiap masalah antrean melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, atau panggilan telepon untuk dilayani. Kedatangan ini sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling population dan cara terjadinya. Kedatangan pada umumnya merupakan proses random. Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antre untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antre untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, dapat berjumlah tak terbatas (infinte). Pelayanan : Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan dan satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya, jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop. Di samping itu, perlu diketahui cara pelayanan dirampungkan yang kadang-kadang merupakan proses acak. Antre : Inti dari analisa antrean adalah antre itu sendiri. Timbulnya antrean terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu antrean lain yang penting adalah disiplin antre. Disiplin antre adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantre, misalnya datang awal dilayani dulu, datang terakhir dilayani dulu, berdasar prioritas dan secara acak. Jika tak ada antrean berarti terdapat pelayan yang tidak bekerja melayani atau kelebihan fasilitas pelayanan. Terdapat macam-macam aturan antrean, yaitu [3]: First in First out (FIFO) : Kedatangan pelanggan pertama yang akan menerima pelayanan lebih dulu. Last in First out (LIFO) : Kedatangan pelanggan terakhir yang akan menerima pelayanan lebih dulu. Berdasarkan prioritas : Merupakan aturan antrean yang tidak memperhatikan waktu kedatangan pelanggan, namun pelayanan akan diberikan kepada pelanggan yang memiliki prioritas atau kebutuhan utama lebih dahulu. Random (acak) : Penerimaan pelayanan terhadap pelanggan secara acak. Dalam teori antrean terdapat juga struktur sistem antrean yang memperlihatkan proses antrean yang terjadi dalam suatu aktifitas yang

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada 4 macam struktur dasar antrean yaitu [4] : Single Channel Single Phase : Berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Channel Multi Phase : Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Multi Channel Single Phase : Sistem Multi Channel terjadi kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrean tunggal. Sebagai contoh adalah antrean pada teller bank. Multi Channel Multi Phase : Setiap sistem mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya. III. METODOLOGI PENELITIAN Sistem antrean bank ini digambarkan dengan System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. Strategi ini merupakan proses rekayasa secara logic dengan mengembangkan sistem dari tahap perencanaan hingga tahap pengujian dan pemeliharaan yang saling terkait satu sama lain [5]. 1. Perencanaan Sistem Sebelum masuk ke tahap perancangan sistem, tahap pertama yang diperlukan adalah perencanaan yang meliputi : a) Menetapkan sasaran sistem, yakni pengguna jasa pelayanan Bank, khususnya nasabah. b) Menetapkan kendala sistem, yakni memungkinkan penyalahgunaan sistem oleh user yang telah mendaftar antrean tetapi tidak datang. Hal ini menimbulkan tumpukkan antrean semu. 2. Analisis Sistem Setelah dilakukan perencanaan sistem, maka perlu adanya analisis terhadap sistem dengan proses sebagai berikut. a) Identifikasi permasalahan Sistem terdahulu dinilai kurang mampu meminimalisir panjang antrean yang terjadi dalam melakukan transaksi perbankan pada sebuah bank. b) Menganalisis kebutuhan yang meliputi kebutuhan data, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kebutuhan data meliputi data antrean yang sedang berlangsung dan panjang antrean. Kebutuhan fungsional meliputi proses pengecekan antrean dan pendaftaran antrean. Proses pendaftaran meliputi proses login pengguna, proses pemilihan transaksi tujuan, teller dan costumer service, proses perolehan nomer antrean. Kebutuhan non fungsional meliputi terjadinya benturan (collision) pada saat pengambilan nomor, rata-rata waktu untuk kegagalan mengatasi collision, kebutuhan keamanan, akses untuk pengguna yang tidak memiliki hak akses. 3. Perancangan Umum Sistem Pada tahap ini, sistem lebih diasumsikan terhadap fungsi smartphone untuk mengecek nomor antrean dan juga mendaftar transaksi pada bank. Untuk mengalokasikan fungsi tersebut maka dilakukan perancangan interface aplikasi yang berhubungan dengan Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) dengan mengembangkan utilitas, efektifitas, dan efesiensi sistem melalui desain interface yang tepat untuk nasabah atau pengguna jasa bank, sehingga pengguna merasa bahwa menunggu bukanlah menjadi sesuatu hal yang membosankan. 4. Evaluasi dan Seleksi Sistem Tahap ini meliputi: a) Evaluasi terhadap faktor kelayakan sistem baik dari segi teknik, ekonomi, dan pengoperasian. b) Evaluasi dan seleksi dengan memperhatikan faktor strategik, yaitu produktivitas, manajemen dan diferensiasi 5. Perancangan Rinci Sistem Pada tahap ini perancangan sistem secara rinci dilakukan dengan pengintregasian mesin pencetak nomor antrean dengan aplikasi pendaftaran antrean pada smartphone. Perancangan terperinci pada bagian tampilan antar muka atau interface dari aplikasi ini dengan membuat tampilan aplikasi mulai dari pertama kali dijalankan sampai dengan aplikasi selesai digunakan. Interface tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 sampai dengan Gambar 6. Gambar 1. Tampilan awal aplikasi

Gambar 2. Tampilan ketika user memilih button checking queue Gambar 5. Tampilan nomor antrean user dengan nomor antrean nasabah yang sedang mengantre yang sedang melakukan transaksi Gambar 3. Tampilan ketika user memilih button register Gambar 6. Tampilan ketika user memilih untuk show notification 6 Implementasi Tahap ini memuat dalam mempersiapkan sumber daya, hardware, dan software yang akan digunakan dan penerapan sistem ini pada bank. 7. Pemeliharaan Sistem Tahap terakhir adalah tahap pemeliharaan sistem dimana mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem. Gambar 4. Tampilan ketika user diberi pilihan untuk show notification IV. PEMBAHASAN Perkembangan zaman yang terjadi saat ini menyebabkan semakin majunya teknologi di dunia. Hal ini pula yang mengakibatkan hampir semua proses berjalan dengan sistem yang berbasis komputerisasi atau dengan teknologi yang canggih. Ini yang mendasari suatu sistem pada dunia bisnis atau khususnya pada dunia perbankan menerapkan sistem konvensional terdahulu yang akhirnya kini berkembang menjadi sistem perbankan modern. Pada sistem perbankan menggunakan teknologi komputerisasi untuk proses pengambilan nomor antrean bagi nasabah yang ingin melakukan transaksi pada bank tersebut. Adapun dengan sistem modern yang kini telah ada masih dinilai kurang efisien dikarenakan masih

menimbulkan antrean yang cukup panjang, sehingga untuk suatu bank yang memilki lahan kecil dengan kondisi ruangan tidak terlalu besar dapat mengakibatkan suasana menjadi sesak dan berkurangnya kadar oksigen dalam ruangan tersebut meskipun telah terdapat pendingin ruangan. Sistem konvensional yang diterapkan adalah dengan bantuan tenaga manusia, dengan sistem ini nomor urut antrean biasanya diberikan oleh petugas keamanan suatu bank hingga nantinya nasabah akan menunggu dipanggil dan akhirnya dilayani. Pada sistem modern, nasabah tidak lagi diberikan nomor antrean melalui bantuan tenaga manusia namun dilakukan dengan bantuan teknologi, yakni mesin pencetak nomor antrean yang nantinya digunakan pada pelayanan selanjutnya. Dengan adanya sistem antrean bank yang terintegrasi pada smartphone berbasis Android, memungkinkan nasabah mengantre tidak harus berada pada bank yang dituju, namun dapat dilakukan dari tempat yang lain bersamaan dengan aktivitas lainnya pula. Nasabah juga dapat hanya melihat kondisi antrean yang sedang berlangsung berdasarkan jenis transaksi yang akan dilakukan pada bank yang dituju menggunakan smartphonenya. Gambar 7. berikut adalah penggambaran sistem kerja menggunakan System Flowchart. Gambar 7. System Flowchart Sistem ini dimulai dengan user (nasabah) menginput pilihan untuk mengecek nomor antrean yang sedang berlangsung dan panjang antrean pada bank tersebut serta mendaftarkan diri untuk mengantre agar dapat mengambil nomor secara online dan realtime. Untuk user yang hanya ingin melakukan pengecekan terhadap nomor antrean yang sedang berlangsung dan jumlah keseluruhan antrean tidak memerlukan proses registrasi terlebih dahulu hingga akhirnya diberikan output antrean. Setelah itu user akan diberikan pilihan kembali untuk memutuskan keluar dari aplikasi atau mendaftar. Proses pendaftaran ini dapat dilakukan setelah proses pengecekan tersebut atau langsung tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Kemudian, user memilih tujuan transaksi pada bank, melakukan transaksi dengan teller atau costumer service. Lalu user akan diberikan pilihan untuk menampilkan notifikasi antrean atau tidak. Jika tidak, proses akan berakhir sehingga apabila user ingin melakukan pengecekan terhadap kondisi antrean terbaru pada bank tersebut melalui proses manual atau dengan masuk kembali pada aplikasi ini, namun jika user ingin diberikan notifikasi antrean maka user akan diberikan peringatan apabila kondisi antrean telah mencapai lima antrean sebelum antrean user tersebut sehingga user dapat mengatur waktu untuk menuju bank. Perancangan sistem ini masih bersifat konseptual yang akan dikembangkan lebih lanjut ke depannya yang kemudian akan diterapkan pada dunia perbankan setelah sistem ini dikaji dan diuji coba kan pada sebuah bank yang akan menerapkan sistem. Proses kajian sistem ini termasuk kajian dalam hal database, keamanan sistem agar tidak mudah dilakukan pembobolan sistem, integrasi sistem keseluruhan pada suatu bank dan pengimplementasiannya pada smartphone terkait untuk mencoba jalannya sistem dengan baik dan simultan tanpa terdapat kendala yang akan mengganggu kinerja sistem. V. KESIMPULAN Bertambahnya jumlah populasi manusia menyebabkan meningkatnya antrean yang terjadi pada berbagai proses kehidupan. Masalah antrean yang terjadi pun salah satunya terkait dengan kegiatan perbankan. Penyelesaian masalah yang ada dalam mengangani antrean yang terjadi pada proses perbankan saat ini dirasa masih kurang mampu mengatasi masalah tersebut dikarenakan terkait dengan proses transaksi bisnis yang dilakukan oleh masyarakat. Antrean yang panjang dan mengular dapat mempengaruhi kegiatan bisnis masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menyelesaikan masalah ini, telah dilakukan penyelesaian terkait seperti menerapkan sistem pengambilan nomor antrean dengan menggunakan tenaga manusia, seperti pengambilan nomor melalui petugas keamanan bank maupun dengan menggunakan mesin yang menerapkan konsep pelayanan antrean sesuai dengan kedatangannya ditempat. Sistem Antrean yang terintegrasi pada smartphone berbasis Android ini adalah pengembangan dari penyelesaian masalah antrean yang telah ada. Pengembangan inilah yang akan diterapkan pada sistem ini dengan pembaharuan konsep maupun teknologi yang digunakan. Pembaharuan konsep ini memungkinkan nasabah mengantre tidak harus berada pada bank yang dituju,

namun dapat dilakukan dari tempat yang lain bersamaan dengan aktivitas lainnya. Nasabah juga dapat hanya melihat kondisi antrean yang sedang berlangsung berdasarkan jenis transaksi yang akan dilakukan pada bank yang dituju menggunakan smartphonenya. Oleh karena itu, penerapan konsep dan teknologi sistem pada gagasan ini membuat proses antrean pada bank dapat berjalan lebih efisien, mampu menghemat waktu, menekan biaya serta memberi kemudahan bagi nasabahnya. REFERENSI [1] Susanti, R. 1996. Kajian dan Aplikasi Teori Antrean. Surakarta. Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. [2] Gross and Harris. 1984. The Queueing Systems. New York. McGraw-Hill,Inc. [3] Daigle, John N. 1992. Queueing Theory for Telecommunications. United States. Addison-Wesley Publishing Company, Inc. [4] Law, Averil M. dan Kelton, W. David. 2000. Simultan and Analysis. New York. McGraw-Hill, Inc [5] Avison David and Hanifa Syah. 1997. The Information System Life Cycle. England. MacGraw-Hill,Inc.