Perancangan Antarmuka Layanan Informasi Wisata dan Kuliner di DIY Berbasis Web dan Mobile Web

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerapkan metode UCD (User Centered Design) adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan di sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. objek untuk berwisata yang bisa disebut wisata kuliner. Karena banyak

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

BAB IV IIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengabadikan moment-moment yang ada disekitarnya. Penggunaan kamera

Pengembangan Aplikasi Panduan Wisata Taman Impian Jaya Ancol Dengan Augmented Reality Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 3.1 Diagram Alir aplikasi pada Klien Sistem berjalan.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas pilihan bagi para siswa/i Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dirancang dan dibangun, maka aplikasi akan di implementasikan dengan cara diuji

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perangkat lunak yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi Sistem

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

Pelatihan Intel XDK. Modul 1. Pengenalan HTML5, Mobile Application, dan Intel XDK. Dikembangkan oleh Intel Software.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan Masalah

Prosedur Menjalankan Program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BROWSER INTERNET UHRIA. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Top 8 Mobile Operating System. (Sumber:

Bab 3 Perancangan Sistem

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1.

TAMPILAN PC / LAPTOP Bagian atas - Beranda. Klik Logo ini untuk kembali ke halaman Beranda Informasi nomor Customer Service

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1.3 Batasan Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah internet. Manfaat internet saat ini sangat

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN CORONA SDK SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Penggunaan smartphone saat ini sangat berkembang sekali karena

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

2 aplikasinya yaitu Find My Iphone. Aplikasi Find My Iphone ini memliki fitur seperti melihat lokasi keberadaan dari smartphone pemilik maupun sesama

BAB I PENDAHULUAN. melakukan browsing di internet untuk melakukan pencarian informasi kuliner.

PORTAL WEB. memantau dan mengawasi pembuatan dan pengembangan portal web (website) di Unit Organisasi masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dapat diakses dalam waktu nyata (realtime) tanpa dibatasi dengan ruang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemajuan teknologi semakin pesat terutama pada kemajuan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda untuk mendapatkan makanan yang diinginkan. Pada saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bervariasi pula jenis makanan yang ditawarkan pada konsumen, sehingga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner.

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI

1-1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Online merupakan jejaring sosial berbasis web yang dibuat dan

KAJIAN 3 Web Responsive

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Naisbitt, 1994:131). Tidak mengherankan bahwa industri

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

KPU KAB. MADINA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PULAU BANGKA BERBASIS PHP V5.3.1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. budayanya. Hampir sebagian besar objek wisata budaya dan sejarah terdapat di

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

Instalasi Aplikasi Pada Perangkat Mobile. instalasi aplikasi pada perangkat mobile berbasis android :

Bab 3 Metode Perancangan

BAB V KARYA PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak di dalam segala aspek kehidupan manusia. Internet dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMODELAN RESPONSIVE WEB MENGGUNAKAN FOUNDATION FRAMEWORK DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS PERANGKAT BERGERAK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA WILAYAH PUNCAK KABUPATEN BOGOR BERBASIS ANDROID

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKET DENGAN LOCATION SEARCHING DAN SISTEM TRACKING MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PLATFORM ANDROID

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

6 APLIKASI WEB BROWSER TERBAIK SAAT INI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MOBILE MAPPING WISATA DAN KULINER YOGYAKARTA UNTUK WISATAWAN BERSEPEDA DENGAN FORMULA HAVERSINE

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet (WWW) terus meningkat pesat dari 16 juta di tahun 1995 (0,4% penduduk

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Hardware yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi adalah sebagai berikut :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k

BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI...

Rancang Bangun Aplikasi Pemesanan Menu Pada Restoran Berbasis Web

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 9-16

Transkripsi:

Perancangan Antarmuka Layanan Informasi Wisata dan Kuliner di DIY Berbasis Web dan Mobile Web Aditya Rizki Yudiantika Jurusan Tek. Elektro & Tekn. Informasi buluhijau@gmail.com Widyawan Jurusan T. Elektro & Tekn. Informasi widyawan@te.ugm.ac.id Bimo Sunarfri Hantono Jurusan T. Elektro & Tekn. Informasi bimo@te.ugm.ac.id Abstrak---Layanan informasi wisata dan kuliner Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dirancang untuk membantu masyarakat dalam memberi informasi awal tentang tujuan wisata. Popularitas penggunaan telepon seluler di masyarakat menjadi pertimbangan suatu layanan informasi wisata dan kuliner dikembangkan dalam bentuk. Antarmuka yang dikembangkan meliputi web, low-end, dan smartphone mobile web. Perancangan antarmuka tersebut dilakukan dengan memperhatikan aspek interoperabilitas perangkat dan usabilitas pengguna. Konsep human-computer interaction (HCI) diperlukan untuk membuat tampilan yang dapat diterima dengan baik oleh pengguna. Hadirnya standar baru HTML5 menjadi sebuah alternatif perancangan antarmuka, disamping bahasa pendukung seperti CSS dan JavaScript. Berbagai macam fitur yang ditunjukkan dalam aplikasi web ini meliputi peta lokasi objek, galeri objek, gambaran detail objek, berbagi ke jejaring sosial, pemberian rating objek, dan pemberian komentar objek. Kata kunci : wisata,, smartphone, HCI, HTML5 I. PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu daerah tujuan wisata nasional maupun internasional mempunyai beraneka ragam potensi pariwisata. Potensi pariwisata mayoritas yang menjadi primadona di wilayah DIY adalah objek wisata alam, wisata budaya, dan kuliner. Pemanfaatan web sebagai layanan penyedia konten dapat diterapkan dalam sebuah website yang berisi informasi pariwisata daerah. Tujuannya yaitu untuk membantu pemerintah dalam mengenalkan daerahnya akan potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu, layanan ini juga dapat membantu masyarakat untuk memberi informasi awal tentang tujuan wisata. Pengembangan layanan informasi wisata dan kuliner ini, menjadi sebuah alternatif di tengah layanan informasi serupa yang sudah ada. Fokus utama pengembangan layanan ini tidak lain adalah penyediaan informasi tentang objek wisata dan kuliner di DIY. Kelengkapan informasi dan pemberian rekomendasi objek wisata dan kuliner yang sesuai dengan kebutuhan pengguna menjadi keunggulan utama layanan informasi ini. Saat ini hampir setiap orang memiliki telepon seluler (ponsel). Berbagai jenis dan spesifikasi ponsel sangat mudah ditemukan di pasaran. Kemudahan akses internet semakin ditingkatkan, sehingga menjadi semakin populer di masyarakat. Informasi penting tentang keberadaan objek wisata dan kuliner yang dapat diakses melalui ponsel ditujukan sebagai sarana untuk memudahkan pengguna dengan mobilitas tinggi dalam mengakses informasi pariwisata DIY. II. METODE PENELITIAN Pembuatan sistem informasi yang berkaitan dengan pariwisata Indonesia pernah dilakukan oleh A. H. Gumasjaya dengan judul Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Peta Wisata dan Kuliner Berbasis Google Maps. Aplikasi peta wisata dan kuliner Yogyakarta merupakan aplikasi yang menyediakan informasi mengenai objek wisata, kuliner, dan fasilitas pendukung lainnya disertai peta yang menunjukkan lokasi wisata dan kuliner tersebut. Informasi objek wisata dan kuliner yang disediakan antara lain adalah deskripsi objek wisata dan kuliner, testimoni, event, foto dan peta [1]. Penelitian berbasis juga pernah dilakukan oleh Ruli Arma Arfian, dengan judul Pengembangan Aplikasi Mobile Web untuk Wisata dan Kuliner Yogyakarta. Aplikasi yang dihasilkan yaitu sebuah aplikasi berbentuk yang menyediakan akses kepada para wisatawan yang ingin mendapatkan informasi tentang wisata di DIY. Akan tetapi, aplikasi tersebut hanya dapat berjalan pada ponsel yang sudah mendukung JavaScript dan layar sentuh (smartphone). Selain itu, tidak semua browser dapat menjalankan aplikasi mobile web tersebut dengan baik [2].

Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan pengembangan antarmuka web dan ini yaitu metode waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan terurut mulai dari level kebutuhan sistem, kemudian menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/verification, dan maintenance [3]. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN A. Definisi Masalah dan Kebutuhan Suatu web wisata pada dasarnya dikembangkan untuk memberikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai keberadaan suatu objek wisata. Wisatawan tidak perlu mengunjungi satu per satu objek tersebut untuk memperoleh gambaran sesungguhnya tentang sebuah objek wisata. Informasi yang ditawarkan berupa jenis wisata, lokasi wisata, jam buka, fasilitas/wahana yang disediakan, harga tiket masuk, kuliner, serta testimoni/komentar pengunjung yang pernah mengunjungi objek tersebut. berupa sentuhan (touch screen), serta kemampuan browser yang didukung JavaScript [6]. Beberapa fitur dan interaksi yang dapat dilakukan pengguna untuk aplikasi web ini diantaranya yaitu cari objek, lihat rekomendasi objek, lihat detail objek, lihat event, lihat foto objek, lihat peta objek, beri komentar objek, beri rating objek, dan berbagi ke jejaring sosial. Gambar 1 berikut menunjukkan diagram use case aplikasi web yang dimaksud : Web Wisata dan Kuliner Jogjanan Cari Objek Lihat Rekomendasi Objek Selain sebagai pemberi informasi, web wisata juga berfungsi sebagai petunjuk wisata. Wisatawan akan merasa dimudahkan ketika harus memutuskan untuk berlibur di objekobjek yang direkomendasikan. Bentuk rekomendasi yang dimaksud dapat dikelompokkan berdasarkan objek-objek yang sering dikunjungi, objek dengan rating tertinggi, serta banyaknya komentar dari pengunjung lain. Lihat Detail Objek Lihat Event Lihat Foto Objek B. Analisis Kebutuhan dan Spesifikasi Komputer dengan layar yang lebar membuat sebuah web dapat diisi dengan beragam informasi. Informasi yang ditampilkan pun dapat diatur sedemikian rupa, tanpa harus dibatasi oleh banyaknya informasi yang perlu ditampilkan. Web yang baik tentu juga harus mampu mengetahui kebiasaan pengguna dalam memilah informasi mana yang harus ditampilkan terlebih dahulu di halaman awal sebuah web [4]. User Lihat Peta Objek Beri Komentar Objek Beri Rating Objek Masalah yang dihadapi pengguna ketika telepon seluler yang dilengkapi web browser marak di masyarakat adalah kemudahan akses. Melalui telepon seluler, pengguna menginginkan segala sesuatu yang bersifat instan. Informasiinformasi penting yang dibutuhkan pengguna diharapkan agar dapat diakses dengan mudah melalui browser di perangkat mobile mereka [5]. Web wisata dan kuliner yang dikembangkan merupakan pembanding untuk versi. Untuk versi, antarmuka dibedakan menjadi dua jenis yaitu untuk perangkat low-end/midend dan untuk perangkat highend/smartphone. Hal ini dilakukan agar mobile web tersebut dapat diakses di semua perangkat mobile, serta mengatasi keterbatasan perangkat pada umumnya. Batasan minimum perangkat low-end adalah perangkat mobile dengan ukuran layar tidak lebih dari 240 piksel, navigasi berupa fokus dan kursor, serta kemampuan browser tanpa dukungan JavaScript. Sedangkan batasan minimum untuk smartphone yaitu perangkat mobile dengan ukuran layar minimal 320 piksel, navigasi Berbagi ke Jaringan Sosial Gambar 1 - Use case diagram perancangan web C. Perancangan Basis Data Seluruh informasi yang akan ditampilkan pada antarmuka web dan disimpan dalam sebuah basis data. Perancangan basis data merupakan proses awal yang sangat penting, karena berisi informasi yang akan disampaikan kepada pengguna. Basis data merupakan representasi dari objek-objek fisik yang terbentuk menjadi atribut-atribut untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kepada pengguna. Pada aplikasi ini, basis data yang digunakan adalah basis data MySQL. Struktur basis data yang diperlukan untuk perancangan ketiga antarmuka web ditunjukkan oleh Gambar 2 berikut:

membaca teks dengan ukuran file yang tidak terlalu besar. Ukuran layar rata-rata untuk penggunaan jenis ini adalah kurang dari 320x480 piksel. Meskipun jenis mobile web ini juga dapat diakses dengan baik pada perangkat smartphone di atas ukuran tersebut. Perancangan tampilan untuk jenis ini menggunakan bahasa markup standar HTML 4.01, CSS 2, dan tanpa menggunakan JavaScript. Menu utama yang disajikan dalam aplikasi untuk perangkat low-end yaitu Home, Semua Objek, Wisata, Kuliner, Event, Tag Objek, Tag Lokasi, dan Cari. Bentuk desain layout (mockup) secara umum untuk penyajian konten di setiap halaman web pada jenis perangkat low-end tampak seperti pada Gambar 4 yaitu : D. Perancangan Antarmuka Gambar 2 - Struktur basis data Web merupakan bentuk antarmuka yang lebih kompleks dibanding antarmuka. Cara penyajian konten dapat lebih leluasa dengan menempatkan berbagai macam fitur dan modul dalam satu halaman [6]. Menu yang ditampilkan untuk antarmuka web ini meliputi Home, Wisata, Kuliner, Event, Tag, dan Map. Perancangan tampilan untuk antarmuka web ini menggunakan bahasa markup standar HTML5 dan CSS 3. Layout dasar untuk antarmuka web ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian header, menu, search, breadcrumb, isi, sidebar, navigasi, dan footer. Layout tampilan web secara umum ditunjukkan pada Gambar 3 berikut ini : Gambar 4 Layout dasar antarmuka low-end Mobile web untuk versi smartphone adalah versi web yang dikembangkan untuk jenis perangkat smartphone. Versi ini merupakan versi dengan kemampuan yang lebih tinggi daripada versi low-end. Perancangan tampilan untuk antarmuka web ini menggunakan bahasa markup standar HTML5 dan CSS 3. Gambar 5 di bawah ini merupakan layout dasar tampilan web untuk smartphone : Gambar 3 Layout dasar antarmuka web Mobile web untuk perangkat low-end merupakan versi paling sederhana dari aplikasi ini. Tampilan minimalis berbasis teks digunakan agar dapat mengatasi kelemahan browser perangkat mobile yang hanya bisa Gambar 5 Layout dasar antarmuka smartphone

IV. A. Tampilan Web IMPLEMENTASI APLIKASI Warna dasar yang digunakan untuk perancangan antarmuka web yaitu cokelat, hijau, dan putih. Halaman depan menampilkan peta seluruh objek wisata dan kuliner dan beberapa modul rekomendasi yang berisi keterangan singkat suatu objek. Informasi singkat yang ditampilkan disertai dengan thumbnail objek bersangkutan. Pengujian tampilan web dilakukan pada beberapa macam browser, diantaranya Mozilla Firefox 6.0, Internet Explorer 9, Google Chrome 5.0, Opera 11.5, dan Safari 5. Secara umum pengujian tampilan untuk beberapa browser tersebut sudah baik. Namun, beberapa browser masih belum mampu membaca CSS3 dengan sempurna, yaitu pada Opera 11.5 dan Internet Explorer 9. Gambar 6 berikut merupakan contoh tampilan halaman web pada browser Mozilla Firefox 6.0 : Pengujian antarmuka untuk tampilan low-end dilakukan pada jenis browser yang tidak mendukung JavaScript, yaitu pada browser Opera 4.2 simulator, browser Opera 6.0 simulator dan browser Opera 4.2 perangkat Sony Ericsson K310i. Secara umum pengujian tampilan untuk beberapa browser tersebut sudah sesuai dengan harapan. Gambar 7 di atas merupakan hasil pengujian pada Opera 4.2 Simulator. C. Tampilan Smartphone Mobile Web Ukuran layar smartphone yang lebih lebar dibandingkan dengan perangkat low-end membuat tampilan halaman smartphone dapat ditampilkan mirip dengan versi web. Penggunaan menu horizontal dimungkinkan pada smartphone. Form pencarian diletakkan di bawah menu horizontal untuk memudahkan pencarian objek. Gambar 6 Tampilan halaman depan web B. Tampilan Low-end Mobile Web Cara penampilan konten wisata dan kuliner untuk antarmuka low-end yaitu dengan memberikan lebih banyak menu berbasis teks. Penggunaan gambar yang berlebihan tidak diperlukan. Penempatan form pencarian diletakkan di bagian paling bawah agar pengguna tidak merasa terganggu oleh hal-hal yang tidak diperlukan ketika sedang membaca informasi yang tertampil. Gambar 7 Tampilan halaman depan low-end Gambar 8 Tampilan halaman depan smartphone Pengujian telah dilakukan pada beberapa jenis smartphone, meliputi browser Android OS, ios, Blackberry 9780 OS, Symbian 3.0 OS, dan Opera Mobile Simulator. Secara umum pengujian tampilan untuk beberapa mobile browser tersebut sudah baik. Gambar 8 di atas merupakan hasil pengujian pada browser Android. D. Pengujian Waktu Akses Pengujian waktu akses digunakan untuk mengetahui perbandingan waktu akses halaman web dan. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan web yang dapat mengukur waktu akses (loading) suatu halaman web, yaitu di alamat http://www.numion.com/stopwatch/index.html. Pengujian dilakukan pada browser Mozilla Firefox 6.0 sebanyak lima kali untuk masing-masing halaman awal. Tabel 1 berikut menunjukkan tabel hasil pengujian waktu akses untuk setiap antarmuka :

Tabel 1. Perbandingan waktu akses halaman depan web dan Pengujian ke- Web Low-end Mobile Web Smartphone Mobile Web 1 1,844 0,395 1,317 2 9,115 0,224 1,261 3 1,85 0,198 0,651 4 7,619 0,171 0,601 5 2,399 0,992 0,403 Rata-rata 4,5654 0,396 0,8466 Catatan : waktu dalam satuan detik Dari tabel hasil pengujian di atas diperoleh bahwa waktu akses untuk setiap antarmuka web, dimulai dari yang paling cepat yaitu waktu akses pada low-end, smartphone, dan web. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perancangan antarmuka untuk mampu mengatasi lamanya waktu akses pada versi web. Hal ini disebabkan karena konten yang ditampilkan pada versi mobile web dipilah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perangkat mobile itu sendiri. E. Pengujian Kebergunaan Pengujian usability ini dilakukan pada untuk jenis smartphone. Hal ini dilakukan karena smartphone mobile web sedang berkembang saat ini, serta mampu mewakili sisi interaktivitas antarmuka pengguna. Pengujian yang dilakukan yaitu dengan melakukan survei kepada 30 responden secara acak untuk menggunakan aplikasi tersebut, kemudian diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan usability aplikasi. Dari hasil survei diperoleh sebanyak 73% pengguna menjawab bahwa secara keseluruhan tampilan tersebut sudah baik, 17% pengguna menjawab cukup baik, 10% pengguna menjawab sangat baik, serta tak satu pun pengguna yang menyatakan kurang baik. Dengan demikian, cara penyajian konten di setiap halaman web sudah baik. Hasil survei juga menunjukkan bahwa 63% pengguna tidak menemui kesulitan, 37% kadang-kadang menemui kesulitan, dan tidak satu pun pengguna yang benar-benar merasa kesulitan. Sesuai hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa secara umum tingkat kemudahan dalam penggunaan web tersebut sudah baik, meskipun masih ada beberapa pengguna yang kadang-kadang merasa kesulitan. Selain itu sebanyak 50% pengguna menjawab bahwa pemilihan warna yang digunakan secara keseluruhan dalam web tersebut baik, 33% menjawab sangat baik, 17% menjawab cukup baik, serta tak satu pun yang menjawab kurang baik. Hal tersebut berarti secara umum pemilihan warna yang digunakan pada antarmuka smartphone sudah baik. Dari beberapa fitur-fitur utama yang ditunjukkan smartphone untuk layanan informasi pariwisata DIY ini, dapat diurutkan menurut pendapat yang dihimpun dari persepsi pengguna, dimulai dari yang paling diunggulkan yaitu fitur peta lokasi, foto, gambaran detail objek, berbagi ke jejaring sosial, rating, dan komentar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis, pengujian, dan pembahasan terhadap perancangan antarmuka berbasis web dan untuk layanan informasi wisata dan kuliner di DIY, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengembangan antarmuka web dan ini telah mampu menyediakan akses informasi wisata dan kuliner DIY dengan baik melalui berbagai macam perangkat dan tipe browser. 2. Antarmuka yang dikembangkan meliputi web, low-end, dan smartphone. Masing-masing mempunyai cara penyajian konten yang berbeda sesuai dengan kemampuan browser dan perangkat yang digunakan. 3. Pemanfaatan teknologi HTML5 dan CSS3 untuk pengembangan antarmuka web dan secara umum sudah berjalan baik di beberapa browser terkini. Keduanya mampu menyediakan interaktivitas yang lebih baik dari sisi tampilan dan struktur dibanding versi sebelumnya. 4. Pengujian waktu akses halaman depan aplikasi web ini jika diurutkan dari yang paling cepat yaitu waktu akses halaman depan antarmuka low-end, smartphone, dan web. 5. Hasil pengujian usability kepada pengguna menunjukkan bahwa secara keseluruhan cara penampilan konten layanan informasi wisata dan kuliner ini dapat diterima dengan baik. REFERENSI [1] Gumasjaya, A. H. (2010). Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Peta Wisata dan Kuliner Berbasis Google Maps. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi. [2] Arfian, R. A. (2010). Pengembangan Aplikasi Mobile Web untuk Wisata dan Kuliner Yogyakarta. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi. [3] Simarmata, J. (2010). Rekayasa Web. Medan: Penerbit Andi. [4] Beaird, J. (2007). The Principles of Beautiful Web Design. Canada: Sitepoint Pty. Ltd. [5] Moll, C. (2006). Mobile Web Design : A Web Standards Approach for Delivering Content to Mobile Devices. [6] Firtman, M. (2010). Programming the Mobile Web. Canada: O'Reilly.