BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

Papa, Mama dan Nana. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 )

waktu penyelesaian proyek selama 330 hari. Sedangkan pada penjadwalan dengan

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

CONTOH SOAL MATEMATIKA SMP SATU ATAP: 1. Hasil dari (3 + (-4)) (5 + 3) adalah... A. 8 B. -7 C. -8 D Hasil dari adalah... A.

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

PERENCANAAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK TOKO MODISLAND MANADO DENGAN METODE CPM

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG)

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU OPTIMAL PADA PROYEK RUKO PASKAL HYPERSQUARE DENGAN LEAST COST SCHEDULING

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

DINAS PERHUBUNGAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

JURUSAN DIII TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.

Analisa Time Cost Trade Off pada Proyek Pasar Sentral Gadang Malang

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB 9 BOQ DAN RAB 9.1 BOQ SPAL

No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur

ADDENDUM I. Nomor : 02/Pokja-KK.2/DPKP/2017 Tanggal : 12 Mei atas STANDAR DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

T m3 Galian Tanah pondasi OH Rp 45, , OH Rp 85, , ,875.00

BAB II STUDI PUSTAKA

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

13 Analisis Jaringan Kerja dan Penentuan Jalur Kritis dengan Critical Path Methode-CPM (Studi Kasus Pembangunan Pendopo Balai Adat Provinsi Jambi)

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG KPKNL SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN Nomor : 06/PAN-PU/HKM - Dishutbun/2013

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan)

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

APLIKASI SNI PRACETAK

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ADENDUM UNTUK : DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 30/DOK.PL/POKJA-KONSTRUKSI I/DPU-CK/DAK-PP/VIII/2016 Tanggal 30 Agustus 2016 KEGIATAN :

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT..

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO

SURAT PERJANJIAN KERJA

hubungann dengan kegiatan lain. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi waktu penjadwalan proyek. Setelah dilakukan work breakdown, kemudian dilakukan kla

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

Transkripsi:

24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya Usaha yang dilakukan dalam mempercepat waktu pelaksanaan proyek yakni dengan menambah sumber daya (biaya), penambahan ini berupa sumber daya manusia maupun peralatan. Akibat dari percepatan waktu pelaksanaan proyek diperoleh pertambahan biaya (Cost Slope perhari) dari masing-masing pekerjaan yang dipercepat. Tahapan-tahapan dalam mempercepat pelaksanaan proyek meliputi: 1. Perhitungan jadual pelaksanaan 2. Analisis hubungan antar kegiatan 3. Penyusunan jaringan kerja (Network Planning) 4. Identifikasi jalur kritis dan total Float 5. Perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya 6. Analisis biaya dan waktu optimum Adapun perhitungan jadual pelaksanaan, Network Planning, identifikasi jalur kritis dan total Float yang dikerjakan dengan menggunakan aplikasi MS Project 2007, ditunjukkan pada Lampiran A dan Lampiran B. 4.2 Perhitungan Biaya Proyek 4.2.1 Perhitungan Biaya Langsung Biaya langsung (Direct Cost) adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Adapun rincian biaya langsung dapat dilihat dalam Tabel 4.1.

25 Tabel 4.1. Daftar Biaya Langsung Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Biaya I Pekerjaan Persiapan Rp 1.861.235.759 II Pekerjaan Struktur Pekerjaan Pondasi Rp 2.355.489.862 Pekerjaan Pile Cap Rp 480.852.093 Pekerjaan Tie beam Rp 433.784.788 Pekerjaan Sloof Rp 87.785.546 Pekerjaan Batu kali Rp 78.889.451 Pekerjaan Pondasi Rolaag Rp 12.616.788 Pekerjaan Elevasi -0.10 s/d 4.00 (Lantai 1) Rp 1.061.926.057 Pekerjaan Elevasi 4.00 s/d 8.00 (Lantai 2) Rp 1.863.792.464 Pekerjaan Elevasi 8.00 s/d 12.00 (Lantai 3) Rp 1.758.488.931 Pekerjaan Elevasi 12.00 s/d 15.00 (Lantai 4) Rp 1.870.906.360 Pekerjaan Elevasi 15.00 (Atap) Rp 737.081.766 III IV Pekerjaan Arsitektur Pekerjaan Elevasi -0.10 s/d 4.00 (Lantai 1) Rp 654.420.072 Pekerjaan Elevasi 4.00 s/d 7.50 (Lantai 2) Rp 897.003.757 Pekerjaan Elevasi 8.00 s/d 12.00 (Lantai 3) Rp 3.043.140.885 Pekerjaan Elevasi 12.00 s/d 17.00 (Lantai 4) Rp 1.661.695.996 Pekerjaan (Atap) Rp 1.075.845.903 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Sumber: RAB PLAT UNG (PT.ADHI KARYA) Rp 4.364.917.440 Total dari biaya langsung sesuai dengan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pembangunan gedung PLAT sebesar Rp. 24.299.873.917,98. Berdasarkan hasil perencanaan Network Planning dengan metode PDM seperti yang ditunjukkan pada Lampiran A dan Lampiran B, diperoleh kegiatankegiatan kritis seperti pada Tabel 4.2.

26 Tabel 4.2. Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis Pekerjaan Kode Pekerjaan Jenis Pekerjaan Durasi Normal (hr) A Pembersihan Lokasi 6 C Pengadaan tiang pancang Dia. 35cm 10 D Pemancangan 7 F Galian tanah pondasi Pile Cap 3 AA Galian tanah tie beam 3 AB Urugan bekas galian tie beam 2 AC Urugan pasir bawah pondasi t=7 cm tie beam 2 AD Lantai kerja tie beam 2 AE Pembesian tie beam 3 AF Bekisting 2 x pakai tie beam 3 AG Cor Beton tie beam 1 Elevasi -0.10 s/d 4.00 (Lantai 1) BU Pembesian kolom 2 BV Bekisting 2 x pakai kolom 2 BW Cor Beton kolom 1 BX Bongkar Bekisting kolom 1 Elevasi 4.00 s/d 8.00 (Lantai 2) DP Pembesian Balok dan Pelat 4 DQ Bekisting Balok 2 DR Bekisting Pelat 2 DV Pembesian Balok Dan Pelat 4 DW Bekisting Balok 2 DX Bekisting Pelat 2 EH Pembesian Kolom 2 EI Bekisting 2 x pakai kolom 2 EJ Cor Beton kolom 1 EL Pembesian kolom 2 EM Bekisting 2 x pakai kolom 2 EN Cor Beton kolom 1 EP Pembesian kolom 2 EQ Bekisting 2 x pakai kolom 2 ER Cor Beton kolom 1 ES Bongkar Bekisting kolom 1 Elevasi 8.00 s/d 12.00 (Lantai 3) FI Pembesian balok dan pelat 4 FO Pembesian kolom 2 FP Bekisting 2 x pakai kolom 2 FQ Cor Beton kolom 1 FS Pembesian kolom 2

27 Kode Pekerjaan Jenis Pekerjaan Durasi Normal (hr) FT Bekisting 2 x pakai kolom 2 FU Cor Beton kolom 1 FW Pembesian kolom 2 FX Bekisting 2 x pakai kolom 2 FY Cor Beton kolom 2 FZ Bongkar Bekisting kolom 1 Elevasi 12.00 s/d 15.00 (Lantai 4) GP Pembesian balok dan pelat 4 GV Pembesian kolom 2 GW Bekisting 2 x pakai kolom 2 GX Cor Beton kolom 1 GZ Pembesian kolom 2 HA Bekisting 2 x pakai kolom 2 HB Cor Beton kolom 1 HD Pembesian kolom 2 HE Bekisting 2 x pakai kolom 2 HF Cor Beton kolom 1 HG Bongkar Bekisting kolom 1 Elevasi 15.00 s/d Atap IC Pembesian Balok dan Pelat 4 ID Bekisting Balok 2 IE Bekisting Pelat 2 IF Cor Beton 1 Pek. Arsitektur Elevasi 12.00 s/d 17.00 (Lantai 4) JY Pasangan Bata 10 JZ Plesteran 7 KA Acian 6 KB Penimbunan pasir bawah lantai t = 7 cm 7 KC Pas Lantai 9 KF Plafond gypsum rangka hollow 9 KG Pas. List plafon 5 KH Drop Plafond 5 KP Cat Tembok dalam 7 KQ Cat Plafond 4 KR Cat Tembok Bagian Luar 5

28 Kegiatan-kegiatan kritis yang ada pada Tabel 4.2 diatas selanjutnya dilakukan analisa untuk menentukkan kegiatan-kegiatan yang akan dipercepat durasinya. Analisa percepatan kegiatan tersebut didasarkan pada kegiatankegiatan kritis yang pada dasarnya tidak akan merubah jalur kritis yang ada. Seringkali dalam proses percepatan waktu pelaksanaan proyek akan ada jalur kritis baru hal ini terjadi apabila kegiatan kritis tertentu dipercepat dengan angka melebihi besar Free Float pada kegiatan non kritis. Seperti pada pekerjaan dengan kode kegiatan AA, AB, AC, AD, AE dan AF, pekerjaan tersebut apabila dipercepat akan mempengaruhi kegiatan kritis yang ada (timbul jalur kritis baru). Kegiatan kritis baru yang disebabkan oleh percepatan pekerjaan tersebut diantaranya pekerjaan dengan kode kegiatan AO, AP, AQ, AR, AS dan kegiatan CC, CD, CE, CF. Selain kegiatan AA, AB, AC, AD, AE dan AF yang dapat mempengaruhi kegiatan kritis, pekerjaan lain yang dapat mempengaruhi diantaranya pekerjaan dengan kode kegiatan BU, BV, BW, BX, DP, DQ, DR, DV, DW, DX, EH EI, EJ, EL, EM, EP, EQ, FO, FP, FS, FT, FW, FW, GP, GV, GW, GZ, HA, HD, dan HE. Kegiatan kritis baru akibat percepatan pekerjaanpekerjaan tersebut diantaranya pekerjaan dengan kode kegiatan O, P, Q, R,S kegiatan CC, CE, CD dan kegiatan CQ, CR, CS, CT, CU, CV. Selain hal tersebut diatas, adapula pekerjaan-pekerjaan yang apabila dipercepat tidak akan mempengaruhi durasi total pekerjaan. Hal ini disebabkan pekerjaan-pekerjaan tersebut memliki hubungan konstrain dengan kegiatankegiatan kritis tertentu. Adapun pekerjaan-pekerjaan tersebut diantaranya pekerjaan dengan kode kegiatan C, F, ID, IE, KG, KH, KP, KQ dan KR. Sehingga percepatan waktu pelaksanaan dilakukan pada pekerjaanpekerjaan kritis terpilih yang tidak dapat mempengaruhi kegiatan kritis yang ada. Pekerjaan-pekerjaan terpilih tersebut diantaranya pekerjaan dengan kode kegiatan FI, JY, JZ, KA, KB, KC, dan KF. Kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat dihitung berdasarkan data biaya langsung pekerjaan sehingga diperoleh pertambahan biaya (Cost Slope) pekerjaan, adapun salah satu contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:

29 Pekerjaan Pembesian Balok Lantai 3 (FI) Kondisi Normal Durasi = 4 hari Volume = 8746,63 Kg Kapasitas tenaga kerja per 1 Kg besi adalah: Tukang Besi 0,0167 Org/hr @ Rp. 60.000,00 Kepala Tukang 0,0083 Org/hr @ Rp. 65.000,00 Pekerja 0,0042 Org/hr @ Rp. 40.000,00 Perhitungan biaya tenaga kerja adalah: 1 Kapasitas tukang besi = = 59,88 = 60 Kg/orang.hari 0,0167 8746,63 Jumlah tukang besi = = 36,44 = 36 orang 60 x 4 hari Jadi upah tukang besi = 36 orang x Rp. 60.000,00 = Rp. 2.160.000,00 perhari 1 Kapasitas kepala tukang = 0,0167 / 0,0083 = 0,49 = 0,5 Kg/orang.hari Jumlah kepala tukang = 0,5 x 36 orang = 18 orang Jadi upah kepala tukang = 18 orang x Rp. 65.000,00 = Rp. 1.170.000,00 perhari 1 Kapasitas pekerja = 0,0042 = 238,09 = 238 Kg/orang.hari 8746,63 Jumlah pekerja = = 9,18 = 9 orang 238 x 4 hari Jadi upah pekerja = 9 orang x Rp. 40.000,00 = Rp. 360.000,00 perhari Jadi upah tenaga kerja selama 4 hari durasi normal pekerjaan adalah: (Rp. 2.160.000 + Rp. 1.170.000 + Rp. 360.000) x 4 hari = Rp. 14.760.000,00 Pekerjaan ini akan dipercepat dengan durasi percepatan 2 hari, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

30 Kondisi Percepatan Durasi = 2 hari Volume = 8746,63 Kg Perhitungan biaya tenaga kerja adalah: 1 Kapasitas tukang besi = = 59,88 = 60 Kg/orang.hari 0,0167 8746,63 Jumlah tukang besi = = 72,88 = 73 orang 60 x 2 hari Jadi upah tukang besi = 73 orang x Rp. 60.000,00 = Rp. 4.380.000,00 perhari 1 Kapasitas kepala tukang = = 0,49 = 0,5 Kg/orang.hari 0,0167 / 0,0083 Jumlah kepala tukang = 0,5 x 73 orang = 36,5 = 37 orang Jadi upah kepala tukang = 37 orang x Rp. 65.000,00 = Rp. 2.405.000,00 perhari Kapasitas pekerja 1 = = 238,09 = 238 Kg/orang.hari 0,0042 Jumlah pekerja 8746,63 = = 18,37 = 18 orang 238 x 2 hari Jadi upah pekerja = 18 orang x Rp. 40.000,00 = Rp. 720.000,00 perhari Jadi upah tenaga kerja selama 2 hari durasi pekerjaan dipercepat adalah: (Rp. 4.380.000 + Rp. 2.405.000 + Rp. 720.000) x 2 hari = Rp. 15.010.000,00 Slope biaya akibat percepatan adalah: Slope biaya = Biaya dipersingkat Biaya normal Waktu normal-waktu dipersingkat Rp. 15.010.000,00 - Rp. 14.760.000,00 = = Rp. 125.000,00 perhari 4-2

31 Selanjutnya perhitungan percepatan durasi pekerjaan berdasarkan kegiatan kritis terpilih serta perhitungan Slope biaya pekerjaan disajikan dalam Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Tabel 4.3. Hasil Analisis Percepatan Durasi Kegiatan Terpilih Kode Jenis Durasi Percepatan Durasi Pekerjaan Pekerjaan Normal Durasi Percepatan FI Pembesian Balok Lt 2 4 hari 2 hari 2 hari JY Pek. Pasangan Bata Lt 4 10 hari 3 hari 7 hari JZ Pek. Plesteran Lt 4 7 hari 2 hari 5 hari KA Pek. Acian Lt 4 6 hari 2 hari 4 hari KB Pek. Timbunan Pasir Lt 4 7 hari 2 hari 5 hari KC Pek. Pasangan Lantai Lt 4 9 hari 3 hari 6 hari KF Pek. Plafond Lantai 4 9 hari 1 hari 8 hari Tabel 4.4. Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Kode Pek Jenis Pekerjaan Normal Dipercepat Slope biaya Durasi Biaya Durasi Biaya perhari FI Pembesian Balok Lt 2 4 hr Rp. 14.760.000 2 hr Rp. 15.010.000 Rp. 125.000 JY Pek. Pasangan Bata Lt 4 10 hr Rp. 24.050.000 7 hr Rp. 24.500.000 Rp. 150.000 JZ Pek. Plesteran Lt 4 7 hr Rp. 63.035.000 5 hr Rp. 63.300.000 Rp. 132.500 KA Pek. Acian Lt 4 6 hri Rp. 27.150.000 4 hr Rp. 27.460.000 Rp. 155.000 KB Pek. Timbunan Pasir Lt 4 7 hr Rp. 1.750.000 5 hr Rp. 1.850.000 Rp. 50.000 KC Pek. Pasangan Lantai Lt 4 9 hr Rp. 28.890.000 6 hr Rp. 28.950.000 Rp. 20.000 KF Pek. Plafond Lantai 4 9 hr Rp. 26.370.000 8 hr Rp. 27.000.000 Rp. 630.000 Berdasarkan perhitungan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 diatas, diperoleh total durasi percepatan proyek selama 15 hari dengan biaya percepatan proyek sebesar Rp. 2.065.000,00.

32 Setelah diperoleh pertambahan biaya (Cost Slope) masing-masing pekerjaan, selanjutnya dilakukan perhitungan kenaikan biaya langsung pekerjaan. Adapun kenaikan biaya langsung pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Daftar Kenaikan Biaya Langsung Kode Pek Durasi Akumulasi Durasi Slope biaya Biaya Jenis Pekerjaan Percepatan Percepatan Proyek perhari Langsung Normal - - 160 hari - Rp. 24.299.873.918 FI Pembesian Balok Lt 2 2 hari 2 hari 158 hari Rp. 125.000 Rp. 24.300.123.918 JY Pek. Pasangan Bata Lt 4 3 hari 5 hari 155 hari Rp. 150.000 Rp. 24.300.573.918 JZ Pek. Plesteran Lt 4 2 hari 7 hari 153 hari Rp. 132.500 Rp. 24.300.838.918 KA Pek. Acian Lt 4 2 hari 9 hari 151 hari Rp. 155.000 Rp. 24.301.148.918 KB Pek. Timbunan Pasir Lt 4 2 hari 11 hari 149 hari Rp. 50.000 Rp. 24.301.248.918 KC Pek. Pasangan Lantai Lt 4 3 hari 14 hari 146 hari Rp. 20.000 Rp. 24.301.308.918 KF Pek. Plafond Lantai 4 1 hari 15 hari 145 hari Rp. 630.000 Rp. 24.301.938.918 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilhat bahwa semakin dipercepat durasi pekerjaan atau umur proyek, maka biaya langsung proyek akan naik sesuai dengan durasi percepatan yang dilakukan. 4.2.2 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung (Indirect Cost) meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan tanpa bergantung pada volume pekerjaan yang dilaksanakan tetapi bergantung pada lamanya waktu pelaksanaan pekerjaan. Adapun rincian biaya tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 4.6.

33 Tabel 4.6 Daftar Biaya Tidak Langsung Pekerjaan No Uraian Jml Biaya I PELAKSANA 1 Project Manager 1 Rp. 2.000.000 2 Staf 2 @ Rp. 1.000.000 3 Logistik 1 Rp. 1.500.000 4 Administrasi 2 @ Rp. 1.000.000 5 Pengawas Lapangan 2 @ Rp. 1.500.000 II FASILITAS 1 Alat Komunikasi Rp. 1.250.000 2 Transportasi Rp. 500.000 III KEAMANAN 1 Asuransi Rp. 1.000.000 2 Security 2 @ Rp. 750.000 3 Pembantu Umum 2 @ Rp. 500.000 TOTAL Rp. 15.750.000 Sumber: PT. ADHI KARYA Berdasarkan Tabel 4.6 diatas biaya tidak langsung yang diperlukan sebesar Rp. 15.750.000,00 perbulan, sehingga total biaya tidak langsung yang akan dikeluarkan selama 160 hari kerja sesuai perencanaan normal pekerjaan adalah Rp. 84.000.000,00. Adapun perhitungannya sebagai berikut: Total Gaji perbulan Total Biaya Tidak Langsung = x 160 HK 30 hari (jml hr dalam 1 bln) Rp. 15.750.000,00 Total Biaya Langsung = x 160 HK 30 Total Biaya Langsung = Rp. 84.000.000,00

34 Berdasarkan total biaya tidak langsung yang diperoleh dari Tabel 4.6, selanjutnya biaya tidak langsung dihitung berdasarkan percepatan durasi pekerjaan atau umur proyek seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Perhitungan Biaya Tidak Langsung Durasi Durasi Total Biaya Total Biaya Gaji Perhari Proyek Percepatan Gaji Biaya tidak Langsung 160 HK Rp. 525.000 - Rp. 84.000.000 158 HK Rp. 525.000 2 hari Rp. 1.050.000 Rp. 82.950.000 155 HK Rp. 525.000 5 hari Rp. 2.625.000 Rp. 81.375.000 153 HK Rp. 525.000 7 hari Rp. 3.675.000 Rp. 80.325.000 151 HK Rp. 525.000 9 hari Rp. 4.725.000 Rp. 79.275.000 149 HK Rp. 525.000 11 hari Rp. 5.775.000 Rp. 78.225.000 146 HK Rp. 525.000 14 hari Rp. 7.350.000 Rp.76.650.000 145 HK Rp. 525.000 15 hari Rp. 7.875.000 Rp.76.125.000 Keterangan: 1. Biaya gaji perhari diperoleh dari total biaya tidak langsung dibagi dengan umur proyek. 2. Durasi percepatan diperoleh dari selisih antara waktu normal dengan waktu percepatan. 3. Total biaya gaji diperoleh dari durasi percepatan dikalikan dengan biaya gaji perhari. 4. Total biaya tidak langsung diperoleh dari total biaya tidak langsung dikurangi dengan total biaya gaji. Adapun salah satu contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: Biaya Gaji Perhari = Total Biaya Tidak Langsung Umur Proyek Biaya Gaji perhari = Rp. 84.000.000,00 160 HK Biaya Gaji perhari = Rp. 525.000,00 perhari

35 Total Biaya Gaji = Biaya Gaji perhari x Waktu Percepatan Total Biaya Gaji = Rp. 525.000,00 x 2 hari Total Biaya Gaji = Rp. 1.050.000,00 Biaya Tidak Langsung = Total Biaya Tidak Langsung Total Biaya Gaji Biaya Tidak Langsung = Rp. 84.000.000,00 Rp. 1.050.000,00 Biaya Tidak Langsung = Rp. 82.950.000,00 4.2.3 Perhitungan Total Biaya Proyek Total biaya proyek adalah jumlah dari biaya langsung ditambah dengan biaya tidak langsung. Kedua-duanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek seperti pada Tabel 4.8. Umur Proyek Tabel 4.8. Total Biaya Proyek Berdasarkan Waktu Percepatan Biaya proyek Total Biaya Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Proyek 160 HK Rp. 24.299.873.918 Rp. 84.000.000 Rp. 24.383.873.918 158 HK Rp. 24.300.123.918 Rp. 82.950.000 Rp. 24.383.073.918 155 HK Rp. 24.300.573.918 Rp. 81.375.000 Rp. 24.381.948.918 153 HK Rp. 24.300.838.918 Rp. 80.325.000 Rp. 24.381.163.918 151 HK Rp. 24.301.148.918 Rp. 79.275.000 Rp. 24.380.423.918 149 HK Rp. 24.301.248.918 Rp. 78.225.000 Rp. 24.379.473.918 146 HK Rp. 24.301.308.918 Rp.76.650.000 Rp. 24.377.958.918 145 HK Rp. 24.301.938.918 Rp.76.125.000 Rp. 24.378.063.918 Keterangan: 1. Biaya langsung diperoleh dari Tabel 4.5 daftar kenaikan biaya langsung. 2. Biaya tidak langsung diperoleh dari Tabel 4.7 perhitungan biaya tidak langsung. 3. Total biaya proyek diperoleh dari penjumlahan antara biaya langsung dengan biaya tidak langsung.

36 Berdasarkan Tabel 4.8 diatas diperoleh total biaya proyek dengan durasi atau umur proyek yang optimal yakni pada durasi 146 hari kerja dengan total biaya proyek yang optimum sebesar Rp. 24.377.958.918. Adapun persentase efisiensi biaya dan waktu proyek adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi waktu proyek 160 HK 146 HK = 14 hari 160-146 Atau x 100% = 8,75 % 160 2. Efisiensi biaya proyek Rp. 24.383.873.918 - Rp. 24.377.958.918 = Rp. 5.915.000,00 Rp. 24.383.873.918 Rp. 24.377.958.918 Atau x 100% = 0,024% Rp. 24.383.873.918 Hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya proyek terhadap biaya dan waktu optimal dapat dilihat pada grafik-grafik dibawah ini.

37 Biaya Langsung Rp24.302.500.000 Rp24.302.000.000 Rp24.301.500.000 Rp24.301.000.000 Rp24.300.500.000 Rp24.300.000.000 Rp24.301.938.918 Rp24.301.308.918 Rp24.301.248.918 Rp24.301.148.918 Rp24.300.838.918 Rp24.300.573.918 Rp24.300.123.918 Rp24.299.873.918 Rp24.299.500.000 Rp24.299.000.000 Rp24.298.500.000 145 1 146 2 149 3 151 4 153 5 155 6 158 7 160 8 Durasi Proyek (hari) Gambar 4.1. Grafik Biaya Langsung Terhadap Waktu

38 Biaya Tidak Langsung Rp86.000.000 Rp84.000.000 Rp82.000.000 Rp80.000.000 Rp78.000.000 Rp78.225.000 Rp79.275.000 Rp80.325.000 Rp81.375.000 Rp82.950.000 Rp84.000.000 Rp76.000.000 Rp74.000.000 Rp76.125.000 Rp76.650.000 Rp72.000.000 1 2 3 4 5 6 7 8 145 146 149 151 153 155 158 160 Durasi Proyek (Hari) Gambar 4.2. Grafik Biaya Tidak Langsung Terhadap Waktu

39 Total Biaya Rp24.385.000.000 Rp24.384.000.000 Rp24.383.000.000 Rp24.382.000.000 Rp24.381.000.000 Rp24.380.000.000 Rp24.379.000.000 Rp24.378.000.000 Rp24.377.000.000 Rp24.383.873.918 Rp24.383.073.918 Rp24.381.948.918 Rp24.381.163.918 Rp24.380.423.918 Rp24.379.473.918 Rp24.378.063.918 Rp24.377.958.918 Rp24.376.000.000 Rp24.375.000.000 1 2 3 4 5 6 7 8 145 146 149 151 153 155 158 160 Durasi Proyek (Hari) Gambar 4.3. Grafik Total Biaya Proyek Terhadap Waktu

Biaya Proyek 40 Rp24.385.000.000 Rp24.384.000.000 Rp24.383.000.000 Rp24.382.000.000 Rp24.381.000.000 Rp24.380.000.000 Rp24.379.000.000 Rp24.378.000.000 Rp24.377.000.000 Rp24.376.000.000 Rp24.375.000.000 Rp24.302.500.000 Rp24.302.000.000 Rp24.301.500.000 Rp24.301.000.000 Rp24.378.063.918 Rp24.377.958.918 Rp24.379.473.918 Rp24.381.948.918 Rp24.381.163.918 Rp24.380.423.918 urasi Rp24.383.873.918 Rp24.383.073.918 Keterangan Rp86.000.000 Rp84.000.000 Rp82.000.000 Rp80.000.000 : Total Biaya : Biaya Tak Langsung : Biaya Langsung Rp24.300.500.000 Rp24.300.000.000 Rp24.299.500.000 Rp24.299.000.000 Rp24.298.500.000 145 1 146 2 149 3 151 4 1535 155 6 158 7 160 8 Durasi Proyek (hari) Rp78.000.000 Rp76.000.000 Rp74.000.000 Rp72.000.000 Gambar 4.4. Grafik Hubungan Biaya Langsung, Tidak Langsung, Total Biaya dan Optimal

41 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Optimalisasi waktu dan biaya pelaksanaan proyek dilakukan pada saat proyek mengalami keterlambatan atau untuk mendapatkan waktu dan biaya yang optimal. Dalam pelaksanaan optimalisasi proyek, dilakukan percepatan atau Crash Program terhadap pekerjaan yang bersifat kegiatan kritis. Kegiatankegiatan kritis ini diperoleh dari hasil perencanaan Network Planning metode PDM. Crash Program dalam penelitian ini dilakukan hanya dengan menambahkan jumlah tenaga kerja pada masing-masing pekerjaan yang dipercepat, sehingga diperoleh Slope biaya masing-masing pekerjaan. Slope biaya ini berpengaruh terhadap kenaikan biaya langsung pekerjaan. Pada penelitian ini Crash Program atau percepatan waktu pelaksanaan yang paling efektif diperoleh selama 14 hari, hal ini disebabkan biaya-biaya proyek mulai naik ketika Crash Program dilakukan pada 15 hari durasi percepatan. Crash Program tersebut dilakukan pada kegiatan-kegiatan kritis terpilih sesuai dengan perencanaan penjadwalan metode PDM (Precedence Diagram Method). Hasil dari percepatan selama 14 hari tersebut diperoleh biaya Crash sebesar Rp 1.435.000. Dengan dilakukannya percepatan selama kurun waktu 14 hari kita dapat menghemat biaya sebesar Rp. 5.915.000,00 atau 0,024% dengan mengabaikan faktor biaya-biaya lain seperti biaya rekrutmen tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkan dari segi waktu pelaksanaan dapat menghemat 14 hari dari durasi normal 160 HK. Sehingga waktu yang optimal dalam pelaksanaan proyek diperoleh selama 146 HK.